I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. karena kemajuan suatu negara akan sangat dipengaruhi oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan berupa seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

I. PENDAHULUAN. penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian

I. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, PEMANFAATAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Pemi Zurriyatina ( )

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat dengan ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga,

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

BAB II KAJIAN TEORETIS

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut. A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar bangsa. Berbagai perkembangan itu semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi dan globalisasi. Menghadapi keadaan tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi adalah untuk menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing untuk menghadapi tantangan di era globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui proses pendidikan, baik pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non formal di lingkungan masyarakat. Sesuai dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 1 disebutkan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

2 untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dapat disimpulkan pendidikan adalah setiap usaha yang dilakukan untuk mengubah perilaku menjadi perilaku yang dinginkan sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku, setiap anak harus dididik supaya dengan cara-cara yang sehat dapat mencapai perkembangan intelektual yang maksimal, kepribadiannya terbentuk dengan wajar, mencerminkan sifat-sifat kejujuran, kebenaran, tanggung jawab supaya dapat menjadi anggota masyarakat. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang dapat dikatakan sebagai wadah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Sekolah juga menyediakan berbagai kesempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar mengajar, sehingga para siswa memperoleh pengalaman pendidikan. SMP Budaya Bandar Lampung adalah salah satu sekolah menengah pertama yang beralamat di jalan Pendidikan No. 32 Sumberejo, Kecamatan Kemiling, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di SMP Budaya Bandar Lampung terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk itu, hasil belajar siswa SMP Budaya Bandar Lampung harus selalu ditingkatkan guna tercapainya tujuan SMP Budaya Bandar Lampung yang diinginkan.

3 Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa sebagai peserta didik. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar itu terlihat dari penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa mata pelajaran yang memiliki hasil belajar yang rendah yang dipelajari oleh siswa kelas VII pada semester genap yang lalu, salah satunya adalah mata pelajaran IPS Terpadu. Untuk itu peneliti ingin mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Budaya Bandar Lampung. Mata pelajaran IPS Terpadu adalah sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial (Sofa, 2010). Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Budaya Bandar Lampung dan keterangan dari guru bidang studi, hasil IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap tahun pelajaran 2011/2012 kurang optimal dan masih belum memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimal), sebagaimana terlihat pada Tabel 1 berikut ini.

4 Tabel 1. Hasil Ujian Semester Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII Semester Genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 No Kelas Nilai Jumlah siswa Keterangan < 65 65 Nilai kelulusan ditentukan bila, nilai yang diperoleh 65 1 VII A 22 5 27 2 VII B 18 10 28 Jumlah Siswa 40 15 55 % 72.72% 27.28% 100% Sumber: Daftar nilai semester genap guru bidang studi IPS Terpadu kelas VII A dan B semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Berdasarkan Tabel 1 di atas, hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII masih tergolong rendah karena siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa dari 55 siswa atau sebesar 27,28% sedangkan 72,72% atau sebanyak 40 siswa belum mampu mencapai ketuntasan. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah (2000: 18) apabila pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. SMP Budaya Bandar Lampung terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS Terpadu siswa di SMP Budaya Bandar Lampung adalah 65. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka tidak perlu diadakan remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria nilai yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengadakan remedial.

5 Rendahnya hasil belajar menunjukkan bahwa tujuan pendidikan belum tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 121) untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut. 1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%. 2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%. 3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% - 76%. 4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%. Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran perlu adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, kurikulum dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar-mengajar yang kondusif. Seorang siswa dapat belajar secara efisien jika memiliki gaya belajar aktif, dapat memanfaatkan waktu belajar secara optimal dan didukung oleh sarana dan prasarana yaitu media belajar yang lengkap. Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas yang telah dilakukan, hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, hasil belajar yang dicapai oleh siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi

6 hasil belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor ekstern). Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah : 1. faktor-faktor internal a. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan) c. kelelahan 2. faktor-faktor Eksternal a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan) b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat). Melalui penelitian ini akan dikaji tiga faktor yang diduga kuat mempengaruhi hasil belajar yaitu minat belajar, displin belajar dan pemanfaatan sarana belajar disekolah. Minat memiliki manfaat sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi. Apabila memiliki minat belajar, peserta didik lebih memperkuat ingatan tentang pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Dengan ingatan yang kuat, peserta didik berhasil memahami materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Sehingga, tidak sulit bagi peserta didik dalam mengerjakan soal atau pertanyaan dari peserta didik. Hal tersebut menghasilkan nilai yang bagus dan meningkatkan prestasi peserta didik.

7 Selain itu, Minat belajar menciptakan dan menimbulkan konsentrasi dalam belajar. Peserta didik akan memiliki konsentrasi yang baik apabila dalam dirinya terdapat minat untuk mempelajari hal yang ingin mereka ketahui. Konsentrasi yang terbentuk inilah, yang mempermudah peserta didik memahami materi yang dipelajari. Minat merupakan pendorong bagi peserta didik dalam belajar. Adanya minat tersebut, maka belajar bukan lagi sebagai beban bagi peserta didik. Belajar menjadi hal yang menggembirakan bahkan peserta didik dapat belajar dengan perasaan senang karena mengetahui hal-hal yang baru. Dengan kata lain, memperkecil kebosanan peserta didik terhadap pelajaran. Ini menunjukkan bahwa minat sangat erat hubungannya dengan belajar. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Budaya Bandar Lampung, terlihat bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu dapat dikatakan rendah. Hal ini dapat terlihat selama proses belajar mengajar berlangsung, dimana hanya sebagian siswa yang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan. Siswa juga terlihat pasif selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga interaksi antara guru dan siswa juga sangat rendah. Sering di jumpai pelanggaran yang dilakukan siswa di sekolah misalnya sering membolos, datang terlambat, sering membuat keributan di sekolah, tidak mengerjakan tugas, berpakaian atau berpenampilan yang kurang sopan di sekolah dan masih banyak lagi pelanggaran lainnya. Untuk mengatasinya pihak sekolah membuat peraturan atau tata tertib beserta sanksi jika peraturan tersebut dilanggar. Banyak siswa yang benar-benar mentaati peraturan tersebut, namun juga tidak

8 sedikit yang tidak mengindahkan peraturan tersebut. Pihak sekolah memberikan peraturan sebenarnya untuk kebaikan siswa itu sendiri, yaitu agar siswa dapat disiplin dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Timbulnya sikap disiplin bukan merupakan peristiwa mendadak yang terjadi seketika tanpa perlu adanya pembiasaan. Penanaman sikap disiplin memerlukan proses dan latihan yang cukup lama. Pengenalan dan penanaman sikap disiplin pada anak dapat dilakukan di rumah dan di sekolah. Penanaman sikap disiplin di rumah hendaknya dimulai sejak usia dini dengan mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak. Kebiasaankebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua akan terbawa oleh anak dan akan mempengaruhi perilaku kedisiplinannya. Selain penanaman dilakukan di rumah sikap disiplin juga harus ditanamkan dan di tumbuhkan di sekolah. Kedisiplinan di sekolah pada umumnya berupa tata tertib dan sanksi-sanksinya yang harus dipatuhi oleh siswa. Pemberian tata tertib dan pengawasan terhadap pelaksanaannya serta penjelasan-penjelasan terhadap arti pentingnya kedisiplinan diharapkan akan dapat menumbuhkan rasa disiplin dalam diri siswa. Terciptanya sikap disiplin belajar di sekolah akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada, sehingga siswa akan dapat memperoleh prestasi yang baik. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adalah sarana belajar disekolah, namun jika di sekolah hanya menyediakan sarana yang baik tidak diikuti dengan pemanfaatan yang baik pula oleh siswanya, ini juga tidak akan mempengaruhi hasil belajar yang baik bagi siswanya, dengan pemanfaatan sarana belajar yang tepat dapat

9 memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam menyerap materi yang disampaikan dan akan mampengaruhi hasil belajar siswa. Sarana belajar disekolah sebagai penunjang proses pembelajaran terdiri dari ruang belajar yang mendukung kegiatan pembelajaran, didalam ruang belajar tersebut terdapat juga sarana belajar lainnya seperti papan tulis, alat peraga, meja, kursi dan perlengkapan belajar lainnya serta dilengkapi dengan penerangan yang baik. Sarana penunjang yang lain dapat berupa buku cetak, modul, lembar kerja siswa, buku tulis, buku latihan, serta saran dan prasarna yang tersedia disekolah seperti perpustakaan, ruang komputer, koperasi dan lain-lain. Adanya sarana belajar yang lengkap dan pemanfaatan yang maksimal dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep yang diajarkan,siswa lebih mudah mengerti dengan materi yang disampaikan dan kegiatan belajar pun akan lebih menarik sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih semangat belajar dan mendapatkan hasil belajar yang di harapkan. Namun, di SMP Budaya Bandar Lampung terlihat guru masih kurang memiliki kreativitas dalam menyampaikan pelajaran mereka cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu ceramah sehingga anak-anak kurang termotivasi, banyak sarana sekolah yang tidak dimanfaatkan dengan optimal seperti halnya media pembelajaran seperti OHP tidak dipergunakan, dan juga ruang komputer yang kurang. Beberapa dari mereka banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti : tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, masih banyaknya siswa yang membolos saat memasuki laboratorium

10 komputer, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya minat belajar, disiplin belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah mereka. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang dapat menjadi identifikasi dalam penelitian ini adalah. 1. Masih rendahnya hasil belajar siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Masih rendahnya minat belajar siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 3. Masih kurangnya disiplin belajar di rumah dan di sekolah pada siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 4. Masih rendahnya motivasi belajar siswa terlihat dari banyaknya siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar. 5. Pemanfaatan sarana belajar belum optimal sehingga tidak menunjang upaya peningkatan mutu. 6. Kurangnya kreativitas siswa dalam mengatur waktu belajarnya. 7. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran.

11 8. Sebagian besar orang tua siswa kurang memperhatikan perkembangan belajar anaknya. 9. Lingkungan sekolah yang kurang kondusif. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dan sesuai dengan dengan judulnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Minat bealajar (X1), disiplin belajar (X2), pemanfaatan sarana belajar (X3) dan hasil belajar IPS Terpadu (Y). Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian ini lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang akurat. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah. 1. Apakah ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012?

12 3. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012? 4. Apakah ada pengaruh minat belajar, disiplin belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui. 1. Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Pengaruh displin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 3. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 4. Pengaruh minat belajar, disiplin belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

13 F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat antara lain. 1. Manfaat Teoritis a. Merupakan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan dan memperkaya ilmu pengetahuan bagi peneliti pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan masukan bagi guru dan siswa dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik. b. Memberikan informasi kepada orang tua siswa bahwa dengan keadaan ekonomi yang tinggi diharapkan kebutuhan belajar anak akan tercukupi sehingga anak semangat dalam belajar dan hasil belajar anakpun meningkat. c. Memberikan informasi bagi siswa tentang pentingnya minat belajar, waktu belajar yang rutin dan aktivitas belajar yang efektif agar siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. G. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Subjek Penelitian

14 Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Objek Penelitian Ruang lingkup objek penelitian ini adalah keadaan minat belajar, disiplin belajar, pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa. 3. Tempat Penelitian Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMP Budaya Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 5. Ilmu Penelitian Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu kependidikan, khususnya bidang studi IPS Terpadu.