KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 107 /VI-BPHA/2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 99 /VI-BPHA/2009

M E M U T U S K A N Menetapkan : PERTAMA : Memberikan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada

Membaca. Menimbang. f. bahwa.

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

Memperhatikan : MEMUTUSKAN. Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.136/VI-BPHA/2009

Membaca. Menimbang. f. bahwa.

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

Setiap pelanggaran dan atau penyimpangan yang dilakukan pemegang izin akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 305/VI-BPHA/2007 TENTANG

Direktur Jenderal, Ttd

e. bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (3) huruf j dan k Undangundang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, bahwa setiap orang dilarang membawa

SALINAN. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.69/VI-BPHA/2007

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 2 Mei Salinan seseuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Humas, Direktur Jenderal, ttd. Ttd.

f. bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (1) Keputusan Menteri Kehutanan No. 428/KPTS-II/2003 jo. No. SK. 401/Menhut- II/2004, Direktur Jenderal Bina

DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN. Membaca

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.275/VI-BPHA/2007 TENTANG

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 294/VI-BPHA/2007 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.229/VI-BPHA/2006

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.51/VI-BPHA/2007

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.102/VI-BPHA/2007 TENTANG

: Kepala Dinas Provinsi dan Kepala Dinas Kabupaten melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan Keputusan ini.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.181/VI-BPHA/2007

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.254/VI-BPHA/2007 TENTANG

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.43/VI-BPHA/2007 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 253/VI-BPHA/2007 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

J A K A R T A. Membaca : Surat Direktur Utama PT. Jati Dharma Indah Plywood Industries :

R E P U B L I K I N D O N E S I A D E P A R T E M E N K E H U T A N A N J A K A R T A. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : SK.246/VI-BPHA/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.54/MENHUT-II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 53/Menhut-II/2009 TENTANG PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN ALAT UNTUK KEGIATAN IZIN USAHA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 251 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.289/VI-BPHA/2007

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 248 TAHUN 2006 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 196 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 2/Menhut-II/2008 TENTANG

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 175 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 91 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.428/MENHUT-II/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.293 / MENHUT-II / 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 55/Menhut-II/2006

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.94/MENHUT-II/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.169/MENHUT-II/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.45/MENHUT-II/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.17/MENHUT-II/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 13/Menhut-II/2009 TENTANG HUTAN TANAMAN HASIL REHABILITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.398/MENHUT-II/2005 TENTANG

G U B E R N U R J A M B I

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.393/MENHUT-II/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2011 TENTANG HUTAN TANAMAN HASIL REHABILITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 397/Kpts-II/2005

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG

~ 2 ~ C:\Documents and Settings\BAHAN WEB\Per-UU\NSPK hilang Agustus1.rtf

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA : P.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 61/Menhut-II/2008 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.19/Menhut-II/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Izin. Usaha. Perpanjangan. Tatacara. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor : 104/Kpts-II/2000 TENTANG TATA CARA MENGAMBIL TUMBUHAN LIAR DAN MENANGKAP SATWA LIAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Koridor. Penggunaan. Pembuatan.

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR : 132/KPTS-II/2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.186/MENHUT-II/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 17/Menhut-II/2010 TENTANG PERMOHONAN, PEMBERIAN, DAN PENCABUTAN IZIN PENGUSAHAAN TAMAN BURU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6885/Kpts-II/2002 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN J A K A R T A

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.192/MENHUT-II/2006 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6886/Kpts-II/2002 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.64/Menhut-II/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 18/Menhut-II/2010 TENTANG SURAT IZIN BERBURU DAN TATA CARA PERMOHONAN IZIN BERBURU

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1995 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.352/Menhut-II/2004

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN NOMOR : P.01 / VI-SET / 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Pelepasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.100, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan. Prosedur. Hutam Produksi.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 63/Menhut-II/2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU, NON KAYU PADA TANAH MILIK/HUTAN RAKYAT

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR SK. 44/MENHUT-II/2004 TENTANG

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 244/KPTS-II/2000 TENTANG

Transkripsi:

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 107 /VI-BPHA/2009 TENTANG IZIN PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM A.N. PT. WANAKAYU HASILINDO DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Membaca Menimbang : : Surat Direktur PT. Wanakayu Hasilindo No. 021/WKH/III/2009 tanggal 17 Maret 2009 perihal Permohonan Pembaharuan Izin Pemasukan dan Penggunaan Alat an. PT. Wanakayu Hasilindo. a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 547/Kpts- II/1997 tanggal 27 Agustus 1997, PT. Wanakayu Hasilindo adalah perusahaan pemegang IUPHHK/HPH pada hutan alam seluas ± 84.000 hektar di Provinsi Papua Barat; b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.255/VI- BPHA/2008 tanggal 22 Juli 2008, PT. Wanakayu Hasilindo telah mendapatkan Persetujuan dan Pengesahan RK-UPHHK Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi Periode Tahun 2007 2016 di Provinsi Papua Barat; c. bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Nomor KEP-522.1/399 tanggal 31 Desember 2008, PT. Wanakayu Hasilindo mendapatkan Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tahun 2009 atas areal seluas 1.100 hektar dengan target produksi TPTI : 34.653,55 m³ dan limbah 5.198,03 m³ di atas areal kerjanya; d. bahwa untuk mendukung kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam atas nama PT. Wanakayu Hasilindo diperlukan peralatan; e. bahwa untuk memenuhi Pasal 20 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2007 tanggal 4 Desember 2007, PT. Wanakayu Hasilindo mengajukan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan sebanyak 45 (empat puluh lima) unit, dimana peralatan-peralatan tersebut sebelumnya telah diperpanjang sesuai surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Nomor : 522.3/27 tanggal 17 Januari 2008; f.bahwa.

f. bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (3) huruf j dan k Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, bahwa setiap orang dilarang membawa alat-alat berat yang lazim digunakan untuk mengangkut hasil hutan dan alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong, atau membelah pohon didalam kawasan hutan tanpa izin pejabat yang berwenang; g. bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan menerbitkan Keputusan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam; h. bahwa berdasarkan penilaian administrasi oleh Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam, yang berupa pemenuhan kelengkapan persyaratan dan perhitungan kebutuhan optimal peralatan PT. Wanakayu Hasilindo, yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk dapat diberikan izin pemasukan dan penggunaan peralatan; i. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dipandang perlu menerbitkan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam An. PT. Wanakayu Hasilindo dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 jo. Nomor 19 Tahun 2004; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Jo. No. 3 Tahun 2008; 5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 31/P Tahun 2007; 6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 90 Tahun 2006; 7. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 17 Tahun 2007; 8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor P.17/Menhut-II/2007; 9. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2007 jo. Nomor P.40/Menhut-II/2007; 10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2007 jo. Nomor P.17/Menhut-II/2008. 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.39/Menhut-II/2008. Memperhatikan : 1. Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Nomor 522.3/22 tanggal 14 Januari 2009 tentang Rekomendasi Pembaharuan Izin Pemasukan dan Penggunaan Alat An. PT. Wanakayu Hasilindo. 2.Perjanjian...

2. Surat Pernyataan Direktur PT. Wanakayu Hasilindo No. 028/WKH/SP/ IV/2009 tanggal 02 April 2009, bahwa peralatan sebanyak 45 (empat puluh lima) unit meminjam dari PT. Wetama Sejahtera dan PT. Delapan Delapan. 3. Surat Direktur Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan No. S.458/VI/BIKPHH-1/2009 tanggal 1 April 2009 perihal Klarifikasi Tunggakan PSDH dan DR a.n. PT. Wanakayu Hasilindo, bahwa PT. Wanakayu Hasilindo untuk RKT 2008 tidak terdapat tagihan PSDH dan DR yang belum dibayar/dilunasi sehingga perusahaan dinyatakan bebas tunggakan PSDH dan DR. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERTAMA : Memberikan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam An. PT. Wanakayu Hasilindo di Provinsi Papua Barat dengan jumlah dan jenis peralatan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. KEDUA : Peralatan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam sesuai Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat tentang Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam dengan target luas dan target produksi yang telah ditetapkan di atas areal kerjanya dan tidak dipergunakan untuk keperluan lain. KETIGA : Pemegang izin wajib : a. Membuat Berita Acara Pemindahan Peralatan yang diketahui oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi terhadap setiap peralatan yang telah diberi izin atau perpanjangan izin untuk digunakan di luar areal izin; b. Membuat Berita Acara Penggunaan Peralatan yang diketahui oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi terhadap setiap peralatan yang telah diberi izin atau perpanjangan izin untuk keperluan diluar kegiatan IUPHHK yang didasarkan permohonan Pemerintah Daerah setempat kepada pemegang IUPHHK; c. Melaporkan peralatan yang rusak atau yang tidak digunakan lagi kepada Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVIII Manokwari dengan dilampiri Berita Acara Pemeriksaan oleh pemegang izin dan ditandatangani oleh kepala cabang/manager camp dengan tembusan kepada Kepala Dinas Provinsi. d. Membuat laporan penggunaan peralatan berupa laporan Triwulan dan Laporan Tahunan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi dengan tembusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan c.q. Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten dan Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVIII Manokwari. KEEMPAT..

KEEMPAT : Setiap pelanggaran dan atau penyimpangan yang dilakukan pemegang izin akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. KELIMA : Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Pengusahaan Hutan ini diberikan dan tidak membebaskan dari kewajiban-kewajiban perpajakan, bea-bea dan hal-hal lain yang berhubungan dengan peralatan tersebut dengan catatan apabila terjadi sengketa terhadap peralatan tersebut menjadi tanggung jawab PT. Wanakayu Hasilindo dan tidak melibatkan instansi Departemen Kehutanan pusat maupun daerah. KEENAM : Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi dan Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVIII Manokwari melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan Keputusan ini. KETUJUH : Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka surat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Papua Barat Nomor : 522.3/27 tanggal 17 Januari 2008 tentang izin perpanjangan penggunaan peralatan IUPHHK an. PT. Wanakayu Hasilindo dinyatakan tidak berlaku lagi. KEDELAPAN : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya. Hukum dan Humas, Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Bagian Hukum dan Humas, Pelaksana Tugas, Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 13 April 2009 A.N. DIREKTUR JENDERAL, DIREKTUR BINA PENGEMBANGAN HUTAN ALAM ttd ttttdd dtttt Ir. HASAN SUPRIYATNA, MM NIP. 19550721 198303 1 001DIANTO, Ir. LISTYA KUSUMAWARDHANI, M.Sc. NIP. 19590520 198501 2 001 Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri Kehutanan (sebagai laporan); 2. Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan; 3. Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan; 4. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; 5. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional IV; 6. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan Provinsi Papua Barat; 7. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan Kabupaten Kaimana; 8. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVIII Manokwari; 9. Direktur Utama PT. Wanakayu Hasilindo.

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.107/VI-BPHA/2009 Tanggal : 13 April 2009 DAFTAR JENIS PERALATAN YANG DIIZINKAN UNTUK DIMASUKKAN DAN DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM A.N. PT. WANAKAYU HASILINDO No Jenis, Merk/Type Alat Nomor Chasis, Mesin dan Tahun Pembuatan Rangka Mesin Tahun A. Peralatan Produksi 1 Logging Trailler Nissan RD 10 CK60BT 04648 RD 10 025877 1991 2 Logging Trailler Nissan RD 10 CK60BT 01847 RD 10 001084 1989 3 Logging Trailler Nissan RD 10 CK60BT 34289 RD 10 042459 1990 4 Logging Trailler Nissan RD 10 CK60BT 03084 RD 10 014877 1990 5 Logging Truck CBH 280 0 0 0 0 0 1 0 0 -- 1977 6 Logging Truck CBH 280 0 0 0 0 0 0 9 6 -- 1977 7 Logging Truck CBH 280 0 0 0 0 0 0 9 7 -- 1977 8 Logging Truck CBH 280 0 0 0 0 0 2 0 7 -- 1977 9 Logging Truck CBH 280 0 0 0 0 0 0 9 8 -- 1977 10 Logging Truck CBH 280 0 0 0 0 0 2 1 6 -- 1977 11 Bulldozer Cat. D 7 D 65 V 1 4 4 3 3306-44V 11542 1981 12 Bulldozer Cat. D 7 D 65 V 1 4 4 5 3306-44V 11553 1981 13 Bulldozer Cat. D 7 D 65 V 1 4 4 4 3306-44V 11551 1981 14 Bulldozer Cat. D 7 D 65 V 1 4 4 6 3306-44V 11555 1981 15 Bulldozer Cat. D 7 D 65 V 1 4 4 1 3306-44V 11537 1981 16 Bulldozer Cat. D 7 D 65 V 2 6 5 4 3306-44V 17874 1981 17 Bulldozer Cat. D 7 D 65 V 2 6 5 6 3306-44V 17873 1983 18 Bulldozer Cat. D 8 N 2 NE 0 1 0 3 0 3306 70V 24853 E 1981 19 Bulldozer Cat. D 8 H 59 P 5 7 2 5 7 5 1 5 5 5 3 1989 20 Wheel Loader Cat. 966 D 35 S 01109 10 Z 03824 1991 21 Wheel Loader Cat. 966 C 78 G 04498 44 V 22758 1989 22 Wheel Loader Cat. 980 C 13 B 01165 TV 33620 1989 B. Peralatan P W H 23 Bulldozer Cat. D 6 D 6HC 08428 10 Z 02488 1980 24 Bulldozer Cat. D 6 D 6HC 44783 10 Z 18288 1982 25 Bulldozer Cat. D 6 D 6HC 41588 10 Z 17294 1981 26 Bulldozer Cat. D 6 D 30 X 08277 10 Z 04782 1981 27 Bulldozer Cat. D 6 D -- 5 KD 04528 1983 28 Wheel Loader Cat. 966 D 35 S 00984 10 Z 02762 1991 29 Wheel Loader Cat. WL 980 C 3 YE 00297 3406 81Y 00222 1988 30 Excavator Hitachi Ex 200 145 32825 6 BDI 564989 1993 31. Excavator.

No Jenis, Merk/Type Alat Nomor Chasis, Mesin dan Tahun Pembuatan Rangka Mesin Tahun 31 Excavator Cat. -- -- 1985 32 Motor Grader Cat. 12 G 61 M 08441 8 Z 8063 1993 33 Motor Grader Cat. 12 G 8 TD 00352 2 Y 8676 1991 34 Dump Truck Nissan SW 54 CW 54 H 95520 RF 008625 1983 35 Dump Truck Nissan NE 6 CKA 12 19304 NE 6 011567 Y 1990 36 Dump Truck Nissan NE 6 CKA 12 19650 NE 6 011852 Y 1990 37 Dump Truck Nissan NE 6 CKA 12 19657 NE 6 011859 Y 1990 38 Dump Truck Nissan NE 6 CKA 12 19653 NE 6 011855 Y 1990 39 Dump Truck Nissan NE 6 CKA 12 19649 NE 6 011581 Y 1990 C. Penunjang 40 Jeep Toyota Hilux LN 106 H175 0027470 116 3825 1995 41 Jeep Toyota L. C. HZJ 75 LN-166-0140993 3 L 5563478 1993 42 Jeep Toyota L. C. HZJ 75 HZJ-75-0001053 1 HZ 0002918 1992 43 Jeep Toyota L. C. HZJ 75 HZJ-75-0027519 016 3101 1993 44 Land Cruiser HJ75 00274 2 H 1163815 1992 45 Land Cruiser HZJ75-0001053 2 H 0002918 1992 JUMLAH 45 (empat puluh lima) Unit Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Bagian Hukum dan Humas, Pelaksana Tugas, A.N. DIREKTUR JENDERAL, DIREKTUR BINA PENGEMBANGAN HUTAN ALAM ttd Tt tt tt Ttd Ir. HASAN SUPRIYATNA, MM NIP. 19550721 198303 1 001alinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Humas, Ir. LISTYA KUSUMAWARDHANI, M.Sc. NIP. 19590520 198501 2 001 HARI BUDIANTO, SH, MH NIP. 080057821