BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, mitos dan ritual saling berkaitan. Penghadiran kembali pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DESA

PROSESI ADAT MITONI DI TINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN MORAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhubungan dengan manusia lain. Timbulnya hubungan ini didukung oleh

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

PERAN ORGANISASI BRAJA JATI DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

Oleh: SRI MULYANINGSIH A

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PERANAN DINAS KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERANCANA DALAM UPAYA PENANGANAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kraton Surakarta merupakan bekas istana kerajaan Kasunanan Surakarta

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun Oleh: SUPRIYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pengaturan-nya. Namun berbeda dengan mahluk Tuhan lainnya, demi menjaga

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu yang berharga yang dapat diwariskan kepada

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesenian Angklung Buncis merupakan kesenian turun temurun yang

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 1 Dalam kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WACANA PENDIDIKAN POLITIK DALAM FILM GIE (ANALISIS SEMIOTIK KONSTRUKTIVISME)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan merupakan corak kehidupan di dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki culture yang

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. terutama sekali terdiri dari pesta keupacaraan yang disebut slametan, kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

BAMBANG SUPAGI A

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala masalah kehidupan tidak dapat dipisah-pisah untuk

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Gereja mulai menggunakan nyanyian dalam upacara keagamaan sebelum abad

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengetahuan dasar matematika dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Ragam budaya menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai banyak kelebihan. Inilah yang disebut potensi positif, yakni suatu potensi yang menentukan eksistensinya, misalnya, manusia unggul dalam segi intelektual, sehingga dalam mengarungi kehidupannya, ia mempergunakan tujuan, program (rencana) dan mengambil langlah langkah yang sistematis guna mencapai tujuan itu. Dengan keunggulan intelektualnya pula manusia memiliki kemampuan menanggulangi hambatan dan tantangan. Manusia juga dikenal memiliki perasaan (emosional), yang dapat dikontrol sehingga menjadi unsur yang produktif, misalnya melahirkan karya seni yang indah dan menakjubkan. Manusia juga di karuniai nafsu, yang dikendalikan, sehingga menjadi unsur psikologis yang mendorongnya untuk tetap bertahan dan mencapai kemajuan. Tanpa nafsu, kehidupan manusia barang kali menjadi statis. Tiga element di atas bersama- sama membangun apa yang dinamakan peradaban. Dari hal tersebut lahirlah ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan/kesenian, tradisi, sistem sosial, sistem ekonomi dan sebagainya. Berbicara mengenai apa yang dimaksud dengan tradisi atau kebudayaan, menurut Siregar, seperti yang dikutip (Panuju, 1994:29) membagi kecenderungan kebudayaan atau tradisi menjadi dua: Kebudayaan atau Tradisi Kontemporer dan Kebudayaan atau Tradisi Tradisional. Jadi tradisi atau kebudayaan adalah: suatu 1

2 kebiasaan yang ada dalam setiap orang yang terbentuk oleh lingkungan, dan lingkungan pembentuk ini biasanya di sebut tradisi. Sebaliknya manusia juga membentuk kebudayaan atau tradisi. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat (Hidayati, Sabtu:13 Nopember 2004) diperoleh informasi bahwa tradisi beratan adalah sebuah tradisi yang diselenggarakan atau diadakan secara turun temurun oleh masyarakat di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara. Peserta tradisi tersebut adalah anak anak yang berumur sekitar 2 sampai 12 tahun baik laki laki maupun perempuan. Didalam tradisi beratan tersebut anak anak diharuskan membawa Lampion Cina yang didalamnya dinyalakan sebuah lilin untuk bisa menerangi dan memberi warna pada Lampion Cina tersebut. Setelah itu anak-anak yang membawa lampion tersebut berjalan mengelilingi desa sambil menyanyikan lagu khas tradisi beratan. Lampion tidak hanya dinyalakan pada waktu dibawa anak anak, tetapi lampion juga diharuskan dinyalakan mengililingi setiap rumah rumah penduduk desa tersebut. Selain menyalakan lampion di sekitar rumah, setiap rumah atau setiap keluarga diharuskan membawa kue atau jajan buatan sendiri untuk dibawa ke langgar atau mushola disekitarnya untuk selamatan. Didalam selamatan itu sesepuh desa membacakan doa doa untuk kesejahteraan, kedamaian, keamanan, dan kerukunan penduduk. Prosesi selamatan tersebut dinamakan selamatan ruwahan, karena dilaksanakan pada bulan ramadhan. Pelaksaan tradisi beratan dan selamatan ruwahan di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara setiap tahunnya dilaksanakan setiap

3 tanggal 15 bulan Ruwah. Selamatan Ruwahan selain meminta kesejahteraan, kedamaian, keamanan dan kerukunan penduduk desa, tetapi juga untuk menyambut kedatangan bulan suci ramadhan. Adapun sejarah yang melatar belakangi adanya tradisi beratan dan selamatan ruwahan menjelang bulan ramadhan di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara berasal dari tradisi akulturasi budaya Cina dan tepatnya tanggal 15 ruwah saatnya penduduk sekitar desa tersebut dianjurkan oleh sunan Kalijaga untuk melaksanakan ibadah sholat taubat. Ibadah sholat taubat tersebut pada dasarnya dilaksanakan oleh orang orang desa. Agar supaya anak anak kecil tidak mengganggu pelaksanan ibadah sholat taubat tersebut maka sunan Kalijaga membuat acara beratan, mereka bermain dengan mengunakan Lampion Cina yang di dalamnya disinari oleh sebuah lilin. Mengingat sejarah yang melatar belakangi adanya tradisi tersebut, maka sangat menarik untuk dikaji dan diungkapkan melalui kegiatan penelitian tentang pemahaman dengan bentuk keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan tradisi serta dampak yang ditimbulkan dari tradisi beratan dan selamatan ruwahan pada masyarakat desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara. Dengan demikian dapat diperoleh gambaran riil dan akurat tentang Pemahaman dan Partisipasi Masyarakat dalam Tradisi Beratan dan Selamatan Ruwahan Menjelang Bulan Ramadhan Serta Dampaknya Pada Masyarakat Desa Margoyoso Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

4 B. Identifikasi Masalah Melihat pada perkembangan zaman dewasa ini kesenian (tradisi) sudah banyak dilatar belakangi oleh kenyataan mengenai pesatnya budaya massa. Teknologi komunikasi massa telah menyeret konvensi (semacam pakem) kedalam elemen- elemen seni tradisi, dilihat dari itulah sebabnya tradisi semakin mengalami perubahan bentuk orientasi, bahkan adanya dampak yang ditimbulkan dari tradisi tersebut. Dari berbagai macam faktor tersebut akan menimbulkan beragam masalah dalam pemahaman tradisi beratan dan selamatan ruwahan di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara antara lain: 1. Bagaimana warga masyarakat secara tradisionalmelakukan tradisi beratan dan selamatan ruwahan sebagai suatu warisan leluhur. 2. Mengapa warga masyarakat menghormati tradisi beratan dan selamatan ruwahan sebagai Warisan leluhur. 3. Bagaimana cara warga masyarakat menghormati tradisi beratan dan selamatan ruwahan sebagai suatu warisan budaya leluhur. 4. Larangan-larangan apa yang tidak boleh dilarang oleh warga masyarakat. 5. Bagaimana masyarakat memperingati hari-hari basar keagamaan. 6. Nilai-nilai apa saja yang dijunjung tinggi masyarakat untuk melestarikan nilainilai tradisional. 7. Bagaimana menjaga peninggalan tradisi beratan dan selamatan ruwahan sebagai suatu warisan budaya. 8. Manfaat atau pengaruh apa yang diperoleh dari kegiatan tradisi beratan dan selamatan ruwahan.

5 9. Bagaimana mengenai latar belakang, rangkaian tata cara pelaksanaan, dan dampaknya bagi masyarakat sekitar. Dalam konteks ini tentu saja masih banyak masalah yang dapat ditemukan dari tradisi masyarakat yang bersangkutan. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dikaitkan dengan judul diatas sangat luas, sehingga tidak mungkin dari lapangan permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua oleh karena itu guna menghindari kemungkinan kesalahpahaman sehingga timbul penafsiran yang berbeda beda yang akan mengakibatkan penyimpangan terhadap judul diatas, maka perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah, sehingga persoalan yang akan diteliti, menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah aspek aspek dari subyek penelitian yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitiannya adalah pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tradisi beratan dan selamatan ruwahan menjelang bulan ramadhan. Mengenai latar belakang, rangkaian tata cara dan upaya upaya yang dilakukan masyarakat guna melestarikan dan mengembangkan tradisi tersebut serta dampak dari pelaksanaannya bagi masyarakat.

6 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah semua masyarakat di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara, yang berumur dua tahun keatas. D. Perumusan Masalah Perumusan masalah atau sering di istilahkan dengan problematika, merupakan bagian penting yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu seorang peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu masalah yang ada. Dengan adanya permasalahan yang jelas, maka pemecahannya akan terarah dan terfokus pada permasalahan tersebut. Berbagai kegiatan yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan dengan beraneka ragam. Begitu pula masalah yang ditimbulkan dikalangan masyarakat di desa Margoyoso, kecamatan Kalinyamatan, kabupaten Jepara berkaitan dengan aktifitas pelaksanaan kegiatan tradisi beratan dan selamatan ruwahan menjelang bulan ramadhan. Partisipasi anggota masyarakat tersebut dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh tradisi beratan dan selamatan ruwahan, yang diselenggarakan oleh masyarakat itu akan berpengaruh pula pada suksesnya atau keberhasilan pelaksanaan tradisi tersebut. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah sebagaimana diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan pokok sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan tradisi beratan dan selamatan ruwahan menjelang bulan Ramadhan?

7 2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tradisi beratan dan selamatan ruwahan menjelang bulan Ramadhan di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara? 3. Bagaimana dampak pelaksanaan tradisi beratan dan selamatan ruwahan bagi masyarakat di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara? E. Tujuan Penelitian Tujuan adalah suatu yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data dan keterangan: 1. Untuk mengetahui pengetahuan atau pemahaman masyarakat tentang tradisi beratan dan selamatan ruwahan di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara. 2. Untuk mengetahui secara jelas tata cara pelaksanaan kegiatan tradisi beratan dan selamatan ruwahan menjelang bulan ramadhan di desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara. 3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan tradisi beratan dan selamatan ruwahan bagi masyarakat desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara. F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat atau kegunaan Teoritis a. Sebagaimana suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada

8 khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Mengenai pemahaman tradisi beratan dan selamatan ruwahan menjelang bulan ramadhan terhadap dampak religius maupun dampak pada masyarakat di desa Margoyoso kecematan Kalinyamatan kabupaten Jepara. b. Menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya mengenai tradisi beratan dan selamatan ruwahan. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk penelitian berikutnya. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan yang sangat berharga bagi pengambil kebijakan (decision maker) terutama berkaitan dengan pengelolaan dan pelestarian tradisi / nguri-nguri budaya leluhur jawa b. Menyebarkan informasi mengenai arti pentingnya tradisi beratan dan selamatan ruwahan menjelang bulan ramadhan terhadap dampak religius serta dampak pada masyarakat. c. Sebagai pendidik mata pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian dapat diinformasikan kepada peserta didik khususnya, maupun pada masyarakat luas pada umumnya. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi proposal ini, maka sangat perlu penulis mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika penulisan proposal ini adalah sebagaimana uraian berikut.

9 Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan Abstraksi. Bagian pokok proposal ini diperinci dalam tiga bab. Bab I Pendahuluan mencakup: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Fokus Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penelitian. Bab II Landasan Teori diawali dengan Tinjauan Pustaka yang mengemukakan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya kerangka teoritik yang dimulai dengan tinjauan teoritis mengenai kebudayaan yang berisi uraian: Pengertian Kebudayaan, Wujud Kebudayaan. Uraian tentang Religi yang meliputi: Pengertian Religi dan Bentuk bentuk Religi. Kemudian uraian mengenai Simbol yang didalamnya mencakup: Pengertian Simbol dan Fungsi Simbol. Selanjutnya uraian mengenai Upacara yang mencakup: Pengertian Upacara dan Fungsi Upacara, Berikutnya uaraian mengenai Pealaksanaan tradisi beratan dan selamatan ruwahan, Uraian mengenai Persepsi dan pemahaman masyarakat, Uraian mengenai Bentuk partisipasi masyarakat akan pelaksanaan tradisi beratan dan selamatan ruwahan. Uraian berikutnya mengenai manfaat tradisi beratan dan selamatan ruwahan bagi masyarakat, serta dilanjutkan dengan Kerangka Pemikiran. Bab III Metode Penelitian berisi uraian: Tempat dan Waktu Penelitian, Bentuk dan Strategi Penelitian, Sumber Data, Sampling, Teknik Pengumpulan Data, Validitas Data, Analisa Data, serta Prosedur Penelitian.

10 Bab IV Hasil Penelitian berisi: Deskripsi Lokasi Penelitian, Diskripsi Permasalahan Penelitian serta Tinjauan Studi dihubungkan Kajian Teori. Bab V Kesimpulan, Implikasi, serta Saran-Saran, sedangkan bagian akhir dari penelitian ini berisi uraian: Daftar Pustaka, Daftar Lampiran, dan Daftar Tabel (bila ada).