I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, sehingga

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek pokok bagi kehidupan suatu bangsa. Kondisi bangsa di masa

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi manusia, karena melalui

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan manusia bukan sekedar bentuk yang bisa kita lihat. Selain itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gejala umum yang terjadi pada peserta didik saat ini adalah malas berpikir

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan pesatnya. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan itu terjadi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang. dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 1 Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan

I. PENDAHULUAN. satunya dipengaruhi oleh faktor kualitas pendidikan negara tersebut. Dalam

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

I. PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

Jurnal Belajar dalam Pembelajaran Biologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia yang serba modern dan kehidupan yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

I. PENDAHULUAN. berkualitas dan satu satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk. membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orangorang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berfikir logis dan kritis, interaktif dan kreatif. Hal itu menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. monoton dan kurang menarik. Kondisi semacam ini juga dialami oleh guru di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dewasa ini dihadapkan kepada masalah-masalah yang mendasar, yaitu

I. PENDAHULUAN. dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Sardiman (2001: 93) dalam belajar

I. PENDAHULUAN. inovatif. Menyadari bagaimana cara memikirkan pemecahan permasalahan

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan adalah pendidikan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

I. PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kompetensi penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, manusia lebih mudah menerima informasi yang melimpah, cepat, praktis

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, sehingga setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan merasakan perkembangan pendidikan yang ada. Menurut Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengandalikan diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2003: 10). Aktivitas siswa merupakan hal penting yang mendasar dalam proses pembelajaran (Trinandita 1984). Jika keaktifan siswa rendah dalam pembelajaran maka mempengaruhi interaksi antar guru dan siswa atau antar siswa maka akan tercipta suasana kelas yang monoton atau pasif, hal ini mengakibatkan tukar informasi ilmu pengetahuan dan penguasaan materi rendah. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru di SMA N 1 Blambangan Umpu dari hasil belajar yang diperoleh siswa kurang memuaskan. Berdasarkan rekapitulasi nila rata-rata kelas pada pembelajaran biologi pada

2 semester I dan II yaitu 65. Dibandingkan dengan nilai ketuntasan belajar yang diharapkan (75), maka hasil belajar di sekolah tersebut tidak maksimal. Hal ini disebabkan sulitnya siswa memahami materi pokok dunia tumbuhan. Berdasarkan hasil wawancara pada siswa kelas XI ada beberapa hal yang menyebabkan mereka kurang menguasai materi pokok dunia tumbuhan yaitu banyaknya materi, metode mengajar guru yang kurang variatif, sumber pelajaran yang kurang dan kurangnya minat belajar siswa. Hal-hal tersebut mengakibatkan aktivitas belajar siswa menjadi pasif. Pada materi dunia tumbuhan kesulitan yang mereka alami yaitu mengingat nama-nama ilmiah tumbuhan dan klasifikasi suatu spesies. Padahal mempelajari dunia tumbuhan sangatlah penting karena dengan mempelajari dunia tumbuhan dapat mengelompokkan jenis spesies berdasarkan ciri-ciri spesies tersebut serta mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies. Adapun berbagai upaya yang harus dilakukan untuk mendorong keberhasilan siswa dalam proses belajar yaitu guru harus merancang proses pembelajaran yang menarik seperti menggunakan berbagai model pembelajaran atau media pembelajaran agar proses pembelajaran yang tercipta tidak monoton dan mengajak siswa untuk memanfaatkan alat indranya. Oleh sebab itu dibutuhkan media pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam mempelajari dunia tumbuhan, dengan media tersebut diharapkan siswa akan lebih mudah mengingat dan siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Keberhasilan guru dalam meningkatkan penguasaan materi belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa serta dapatkah siswa menguasai

3 materi dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan penguasaan materi belajar siswa terhadap materi pembelajaran biologi maka siswa harus dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil pembelajaran akan sesuai dengan diharapkan. Belajar menggunakan stimulus gambar atau visual akan membuahkan hasil belajar yang baik untuk tugas-tugas seperti mengingat dan mengenali kembali (Levie & Levie dalam Nurjanah, 2013: 4). Rendahnya penguasaan materi pokok dunia tumbuhan di SMA Negeri 1 Blambangan Umpu, perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu digunakan sebuah media agar tujuan pembelajaran tercapai. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan materi siswa adalah media kartu kuartet, selain bergambar kartu kuartet ini dapat mempermudah siswa untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri tumbuhan tersebut dengan cara siswa mengelompokkan kartu untuk membentuk kuartet. Proses pengelompokan kartu menjadi kuartet akan memberikan pengalaman belajar bagi siswa sehingga siswa mudah mengingat dan memahami materi pokok dunia tumbuhan. Adanya media kartu kuartet dapat menciptakan situasi kelas yang menyenangkan. Bila alat /media pembelajaran ini dapat difungsikan secara tepat dan proporsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif. Untuk itu, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh penggunaan media kartu kuartet terhadap aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi pada materi pokok dunia tumbuhan kelas X semester genap tahun ajaran 2013/2014.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penggunaan media kartu kuartet berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok Dunia Tumbuhan? 2. Apakah penggunaan media kartu kuartet dapat berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi siswa pada materi pokok Dunia tumbuhan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh media kartu kuartet terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok Dunia Tumbuhan. 2. Pengaruh media kartu kuartet terhadap penguasaan materi siswa pada materi pokok Dunia Tumbuhan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi peneliti: memberikan wawasan dan pengalaman manfaat sebagai calon peneliti mengenai media kartu kuartet sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi 2. Bagi guru: memberi alternatif cara menginformasikan materi dengan menggunakan kartu kuartet pada materi dunia tumbuhan dan solusi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi

5 3. Bagi siswa: memberi pengalaman belajar yang berbeda dengan menggunakan kartu kuatet, melatih siswa untuk lebih aktif dlam proses pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi. 4. Bagi Sekolah: memberi masukan untuk mengoptimalkan kegunaan media pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan. 5. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang tertarik untuk meneliti topik yang sama. E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari salah penafsiran maka batasan penelitian ini adalah: 1. Media kartu kuartet adalah media pembelajaran yang terdiri dari beberapa jumlah kartu bergambar dan tertera keterangan berupa tulisan yang menerangkan gambar materi pokok Dunia Tumbuhan. 2. Aktivitas belajar siswa yang diukur pada penelitian ini meliputi, mengemukakan ide atau gagasan, bekerja sama, mengajukan pertanyaan dan pendapat, dan mengemukakan hasil diskusi kelompok. 3. Pemahaman materi terdiri dari 4 katagori, yaitu mengingat, memahami, penerapan, dan menganalisis, serta diukur berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil pretes, postes dan Gain 4. Materi pokok dalam penelitian ini adalah Dunia Tumbuhan dengan kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi (KD. 3.3) 5. Subjek peneilitian adalah siswa-siswi kelas X 7 dan X 8 Semester genap SMA Negeri 1 Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan Tahun Ajaran 2013/2014.

6 6. Metode diskusi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari langkahlangkah berikut: (1) guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberi pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya, (2) dengan pimpinan guru siswa membentuk kelompok diskusi (ketua, sekertaris/pencatat, pelopor) mengatur tempat duduk, ruang sarana dan sebagainya, (3) para siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing, (4) setiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Kelompok lain menanggapinya. Guru memberi ulasan dan penjelasan, (5) para siswa mencatat hasil diskusi dan dikumpulkan kepada guru (Riadi, 2013). F. Kerangka Pikir Materi pembelajaran biologi sangatlah menarik karena berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari, makhluk hidup, dan lingkungan sekitar. Namun pada kenyataannya banyak siswa sulit untuk memahami pembelajaran biologi seperti materi dunia tumbuahan kesulitan yang dialami siswa karena banyaknya nama-nama ilmiah yang sulit dipahaminya. Untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif dan inovatif maka perlu pengembangan aktivitas belajar siswa menjadi aktif, keaktifan yang diciptakan oleh siswa dapat mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengarah pada peningkatan prestasi. Setelah terciptanya suasana belajar yang aktif seperti siswa berani untuk bertanya, menyatakan pendapat, serta mampu memecahkan masalah, sehingga terciptalah suasana belajar yang menyenangkan. Untuk menciptakan suasana

7 belajar yang menyenangkan, maka guru harus kreatif dalam pembelajaran, misalnya menggunakan media pembelajaran, seperti kartu kuartet. Dengan mengunakan media pembelajaran berupa kartu kuartet memungkinkan siswa dapat memahami materi biologi dari berbagai aspek, media ini membantu siswa untuk mudah mengingat hubungan kekerabatan spesies dan mempermudah siswa mengklasifikasikan spesies berdasarkan hubungan kekerabatan spesies tersebut. Oleh sebab itu dengan menggunakan kartu kuartet sebagai media pembelajaran lebih memudahkan siswa untuk mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan hubungan kekerabatan dengan melihat morfologi dan ciri-ciri yang dimiliki oleh spesies tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan media kartu kuartet pada materi pokok Dunia Tumbuhan kelas X SMA N 1 Blambangan Umpu. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah media pembelajaran kartu kuartet dan yang termasuk dalam variabel terikat adalah aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi siswa. Hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas dapat ditunjukkan pada diagram di bawah ini: Y 1 X Y 2 Gambar 1. Hubungan keterkaitan variabel bebas dan variabel terikat. Keterangan : X: kartu kuartet; Y 1 : Penguasaan materi;y 2 : Aktivitas Belajar siswa.

8 G. Hipotesis Berdasarkan kerangka pikir di atas, penulis menuliskan hipotesis sebagai berikut: 1. Media kartu kuartet berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok Dunia Tumbuhan kelas X SMA N 1 Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun ajaran 2013/2014. 2. H 0 : Media kartu kuartet tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi siswa pada materi pokok Dunia Tumbuhan kelas X SMA N 1 Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun ajaran 2013/2014. H 1 : Media kartu kuartet berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi pada materi pokok Dunia Tumbuhan kelas X SMA N 1 Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun ajaran 2013/2014.