BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini menguji mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independen. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka berikut dalam tabel 4.1 akan disajikan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian yang meliputi : jumlah sampel (n), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi untuk masing-masing variabel. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CSR (Y) 64.41.73.5817.07731 SIZE (X1) 64 11.01 14.80 13.2838.84564 PROFITABILITAS (X2) 64 1.22 46.57 11.8489 10.97199 LEVERAGE (X3) 64.21 11.17 3.4239 3.63190 Valid N (listwise) 64 Sumber : Data diolah SPSS 17 48

Pada tabel diatas, diketahui bahwa variabel CSR mempunyai nilai minimum sebesar 0,41 yaitu pengungkapan CSR pada PT. Indofarma (INAF) tahun 2010, dengan nilai maksimum sebesar 0,73 yaitu pengungkapan CSR pada PT. Bank Mandiri (BMRI) tahun 2010 dengan rata-rata yang didapat dari 64 observasi adalah sebesar 0,5817 dan standar deviasi sebesar 0,07731. Variabel size mempunyai nilai minimum sebesar 11,01 yaitu PT. Telkom (TLKM) pada tahun 2011, dengan nilai maksimum sebesar 14,80 pada PT. Bank Mandiri (BMRI) pada tahun 2012 serta rata-rata yang didapat dari 64observasi adalah sebesar 13,2838 dan standar deviasi sebesar 0,84564. Variabel profitabilitas mempunyai nilai minimum sebesar 1,22 yaitu PT. Bank Tabungan Negara (BBTN) tahun 2012 dengan nilai maksimum sebesar 46,57 yaitu PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) tahun 2009 serta rata-rata yang didapat dari 64 observasi adalah sebesar 11,8489 dan standar deviasi sebesar 10,97199. Variabel leverage mempunyai nilai minimum sebesar 0,21 yaitu PT. Aneka Tambang (ANTM) tahun 2009, dengan nilai maksimum sebesar 11,17 yaitu PT. Bank Tabungan Negara (BBTN) tahun 2011 serta rata-rata yang didapat dari 64 observasi adalah sebesar 3,4239 dan standar deviasi sebesar 3,63190. B. Analisis dan Pembahasan Data 1. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian pelanggaran asumsi klasik untuk model yang digunakan dalam penelitian. 49

a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan analisis Grafik Normal P-Plot dan Kolmogorov-Smirnov Test. Jika berdasarkan Grafik Normal P-Plot, uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan Grafik Normal P-Plot : Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test dengan melihat nilai signifikansi : Apabila nilai siq > 5%, maka Ho diterima berarti data terdistribusi secara normal. Apabila nilai siq < 5%, maka Ho ditolak berarti data terdistribusi tidak normal. 50

Tabel 4.2 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 64 Normal Parameters a,,b Mean.0000000 Std. Deviation.06943623 Most Extreme Differences Absolute.059 Positive.059 Negative -.056 Kolmogorov-Smirnov Z.470 Asymp. Sig. (2-tailed).980 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data Sumber : Data diolah SPSS 17 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa normalitas model regresi memiliki nilai signifikan 0,980> 0,05 maka Ho diterima berarti data terdistribusi secara normal. 51

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot Dari hasil uji normalitas diatas dengan menggunakan Grafik Normal P-Plot diketahui bahwa data di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 52

b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas menunjukkan bahwa antara variabel independen mempunyai hubungan langsung (korelasi) yang sangat kuat. Multikolinearitas terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 10 atau nilai Tolerance < 0,10 (Ghozali, 2006). Ho : tidak ada multikolinearitas Ha : ada multikolinearitas Pengambilan keputusan : Jika VIF < 10 maka Ho diterima (tidak ada multikolinearitas) Jika VIF > 10 maka Ho ditolak (ada multikolinearitas) Dari hasil pengolahan data statistik diperoleh tabel pengujian multikolinearitas sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) -.029.187 -.157.876 SIZE (X1).046.015.504 3.032.004.486 2.059 PROFITABILITAS (X2).001.001.111.686.495.518 1.930 LEVERAGE (X3) -.003.004 -.148 -.709.481.307 3.252 a. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Data diolah SPSS 17 53

Dari tabel diatas, diketahui bahwa seluruh variabel independen mempunyai nilai VIF < 10. Sehingga Ho diterima, yang berarti variabel independen yang digunakan pada model persamaan regresi tidak ada multikolinearitas (tidak ada hubungan yang sangat kuat antara variabel independen). c. Uji Autokorelasi Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error dengan error periode sebelumnya dimana pada asumsi klasik ini tidak boleh terjadi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson. Jika nilai Durbin Watson berkisar diantara nilai batas atas (du) maka diperkirakan tidak terjadi pelanggaran autokorelasi. Dalam penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hipotesa Autokorelasi : Ho : tidak ada autokorelasi Ha : ada autokorelasi Dasar pengambilan keputusan Uji Autokorelasi ditampilkan pada tabel berikut ini. 54

Tabel 4.4 Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesa Nol (Ho) Keputusan Kriteria Tidak ada autokorelasi positif Ditolak 0 < dw< dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dl < dw < du Tidak ada autokorelasi, positif Diterima du < dw < 4-du atau negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4-du < dw < 4-dl Tidak ada autokorelasi negatif Ditolak 4-dl < dw < 4 Sumber : Ghozali (2006) Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin Watson Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.440 a.193.153.07115 1.778 a. Predictors: (Constant), LEVERAGE (X3), PROFITABILITAS (X2), SIZE (X1) b. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Data diolah SPSS 17 55

Hasil uji autokorelasi adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi n k dl du 4-du 4-dl dw kesimpulan 64 3 1,4990 1,6946 2,3054 2,501 1,778 Tidak ada autokorelasi n = jumlah observasi k = jumlah variabel bebas tidak termasuk konstanta Sumber : data diolah SPSS 17 Dari hasil uji autokorelasi diatas diketahui bahwa model yang diteliti mempunyai jumlah observasi 64, dengan jumlah variabel bebas adalah 3. Maka didapat nilai batas bawah (dl) adalah 1,4990 dengan batas atas (du) adalah 1,6946. Hasil uji Durbin Watson statistik didapat sebesar 1,778 berada di area du<dw<4-du. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang artinya tidak ada autokorelasi pada model regresi. d. Uji Heterokedastisitas Hasil uji heteroskedastititas dengan menggunakan uji glejser ditunjukkan pada Tabel 4.7 di bawah ini. 56

Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant).128.108 1.183.241 SIZE (X1) -.005.009 -.101 -.555.581 PROFITABILITAS (X2).000.001 -.180-1.024.310 LEVERAGE (X3).000.003.018.077.939 a. Dependent Variable: ABRES Sumber : data diolah SPSS 17 Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser diperoleh hasil probabilitas seluruh variabel independen adalah Sig > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dan hasil uji dapat dilanjutkan. Uji heterokedastisitas juga dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai residu variabel dependen SRESID dengan nilai prediksi variabel independen ZPRED. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dimana Y adalah nilai residual dan X adalah nilai yang telah diprediksi. Adapun grafik scatterplot dalam uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini : 57

Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. 58

2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi veriabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Berikut ini adalah tabel uji koefisien determinasi : Tabel 4.8 Hasil Uji R² dan Adjusted R² Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.440 a.193.153.07115 1.778 a. Predictors: (Constant), LEVERAGE (X3), PROFITABILITAS (X2), SIZE (X1) a. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : data diolah SPSS 17 Dari hasil pengujian regresi didapat nilai adjusted R² adalah 0,153 artinya seluruh variabel independen yang terdiri dari size, profitabilitas, dan leverage mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu CSR sebesar 15,3% sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam pengujian. 59

3. Uji F (Uji Bersama-sama) Uji F digunakan untuk menguji apakah secara bersama-sama seluruh variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan : Jika Sig. <α0,05maka Ho ditolak Jika Sig. >α0,05 maka Ho diterima Tabel 4.9 Hasil Uji F (Uji Bersama-sama) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression.073 3.024 4.791.005 a Residual.304 60.005 Total.377 63 a. Predictors: (Constant), LEVERAGE (X3), PROFITABILITAS (X2), SIZE (X1) b. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : data diolah SPSS 17 Ho : tidak terdapat pengaruh antara seluruh variabel independen yaitu size, profitabilitas dan leverage terhadap CSR. Ha : terdapat pengaruh antara seluruh variabel independen yaitu size, profitabilitas dan leverage terhadap CSR. 60

Dari hasil uji F diatas diketahui bahwa F-hitung sebesar 4,791 dengan nilai signifikasi sebesar 0,005 <α0,05. Maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara seluruh variabel independen yaitu size perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap CSR. 4. Uji t (Uji Parsial) Untuk menguji hipotesa dilakukan pengujian secara parsial untuk melihat signifikansi dari pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan variabel lain adalah konstan. Dasar pengambilan keputusan : Jika p-value <α0,05 maka Ho ditolak Jika p-value >α0,05 maka Ho diterima Tabel 4.10 Hasil Uji t (Uji Parsial) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) -.029.187 -.157.876 SIZE (X1).046.015.504 3.032.004.486 2.059 PROFITABILITAS (X2).001.001.111.686.495.518 1.930 LEVERAGE (X3) -.003.004 -.148 -.709.481.307 3.252 a. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Data diolah SPSS 17 61

Hipotesis 1 Ho1 :Size/ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap CSR Ha1 : Size/ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR Dari pengujian regresi berganda dapat dilihat bahwa size perusahaan mempunyai pengaruh positif sebesar 0,046 terhadap CSR.Hal ini berarti setiap kenaikan 1 satuan pada size perusahaan maka CSR akan naik sebesar 0,046 satuan. Nilai probabilitas yang didapat dari pengujian adalah sebesar 0,004 < 0,05 maka Ho1ditolak yang berarti size perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR. Hipotesis 2 Ho2 : Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CSR Ha2: Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR Dari pengujian regresi berganda dapat dilihat bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif sebesar 0,01 terhadap CSR. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan profitabilitas maka CSR akan naik sebesar 0,001 satuan. Sedangkan nilai probabilitasnya adalah 0,495 > 0,05 yang didapat dari pengujian ysng berarti Ho2 diterima maka profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CSR. Hipotesis 3 Ho3 : Leverage tidak berpengaruh terhadap CSR Ha3: Leverage berpengaruh positif terhadap CSR 62

Dari pengujian regresi berganda dapat dilihat bahwa leverage mempunyai pengaruh negatif sebesar -0,03 terhadap CSR. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan leverage maka CSR akan turun sebesar 0,003 satuan. Sedangkan nilai probabilitasnya adalah 0,481 > 0,05 yang didapat dari pengujian ysng berarti Ho3 diterima maka leverage tidak berpengaruh terhadap CSR. 5. Analisis Regresi Berganda Hasil uji regresi berganda yang dilakukan dengan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.11 Hasil Regresi Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) -.029.187 -.157.876 SIZE (X1).046.015.504 3.032.004.486 2.059 PROFITABILITAS (X2).001.001.111.686.495.518 1.930 LEVERAGE (X3) -.003.004 -.148 -.709.481.307 3.252 a. Dependent Variable: CSR (Y) Sumber : Data diolah SPSS 17 63

Variabel dependen pada model regresi ini adalah CSR (Y), sedangkan variabel dependennya adalah size (X1), profitabilitas (X2) dan leverage (X3). Selanjutnya berdasarkan tebel 4.7 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y = -0,029 + 0,046 X1 + 0,001 X2 0,003 X3 Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 variabel bebas yang memiliki nilai yang signifikan, sedangkan 2 variabel lainnya tidak signifikan. Adapun intrepetasinya sebagai berikut : 1. b0 = - 0,029 Dari persamaan diatas diketahui bahwa nilai konstanta adalah sebesar -0,029. Hal ini memberi gambaran bahwa pada saat variabel bebas memiliki nilai 0, maka nilai Y atau pengungkapan CSR adalah -0,029 satuan. 2. b1 = 0,046 Dari pengujian regresi berganda dapat dilihat bahwa size/ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif sebesar 0,046 terhadap CSR. Hal ini berarti setiap kenaikan 1 satuan pada size maka CSR akan naik sebesar 0,046 satuan. 64

3. b2 = 0,001 Dari pengujian regresi berganda dapat dilihat bahwa profitabilitas perusahaan mampunyai pengaruh positif sebesar 0,001 terhadap CSR. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan profitabilitas maka CSR akan naik sebesar 0,001 satuan. 4. b3 = - 0,003 Dari pengujian regresi berganda dapat dilihat bahwa leverage mampunyai pengaruh yang negatif sebesar 0,003 terhadap CSR. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan leverage maka CSR akan turun sebesar 0,003 satuan. 6. Pembahasan Hasil Hipotesis a. Size atau Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan salah satu ukuran yang penting yang banyak digunakan dalam menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Perusahaan yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Dalam penelitian ini size atau ukuran perusahaan yang diukur dengan log total asset berhasil menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini sejalan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa semakin besar perusahaan maka biaya keagenen yang muncul juga semakin besar, sehingga untuk mengurangi biaya keagenan tersebut perusahaan 65

cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas. Menurut Cahya (2010) perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Dengan mengungkapkan kepedulian kepada lingkungan melalui laporan tahunan, maka perusahaan dalam jangka panjang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat tuntutan masyarakat. Di samping itu, perusahaan besar merupakan emiten yang paling banyak disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya-biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar perusahaan akan mengungkapkan tanggung jawab sosialnya dengan lebih banyak. Hasil dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fahrizqi (2010) dan Cahya (2010) yang berhasil membuktikan pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. b. Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan ROA (Return on Asset) dan didapatkan hasil hipotesis yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Hasil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) dan Yie Ke Feliana, dkk (2007) yang dalam penelitiannya diperoleh hasil yang serupa yaitu bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. 66

Donovan dan Gibson (2000) dalam Cahya (2010) menyatakan bahwa berdasarkan teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi, perusahaan tidak perlu melaporkan hal-hal yang mengganggu informasi tentang suksesnya keuangan perusahaan. Sebaliknya pada saat tingkat profitabilitas rendah, perusahaan berharap para pengguna laporan akan membaca good news kinerja perusahaan. Misalnya dalam lingkup sosial, ketika investor membaca laporan pengungkapan CSR perusahaan diharapkan mereka tetap berinvestasi di perusahaan tersebut. Tingkat profitabilitas tidak mempengaruhi kepatuhan untuk melaksanakan CSR akan tetapi pelaksanaan CSR dimungkinkan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya seperti kewajiban untuk melaksanakan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. c. Leverage Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tidak tertagihnya suatu hutang. 67

Dalam penelitian ini, leverage yang diukur dengan tingkat DER (Debt to Equity Ratio) tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori agensi yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi CSR yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para kreditur. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) dan Fahrizqi (2010) yang menemukan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan CSR. Ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam membiayai kegiatan operasionalnya tercermin dalam tingkat leverage. Perusahaan yang mempunyai tingkat hutang yang tinggi belum menyediakan dana untuk melaksanakan CSR dikarenakan dana tersebut digunakan untuk membayar hutang terlebih dahulu. 68