ALAT UKUR KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DAN HIDROKARBON (HC) GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PENAMPIL SMARTPHONE ANDROID

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

KOMPARASI HASIL UKUR KADAR EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR (INJECTION & NON INJECTION) MENGGUNAKAN SENSOR MQ-7 DENGAN AUTO CHECK GAS

SISTEM MONITORING PENCEMARAN POLUTAN KENDARAAN VIA GADGET BERBASIS ARDUINO

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

Autonomous Surface Vehicle sebagai Alat Pemantau Lingkungan Menggunakan Metode Navigasi Waypoint

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL

Prototipe Pengendali Kualitas (Raden Apriliansyah) 1 PROTOTIPE PENGENDALI KUALITAS UDARA INDOOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328P

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME

PEMBUATAN PROGRAM PENAMPIL NILAI TERUKUR PENCEMARAN UDARA DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0. Tugas Akhir

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

RANCANG BANGUN ALAT UKUR EMISI GAS BUANG, STUDI KASUS: PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

NASKAH PUBLIKKASI ALAT PENGUKUR GETARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 MENGGUNAKAN SENSOR MICROPHONE

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU

KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK SPESIFIK UNTUK REDUKSI EMISI GAS BUANG O 2 MOTOR BAKAR (SEPEDA MOTOR) 4 TAK

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KADAR GAS BUANG CO PADA SEPEDA MOTOR MATIC BERBASIS ARDUINO DENGAN SENSOR MQ-7 TUGAS AKHIR NURHAYATI FITRI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KADAR POLUSI UDARA (CO) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : Wurianto Adi NIM

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GARAM MENGGUNAKAN SENSOR KONDUKTIVITAS TDS 16 BIT

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GAS CO BERBASIS NIRKABEL RF UNTUK PEMANTAUAN KONDISI PENCEMARAN UDARA

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2013)

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MESIN PENYAJI BERAS SECARA DIGITAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

PEGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR

RANCANGAN MONITORING SIRKULASI DAN STABILITAS SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR GAS DAN SENSOR SUHU DENGAN TAMPILAN PC BERBASIS ATMEGA 8535 SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :

Pengaruh Penambahan Senyawa Acetone Pada Bahan Bakar Bensin Terhadap Emisi Gas Buang

ALAT PENGUKUR DAN PENGIRIM KUALITAS UDARA DARI GAS KARBONMONOKSIDA (CO) MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA32 DAN SMS GATEWAY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di masyarakat Indonesia. Sepeda motor merupakan kendaran bermotor

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK) LAPORAN AKHIR

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

LAPORAN TUGAS AKHIR. Alat Pendeteksi Polusi Udara Dari Gas Karbonmonoksida (CO) pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

Pemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber

RANCANG BANGUN RAK PENGERING SEPATU SERTA PENGONTROLAN SUHU DENGAN TAMPILAN LCD MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Alat Ukur Uji Emisi Gas Karbon Monoksida (CO) Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 3 : Cara uji kendaraan bermotor kategori L Pada kondisi idle SNI

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

Alat Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bemotor Terintegrasi Komputer

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ALAT MONITORING SUHU MELALUI APLIKASI ANDROID MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MODUL SIM800L BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. polusi udara dan suhu diperlukan suatu alat yang dapat memantau tingkat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Transkripsi:

ALAT UKUR KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DAN HIDROKARBON (HC) GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PENAMPIL SMARTPHONE ANDROID Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pogram Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Oleh: Anton S D400100040 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

HALAMAN PENGESAHAN ALAT UKUR KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DAN HIDROKARBON (HC) GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PENAMPIL SMARTPHONE ANDROID OLEH ANTON S D 400 100 040 Telah dipertahankan di depan dewan penguji Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari...,... 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Dr.Heru Supriyono (...) (Dosen Pembimbing I) 2. Umi Fadlilah, S.T. M.Eng (...) (Dosen Pembimbing II) 3. Dedy A.P,ST.MEng (...) (Anggota I Dewan Penguji) 4. Ir. Abdul Basith,MT (...) (Anggota II Dewan Penguji) Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta ii

Ir. Sri Sunarjono, M.T. Ph.D NIK. 682 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta,... 2017 Penulis ANTON S D 400 100 040 iii

ALAT UKUR KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DAN HIDROKARBON (HC) GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PENAMPIL SMARTPHONE ANDROID ABSTRAK Kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menghasilkan emisi gas buang yang mengandung gas gas polutan berbahaya yang dapat merusak lingkungan sekitar dan mengganggu kesehatan manusia. Untuk pengontrolan kadar emisi kendaraan bermotor, dibuatlah alat pengukur kadar emisi gas buang kendaraan bermotor. Pembuatan alat ini bertujuan untuk mempermudah konsumen mengetahui kadar emisi gas buang kendaraan bermotor. Perangkat keras yang digunakan pada alat ini antara lain Smartphone sebagai penampil, Arduino modul sebagai otak dari alat ini, Bluetooth modul sebagai perantara antara device dengan Arduino, dan sensor sebagai pengukur kandungan gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan, sedangkan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini antara lain Arduino dan Android studio. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang terdiri dari pengambilan data, analisa data, pembuatan alat dan pengujian alat. Gas karbon monoksida (HC) dan hidro karbon (CO) dapat diukur dan dipantau dengan melihat data-data yang ditampilkan smartphone Android. Pengujian dilakukan dengan dua kategori, yaitu : pengukuran dengan rpm 0 dan pengukuran dengan rpm 2000. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diketahui selisih rata-rata pengukuran dengan rpm 0 yaitu 1 ppm untuk HC dan 0,0075% untuk CO, sedangkan pengukuran dengan rpm 2000 yaitu 2ppm untuk HC dan 0,0075% untuk CO. Kesalahan tersebut kemungkinan terjadi disebabkan oleh kemampuan sensor gas MQ-2 dan MQ-7 yang kurang sensitif mengukur kadar gas dengan berbagai gangguan. Kata kunci : Arduino Uno, Bluetooth, Hidrokarbon (HC), Karbon Monoksida (CO),........Smartpone Android. ABSTRACT Motor vehicle exhaust emissions containing harmful pollutant gases that can damage the environment and health problems in humans. For controlling the emission levels of vehicles, made gauges the levels of exhaust emissions of motor vehicles. Making this tool aims to facilitate consumer determine levels of motor vehicle exhaust emissions. The hardware used in this tool include Smartphone as a viewer, Arduino modules as the brains of these tools, the Bluetooth module as an intermediary between the device with arduino, and sensors as content measuring gases resulting from combustion engine vehicles, while the software used on the appliance These include Arduino and Android studio. The method used in this study is an experimental method that consists of data collection, data analysis, making tools and testing tools. Carbon monoxide (HC) and hydro carbon (CO) can be measured and monitored by looking at the data displayed android smartphone. Testing is done with two categories, namely: measurement with rpm 0 and measurements with rpm 2000. Based on the results of tests performed, unknown percentage of errors of measurement with rpm 0, ie 1ppm to HC and 0,0075% for CO, whereas the measurement with rpm 2000 ie 2ppm to HC and 0,0075% for CO. The error is likely to occur due to the ability of gas sensor MQ-2 and MQ-7 were less sensitive measure gas levels with a variety of disorders. Keywords: Arduino Uno, Bluetooth, Hydrocarbons (HC), Carbon Monoxide (CO).,......Smartpone Android. 1

1. PENDAHULUAN Sensor secara umum didefinisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal listrik, baik arus listrik maupun tegangan. Fenomena fisik yang mampu menstimulus sensor untuk menghasilkan sinyal elektrik meliputi, temperatur, tekanan, daya, medan magnet, dan sebagainya. Sementara fenomena dapat berupa cairan maupun gas. Sensor gas MQ-2 dan MQ-7 merupakan salah satu contoh dari sekian banyak sensor yang dijual dipasaran. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi senyawa karbon monoksida dan hidrokarbon pada konsentrasi yang rendah. Seiring bertambahnya kendaraan bermotor mengakibatkan pencemaran udara semakin meningkat. Hal ini menyebabkan kondisi udara tercemar, karena gas buang hasil dari pembakaran kendaraan bermotor mengandung racun yang berbahaya bagi lingkungan. Seperti diketahui bahwa proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar mengkasilkan gas buang yang mengandung CO dan HC. Pembuatan alat pengukur karbon monoksida dan hidrokarbon pada gas buang kendaraan dengan penampil smartphone android ini bertujuan untuk memudahkan para konsumen kendaraan bermotor untuk mengetahui kadar emisi yang dihasilkan dari hasil pembakaran mesin kendaraan. Berdasarkan latar belakang diatas penulis membatasi masalah dalam penelitian yaitu : pengujian hanya dilakukan pada kendaraan yang berbahan bakar bensin atau premium, dan pengukuran gas hasil pembakaran dari kendaraan bermotor hanya senyawa karbon monoksida dan hidrokarbon. Beberapa artikel yang telah diseleksi dan dirangkum sebagai referensi bagi penulis, dan berhubungan dengan penelitian tugas akhir ini. Fernando (2012). Dalam penelitiannya tentang realisasi alat ukur konsentrasi karbon monoksida (CO) pada gas buang kendaraan bermotor berbasis sensor gas TGS-2201 dan Mikrokontroler ATMega8535. Dalam melakukan penelitiannya penulis menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak yang terdiri dari sensor TGS-2201, mikrokontroler ATMega8535 dan LCD 16x2. Proses pengambilan, pengolahan, dan komunikasi data diatur menggunakan program pada mikrokontroler dan komputer dengan bahasa pemrograman yaitu bahasa Assembler dan Delphi. Konsegeran (2013). Perancangan alat ukur kadar karbon monoksida dan hidro karbon pada gas buang kendaraan bermotor. Tugas Akhir Fakultas Teknik Elektro UNSRAT, Manado. Dalam perancangan alat ukur penulis menggunakan beberapa perangkat keras meliputi : 1) Sensor gas TDS-2201 digunakan untuk mengukur kadar senyawa hidro karbon (HC). 2) Sensor gas MQ-7 dugunakan untuk mengukur kadar senyawa karbon monoksida (CO). 3) Mikrokontroler ATMega8535 digunakan sebagai pemroses atau pengolahan data yang dibaca oleh sensor. 4) LCD 2x16 karakter digunakan sebagai penampil atau display dari hasil pengukuran. Putro (2012). Tugas akhir program studi D3 Teknik Instrumentasi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, melakukan penelitian tentang rancang bangun alat ukur emisi gas buang, studi kasus: pengukuran gas karbon monoksida. Penulis menggunakan sensor gas MQ-7 sebagai sensor gas karbon monoksida (CO), mikrokontroler ATMega8535 sebagai kontroler dan pemroses sinyal, dan LCD dengan karakter 4x20 berfungsi sebagai penampil data. Pengujian yang dilakukan untuk mencari nilai ketidakpastian hasil pengukuran dan nila ketidakpastian pendekatan regresi. Dari hasil pengujian penulis mendapatkan kesimpulan semakin besar konsentrasi gas, maka semakin kecil nilai resistansi sensor dan nilai tegangan output sensor akan meningkat. 2

2. METODE 2.1. Metode metodetode yang digunakan dalam pembuatan Alat Ukur Kadar Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) Gas buang Kendaraan Bermotor Dengan Penampil Smartphone Android ini, terdiri dari : a. Metode Eksperimen adalah saat melakukan pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak. b. Metode sampling adalah proses pengambilan data perbandingan hasil pengujian yang dilakukan setelah aplikasi maupun alat yang dikembangkan telah selesai dengan alat yang sudah ada. 2.2 Peralatan Utama dan pendukung Perangkat keras yang digunakan untuk membuat alat ini adalah sebagai berikut : a. Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Android ditujukan untuk para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. b. Sensor gas MQ-2 merupakan sensor gas yang menggunakan pemanas kecil di dalam dengan sensor elektro-kimia. Sensor MQ-2 sangat sensitif terhadap berbagai gas yang mudah terbakar seperti gas hidro karbon (HC). c. Sensor gas MQ-7 merupakan sensor gas yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari. Sensor gas MQ-7 mempunyai sensitifitas tinggi terhadap kandungan gas karbon monoksida dengan jarak pengukuran 20-2000pm. d. Smartphone android adalah telpon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi. Smartphone android bukan hanya untuk alat komunikasi, tetapi juga bisa difungsikan seperti komputer. Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat alat ini adalah sebagai berikut: a. IDE (Integrated Development Environment) Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari : editor program, sebuah windows yang memungkinkan pengguna menulis dang mengedit program dalam bahasa processing. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuar microcontroller tidak akan bisa memahami bahasa processing. Yang bisa dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini. Uploader, sebuah modul yang membuat kode biner dari komputer kedalam memori didalam papan arduino. b. Android Studio adalah sebuah IDE untuk android Development yang diperkenalkan oleh google didalam acara google I/O 20013. Android studio merupakan pengembangan dari eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE java. Android sudio adalah IDE resmi untuk pengembangn aplikasi android. Android studio yang sekarang lebih mudah dari pada pendahulunya yaitu eclipse IDE dan terus diperbaharui oleh pengembangnya. 3

2.3 Alur Perancangan Sistem Pembuatan alat Alat Ukur Kadar Karbon Monoksida (Co) dan Hidrokarbon (Hc) Gas Buang Kendaraan dengan Penampil Smartphone android ini meliputi beberapa tahapan sebagai berikut : a. Model Perancangan / Skenario Program merupakan suatu alur cerita dalam bahasa umum, juga sangat mudah dimengerti dan untuk menggambarkan bagaimana suatu program berjalan secara berkesinambungan. Skema perancangan sistem tugas akhir ini adalah pembuatan sebuah alat pengukur kadar senyawa karbon monoksida (CO) dan senyawa hidrokarbon (HC) dengan menggunakan smartphone android sebagai layar penampil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. Gas Buang Kendaraan Sensor Gas MQ-2 dan MQ-7 Power Supply Mikrokontroler Arduino Bluetooth Smartphone Android Gambar 1. Blok diagram Alat Berdasarkan diagram blok pada gambar 1, terdapat sensor MQ-2 dan MQ-7 yang berfungsi untuk mendeteksi dan memperkirakan kandungan senyawa hidrokarbon (HC) dan senyawa karbon monoksida (CO) dengan cara mendeteksi kadar gas pada pipa pembuangan kendaraan bermotor. Mikrokontrolle Arduino, adalah komponen utama yang berfungsi sebagai pusat pengolahan data yang akan diproses sebelum dikirimkan ke penampil (smartphone android) melalui bluetooth. Smartphone android berfungsi sebagai penampil data yang diperoleh dari dari sensor agar dapat langsung dilihat hasilnya secara visual, sedagkan power supply berfungsi sebagai inputan untuk memberi tegangan kepada rangkaian arduino dan rangkaian sensor gas MQ-2 dn MQ-7 agar dapat bekerja. b. Perancangan Perangkat Keras Perancangan alat ukur uji emisi ini dapat dilihat pada Gambar 2. A B C D E F G H Gambar 2. Perancangan perangkat keras 1) Bagian A merupakan knalpot kendaraan yang berfungsi sebagai saluran pembuangan hasil pembakaran kendaraan. 2) Bagian B merupakan pipa penghubung antara knalpot dengan tabung tempat sensor diletakkan. 4

3) Bagian C adalah sensor yang berfungsi mendeteksi gas yang disalurkan melalui pipa penghubung. 4) Bagian D merupakan tabung bundar yang berfungsi sebagai tempat meletakkan sensor. 5) Bagian E kabel yang berfungsi sebagai inputan sensor agar dapat bekerja. 6) Bagian F adalah arduino uno, dimana arduino un ini menggunakan mikrokontroller Atmega 328, dimana chip ini memiliki 14 pin digital input dan output. 7) Bagian G adalah bluetooth module yang berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal dari arduino maupun smartphone android. 8) Bagian H merupakan kotak atau tempat yang digunakan untuk meletakkan arduino dan bluetooth module. c. Rangkaian Perangkat Keras MQ-2 Bluetooth modul MQ-7 Gambar 3. Rangkaian perangkat keras Pada gambar 3 merupakan rangkaian perangkat keras alat uji emisi kendaraan bermotor. Perancangn mekanik terdiri dari beberapa komponen mekanik seperti sensor gas MQ-2 yang berfungsi sebagai pengukur konsentrasi kadar gas hidrokarbon (HC), sensor gas MQ-7 berfungsi sebagai pengukur konsentrasi kadar gas karbon monoksida (CO), Arduino uno yang berfungsi sebagai otak atau pemroses data, dan bluetooth modul yang berfungsi sebagai penerima dan pengirim data dari arduino maupun smartphone android, kemudian dikirim ke arduino maupun smartphone android. Dan untuk menjalankan sistem ini juga terdapat perancangan pernagkat lunak yang dapat dilihat pada gambar 4. 5

d. Perancangan Perangkat Lunak Flowchart sytem pada Gambar 4 menceritakan tentang skenario program dengan menggunakan gambar agar lebih jelas dan mudah dimengerti. Mulai Pilih Sensor Ya Tidak Sensor Gas Ya MQ-7 Tidak Sensor Gas MQ-2 Mengukur Kadar Gas Karbon Monoksida Mengukur Kadar Gas Hidrokarbon Kirim daata via bluetooth Tempilkan ke Smartphone android Kirim data via bluetooth Ya Mulai Lagi Tidak Selesai Gambar 4. Flowchart sistem Gambar 4 menceritakan tentang alur aplikasi dari awal sampai akhir. Mulai dari pemilihan sensor, kemudian pemiilihan salah satu sensor untuk mengukur salah satu konsentrasi gas yang diinginkan, kemudian salah satu sensor akan bekerja. Setelah 6

proses pengukuran selesai, aplikasi akan menampilkan hasil pengukuran yang dihasilkan dengan standar emisi kendaraan bermotor yang telah ditetapkan oleh Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 10 Tahun 2012 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor baru, dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 1. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Baru Kategori L3 Kategori Tahun Pembuatan CO (%) Parameter HC (ppm) Metode Uji Sepeda Motor 2 Langkah >2007 3.5 1200 Idle Sepeda Motor 4 Langkah <2007 4.5 2400 Idle Sepeda Motor (2 Langkah Dan 4 Langkah) >2007 3.5 1200 Idle A. Proses Pengujian Pada Gambar 5. Proses pengukuran emisi kendaraan bermotor mengunakan automotive emission analyzer dengan alat yang dibuat penulis dilakukan secara bersamaan agar penulis dapat mengetahui perbandingan hasil pengukuran dan kinerja dari alat yang sudah dibuat. (a) (b) (c) Gambar 5. Proses pengukuran emisi kendaraan Pada Gambar 5.a merupakan alat uji emisi yang ada pada PT.Nasmoko dan Gambar 5.b merupakan alat uji emisi yang dibuat oleh penulis sedangkan Gambar 5.c merupakan proses pengukuran emisi kendaraan yang dilakukan secara bersamaan dengan automotive emission analyzer PT.Nasmoko dengan alat uji emisi yang dibuat penulis. Pengukuran emisi kendaraan dilakukan secara bersamaan yang bertujuan untuk mempermudah penulis mengetahui perbandingan hasil pengukuran. 7

B. Model Aplikasi (a) (b) (c) Gambar 6. Aplikasi Smartphone Android. Gambar 6 merupakan gambar proses kinerja aplikasi dan tampilan hasil pengukuran yang ditampilkan pada smartphone android. Gambar 6.a merupakan tampilan permintaan aplikasi untuk mengidupkan bluetooth, Gambar 6.b merupakan proses pemilihan gas yang ingin diukur dan Gambar 6.c merupakan tampilan hasil pengukuran. 3.1 Hasil Pengujian dan Analisa A. Pengujian sensor didalam ruangan a. Sensor gas MQ-2 400 350 300 250 200 150 100 50 0 122 104 99 93 127 88 104 99 94 89 129 110 101 95 88 Menit ke 1 Menit ke 2 Menit ke 3 Menit ke 4 Menit ke 5 Hasil Pengukuran 1 Hasil Pengukuran 2 Hasil Pengukuran 3 Gambar 8. Grafik pengujian sensor gas MQ-2 didalam ruangan Sensor perlu menempatkan 2 tegangan, tegangan heater (VH) dan tegangan uji (VC). VH digunakan untuk memasok suhu kerja bersertifikat untuk sensor, sementara VC digunakan untuk mendeteksi tegangan (VRL) dari tahanan beban (RL) yang merupakan seri dengan sensor. Sensor ini memiliki polaritas cahaya, Vc perlu daya DC. VC dan VH bisa menggunakan rangkaian kekuatan yang sama dengan prasyarat untuk 8

menjamin kinerja sensor. Dalam rangka untuk membuat sensor dengan kinerja yang lebih baik, nilai RL cocok untuk tingkat sensitivitas (Ps) yang dapat dilihat pada Persamaan 1. Keterangan dari Persamaan 1 : Vc = Loop Voltage Rs = Resistance of sensor RL = Load Rresistance Ps=Vc 2 Rs/(Rs+RL) 2 (1) Pada Gambar 8 dapat dilihat hasil pengukuran kadar gas hidro karbon (HC) menggunakan sensor gas MQ-2 selama 5 menit dalam keadaan udara normal didapatkan data bahwa hasil pengukuran terkecil selama lima menit adalah 88 ppm. Dari hasil pengujian sensor gas MQ-2 pada Gambar 8, hasil pengukuran emisi kendaraan yang ditampilkan pada smartphone android yaitu : Hasil pengukuran emisi kendaraan hasil pengujian terkecil sensor gas MQ-2 b. Sensor gas MQ-7 0:57 0:50 0:43 0:36 0:28 0:21 0:14 0:07 0:16 0:17 0:18 0:15 0:15 0:15 0:15 0:16 0:15 0:15 0:15 0:16 0:16 0:15 0:15 0:00 Menit ke 1 Menit ke 2 Menit ke 3 Menit ke 4 Menit ke 5 Hasil Pengukuran 1 Hasil Pengukuran 2 Hasil Pengukuran 3 Gambar 9. Grafik pengujian sensor gas MQ-7 didalam ruangan Pada Gambar 9 dapat dilihat hasil pengukuran kadar gas karbon monoksia (CO) menggunakan sensor gas MQ-7 didapatkan data bahwa, hasil pengukuran terkecil selama lima menit adalah 0,15%. Hasil pengukuran yang ditampilkan sensorgas MQ-7 memiliki satuan ppm, untuk mengubah satuan hasil pengukuran dari ppm menjadi % dapat dilihat pada Persamaan 2. Keterangan Persamaan 2 : HpCo = hasil pengukuran gas karbon monoksida % = HPCo x 100 : 100000 (2) 100000 = nilai maksimum kadar gas karbon monoksida 9

B. Perbandingan Pengujian a. Pengujian dengan rpm 0 Tabel 2. Hasil pengujian sensor gas MQ-2 dan MQ-7 dan Automotive emission analyzer PT.Nasmoco setelah mesin kendaraan dipanaskan selama 5 menit dengan rpm 0 Jenis Kendaraan Tahun Pembuatan Bahan Bakar Hc 1 (Ppm) Hc2 (Ppm) Hasil Pengkuran Rpm 0 Selisih HC(Ppm) Co 1 (%) Co 2 (%) Selisih CO(%) Avanza 2011 Premium 12 10 2 0.02 0.02 0 Kijang Inova 2013 Premium 17 17 0 0.02 0.01 0.01 Avanza 2016 Premium 3 2 1 0.01 0 0.01 Avanza 2014 Premium 7 6 1 0.01 0 0.01 Rata Rata Selisih 1 0.0075 b. Pengujian Dengan Rpm 2000 Tabel 3. Hasil pengujian sensor gas MQ-2 dan MQ-7 dan automotive emission analyzer PT.Nasmoco setelah mesin kendaraan dipanaskan selama 5 menit dengan rpm 2000 Jenis Kendaraan Tahun Pembuatan Bahan Bakar Hc 1 (Ppm) Hc2 (Ppm) Hasil Pengkuran Rpm 2000 Selisih HC(Ppm) Co 1 (%) Co 2 (%) Selisih CO(%) Avanza 2011 Premium 27 26 1 0.05 0.03 0.02 Kijang Inova 2013 Premium 29 28 1 0.03 0.02 0.01 Avanza 2016 Premium 11 9 2 0.01 0,01 0 Avanza 2014 Premium 21 17 4 0.01 0,01 0 Rata Rata Selisih 2 0.0075 Dari hasil pengukuran empat tipe kendaraan yaitu Avanza 20011, Kijang Inova 2013, Avanza 2014, dan Avanza 2016 menggunakan sensor gas MQ-2 dan MQ-7 dengan metode pemanasan mesin selama lima menit dengan rpm 0 dapat dilihat pada Tabel 2. Pada tabel 2, dapat dilihat hasil pengujian sensor MQ-2 memiliki rata-rata selisih sebesar 1 ppm dan MQ- 7 sebesar 0,0075%, sedangkan pada Tabel 3 dapat dilihat hasil pengujian dengan rpm 2000 MQ-2 memiliki rata rata selisih sebesar 2 ppm dan MQ-7 sebesar 0,0075%. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi rotasi putaran mensin (rpm) kendaraan maka, semakin tinggi kadar gas yang dihasilkan. Dari hasil dari pengukuran emisi kendaraan bermotor berbahan bakar bensin (premium) tidak melebihi ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama yaitu 4.5% (4500 ppm) untuk senyawa karbon 10

monoksida (CO) dan 2400 ppm untuk senyawa hidro karbon (HC),maka dapat disimpulkan bahwa hasil pembakaraan kendaraan tersebut masih tergolong baik atau standart. 4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dalam pembuatan tugas akhir yang berjudul alat ukur kadar karbon monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) gas buang kendaraan bermotor dena penampil smartphone android. Penulis mengambil beberapa esimpulan sebagai berikut : a. Sensor gas MQ-7 berfungsi sebagia sensor yang digunakan untuk mengukur kadar senyawa karbon monoksida (CO) dan sensor gas MQ-2 berfungsi sebagai sensor yang digunakan untuk menguur kadar senyawa hidrokarbon (HC). b. Perbedaan hasil pengukuran terjadi diakibatkan perbedaan tingkat sensitifitas sensor terhadap konsentrasi gas yang diukur. c. Dari hasil pengujian sensor gas MQ-7 bekerja pada jangkauan minimum 28ppm pada status udara normal dan maksimum 20000ppm pada status udara tercemar. d. Untuk mencapai titik minimum pengukuran sensor gas MQ-2 dan MQ-7 memerlukan waktu yang cukup lama. e. Dari hasil pengujian sensor gas MQ-2 dan MQ-7 terhadap empat tipe kendararaan tersebut, diketahui bahwa gas yang keluar dari hasil pembakaran kendaraan bermotor akan semakin meningkat ketika rotasi putaran mesin meningkat. f. Mesin kendaraan bermotor harus melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melaukan pengukuran emisi, dikarenakan saat mesin kendaraan dalam kondisi dingin dapat mempengaruhi hasil pengukuran. 4.2. Saran Berdasarkan pengalaman yang dialami penulis dalam pembuatan tugas akhir yang berjudul Alat Ukur Kadar Karbon Monoksida (CO) Dan Hidrokarbon (HC) Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Penampil Smartphone Android, penulis memberikan saran kepada pihak pihak yang ingin melanjutkan atau mengembangkan alat ini, antara lain : a. Pemilihan alat atau komponen yang dipakai harus diperkirakan dengan matang untuk mengurangi tingkat kesalahan dan pemborosan pengeluaran (biaya). b. Perancangan atau desain alat harus dipikirkan dengan matang agar lebih efesien. c. Penggunaan dua sensor bukan pilihan yang tepat karena apabila menggunakan satu sensor dapat mengoptimalkan desain dan megurangi tingkat keeroran. 11

5. DAFTAR PUSTAKA Fernando, Benhard. (2012). Realisasi Alat Ukur Kadar Karbon Monoksida (CO) Pada Gas Buang Kendaraan Bermotor berbasis Sensor Gas TGS-2201 dan Mikrokontroler ATMega8535. Jurnal teori dan aplikasi fisika. Vol. 01, No. 01, januari 2013 Kementrian Lingkungan Hidup. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Baru kategori L3 Konsegran, Victor V. (2013). Perancangan Alat Ukur Kadar Karbon Monoksida Dan Hidro Karbon Pada Gas Buang Kendaraan Bermotor. Tugas akhir, FATEK UNSRAT, Manado Putro, Irvan Adhi Eko. (2012). Rancang Bangun Alat Ukur Emisi Gas Buang, Studi Kasus: Pengukuran Gas Karbon Monoksida (CO). Tugas Akhir D3 Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS). Romidian, Bagus Prambudi. (2009). Pemodelan dan Pengujian Sensor TGS2600 untuk Aplikasi Sistem Monitoring Kandungan Gas Karbon Monoksida (CO) di Udara. Tugas akhir, FATEK Elektro, Universitas Diponegoro Talimewo. (2012). Rancang Bangun Alat Pengondisi Udara Pada Ruang Menggunakan Sensor Co dan Temperatur. Tugas Akhir, FATEK UNSRAT, Manado. 12