SNI. Metode penguji berat jenis batang kayu dan kayu struktur bangunan SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standarisasi Nasional BSN

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS NYATA CAMPURAN BERASPAL DIPADATKAN MENGGUNAKAN BENDA UJI KERING PERMUKAAN JENUH

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT HALUS

Standar Kompetensi Nasional. Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga udara dalam agregat

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN Pemeriksaan J 10 UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT ( PB ) ( AASHTO T ) ( ASTM D )

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

III METODOLOGI PENELITIAN

: Pengujian Bahan Perekat Hidrolis. Materi : Uji Berat Jenis SSD dan Penyerapan Air Agregat Halus dan Kasar REFERENSI

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

Cara uji berat jenis tanah

METODE PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN BETON INTI

Cara uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan di laboratorium

BAB IV METODE PENELITIAN

STRUKTUR KAYU BATANG TEKAN

Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN KAYU DI LABORATORIUM

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

III. METODOLOGI. Tabel 1 Jenis-jenis pohon sebagai bahan penelitian. Asal Tempat Tumbuh. Nama Daerah Setempat

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

Cara uji berat jenis aspal keras

SNI. Metode Pengujian Berat Jenis Dan penyerapan air agregat halus SNI Standar Nasional Indonesia

METODE PENGUJIAN UNTUK MENENTUKAN SUHU BETON SEGAR SEMEN PORTLAND BAB I DESKRIPSI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Cara uji kelarutan aspal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan selama penelitian di laboratorium adalah sebagai berikut:

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Cara uji berat isi beton ringan struktural

Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENGUJIAN BOBOT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

III. METODOLOGI PE ELITIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM

BEBERAPA SIFAT FISIK GUBAL ANGSANA

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan bahan 3.3 Pengumpulan Data

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

KAJIAN SIFAT FISIS KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) PADA BERBAGAI BAGIAN DAN POSISI BATANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENGUJIAN JUMLAH BAHAN DALAM AGREGAT YANG LOLOS SARINGAN NO. 200 (0,075 MM)

IDENTIFIKASI KUAT ACUAN TERHADAP JENIS KAYU YANG DIPERDAGANGKAN DI KOTA KUPANG BERDASARKAN SNI 7973:2013

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji kelarutan aspal

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

BAB IV METODE PENELITIAN

Metode uji penentuan kadar pasir dalam slari bentonit

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 HUBUNGAN AIR DAN KAYU: AIR DI DALAM KAYU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

UJI BERAT JENIS TANAH ASTM D ERLENMEYER

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

dari luar ke luar sehingga akan memberikan beban lentur yang masih dapat

Cara uji abrasi beton di laboratorium

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

3.4 PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

BAB III LANDASAN TEORI

KADAR AIR KESETIMBANGAN (Equilibrium Moisture Content) BUBUK KOPI ROBUSTA PADA PROSES ADSORPSI DAN DESORPSI

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI

Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir. Berat. Berat. Tertahan Tertahan Tertahan Komulatif

Sumber: Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 (Revisi 3)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet

PENGENDALIAN KUALITAS FASHION S1 &D3 Pendidikan Teknik Busana. Dosen: Dr.Widihastuti, M.Pd.

Cara uji ketahanan campuran beraspal terhadap kerusakan akibat rendaman

Transkripsi:

SNI Standar Nasional Indonesia SNI 03-6848-2002 Metode penguji berat jenis batang kayu dan kayu struktur bangunan ICS 79.040 Badan Standarisasi Nasional BSN

Daftar isi 1 Deskripsi... 1 1.1 Ruang Lingkup... 1 1.2 Pengertian... 1 2 Ketentuan... 2 2.1 Umum... 2 2.2 Teknis... 2 3 Cara Uji... 3 4 Laporan Hasil Uji... 4 Lampiran A Daftar Istilah... 5 Lampiran B Formulir Hasil Pengujian... 6

Metode penguji berat jenis batang kayu dan kayu struktur bangunan 1 DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Metode Pengujian Berat Jenis mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan cara mengebor atau melubangi bagian struktur dari kayu yang sulit dilakukan dengan cara konvensional dengan perhitungan berdasarkan berat kering oven dan volume pada saat pengujian. 1.2 Pengertian Yang dimaksud dengan: 1) berat jenis adalah berat pervolume benda tertentu dari suatu bahan dibagi dengan berat air pada volume yang sama. 2) kadar air adalah banyaknya air yang ada di dalam kayu, yang umumnya dinyatakan sebagai persen terhadap berat kering oven kayu. 3) kondisi basah adalah kondisi pada saat kayu memiliki kadar air di alas titik jenuh serat. 4) kondisi kering oven adalah suatu kondisi dimana bila kayu benda telah tidak mengandung air sama sekali setelah dikeringkan dengan menggunakan oven yang dapat ditunjukan dengan tercapainya berat konstan kayu setelah dikeringkan pada suhu (103 ± 2) C 5) kondisi!caring udara adalah suatu kondisi dimana kayu telah mencapai kadar air yang sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban udara rata-rata sekitarnya yaitu sekitar 15 C. 6) titik jenuh serat adalah suatu kondisi dimana dinding sel kayu telah jenuh air namun di dalam rongga sel tidak terdapat air oleh gaya kap ler, pada umumnya pada kadar air 25-30 % yang ditentukan berdasarkan berat kering oven.

7) kayu stuktur bangunan adalah bagian bangunan yang mengalami pembebanan dan terbuat dari: kayu; 8) batang kayu adalah bagian dari pohon yang merupakan bagian utama atau badan pohon tersebut. 2 KETENTUAN 2.1 Umum Ketentuan umum yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: 1) hasil pengujian harus disallkan oleh pejabat berwenang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dengan mencantumkan nama, Wilda Langan dan tanggal pengesahan. 2) laporan pengujian diberi nomor kode dan tanggal pelaporan dan harus disahkan oleh pejabat berwenang. 2.2 Teknis 2.2.1 Peralatan Peralatan yang digunakan untuk pembuatan benda uji adalah: 1) bor Forstner (tanpa ulir); 2) tusukan untuk mengukur penambahan inti (increment core). 2.2.2 Pengeboran Pengeboran untuk memperoleh benda/bagian uji harus dilakukan: 1) Sedemikian rupa sehingga tidak merusak infrastruktur. 2) diameter maupun dalarnya lubang harus cukup namun tidak boleh terlalu besar dapat mempengaruhi kekuatan struktur. 3) secara hati-hati agar tidak ada serpih yang terbuang

4) ditutup rapat agar tidak menyerap kelembaban atau kehilangan kelembabannya. 2.2.3 Benda Uji Benda uji berat jenis harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) mewakili bahan yang diuji 2) berbentuk serbuk hasil pengeboran bila menggunakan bor Porstner. 2.2.4 Pengukuran Pengukuran harus dilaksanakan sebagai berikut: 1) dimensi ukur dengan ketelitian ± 0,3 % 2) berat diukur dengan ketelitian ± 0,2 % 3) diameter penusuk dan dalarnnya lubang harus diukur secara akurat. 2.2.5 Volume Penangganan hasil pengeboran harus dilaksanakan sebagai berikut : 2.2.6 Pengeringan Benda Uji Pengeringan benda uji harus dilakukan pada oven yang suhunya dapat dijaga sebesar (103 + 2) C. 3 CARA UJI Prosedur pengujian berat jenis tiang kayu dan bagian struktur kayu yang masih berdiri dapat dilakukan dengan cara berikut: 1) bor batang atau bagian kayu struktur dengan alat yang memenuhi ketentuan 2.2.2 pada tempat-tempat tertentu dengan tetap memenuhi ketentuan pasal 2.2.3 sehingga dapat memenuhi ketentuan benda uji sesuai pasal 2.2.4 kemudian tutup kembali bekas pengeboran. 2) ukur diameter dan dalamnya lubang untuk menentukan volume contoh uji bor forstner atau ukur diameter dan panjang core untuk menentukan volume untuk uji bor increment ; 3) kumpulkan serbuk tangan tetap mengikuti ketentuan 2.2.6 dan kemudian timbang sesuai 2.2.5 untuk memperoleh berat awal (BA)

4) keringkan serpih (bahan uji) dalam oven yang memenuhi ketentuan 2.2.6 sampai beratnya konstan atau diperoleh berat kering oven (BKO). 5) tetapkan kadar air sebagai berikut : KA = BA - BKO BKO x 100... 1) Keterangan: KA : Kadar Air BA : Berat Awal BKO : Berat Kering Oven 6) hitung berat jenis sebagai berikut: BJ= K BKO/V... 2) Keterangan : BJ : Berat jenis BKO : Berat jenis oven K : konstanta, 1000 (berat dalam gr dan dimensi dalam mm) V : Volume berdasarkan diameter tusukan dan dalamnya lubang 4 LAPORAN HASIL UJI Laporan hasil uji harus memuat sekurang-kurangnya pernyataan sebagai berikut : 1) identitas laboratorium penguji 2) tanda tangan dan nama jelas pelaksana pengujian 3) tanda tangan dan nama jelas penanggung jawab pengujian 4) cap resmi laboratorium penguji 5) kadar air contoh uji pada saat pengujian 6) cara pengukuran volume yang digunakan

LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH berat jenis : specific gravity kadar air : moisture content berat kering oven : oven dry weight volume basah : green volume penambahan inti : increment cores tusukan forstner : forstner bit.

LAMPIRAN B FORMULIR LAPORAN HASIL PENGUJIAN JUMLAH CONTOH UJI : DITERIMA : PEMILIK : SELESAI : JENIS BAHAN : NAMA PENGUJI : Alat Tusukan Forstner HASIL PENGUJIAN BERAT JENIS No Contoh Diameter tusukan (mm) Dalamnya Lubang (mm) Volume (mm 3 ) BB (gr) BKO (gr) KA (%) BJ --- Rara-rata SD CV Mengetahui/Menyetujui (..) Penanggung Jawab Pengujian, (..) Alat Bor Increment No Contoh Diameter Bor Lubang Lore Volume (mm 3 ) BB (gr) BKO (gr) KA (%) BJ --- Rara-rata SD CV Keterangan : SD : Standar deviasi CV : Koefisien variasi Mengetahui/Menyetujui (..) Penanggung Jawab Pengujian, (..)