BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB II TEORI UMUM TENTANG UPAH (UJRAH)

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV UPAH (IJARAH) MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam, namun di dalam perekonomian umat Islam berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. dengan penuh ketulusan hati dan penuh harapan. Allah, dan doa adalah wasi>lah seorang hamba untuk dekat dengan-nya

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

Porsi. Nasabah. Porsi. Bank. SUMBER DANA: Giro Wadiah Tab Wadiah Tab. Mudharabah Dep. Mudharabah Equity. Profit Distribution.

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENANGUNG JAWAB ATAS TANGGUNGAN RESIKO IJARAH. perbolehkan penggunaanya, Jelas, mempunyai tujuan dan maksud, yang

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

RAHN, DAN KETENTUAN FATWA DEWAN SYARIAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TANAH PERHUTANI DI DESA KENDALREJO KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

Konversi Akad Murabahah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP KERJASAMA USAHA TRAVEL DI PO. BINTANG SELATAN TRAVEL PALEMBANG-MANNA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

Masih Ada Hutang, Bagaimana Nasib Almarhum Ayah Kami?

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, muncul lembaga keuangan syariah yang menjadi kompetitor dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN. PENYELENGGARA PERJALANAN UMRAH DAN HAJI PLUS (Studi

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

Motivasi Agar Istiqomah

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perdagangan Perantara

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

BAB I PENDAHULUAN. istri dan anak-anaknya, ini didasarkan pada Surat Al-Baqarah ayat 233. Yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. (tipu daya) dan dharar ( merugikan salah satu pihak). Berbagai bentuk kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

Transkripsi:

54 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA A. Analisis Pelaksanaan Komersialisasi Doa di Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta Komersialisasi doa dalam penumumian ini adalah praktek menjualbelikan doa di Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta Selatan yang dilakukan oleh pekerja-pekerja atau orang-orang biasa yang memakai perlengkapan ibadah layaknya seperti seorang ustadz. Komersialisasi doa merupakan praktek yang sudah lama muncul di Pemakaman Umum Jeruk Purut hingga saat sekarang ini. Pemakaman Umum Jeruk Purut saat ini adalah pemakaman yang terus dan selalu diawasi oleh pemerintah Jakarta Selatan. Praktek komersialisasi doa adalah praktek dimana seorang peziarah akan ditawari oleh para pendoa untuk membantu mendoakan doa-doa ziarah yang setelah melakukan tugasnya, pendoa meminta bayaran dengan minimal tarif Rp. 10.000,- dan selanjutnya sesuai keikhlasan peziarah. Bayaran atas hasil kerjanya disebutnya dengan upah atau ujrah. Hal yang menimbulkan permasalahan pada praktek titip doa di Pemakaman Umum Jeruk Purut ini adalah terjadinya kesalahpahaman para 54

55 pekerja pendoa tentang pengertian, maksud dan pelaksanaan terhadap akad ujrah. Upah adalah menjual tenaga atau kekuatan. Lebih tepatnya konsep ujrah atau al-ajr wa al- umulah sendiri dapat didefinisikan sebagai imbalan yang diperjanjikan dan dibayar oleh pemotong jasa sebagai harta atas manfaat yang dinikmatinya. Upah harus berupa ma>l mutaqaw>in (barang yang dimiliki yang dapat diambil manfaatnya menurut syariat Islam dalam keadaan apapun) upah tersebut harus dinyatakan secara jelas. Konkrit atau dengan menyebutkan kriteria-kriteria. Karena upah merupakan pembayaran atas nilai manfaat. 1 Prinsip ujrah didasarkan pada al-quran dan Hadits. Aplikasinya di masyarakat sekarang ini, bahwa upah dalam pekerjaan ibadah tidak dapat diutamakan lagi, karakteristik kehidupan manusia pada zaman ini sangat memerlukan adanya upah, sekalipun dalam masalah ibadah. Namun pada praktek ujrah di pemakaman Jeruk Purut tidak sesuai dengan syarat diperbolehkannya memberikan upah. Sebab, pekerjaan yang dilakukan adalah menjual jasa doa dan kemudian meminta upah kepada yang meminta untuk mendoakan. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2, bahwa 1 Ghufran A. Mas adi, Fiqh Muamalah Konstektual, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 186

56 Mazhab Hanafi menyebutkan bahwa membayar jasa atas praktek ibadah seperti menyewa orang shalat, puasa, melaksanakan ibadah haji, membaca al-quran, imam shalat, dan lain sebagainya, hukumnya tidak boleh. Adapula peziarah yang setuju dengan adanya para penitip doa, dengan alasan kasihan terhadap para pendoa yang tidak memiliki pekerjaan selain menjadi pendoa berbayar di pemakaman tersebut. Peziarah yang setuju pun merasa dibantu dengan adanya para pendoa ini. 2 Dari penjelasan di atas penulis menganalisis bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya komersialisasi doa di Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya titip doa berbayar atau komersialisasi doa, yang pertama yaitu kurangnya pemahaman para pendoa dalam hal jual-beli yang dibolehkan dan jual-beli yang tidak diperbolehkan dalam agama, terjadinya salah paham dalam mengartikan akad ujrah atau upah oleh pendoa. Faktor yang kedus adalah peziarah yang belum memahami bahwa Allah mendengar, cara berdoa bisa dilakukan dimana saja, siapa saja dan dengan bahasa apa saja. Faktor yang terakhir adalah kurang tumuminya pengurus makam dalam memberi izin kepada pekerja untuk bekerja di 2 Annan, Peziarah, Wawancara, Jakarta, 04 Juni 2014

57 Pemakaman Umum Jeruk Purut tersebut, sehingga terjadinya penyimpangan dalam hal komersialisasi doa tersebut. B. Analisis Hukum Islam Terhadap Komersialisasi Doa di Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta Pemakaman umum Jeruk Purut sebagai pemakaman di bawah payung hukum Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta di bidang pemakaman. Peran pemakaman dengan adanya jasa titip doa berbayar berdampak pada pandangan atau pendapat yang melenceng tentang ibadah berbayar. Keberadaan titip doa di pemakaman umum Jeruk Purut didasarkan pada beberapa dalil berikut ini : 1. Al-Qur an Surat al-maidah ayat 2 yang berbunyi: Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. 3 3 Kementerian Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, 106.

58 2. Pada masa Rasulullah Saw. Rasulullah pernah melakukan akad ujrah pemberian imbalan atau upah terhadap jasa yang diberikan seseorang : Artinya : Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam pernah berbekam dan memberikan kepada tukang bekam upahnya. (HR. Ibnu Majah no. 2164). 4 3. Dalam al-qur an QS. At-Thalaq juga banyak dijelaskan tentang upah, yaitu : Artinya: Jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya" (QS. At-Thalaq) 5 4. Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat al-baqarah ayat 233 : Artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, 4 Shahih Ibni Majah no. 2164, Mukhtashor sama i no.309. 189 5 Kementerian Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, 559.

59 dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. 6 Pemakaman umum Jeruk Puruk yang di dalamnya terdapat praktek yang bisa dikatakan sebagai suatu bentuk kerjasama tolongmenolong antar sesama pekerja untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Bentuk kerjasama dan tolong menolong antar pekerja yaitu dengan terjadinya praktek titip doa berbayar yang cukup variatif dan sesuai dengan kebutuhan para pekerja sendiri. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pemakaman yang bergerak di bidang pelayanan pemakaman yang terus berlangsung menyelenggarakan kegiatan pemakaman sesuai dengan kebutuhan. Praktek titip doa berbayar yang marak di kalangan pemakaman yang terjadi atas permintaan pekerja dan mendapat persetujuan dari pimpinan pemakaman umum Jeruk Purut. Proses terjadinya praktek titip doa berbayar ini sudah dijelaskan sebelumnya. Permasalahan yang muncul dalam praktek titip doa ini adalah saat pendoa menawarkan jasa doa dan mematok harga atas jasanya. Realisasi dalam bentuk akad ujrah dinilai tidak sesuai dengan ajaran dalam Islam. Seperti tidak adanya 6 Kementerian Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, 37.

60 kepastian di awal yang akhirnya mematok harga atas pekerjaan ibadah. Padahal seharusnya ada kejelasan di awal bahwa pendoa akan mendoakan dan setelahnya diberi upah sesuai keikhlasan peziarah. Praktek penerapan akad ujrah di pemakaman umum Jeruk Purut ini tidak dilaksanakan sebagaimana kesepakatan yang ada pada akad ujrah. Hanya saja peziarah yang akhirnya mengikuti kemauan pendoa menyetujui apa yang diminta oleh pendoa. Karena sudah terlanjur menyetujui jasa pendoa diawal, peziarah membayar jasa pendoa sesuai dengan yang disebutkan (Rp. 10.000,-). Dengan adanya pematokan harga diakhir bisa terjadi nasabah tidak ikhlas dalam memberi upah. Berlangsungnya akad ujrah berdasarkan esensi pematokan harga dalam hal jasa atas ibadah dan berlangsung dengan tidak adanya kejelasan di awal tentang harga. Dalam hal seperti praktek doa yang berbayar di pemakaman umum Jeruk Purut ini, tidak sah terjadinya suatu akad jika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi dengan baik sesuai yang tertulis tentang akad ujrah. Dalam kacamata hukum Islam, pemberian upah menggunakan akad ujrah semacam ini tidak diperbolehkan. Meskipun akadnya sudah sah akan tetapi tidak demikian pada akad ujrah. Sebab akad ujrah seperti yang dipraktekan di pemakaman umum Jeruk Purut menurut Mazhab

61 Hanafi menyebutkan bahwa membayar jasa atau ujrah atas praktek ibadah hukumnya tidak diperbolehkan. Bahkan Mazhab Hanafi mengharamkan untuk mengambil upah atas praktik ibadah, seperti praktik titip doa di Pemakaman umum Jeruk Purut Jakarta tersebut.