Pertemuan ke: 04 KEBIJAKAN MONETER: EKSPRESI FUNGSI STABILISASI DAN SUSTAINIBILITAS DALAM POLITIK KEUANGAN NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

Bab 5 EFEKTIFITAS KEBIJAKAN MONETER. A. Tolak Ukur Stabilitas Moneter

Pertemuan ke: 03 KEBIJAKAN FISKAL. POLITIK KEUANGAN NEGARA (3 SKS) Pengampu: Miftah Adhi Ikhsanto, S.IP, MiOP Amirudin, S.IP, M.Ec.

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri menyebabkan perubahan tata perekonomian dalam negeri yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

Perekonomian Indonesia

Universitas Sumatera Utara

SISTEM MONETER DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Stabilitas perekonomian suatu bangsa dapat digambarkan dengan stabilitas

Tugas Bank Indonesia. Kebijakan Sistem Pembayaran. Kebijakan Moneter. Pengawasan Makroprudensial

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

Bab 7 Transmisi Kebijakan Moneter

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang mengatur persediaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam ilmu ekonomi dikenal istilah pasar keuangan. Pasar keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan

Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

Bab 2. Otoritas Moneter dan Kebijakan Moneter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

1. Tinjauan Umum

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) demi

BABI PENDAHULU~ Jumlah uang beredar teramat penting karena peranannya sebagai alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bank Umum dan Bank Sentral

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP,

BAB 9 HUBUNGAN KURS VALAS DAN INFLASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA BANK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar: Perbedaan Sifat & Karakteristik Organisasi PUBLIK dengan SWASTA

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Mata Kuliah - Kewirausahaan II -

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. negara. Saat jumlah uang beredar tidak mencukupi kegiatan transaksi pada satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website :

VII. SIMPULAN DAN SARAN

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 7

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

Dasar Bisnis & Manajemen. Bentuk Sistem Perekonomian dan Pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Bisnis Domestik dan Global. Tatap Muka.

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. berhasil menerapkan kebijakan dalam ekonomi. Pendapatan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor penyebab dan mempunyai dampak negatif yang sangat parah

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Melalui hal ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

I. PENDAHULUAN. Kebijaksanan moneter mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam

A. Indeks Harga dan Inflasi

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter

Transkripsi:

Pertemuan ke: 04 KEBIJAKAN MONETER: EKSPRESI FUNGSI STABILISASI DAN SUSTAINIBILITAS DALAM POLITIK KEUANGAN NEGARA POLITIK KEUANGAN NEGARA (3 SKS) Pengampu: Miftah Adhi Ikhsanto, S.IP, MiOP Amirudin, S.IP, M.Ec.Dev 1 Alamat: Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Jl. Sosio-Justisia, Bulaksumur, Yogyakarta INDONESIA 55281 Telp. 0274-563362 ext: 212 KEBIJAKAN MONETER Definisi? kontrol atas jumlah uang yg beredar (Mankiw, 2003) Siapa yang melakukan? Umumnya kebijakan ini dilakukan oleh bank sentral: o Di Amerika Serikat Federal Reserve (the Fed) o Di Indonesia Bank Indonesia Tujuan? o o mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh mengendalikan inflasi 2 1

Tolak Ukur Stabilitas Moneter Jumlah Uang Beredar (JUB) terkontrol Indikator Stabilitas Moneter 3 Jumlah Uang Beredar (JUB) Bertambahnya tk investasi akan mendorong tingkat aktivitas ekonomi yang lebih tinggi Menurunnya tk investasi akan memperlambat tingkat aktivitas ekonomi yang lebih tinggi Bila terjadi permintaan pinjaman berlebihan dan terjadi inflasi Jumlah Uang 4 2

M s1 i 1 A 1 M 1 5 Laju Inflasi Bagi dunia perbankan laju inflasi yang tinggi akan menimbukan kesulitan bagi Bank untuk mengerahkan dana masyarakat akan memicu larinya dana masyarakat ke luar negeri Perbankan kekurangan dana yang berasal dari masyarakat kemampuan Bank dalam menyediakan dana untuk investasi 6 akibatnya laju pertumbuhan produksi dan ekonomi juga akan 3

Suku Bunga Apabila masalah ini tidak segera mendapat jalan keluar, maka perbankan terancam akan menghadapi masalah likuiditas dan aktivitas perekonomian terganggu Kemana dana masyarakat tersebut akan disalurkan? Minat Pengusaha untuk ambil kredit 7 Suku Bunga Menggerakkan aktivitas perekonomian (Penciptaan lapangan kerja) Dana tersebut akan disalurkan ke dalam investasi reel Minat Pengusaha untuk ambil kredit 8 4

Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar yang stabil tentu akan lebih memberi iklim kepastian bagi: Masy: Pertumbuhan Ekonomi Dunia perbankan: Kredit Pelaku dunia usaha: ekspor/impor Nilai tukar rupiah 9 Perubahan nilai tukar yang terlalu cepat akan sangat merugikan karena hal ini dapat mendorong bergeraknya aliran dana masyarakat ke luar negeri. Dengan demikian antara nilai tukar dan indikator kebijakan moneter lainnya memiliki hubungan yang sangat erat, khususnya bagi kebijakan pemerintah yang sedang ditempuh untuk menstabilkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ekspektasi masyarakat yang positif terhadap moneter Ekspektasi Masyarakat ekspektasi masyarakat yang negatif terhadap moneter mendorong semakin tingginya harga-harga, sehingga akan mengurangi tingkat konsumsi dan daya saing produk dalam negeri yang akan ekspor berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada mata uang rupiah, sehingga dapat memicu mengalirnya dana masyarakat keluar negeri 10 5

Strategi Kebijakan Moneter Kebijakan Moneter Kebijakan moneter longgar (Easy Monetary Policy) kebijakan moneter ketat (Tight Monetary Policy) untuk memperbesar kegiatan ekonomi dengan cara memperbanyak jumlah uang yang beredar. Kebijakan diambil pada saat perekonomian dalam keadaan unemployment dimana banyak terjadi banyak pengangguran atau saat kapasitas produksi nasional belum digunakan secara optimal. menurunkan kegiatan ekonomi dengan mengurangi jumlah uang yang beredar. Dampak Kebijakan moneter longgar Kebijakan Moneter Longgar Dalam perekonomian terbuka dan sistem devisa bebas, kebijakan moneter yang longgar dapat menimbulkan efek berantai JUB meningkat Naiknya konsumsi & permintaan masy. Bunga riil turun Memicu kenaikan harga/inflasi Mengurangi Daya Saing Produk DN 12 Dana masyarakat ke Luar Negeri naik Neraca Pembayaran LN tertekan Devisa Negara Menurun 6

Dampak Kebijakan moneter ketat Kebijakan Moneter ketat Dalam perekonomian terbuka dan sistem devisa bebas, kebijakan moneter yang ketat dapat menimbulkan efek berantai JUB menurun turunnya konsumsi & permintaan masy. Memicu turunnya harga/inflasi Bunga riil naik Meningkatkan Daya Saing Produk DN 13 Dana masyarakat ke Luar Negeri turun kebijakan ini akan berdampak pula pada menurunnya pertumbuhan ekonomi, karena jumlah uang yang beredar dikurangi, yang berarti permintaan juga berkurang produksi berkurang. Neraca Pembayaran LN meningkat Devisa Negara naik Longgar VS Ketat Bagaimana bila menghadapi dua kondisi yang bersamaan, yakni: lesunya ekonomi tertekannya neraca pembayaran atau melemahnya daya saing produk lokal. Penerapan kebijakan moneter longgar memang akan menyelamatkan ekonomi yang lesu namun akan memperparah kondisi neraca pembayaran Indonesia sementara penerapan kebijakan moneter ketat akan menyelamatkan neraca pembayaran dan menaikkan daya saing namun akan berdampak pada menurunnya/lesunya perekonomian. Kalau sudah demikian, kebijakan mana yang akan dipilih? 14 7

Dengan dilema tersebut, pemerintah kemudian memang dituntut untuk dapat meramu kebijakan yang paling pas dan menetapkan skala prioritas pemecahan masalah yang ada, sehingga lesunya perekonomian dapat diatasi dan daya saing produk ekspor Indonesia juga membaik, dan ini memang bukan pekerjaan yang mudah. 15 8