BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa Simpang Pelita kabupaten Rokan Hilir. Dilihat dari letaknya posisi pasar pelita berada pada posisi yang strategis yaitu berada ditepi jalan lalu lintas, sehingga setiap aktivitas yang dilakukan penduduk tidak mendapatkan hambatan, karena telah dilengkapi alat transportasi yang memadai. Pasar Pelita didirikan di atas tanah milik pemerintah dengan luas tanah 9 ha persegi. Pada saat sekarang Pasar Pelita memiliki 225 kios, dan 75 pedagang kaki lima yang terdiri dari bermacam-macam pedagang seperti: pedagang barang harian, sandang, pangan dan papan dan semua jenis barang-barang yang umumnya ada di pasar tradisional 14. kecamatan kubu dan sekitarnya memiliki dua pasar besar dan berkembang sebagai pusat perbelanjaan masyarakat. Kedua pasar tersebut terletak secara terpisah dan terbesar di kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah kubu dan sekitarnya. Adapun pasar-pasar yang menjadi pusat perbelanjaan masyarakat dan berada di wilayah kubu babussalam dan sekitarnya adalah: 14 Samuel, ketua UPTD Pasar Pelita, wawancara, (simpang pelita : 4 mei 2014) 14
15 1. Pasar Pelita di kecamatan Kubu Babussalam 2. Pasar pekaitan di kecamatan Kubu Babussalam Ditinjau dari letak geografisnya desa simpang pelita mempunyai batas wilayah, yaitu: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Kubu 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Nilap 3. Sebelah barat berbatasan dengan Kualo 4. Sebelah timur berbatas dengan Panjang Kiri Sedangkan desa Simpang Pelita terletak di kota kecamatan, jarak dari kabupaten dan provinsi adalah sebagai berikut: 1. Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten 35 Km 2. Jarak dari pusat pemerintahan provinsi 3000 Km 2. Keadaan Demografis Peduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam wilayah. Oleh karena itu dalam proses pembagunan, penduduk merupakan modal dasar bagi pembangunan suatu bangsa. Untuk itu tingkat perkembangan penduduk sangat penting diketahui dalam menentukan langkah pembangunan. Masyarakat desa Simpang Pelita merupakan masyarakat yang heterogen, dimana daerah ini dihuni dari berbagai suku bangsa, antara lain: melayu, jawa, batak, minang, dan Cina. Masyarakat desa Simpang Pelita mayoritas adalah melayu yang dulunya sudah dihuni oleh orang melayu dan sebagian masyarakatnya pendatang.
16 Berdasarkan data statistik pada kantor desa Simpang Pelita tahun 2013, jumlah penduduk desa Simpang Pelita berjumlah 2553, terdiri dari laki-laki berjumlah 1.100 orang dan perempuan 1453 orang dari 1164 kepala keluarga (KK). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel II.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Simpang Pelita Menurut Jenis Kelamin No Jenis kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 1.100 43,08% 2 Perempuan 1453 56,91% Jumlah 2553 100% Sumber: Kantor Desa Simpang Pelita, 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pasa jumlah penduduk laki-laki. Dimana laki-laki berjumlah 1.100 orang dengan persentase 56,91%, sedangkan perempuan berjumlah 1453 orang dengan persentase 56,91%. Dari jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tersebut mayoritas suku melayu. B. Pendidikan Pendidikan di desa Simpang Pelita termasuk desa yang cukup maju dibandingkan dengan desa-desa yang lain yang ada di kecamatan Kubu Babussalam, karena pada masa sekarang ini begitu banyak tempat pendidkan yang sudah dibangun atau didirikan baik negeri maupun oleh pihak swasta yang peduli akan penting suatu pendidikan. Karena perhatian pemerintah baik terhadap pendidikan salah satunya dengan memberikan dana BOS (Bantuan Operasi Sekolah), besiswa kepada pelajar yang berprestasi bantuan kepada
17 pelajar yang kurang mampu dan memberi penghargaan kepada guru-guru teladan serta menyekolahkan lagi guru-guru yang mempunyai tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) keperguruan tinggi untuk meningkatkan mutu guru. Tidak jarang pula pelajar yang berasal dari desa Simpang Pelita yang disekolahkan oleh pemerintah daerah kabupaten, karena prestasi mereka yang bisa membanggakan. Untuk meningkatkan sumber daya manusia dibutuhkan tingkat pendidikan yang memadai, sebab pendidikan sangat mendukung terhadap peningkatan pembangunan. Pendidikan juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi perkembangan suatu desa yang lebih maju dan berkembang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel II. 2 Tingkat Pendidikan Yang Dimiliki Masyarakat Desa Simpang Pelita NO Tingkat Pendidikan Jumlah 1 TK 2 2 SD 2 3 MDA 2 4 SMP 2 5 SMA 1 JUMLAH 9 Sumber Data: Kantor Desa Simpang Pelita 2014 Sesuai dengan pasal 31 ayat 1 undang-undang dasar tahun 1945 yang menyatakan bahwa : tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Sistem pengajaran nasional tersebut terkenal dengan lembaga pendidikan non formal guna untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
18 C. Agama Masyarakat desa Simpang Pelita mayoritas beragama Islam, namun agama lain juga ada artinya saling menghargai agamanya masing-masing untuk menjalankan ibadahnya. Desa Simpang Pelita yang dihuni oleh penduduk yang beranega ragam suku, antar suku tersebut tidak mempunyai persamaan sikap, gaya hidup dan watak. Akan tetapi perbedaan mereka tidak berpengaruh terhadap agama yang ada di desa Simpang Pelita yang mayoritasnya adalah suku melayu dan memeluk agama Islam. Di desa Simpang Pelita terdapat beberapa buah tempat ibadah yang dipergunakan untuk kepentingan beragama dan juga untuk menjaga kemaslahatan umatnya. Adapun tempat-tempat beribadah tersebut antara lain dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL II. 3 Jumlah Sarana Ibadah No Sarana ibadah Jumlah 1 Mesjid 2 2 Musholla 2 3 Rumah suluk 2 Jumlah 6 Sumber Data : Kantor Desa Simpang Pelita, 2014 D. Kebudayaan Adapun kebudayaan bagi desa Simpang Pelita kabupaten Rokan Hilir selalu dikaitkan dengan nilai-nilai ajaran agama. Adapun adat sosial budaya yang mempunyai nilai agama yaitu: 1. Maulid nabi Muhammad Saw yaitu bentuk seni budaya masyarakat desa Simpang Pelita kecamatan Kubu Babussalam kabupaten Rokan Hilir.
19 Maulid juga dapat disebut sebagai kegiatan keagamaan. Tujuan dari maulid tersebut adalah meningkatkan kembali sejarah hidup nabi Muhammad Saw. 2. Berjanji yaitu sejenis budaya masyarakat Simpang Pelita. Dikenal sebagai kebudayaan Islam yang sangat terkenal. Berjanji sering diakukan oleh masyarakat daerah simpang pelita kecamatan kubu babussalam apabila mengadakan acara: a. Acara khitanan (sunat Rasul) b. Memeriahkan pesta pernikahan c. Mencukur rambut/memberi nama anak E. Adat istiadat Adat istiadat desa Simpang Pelita ini sangat terkenal mempertahankan budaya mereka dan pada umumnya budaya itu berlandaskan agama Islam. Malu merupakan budaya yang sangat sensitif dan tetap dipertahankan. Tidak jarang mereka harus mengorbankan diri hanya untuk mempertahankan dan menghilangkan rasa malu. Tegur sapa apabila bertemu sering diawali dengan ucapan salam. Dalam pergaulan sehari-hari masyarakat ini terkenal dengan santun, ramah dan bersahabat, saling menyayangi, hormat menghormati terutama kepada orang tua dan tokoh-tokoh agama. Harga iri masyarakat ini sangat tinggi dan mereka sanggup berkorban untuk mempertahankannya karena budaya melayu dan menjaga harga diri itu pula banyak putra putri menjadi orang penting dan ternama.
20 Landasan budaya masyarakat ini dari ajaran Islam terlihat pada budaya perkawinan. Masyarakat ini memberi tahapan yang semuanya mengacu pada ajaran Islam seperti: 1. Mencari tahu apakah anak gadis itu sudah dipersunting orang atau belum. 2. Pinang meminang yaitu keluarga laki-laki pergi kerumah keluarga perempuan untuk memikat sang gadis yang dimaksud. Jika sudah ada persetujuan antara kedua belah pihak maka akan diadakan acara selanjutnya. 3. Hantaran belanja yaitu pihak laki-laki mengantar belanja disebut juga dengan mengantar tanda, kedua belah pihak mengadakan sebuah ikatan perjanjian disaksikan oleh datuk penghulu dan keluarga kedua belah pihak. 4. Dalam masa Pertunangan yaitu masa kedua calon suami istri harus memelihara segala kesepakatan yang telah dibuat pada awal hantaran belanja. 5. Perkawinan yaitu pada hari yang sudah disepakati, calon pengantin lakilaki akan diantar keluarganya kerumah keluarga perempuan, beramaiberamai, sebelum diresmikan terlebih dahulu dilaksanakan akad nikah. F. Mata Pencaharian Manusia yang hidup dipermukaan bumi ini, mempunyai keinginan untuk memiliki segala sesuatu dari hasil kekayaan alam yang diciptakan oleh Allah Swt, baik kenikmatan itu diperoleh dari usaha tetesan keringat sendiri (individual) maupun dari jerih payah orang lain.
21 Melihat dari segi sosial ekonomi masyarakat kelurahan Simpang Pelita umumnya mempunyai mata pencaharian sebagian masyarakat adalah nelayan, petani dan dagang karena masyarakat kelurahan simpang pelita memilki masing-masing perahu dan tanah 2 Ha persawahan per kepala keluarga ditambah dengan ½ Ha lahan perumahan yang diberikan oleh pemerintah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel II. 4 Jumlah Penduduk Desa Simpang Pelita Menurut Faktor Pekerjaan No Klasifikasi pekerjaan Jumlah Persentase 1 Petani 876 orang 34,31% 2 Nelayan 636 orang 24,91% 3 Pegawai negeri sipil 31 orang 1,21% 4 Pegawai swasta 25 orang 0,98% 5 Pedagang 128 orang 5,01% 6 Wiraswasta 13 orang 0,51% 7 Pertukangan 9 orang 0,35% 8 Pensiun 11 orang 0,43% 9 Jasa 2 orang 0,08% 10 Kesehatan 261 orang 10,22% Tidak bekerja 561 orang 21,99% Jumlah 2553 orang 100% Sumber data: Kantor Desa Simpang Pelita 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat pencaharian yang paling dominan adalah pertanian dengan jumlah penduduk sebanyak 876 orang (34,31 %), dari jumlah penduduk seluruhnya. Ada beberapa jenis petani yang digeluti oleh penduduk daerah ini diantaranya adalah kebun sawit, yang hampir mayoritas penduduknya mempunyai kebun sawit, yang mayoritas penduduknya mempunyai kebun sawit, disamping berkebun sawit, keadaan pertanian dimasyarakat di desa Simpang Pelita dilaksanakan dengan cara yang sangat sederhana yaitu mereka membuka lahan pertanian hanya menggunakan alat-alat seperti : parang, cangkul tajak,
22 kapak, dan lain sebagainya. Walaupun demikian daerah ini juga mampu mengeluarkan hasil pertaniannya antara lain: gabah padi, buah kelapa sawit, dan buah kelapa. Sedangkan mata pencaharian sebagai nelayan berjumlah 636 orang (24,91%), pegawai negeri sipil 31 orang (1,21%) baik yang menjadi guru maupun pegawai pemerintahan, baik yang bertugas di desa Simpang Pelita, maupun di kecamatan Kubu Babussalam, dan untuk pekerjaan sebagai pegawai swasta berjumlah 25 orang (0,97%). Kemudian yang mempunyai pekerjaan sebagai pedagang berjumlah 128 orang (5,01%) pedagang juga merupakan salah satu mata pencarian masyarakat desa Simpang Pelita, pedagang disini juga bermacammacam bentuknya ada yang berdagang sawit, sayur-mayur, buah-buahan, makanan dan pedagang kelontong atau grosir, baik kecil maupun besar. Sedangkan wiraswasta berjumlah 13 orang (0,50%). Sedangkan pertukangan dan pensiun berjumlah masing-masing 11 orang (0,43 %). Pekerjaan dibidang jasa berjumlah 2 orang dan kesehatan berjumlah 261 orang ( 10,22%), dan tidak bekerja yang berjumlah 561 orang (21,99).