BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendukung karya ( Van De Ven, 1995:102 ) seperti figure manusia, tokoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam karya seni rupa mempunyai struktur yang terdiri dari elemen visual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Kecamatan Medan Marelan ada suatu Usaha Mikro Kecil dan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kerajinan merupakan produk yang dihasilkan manusia yang dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjual barang dan memberikan layanan dalam bentuk informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti yang dihasilkan oleh pengerajin karya Saf Handycraft yang ada

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Seni Budaya merupakan satu diantara mata pelajaran yang ada di

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni rupa adalah salah satu dari cabang seni yang dapat dilihat dan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LAPORAN PROPOSAL PENGANTAR BISNIS AKSESORIS

BAB I PENDAHULUAN. konsumen itu untuk mempromosikan produk perusahaan.

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

BAB I PENDAHULUAN. produk dipasar (Klimchuk dan Krasovec, (2006:10). Kemasan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. laptop, selain dari segi kualitas yang pada dasarnya tidak berbeda jauh.

BAB I PENDAHULUAN. Seni terapan meliputi semua karya seni pada produk benda guna yang

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB II METODE PERANCANGAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera indica) MENJADI BOBINGGA (BONEKA BIJI MANGGA) BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : KELAS : S1SI-01

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi siswa agar memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

STRATEGI PROMOSI INSAN KERAMIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dan siswi memiliki pengetahuan dan skill yang terarah. Bidang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu berkarya, menciptakan karya yang berguna baik untuk dirinya

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

BAB I PENDAHULUAN. yang popular ialah buku Indonesische siermotieven yang disusun oleh Van Der

BISNIS TAS BATIK DAPAT MENARIK MINAT PEMBISNIS DARI BERBAGAI KALANGAN

BAB II METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liliek Apriani Komala, 2013

DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK DESAIN SULAMAN BERWARNA PADA MATA KULIAH DESAIN HIASAN

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STEM-BANANA (KERAJINAN HAND-MADE PELEPAH PISANG) PENGHASIL UANG. Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan.


PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain

PEKALONGAN BATIK CENTER

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut McClelland, Kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir ataupun dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Romelah Dini Sutrisno,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun perekonomian nasional dalam konteks perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Seni kriya merupakan bagian dari kehidupan perajin sebagai perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. kuliah teori dan praktek. Menurut Kurikulum Program Studi Pendidikan Seni

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kreasi yang mempunyai arti tersendiri, yang kadang-kadang dihubungkan dengan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dari bab ke bab berikutnya yang. terurai diatas, dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis ragam

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perabot atau furniture sebagai elemen pengisi interior memiliki perkembangan

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat

I. JUDUL SERBA INDAH DARI KAIN FLANEL

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAHAN PERKULIAHAN KRIYA TEKSTIL. Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan dengan keterampilan tangan dan memiliki nilai estetis sehingga benda tersebut memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil memiliki fungsi sebagai benda hias maupun benda pakai. Chocofelto merupakan nama toko disalah satu usaha kerajinan yang bergerak dalam pembuatan benda-benda souvenir di kota Medan. Bahan yang digunakan adalah berbahan kain flanel yang memiliki tekstur kasar dan kaku. Tekstur yang sedikit kaku membuat kain flanel mudah dibuat menjadi bermacammacam benda kerajinan, dengan memanfaatkan kain flanel yang banyak memiliki variasi warna yang cerah akan mudah dipadukan dengan bahan lain. Ada berbagai bentuk souvenir yang di produksi oleh Chocofelto. Akan tetapi, keadaan pemasaran kerajinan souvenir boneka wisuda masih kurang bagus, karena masih ada beberapa kelemahan yaitu kemasan produk souvenir boneka wisuda, penggunaan bahan dasar produk souvenir boneka wisuda dan tenaga kerja. Di samping itu souvenir masih dalam bentuk pesanan musiman yang menjadi kendala produksi souvenir boneka wisuda untuk mempromosikan produknya. Salah satu hal yang sangat penting pada produk souvenir boneka wisuda adalah penerapan prinsip-prinsip desain yang estetis yaitu proporsi dalam Souvenir boneka wisuda harus memiliki proporsi yang unik dan menarik. 1

2 Kesatuan dalam souvenir boneka wisuda harus memiliki kesatuan antara background dan souvenir boneka sehingga memiliki harmoni yang indah. Repetisi dan ritme dalam souvenir boneka wisuda yaitu pengulangan bentuk yang sebenarnya seperti gesture tubuh boneka yang disesuaikan dengan kegiatan wisuda. Keseimbangan (balance) dalam souvenir boneka wisuda yaitu pada properti pendukung yang berada di sekitar souvenir boneka wisuda. Keutamaan atau penunjang (Empasis and subor-dination) dalam souvenir boneka wisuda adalah keberadaan center point dalam souvenir boneka wisuda yang bisa menarik perhatian konsumen. Kontrastik dan nuansa dalam souvenir boneka wisuda yaitu perpaduan warna kain flanel yang digunakan dengan aksesoris pendukung yang berada di sekitar souvenir boneka wisuda dan juga background. Hal ini akan menyangkut kualitas dan kuantitas produk yang akan dipasarkan, dalam membuat produk souvenir boneka wisuda hal yang harus diperhatikan adalah prinsip-prinsip desain, karena ketidak sesuaian prinsip-prinsip desain pada produk souvenir akan mempengaruhi harga jual produk yang dipasarkan. Souvenir di Chocofelto mempunyai permasalahan tentang prinsip-prinsip desain, dimana peneliti meninjau langsung ke lapangan pada awal bulan Oktober tahun 2015 dengan melihat proses pengerjaan secara langsung, bentuk, serta penerapan prinsip-prinsip desain yang dipakai dalam souvenir boneka wisuda Chocofelto, seperti bentuk boneka yang kurang variasi, kesatuan antara souvenir boneka dengan background masih kurang kreatif, dan keutamaan (center point) dari souvenir boneka wisuda belum terlihat.

3 Dari produk souvenir yang dihasilkan Chocofelto ternyata penerapkan prinsip-prinsip desain masih ada yang belum sesuai. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang penerapan prinsip-prinsip desain pada produk souvenir boneka wisuda oleh pengrajin Chocofelto Medan, dengan judul Souvenir Boneka Wisuda Berbahan Kain Flanel Ditinjau Dari Prinsip-Prinsip Desain Di Pengrajin Chocofelto Medan Tahun 2015. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Penerapan prinsip-prinsip desain pada produk souvenir boneka wisuda. 2. Variasi jenis produk souvenir boneka wisuda. 3. Penggunaan bahan dasar untuk produk souvenir boneka wisuda. 4. Kemasan produk pada souvenir boneka wisuda. 5. Produk souvenir boneka wisuda masih dalam produksi musiman. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi pembatasan masalah penelitian adalah 1. Penerapan prinsip-prinsip desain pada produk souvenir boneka wisuda. 2. Variasi jenis produk souvenir boneka wisuda. 3. Penggunaan bahan dasar untuk produk souvenir boneka wisuda.

4 D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana penerapan Prinsip-prinsip Desain pada Souvenir Boneka Wisuda di Pengrajin Chocofelto Medan? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan Prinsip-prinsip Desain pada Souvenir Boneka Wisuda di Pengrajin Chocofelto Medan F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi kalangan institusi a. Menambah wawasan bagi mahasiswa seni rupa tentang kerajinan boneka dalam prinsip-prinsip desain. b. Menambah wawasan bagi mahasiswa seni rupa tentang aksentuasi dalam penciptaan kerajinan boneka. 2. Bagi kalangan Pengrajin a. Bagi kalangan pengrajin untuk bahan masukan tentang prinsip-prinsip desain. b. Bagi kalangan pengrajin untuk bahan masukan tentang pusat perhatian terhadap visual boneka.

5 3. Bagi Penulis a. Bagi penulis menambah wawasan mengenai karya kerajinan dan dapat lebih mengoptimalkan kreativitas dalam megelolah kain flanel menjadi suatu karya seni yang estetis dan bernilai jual tinggi. b. Bagi peneliti lain sebagai salah satu referensi dalam meneliti produk berbahan dasar kain flanel.