PENDAHULUAN. muslim kini sedikit banyak mengetahui cara-cara baru untuk tetap bisa. memilih zakat yang dianggap mudah menurut keyakinan mereka.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN

BAB I PENDAHULUAN. harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.sunnah Rasulullah-lah yang menjelaskan

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Arif Rahman Hakim, skripsi tahun 2009 dengan judul Zakat Perniagaan. Kalianyar Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan).

ANALISIS KASUS Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Keagamaan (Perhitungan Zakat)

DAFTAR NISHOB ZAKAT NO HARTA NISHOB % 1 Perak 543,35 Gr 2,5 % 2 Tambang Perak 543,35 Gr 2,5 % 3 Rikaz Perak 543,35 Gr 20 % 4

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. proposisi-proposisi akhir dalam bidang pengetahuan tertentu. 62


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam zakat terdapat dua unsur, yaitu ta abbudi dan ta aqquli.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat. digunakan oleh sasaran yang di tuju (Hani, 2010).

BOLEHKAH MENGELUARKAN ZAKAT FITHRI DENGAN UANG?

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pendapat Ulama tentang Zakat Madu. gizi maupun obat bagi manusia.

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muslim berkeliling jawa untuk menyiarkan ajaran tauhid untuk menyembah Allah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pendapat Imam Al-Sarkhasi (mazhab Hanafiyyah) tentang Istibdal harta

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB II LANDASAN TEORI

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (PNS), sejauh penelusuran penulis terhadap kajian terdahulu, sudah ada yang

Nishab dan Kadar Zakat

PANDUAN CARA MENGHITUNG ZAKAT Maal Zakat Fitrah Profesi Niaga Zakat Emas Simpanan Investasi Zakat Hadiah Zakat Perusahaan

ARTIKEL WEBSITE KONSEP ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM MASYARAKAT ISLAM. Oleh : Drs. Kgs. H. M. Daud, M.Hi (Widyaiswara Madya BDK Palembang)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PELAKSANAAN ZAKAT TERNAK AYAM PETELUR DI KECAMATAN PATEAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh dengan subur. Dalam kitab-kitab hukum Islam, perkataan zakat itu diartikan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA

Ida Rahayuningsih FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam. Zakat. sendiri merupakan tanggungan wajib yang harus dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2.

PERANCANGAN SISTEM PAKAR ZAKAT PERTANIAN DAN PETERNAKAN BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

Bayar Fidyah FIDYAH DIBAYAR SEKALIGUS DAN FIDYAH DENGAN UANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Zaka, berarti

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT PROFESI. dari zakat yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. 1 Secara istilah zakat

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB III. mengenai zakat tersebut, salah satunya mengenai zakat buah-buahan ini.

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERAN ZAKAT DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR RIIL

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

KESADARAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN PADI DI DESA BONTOMACINNA KEC. GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI

JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

BAB III EFEKTIFITAS DANA PRODUKTIF DAN PENGELOLAAN ZAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

PANDUAN ZISWAF. (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) PRAKTIS

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

BAB 1 Pengertian Zakat

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 NISHOB ZAKAT UANG

ZAKAT TANAH YANG DISEWAKAN DALAM PANDANGAN YUSUF QARADHAWI. (Studi Terhadap Kitab Fiqh Al-Zakah) SKRIPSI. Diajukan Oleh NURHALIMAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu rukun Islam yang selalu di sebut kan sejajar dengan shalat. Zakat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia lewat nabi terakhir Muhamad SAW. Sebagai agama terakhir, Islam

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB III PENDAPAT PARA ULAMA KOTA SEMARANG MENGENAI ZAKAT BARANG ANTIK. A. Pengertian dan macam-macam barang antik

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun demikian

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

BAB IV ANALISIS MENGENAI PANDANGAN IMAM SYAFI I TENTANG STATUS WARIS ANAK KHUNTSA MUSYKIL

MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah. Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hal tersebut diperoleh penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

I. JENIS ZAKAT. A. Zakat Fithrah B. Zakat Harta

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZAM TENTANG ZAKAT BARANG YANG DIPERDAGANGKAN S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

Bagian 1. Sumber-Sumber Zakat. Panduan ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) Praktis

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN HARTA WAKAF Emas DI DESA NEROH KECAMATAN MODUNG KABUPATEN BANGKALAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

PENYALURAN ZAKAT UNTUK PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA AMIL ZAKAT SWADAYA UMMAH PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KENAIKAN DENGAN SISTEM BON DI WARKOP CAHYO JAGIR SURABAYA

P E R A T U R A N D A E R A H

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab

EKONOMI SYARIAH PERTEMUAN KE EMPAT

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Transkripsi:

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pengembangannya, zakat dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman masa kini. Masyarakat muslim sebagian besar telah melaksanakan zakat untuk menyempurnakan agamanya, dan juga masyarakat muslim kini sedikit banyak mengetahui cara-cara baru untuk tetap bisa menunaikan zakat dalam artian tidak ada alasan untuk meninggalkan zakat. Pendapat dari masyarakat yang membayar zakat saat ini lebih cerdas dengan memilih zakat yang dianggap mudah menurut keyakinan mereka. Khusus pembahasan ini pada petani jeruk nipis di Desa Sambipondok Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik bahwa sebagian dari mereka tidak hanya membayar zakat pertanian akan tetapi memilih dengan zakat perdagangan. Beberapa petani di Desa Sambipondok tersebut menunaikan zakat sesuai dengan yang mereka yakini, dan juga petani-petani tersebut mempunyai alasan tersendiri kenapa memilih zakat tersebut akan tetapi syarat dan rukun zakat harus terpenuhi sehingga dapat berlaku zakat kontemporer yang sesuai dengan zakat secara tradisionalis dan sesuai dengan hukum Islam. Petani jeruk nipis di Desa Sambipondok, ada beberapa petani yang mengelolah hasil panen jeruk nipis mereka untuk dijual terlebih dahulu kepada pembeli. Dengan kata lain, mereka memilih mengeluarkan zakat kekayaan dagang dibandingkan zakat pertanian, haul dan nisab juga menjadi alsan untuk menunaikan zakat.

Wilayah Desa Sambipondok Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik masyarakat sebagian besar (70%) berprofesi sebagai petani menjadi lokasi penelitian, khusus petani jeruk nipis saja berjumlah 20 orang. Wilayah ini merupakan wilayah muslim yang produktif dalam melaksanakan zakat, sehingga dari hasil panen yang mereka peroleh berguna untuk mencukupi hidup. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas, penulis dapat memaparkan rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana praktek petani jeruk nipis dalam mengeluarkan zakat pertanian di Desa Sambipondok Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik? 2. Bagaimana tipologi zakat pertanian petani jeruk nipis di Desa Sambipondok Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik perspektif hukum Islam? TINJAUAN PUSTAKA 1. Zakat a. Pengertian Zakat Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dai zakâ yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Sesuatu itu zakâ, berarti tumbuh dan berkembang, dan seorang itu zakâ, berarti orang itu baik. 1 1 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h 34

Zakat dalam definisi para fuqaha digunakan untuk perbuatan pemberian zakat itu sendiri. Artinya memberikan hak yang wajib pada harta. Zakat dalam urf fuqaha digunakan juga untuk pengertian bagian tertentu dari harta yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai hak orang-orang fakir. 2. Zakat Pertanian a. Pengertian Yang dimaksud dengan pertanian di sini adalah bahan-bahan yang digunakan sebagai makanan pokok, misalnya dari tumbuhtumbuhan, yaitu jagung, beras, dan gandum. Sedang dari jenis buahbuahan misalnya kurma, dan anggur. 2 Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa zakat itu harus dikeluarkan dari semua jenis tanaman yang tumbuh di bumi, baik jumlahnya sedikit atau banyak kecuali kayu, rumput-rumputan dan bambu parsi (bambu yang bisa digunakan sebagai pena), pelepah pohon kurma, tangkai pohon dan segala tanaman yang tumbuhnya tidak sengaja. 3 Akan tetapi apabila suatu tanah sengaja dijadikan tempat tumbuhnya bambu, pepohonan, rumput-rumputan dan diairi secara teratur dan dilarang orang lain menjamahnya, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar sepersepuluh (1/10). 2 Fakhruddin, Fiqh & Manajemen Zakat, h. 90-91. 3 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab: Ja fari, Hanafi, Maliki, Syafi i, Hambali (Jakarta: Lentera, 1999), h. 186.

b. Nisab dan Ukuran Zakat Pertanian Adapun nisabnya ialah 5 wasaq, berdasarkan sabda Rasulullah saw. tidak ada zakat dibawah lima wasaq. Wasaq adalah merupakan salah satu ukuran. Satu wasaq sama dengan 60 sha pada masa Rasulullah. Satu sha sama dengan 4 mud, yakni 4 takaran dua telapak tangan orang dewasa. Satu sha oleh Dairatul Maarif Islamiyah sama dengan 3 liter, maka satu wasaq 180 liter, sedangkan nisab pertanian 5 wasaq sama dengan 900 liter, atau dengan ukuran kilogram sama dengan 653 kg. 4 Ukuran yang dikeluarkan, bila pertanian itu didapatkan dengan cara pengairan (menggunakan alat penyiraman tanaman), maka zakatnya sebanyak 1/20 (5%). Dan jika pertanian itu diairi dengan hujan (tadah hujan), maka zakatnya sebanyak 1/10 (10%). 3. Zakat Perdagangan a. Pengertian Zakat perdagangan atau zakat perniagaan adalah zakat yang dikeluarkan atas kepemilikan harta yang diperuntukkan untuk jualbeli. Atau dengan kata lain yang dimaksud dengan harta perdangangan adalah semua harta yang bisa dipindah untuk diperjual-belikan dan bisa mendatangkan keuntungan. Hampir seluruh ulama sepakat bahwa 4 Fakhruddin, Fiqh & Manajemen Zakat, h. 97.

perdagangan itu setelah memenuhi syarat tertentu harus dikeluarkan zakatnya. 5 b. Nisab dan Kadar Zakat Perdagangan Nisab barang dagang adalah senilai harga 85 gram emas. Nisab tersebut dihitung pada akhir tahun. Mengenai nisab barang dagangan ini para Imam Berbeda pendapat. 6 Seseorang yang memiliki kekayaan perdagangan, masanya sudah berlaku satu tahun, dan nilainya sudah sampai senisab pada akhir tahun itu, maka orang itu wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%, dihitung dari modal dan keuntungan, bukan dari keuntugan saja. c. Memperniagakan Barang Yang Wajib DanTidak Wajib Zakat Dalam buku Hukum ZakatYȗsuf al-qardhâwi dijelaskan. Pada zaman sekarang kita mengenal ternak bukan gembala yang diambil susunya dan memberikan penghasilan yang besar kepada pemiliknya. Dan kita juga mengenal ladang-ladang peternakan yang menghasilkan produksi telur atau daging yang sangat besar, belum dikenal oleh orang-orang muslim pada zaman Nabi, zaman sahabat, dan zaman sesudah mereka, sehingga mereka belum menetapkan hukumnya. 7 Yȗsuf al-qardhâwi berpendapat bahwa produk-produk hewani seperti susu, dan sebagainya, harus diperlakukan sama dengan madu, yang oleh karena itu dupungut zakatya sebesar 1/10 dari 5 Fakhruddin, Fiqh & Manajemen Zakat, h. 109. 6 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 314. 7 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 405.

penghasilan bersih (berlaku padaternak-ternak piaraan yang khusus diambil susunya dan tidak merupakan barang dagangan). Ketentuan yang bisa kita tegaskan di sini adalah bahwa dasar yang belum dikeluarkan zakatnya wajib dikeluarkan zakatnya dari produksinya, seperti hasil tanaman dari tanah, madu dari lebah, susu dari binatang ternak, telur dari ayam, dan sutera dari ulat sutera. Tetapi tidak mewajibkan zakat pada ulat suteranya seperti juga tidak pada lebahnya, kecuali jika ulat sutera tersebut untuk perdagangan. 8 METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris yaitu penelitian dengan adanya data-data lapangan sebagai sumber data utama, seperti hasil wawancara dan observasi. Pendekatan yang digunakan penulis yaitu pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berdasarkan naskah wawancara, catatan lapangan, memo, dokumen pribadi, dokumen resmi lainnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Praktek Zakat Di Desa Sambipondok Kacamatan Sidayu Petani jeruk nipis di Desa Sambipondok Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik memiliki cara dan argumen sendiri-sendiri dalam melaksanakan zakat hasil panen jeruk nipis. Dari 10 petani jeruk yang diwawancara penulis, seluruhnya memberikan keterangan bahwa mereka telah melakukan zakat, baik zakat pertanian maupun zakat perdagangan. 8 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 405-406.

Akan tetapi dalam hal ini dapat diketahui bahwa masyarakat ada yang kurang faham dengan adanya pelaksanaan zakat yang mereka tunaikan terutama tentang nisab sehingga kurang maksimal dalam pelaksanaannya. Dari 10 petani jeruk nipis yang diteliti, penulis memberikan dua klasifikasi dalam pelaksanaan zakat hasil pertanian jeruk nipis yang dilakukan oleh para petani. 1. Petani jeruk nipis yang melaksanakan zakat pertanian. 2. Petani jeruk nipis yang melaksanakan zakat perdagangan. Petani yang membayar zakat pertanian di antaranya adalah: 1. H. Munib Madhan, 2. H. Romin, 3. H. Slamet, 4. H. Asfuan. Petani jeruk nipis yang menunaikan zakat perdagangan ialah: 1). H. Zainul Arifin, 2). H. Rozi, 3). H. Sugiono, 4). H. Mansyur, 5). H. Farikh, 6). H. Kacung. Dari beberapa penjelasan para petani di atas penetapan satu tahun (haul) adalah menjadi alasan utama petani mengeluarkan zakat, beberapa petani juga beralasan memperjual-belikan jeruk nipis tersebut untuk menambah keuntungan. Oleh sebab itu zakat perdaganganlah yang ditunaikan. Penyebab petani-petani yang tidak mengeluarkan zakat setiap panen juga dipengaruhi oleh anggapan mereka bahwa hasil panen kadang kurang memenuhi nisab untuk mengeluarkan zakat. Telah mencapai nisab dan haul juga merupakan salah satu syarat dari zakat harta perdagangan.

B. Analisis Tipologi Zakat Pertanian Petani Jeruk Nipis Menurut Hukum Islam Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa zakat itu harus dikeluarkan dari semua jenis tanaman yang tumbuh di bumi, baik jumlahnya sedikit maupun banyak. 9 Jeruk nipis merupakan jenis tanaman yang tumbuh di bumi dan wajib untuk dizakati jika dilihat dari perndapat Imam Abu Hanifah tersebut. Oleh karena itu yang dilakukan oleh petani jeruk nipis di Desa Sambipondok telah sesuai dengan mengeluarkan zakat pertanian tersebut. Kemudian dalam buku Hukum ZakatYȗsuf al-qardhâwi dijelaskan. Pada zaman sekarang kita mengenal ternak bukan gembala yang diambil susunya dan memberikan penghasilan yang besar kepada pemiliknya. Dan kita juga mengenal ladang-ladang peternakan yang menghasilkan produksi telur atau daging yang sangat besar, belum dikenal oleh orang-orang muslim pada zaman Nabi, zaman sahabat, dan zaman sesudah mereka, sehingga mereka belum menetapkan hukumnya. 10 Ketentuan yang bisa kita tegaskan di sini bahwa dasar yang belum dikeluarkan zakatnya wajib dikeluarkan zakatnya dari produksinya, seperti hasil tanaman dari tanah, madu dari lebah, susu dari binatang ternak, telur dari ayam, dan sutera dari ulat sutera. Tetapi 9 Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Madzhab, h. 186. 10 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 405.

tidak mewajibkan zakat pada ulat suteranya seperti juga tidak pada lebahnya, kecuali jika ulat sutera tersebut untuk perdagangan. 11 Pendapat di atas menerangkan tentang pengqiyasan produksi hewani seperti sutera, susu, telur dan lainnya, pengqiasannya kepada hasil pertanian. Ketentuan di atas adalah bahwa dasar yang belum dikeluarkan zakatnya wajib dikeluarkan zakatnya dari produksinya, diantaraya: 1). Hasil tanaman dari tanah 2).Madu dari lebah 3). Susu dari binatang ternak 4). Telur dari ayam, dan 5). Sutera dari ular sutera. Dari sini bisa dikaitkan dengan jeruk nipis yang merupakan hasil tanaman dari tanah wajib dikeluarkan zakatnya. Yang mana perumpamaan di atas tidak mewajibkan pada objek yang menghasilkan produksi tersebut (tanah), akan tetapi jeruk nipis yang merupakan hasil dari tanah/tanaman yang dijadikan objek dalam mengeluarkan zakat sebab objek (jeruk nipis) itu sendiri diperjual-belikan, jadi boleh untuk dikeluarkan zakat perdagangannya. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Para petani di Desa Sambipondok Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik memiliki cara sendiri-sendiri dalam melaksanakan zakat hasil pertanian. Pelaksanaan zakat hasil pertanian yang dilakukan oleh para petani jeruk nipis terbagi menjadi macam, yaitu: a) Petani jeruk nipis yang melaksanakan zakat pertanian. 11 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 405-406.

b) Petani jeruk nipis yang melaksanakan zakat perdagangan. 2. Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa zakat itu harus dikeluarkan dari semua jenis tanaman yang tumbuh di bumi, baik jumlahnya sedikit maupun banyak. Jeruk nipis merupakan jenis tanaman yang tumbuh di bumi dan wajib untuk dizakati jika dilihat dari perndapat Imam Abu Hanifah tersebut. Oleh karena itu yang dilakukan oleh petani jeruk nipis di Desa Sambipondok telah sesuai dengan mengeluarkan zakat pertanian. Yȗsuf Qadhâwi megaskan bahwa benda/harta yang belum dikeluarkan zakatnya wajib dikeluarkan zakatnya seperti hasil tanaman dari tanah, madu dari lebah, susu dari binatang ternak, telur dari ayam, dan sutera dari ulat sutera. Tetapi tidak mewajibkan zakat pada ulat suteranya seperti juga tidak pada lebahnya, kecuali jika ulat sutera tersebut untuk perdagangan.