BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Larva ditayangkan RCTI. Program Larva sendiri berasal dari Korea Selatan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses pernyataan manusia yang dinyatakan dalam bentuk pikiran atau

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji label halal pada beberapa kemasan makanan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai agen sosial yang memainkan peran penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Seperti pendapat yang dikemukakan Bog dandan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. (Negeri Ini) dengan menggunakan metode semiotika Pierce. Peneliti

BAB I PENDAHULAUAN. Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan

BAB IV ANALISIS DATA

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan kepada orang-orang yang melakukan komunikasi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, kelompok ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan yang banyak ditampilkan oleh film-film yang diputar televisi

dikomunikasikan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI

BAB V HASIL PENELITIAN. hipotesis dengan menggunakan teknik korelari product moment

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan lain-lain yang berguna bagi masyarakat luas. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu media elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SISWA SD N TRANGSAN 03 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

Muatan Prososial VS Antisosial dalam Film Kartun Anak. Tamansari No. 1 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial (Ritzer, 2014: 143). Mereka saling membantu dalam semua hal. Demi menciptakan rasa

BAB I PENDAHULUAN. Keluaga mempunyai fungsi tidak hanya terbatas sebagai penerus keturunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERSEPSI MAHASISWA JEPANG TENTANG ISLAM YANG MUNCUL SETELAH MENONTON TELEVISI PASCAPERISTIWA 9/11

BAB I PENDAHULUAN. Dasarnya komunikasi adalah sebuah alat penyampaian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan salah satu periode perkembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai sarana hiburan, informasi, dan komunikasi massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. pada usia ini anak sedang berada dalam masa golden ageataumasa keemasan. sangat berpotensi mempelajari banyak hal secara cepat.

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

DAMPAK TAYANGAN FILM DI TELEVISI TERHADAP PERILAKU ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Perilaku Agresi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom.ac.id pada awal penemuannya, film animasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi diartikan sebagai sebuah proses penyampaian pesan

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

INSTRUMEN PERILAKU MENONTON FILM KEKERASAN (X) Nama :.. Kelas :.. No :..

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dengan

BAB I PENDAHULUAN. ialah komunikasi melalui tanda (sign) yang mempunyai makna dan arti yang

BAB I PENDAHULUAN. lain, saling memberikan pengaruh antara satu dengan yang lain dan ingin

ANALISIS SEMIOTIKA PESAN MORAL PADA FILM FILOSOFI KOPI MIRWANDA PUTRI 1B ILMU KOMUNIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Program Larva dirilis Tahun 2011, dan di Indonesia saat ini program Larva ditayangkan RCTI. Program Larva sendiri berasal dari Korea Selatan yang berkonsep animasi 3D yang diproduksi oleh Tuba Entertaiment. Larva sendiri menceritakan tentang kehidupan larva berwarna merah dan berwarna larva kuning. Larva kuning sangat menyukai larva merah walaupun larva merah sering bersikap kasar padanya. Namun, pada dasarnya mereka bersahabat. Larva kuning sering lupa diri apabila melihat makanan. Dia lebih sering mendapatkan keberuntungan daripada larva merah. Didalam program Larva tersebut banyak unsur-unsur kekerasan dan ketidak-sopanan dalam bentuk non verbal contohnya saja seperti larva kuning yang selalu memperebutkan makanan yang dimakan oleh larva merah, karena kesal larva kuning menendang si larva merah sampai terjatuh. 56

57 1. Larva Merah Larva merah memiliki tubuh kecil dan memiliki warna kemerahan,dia juga memiliki watak yang keras, egois, dan terkadang curang tapi lebih sering sial karena tingkah lakunya sendiri.

58 2. Larva Kuning Larva kuning memilik badan yang lebih besar dengan tubuh berwarna kuning. Larva kuning memiliki sifat polos, lambat, rakus, dan suka buang angin 3. Larva Kuning dan Larva Merah

59 4.2 Hasil Penelitian Pada film animasi Larva, peneliti akan menganalisis sesuai dengan model analisis semiotika Ferdinand De Saussure mengenai potret kekerasaan yang ada dalam adegan gambar yang terdapat dalam film animasi Larva kedalam bentuk verbal maupun non verbal sesuai dengan metode analisis Ferdinand De Saussure. 4.2.1 Pesan Verbal Pesan yang dikemas dalam bahasa, atau bahasalah sebagai alat utamanya. Dalam kondisi verbal, karena menggunakan lambang verbal, yaitu bahasa. Dalam film animasi Larva tersebut tidak terdapat pesan verbal dikarenakan film animasi tersebut hanya menggunakan isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. 4.2.2 Pesan Non-Verbal Non verbal ialah pesan yang tidak menggunakan kata-kata, pesan yang dikemas menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata.

60 Sign/Tanda Signifier/Penanda Pada gambar tersebut terlihat bahwa larva merah melakukan tindakan kasar (menendang) terhadap larva kuning yang dianggap mengganggu tidurnya. Signified/Petanda Ketika larva kuning dan larva merah sedang tidur. Lalu, mereka terbangun karena bunyi jam. Larva kuning mengganggap bunyi jam tersebut sebagai irama musik yang membuatkan menari dan menggolok-golok larva merah untuk ikut menari bersamanya. Namun, larva merah merasa kesal akibat olokan tersebut sehingga emosinya memuncak dan melakukan tindakan kekerasan (menendang) larva kuning. Analisis : Adegan kekerasan ini seharusnya tidak boleh ditayangkan karena film kartun biasanya dikonsumsi oleh anak-anak. Ini akan memberikan dampak negatif bagi penontonnya karena anak-anak sangat mudah meniru apa yang dilihatnya.

61 Sign/Tanda Signifier/Penanda Pada gambar tersebut mengambarkan bahwa sedang terjadi perkelahian karena adanya perbedaan pendapat. Signified/Petanda Hukum karma berlaku. Seperti kejadian dalam adegan ini. Dimana, larva merah yang melakukan hal semena-mena terhadap anak alien. Dan pada akhirnya ibu alien yang membalas perlakuan yang telah diperbuat terhadap anaknya. Analisis : Perbedaan pendapat sangat wajar. Kita harus bisa menerima pendapat dari orang lain. Agar perkelahian akibat perbedaan pendapat tidak terjadi.

62 Sign/Tanda Signifier/Penanda Dalam adegan ini mengambarkan bahwa sekumpulan semut yang berubah menjadi robot. Dan terlihat larva terkejut. Signified/Petanda Mencuri adalah perbuatan tercela. Seperti yang dilakukan oleh para larva yang mencuri persediaan makanan yang sedang dibawa oleh para semut. Pada akhirnya semua semut pun menyadarinya dan membentuk posisi menjadi robot dan berbalik menyerang para larva. Analisis : Adegan yang tidak seharusnya ditayangkan. Pada awalnya kedua larva mencuri makanan dan minuman yang dibawa oleh semut akibatnya mengundang emosi semut yang kemudian bersatu untuk memukul larva kuning dan larva merah.

63 Sign/Tanda Signifier/Penanda Pada gambar tersebut terlihat bahwa larva kuning, dan teman-temannya sedang berkumpul. Pada saat larva kuning dan larva sedang menikmati sosis. Secara tidak sadar larva kuning membuang angin berulang-ulang. Signified/Petanda Karena larva kuning yang secara terus menerus membuang angindan baunya yang tidak sedap. Maka, teman-temannya pergi menghindarinya. Analisis : Membuang angin di tempat umum adalah perbuatan tidak sopan. Di adegan ini larva kuning membuang angin sembarangan di depan semua temantemanya yang akhirnya mengakibatkan larva merah marah dan menendang larva kuning.

64 Sign/Tanda Signifier/Penanda Adegan tersebut menunjukkan bahwa adanya aksi menendang yang dilakukan karena perebutan makanan Signified/Petanda Keserakan pada makanan. Sehingga, akhirnya dari mereka semua tidak ada yang mendapatkan makanan tersebut. Kalau saja mereka tidak memikirkan ego masing-masing dan mau berbagi. Maka, mereka semua akan mendapatkan makanan. Analisis : Adegan ini tidak patut ditayangkan. Karena mengajarkan sifat egois dan tidak mau berbagi pada anak.

65 4.3 Pembahasan Dalam memaknai adegan kekerasan dalam film animasi anak Larva, peneliti menggunakan Semiotika Ferdinand de Saussure, seorang yang ahli dalam bidang linguistik. Semiotika menurut pandangan Ferdinand de Saussure mengacu pada bentuk signifier (petanda) sebagai bunyi coretan yang bermakna bisa juga sebagai wujud fisik dari tanda (aspek material) yakni apa yang dikatakan apa ditulis atau dibaca. Dan signified adalah konsep yang direpresentasikan melalui tanda, yakni pikiran atau aspek mental dari bahasa. Sehingga tanda adalah hasil asosiasi antara signified dan signifier. Film animasi Larva ini bercerita tentang larva kuning dan larva merah yang pada dasarnya bersahabat tetapi akibat hal sederhana mereka akhirnya bertengkar hingga saling menyakiti satu sama lainya dengan kekerasan yang ditandai dalam bentuk non verbal. Kekerasan demi kekerasan yang dilakukan larva kuning dan larva merah terlihat dalam beberapa adegan, mulai dari adegan larva kuning mengolokngolok larva merah sehingga berujung pada tendangan pada bagian perut larva kuning, pada adegan kedua adanya perbedaan pendapat sehingga terjadinya tendangan dibelakang punggung larva kuning yang dilakukan larva merah, adegan ketiga kedua larva bersekongkol mencuri makanan dan minumuan yang dikumpulkan semut sehingga seluruh badan mereka mendapatkan pukulan dari semut yang membentuk robot, adegan keempat larva kuning mendapatkan tendangan dikepala karena membuang angin sembarangan, adegan terakhir larva kuning menerima tendangan dibagian belakang badan dikarenakan perebutan makanan.

66 Peneliti mencoba memaknai kekerasan pada film animasi larva. Dimana media massa diyakini sebagian besar kalangan telah dijadikan sebagai alat transformasi kekerasan. Artinya, media massa dapat mengajarkan kekerasan pada khalayak, sehingga secara tidak langsung dapat menuntun mereka kepada perilaku kekerasan sesungguhnya, mempertontonkan adegan-adegan kekerasan, padahal film kartun dibuat untuk dikonsumsi anak-anak. Seharusnya kartun merupakan media informasi yang paling digemari oleh anak-anak namun dengan adanya kekerasan ini memberikan informasi akibat yang tidak baik untuk anak-anak. Dimana kartun tidak selucu apa yang dibayangkan, ada sisi kekerasan didalamnya seperti didalam film animasi larva ini. Sehingga kartun ini tidak cocok dikonsumsi untuk anak-anak. Disini peran orang tua sangat penting untuk membimbing anak dalam menonton film kartun apa saja yang baik untuk dikonsumsi untuk anak-anak sehingga kekerasan dalam film ini tidak ditiru oleh anak-anak memberikan dan menayangkan program anak yang lebih baik dan lebih mendidik untuk pertumbuhan anak.