BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2038, 2017 KEMTAN. Kelembagaan Petani. Pembinaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67/PERMENTAN/SM.050/12/2016 TENTANG PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembinaan kelembagaan petani telah ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum dalam pelayanan dan pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani perlu ditinjau kembali; c. bahwa untuk menindaklanjuti amanat ketentuan Pasal 19 ayat (4) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, serta Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pembinaan Kelembagaan Petani;
2017, No.2038-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660); 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5018); 5. Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 311); 6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 7. Peraturan Presiden Nomor 45 tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85); 8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan
-3-2017, No.2038 Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI. Pasal 1 (1) Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani. (2) Kelembagaan Petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kelompok tani; b. gabungan kelompok tani; c. asosiasi komoditas pertanian; dan d. dewan komoditas pertanian nasional. Pasal 2 (1) Untuk meningkatkan kapasitas Kelembagaan Petani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan pembinaan. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan Kelembagaan Penyuluhan dan Penyuluh. (3) Pembinaan Kelembagaan Petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 3 Instrumen pembinaan Kelembagaan Petani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas: a. Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK); dan b. Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan Supervisi (Sistem Kerja LAKU SUSI). Pasal 4 (1) RDK dan RDKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a wajib disusun oleh kelompok tani.
2017, No.2038-4- (2) Sistem Kerja LAKU SUSI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b wajib dilakukan oleh Penyuluh. (3) Penyusunan RDK dan RDKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (4) Sistem Kerja LAKU SUSI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 5 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/ OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1055), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
-5-2017, No.2038 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Desember 2016 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd AMRAN SULAIMAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA
2017, No.2038-6-
-7-2017, No.2038
2017, No.2038-8-
-9-2017, No.2038
2017, No.2038-10-
-11-2017, No.2038
2017, No.2038-12-
-13-2017, No.2038
2017, No.2038-14-
-15-2017, No.2038
2017, No.2038-16-
-17-2017, No.2038
2017, No.2038-18-
-19-2017, No.2038
2017, No.2038-20-
-21-2017, No.2038
2017, No.2038-22-
-23-2017, No.2038
2017, No.2038-24-
-25-2017, No.2038
2017, No.2038-26-
-27-2017, No.2038
2017, No.2038-28-
-29-2017, No.2038
2017, No.2038-30-
-31-2017, No.2038
2017, No.2038-32-
-33-2017, No.2038
2017, No.2038-34-
-35-2017, No.2038
2017, No.2038-36-
-37-2017, No.2038
2017, No.2038-38-
-39-2017, No.2038
2017, No.2038-40-
-41-2017, No.2038
2017, No.2038-42-
-43-2017, No.2038
2017, No.2038-44-
-45-2017, No.2038
2017, No.2038-46-
-47-2017, No.2038
2017, No.2038-48-
-49-2017, No.2038
2017, No.2038-50-
-51-2017, No.2038
2017, No.2038-52-
-53-2017, No.2038
2017, No.2038-54-
-55-2017, No.2038
2017, No.2038-56-
-57-2017, No.2038
2017, No.2038-58-
-59-2017, No.2038
2017, No.2038-60-
-61-2017, No.2038
2017, No.2038-62-
-63-2017, No.2038
2017, No.2038-64-
-65-2017, No.2038
2017, No.2038-66-
-67-2017, No.2038
2017, No.2038-68-
-69-2017, No.2038
2017, No.2038-70-
-71-2017, No.2038
2017, No.2038-72-
-73-2017, No.2038
2017, No.2038-74-
-75-2017, No.2038
2017, No.2038-76-
-77-2017, No.2038
2017, No.2038-78-
-79-2017, No.2038
2017, No.2038-80-
-81-2017, No.2038
2017, No.2038-82-
-83-2017, No.2038
2017, No.2038-84-
-85-2017, No.2038
2017, No.2038-86-
-87-2017, No.2038
2017, No.2038-88-
-89-2017, No.2038
2017, No.2038-90-
-91-2017, No.2038
2017, No.2038-92-
-93-2017, No.2038
2017, No.2038-94-
-95-2017, No.2038
2017, No.2038-96-
-97-2017, No.2038
2017, No.2038-98-
-99-2017, No.2038
2017, No.2038-100-
- 101-2017, No.2038
2017, No.2038-102-
- 103-2017, No.2038
2017, No.2038-104-
- 105-2017, No.2038
2017, No.2038-106-
- 107-2017, No.2038
2017, No.2038-108-
- 109-2017, No.2038
2017, No.2038-110-
- 111-2017, No.2038
2017, No.2038-112-
- 113-2017, No.2038
2017, No.2038-114-
- 115-2017, No.2038
2017, No.2038-116-