II. TINJAUAN PUSTAKA. Umur tanaman kacang tanah Hypoma 2 yaitu 90 hari, tipe Spanish (dua

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pangan potensial masa

I. PENDAHULUAN. mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di Pulau

I. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Hevea terdiri dari berbagai spesies, yang keseluruhannya berasal dari lembah

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

I. PENDAHULUAN. lebih tahan terhadap hama dan penyakit (Sumarno dan Karsono 1996 dalam

TINJAUAN PUSTAKA. adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan tanaman kacang-kacangan yang permintaannya

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Gulma

Pada mulsa eceng gondok dan alang-alang setelah pelapukan (6 MST), bobot gulma naik dua kali lipat, sedangkan pada mulsa teki dan jerami terjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr) merupakan salah satu komoditas pangan utama

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

II. TINJAUAN PUSTAKA. di dunia. Dan merupakan makanan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta. : Monocotyledonae. Species : Allium ascalonicum L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah termasuk ke dalam devisi Spematophyta, famili Papilionaceae, genus Arachis, species Arachis hypogaea L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (Monoecious) yaitu letak

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

PENGARUH JENIS DAN TINGKAT KERAPATAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max [L]. Merr)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk fase vegetatif dan paruh kedua untuk fase generatif. Jagung memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

I. PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah

TINJAUAN PUSTAKA Echinochloa crus-galli (L.) P. Beauv. Morfologi Echinochloa crus-galli

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang tanah pada dasarnya dapat ditanam hampir di semua jenis tanah,

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA Echinochloa crus-galli (L.) P. Beauv. Morfologi Echinochloa crus-galli

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cynodon dactylon (L.) Pers.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengamatan penunjang ditujukan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang dipakai untuk membudidayakan tanaman. Gangguan ini umumnya berkaitan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

A. Struktur Akar dan Fungsinya

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman pangan yang penting di dunia, selain padi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

II. TINJAUAN PUSTAKA

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Kacang Tanah Umur tanaman kacang tanah Hypoma 2 yaitu 90 hari, tipe Spanish (dua biji/polong), ukuran polong dan biji sedang. Keunggulannya potensi hasil mencapai 3,50 ton/ha, toleran kekeringan pada fase generatif, tahan penyakit bercak dan karat daun, jumlah polong banyak, dan ukuran biji besar. Kehadiran varietas Hypoma 2 ini dapat sebagai alternatif petani dalam memilih benih unggul kacang tanah. Prospektif dikembangkan oleh industri benih tanaman pangan (Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi, 2013). Menurut Marzuki (1985), tanaman kacang tanah terdiri daun, batang, bunga, akar, dan biji. Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap. Daunnya terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang tumbuh menjalar dan ada yang tegak. Kacang tanah mulai berbunga pada umur 3 6 MST. Mahkota bunga berwarna kuning, bendera dari mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunga hanya satu hari, mekar di pagi hari dan layu pada sore hari. Bunga kacang tanah dapat melakukan penyerbukan sendiri dan termasuk bunga sempurna yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu bunga.

8 Akar kacang tanah berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak lurus. Akar cabang ini mempunyai bulu akar yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat penyerap hara. Kacang tanah berbuah polong, polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan. Bakal buah tersebut tumbuh memanjang dan akan menjadi ginofora. Pertumbuhan memanjang ginofora terhenti setelah terbentuk polong (Marzuki, 1985). 2.2 Kesesuaian Lahan Kacang Tanah Tanah yang paling sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah yang bertekstur ringan dan sedang. Suhu udara yang paling baik untuk pertumbuhan kacang tanah adalah antara 25 27 C (Djaenudin dkk., 2003). Kacang tanah memerlukan iklim yang lembab. Kacang tanah juga dapat hidup pada ketinggian lebih dari 800 m dpl. Curah hujan ideal sekitar 100 200 mm/bulan, kacang tanah menghendaki penyinaran penuh artinya kacang tanah tidak menghendaki cahaya matahari penuh terlindungi. Di tempat yang teduh batang tumbuh memanjang, pucat dan tidak membentuk polong. Jadi penyinaran sinar matahari sangat membantu dalam pertumbuhan kacang tanah (Rukmana, 1998). 2.3 Gulma Secara Umum Menurut Djafarudin (2007), gulma adalah tumbuhan yang tidak diinginkan untuk tumbuh atau hidup pada suatu tempat yang bersifat merugikan bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

9 Keberadaan gulma disuatu lahan pertanian tidak dikehendaki karena (1) menurunkan hasil produksi akibat bersaing dalam pengambilan unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang tumbuh dengan tanaman pokok; (2) menurunkan kualitas hasil produksi tanaman pokok; (3) menimbulkan senyawa beracun yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman; (4) menjadi inang alternatif bagi hama dan patogen; (5) meningkatkan biaya usahatani (Sukman dan Yakup, 2002). Dalam pengelolaan, umumnya gulma dibedakan berdasarkan tempat hidup (gulma darat dan air), siklus hidup (semusim, dua musim, dan sepanjang musim) serta morfologi (berdaun lebar, rumput, dan teki) (Mercado, 1979). 2.3.1 Asystasia gangetica (A. gangetica) A. gangetica merupakan tumbuhan perennial yang tumbuh menjalar sampai ketinggian 50 cm. Daun berbentuk oval dan kadang-kadang hampir berbentuk segitiga dengan panjang 2,5 16,5 cm dan lebar 0,5 5,5 cm. Batang dan daunnya berbulu halus, bunga berwarna putih atau ungu, dan bentuknya menyerupai lonceng dengan panjang 2 2,5 cm. Buahnya seperti kapsul, berisi empat buah biji dan panjang sekitar 3 cm (Gambar 1). Penyebaran gulma melalui bijinya yang bila pecah mencapai sekitar 6 m (Gorham dan Hosking, 2007 dalam Palasta, 2007). Produksi biji A. gangetica diperkirakan mencapai 27 juta per ha. Setelah berkecambah, tanaman akan tumbuh dengan cepat dan menginvasi area disekitarnya. Tunas baru dapat tumbuh dari pangkal ruas-ruas batang. Tiap tunas membentuk percabangan baru dan tumbuh menjadi tanaman baru saat menyentuh

10 tanah. Tunas-tunas baru akan terus terbentuk hingga menekan pertumbuhan tanaman disekitarnya (Othman, 1993 dalam Priwiratama, 2011). Gambar 1. Asystasia gangetica A. gangetica tumbuh dengan baik pada daerah tropis dan subtropis, memiliki toleransi yang baik pada kondisi kering, berbagai jenis tanah dan dapat ditemukan hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Pada tempat yang ternaungi, A. gangetica tumbuh membentuk organ-organ vegetatif yang lebih banyak. Sebaliknya pada tempat terbuka akan memproduksi lebih banyak bunga dan biji (Otman dan Musa, 1992 dalam Priwiratama, 2011). 2.3.2 Cyperus rotundus (C. rotundus) C. rotundus merupakan gulma famili Cyperaceae yang mempunyai akar dan umbi. Batang teki berbentuk tumpul atau segitiga dan daun pada pangkal batang terdiri 4 10 helai, bunganya memiliki benang sari yang berjumlah tiga helai, kepala sari kuning cerah, dan tangkai putiknya bercabang tiga dan berwarna coklat. Gulma teki tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1 1.000 meter dpl

11 dengan curah hujan antara 1.500 4.000 mm. C. rotundus dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, terutama di daerah tropis kering (Moenandir, 1990). Menurut Sivapalan dan Prince (2012), C. rotundus memiliki panjang batang hingga 36 40 cm, kadang-kadang mencapai 70 cm, dan telah ditemukan mencapai 100 cm pada tanah subur yang lembab. Daun berasal dari pangkal tumbuhan. Daun berbentuk linear, tajam, dan mungkin jauh lebih pendek dari batang yang tinggi, dan biasanya tidak lebih dari 5 mm. Daunnya halus, mengkilap, hijau gelap dan beralur pada permukaan atas (Gambar 2). Gambar 2. Cyperus rotundus 2.3.3 Rottboellia exaltata (R. exaltata) R. exaltata adalah rumput tahunan berdiri tegak dan bercabang. Batang berbulu dengan ketinggian hingga 3 meter, memiliki rimpang dan tunggang. Daunnya panjang dengan luas sekitar 20 100 cm x 1 2,5 cm. Daunnya meruncing tajam dan kasar (Gambar 3). Selubung daun bebulu putih yang dapat meyebabkan iritasi apanila tersentuh kulit. Anakan diproduksi di kelenjar basal dan cabang muncul di daun atas (Jung dkk., 2013).

12 Gambar 3. Rottboellia exaltata R. exaltata termasuk tumbuhan C4, mampu beradaptasi dengan kondisi kering dan lembab, memiliki toleransi yang baik terhadap berbagai jenis tanah dan dapat ditemukan hingga ketinggian 800 1.300 m dpl (Holm dkk., 1977 dalam Reeder dkk., 1996). 2.4 Gulma pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea) Daerah pusat pertanaman kacang tanah di Sukorejo (Pasuruan) dengan ketinggian ± 40 m dpl dan tanah yang bertekstur liat, lempung berpasir, tercatat seurutan jenis gulma: Cynodon dactylon (grinting), Polytrias amaura (lamuran), Fimbrisstylis miliacea (das-dasan), Echinochloa colona (tuton), Eleusine indica (lulangan), Paspalum conjugatum (pahitan), Phylantus niruri (meniran), Amaranthus spinosus (bayam-bayaman), Ageratum conyzoides (wedusan), Digitaria sanguinalis (sunduk gangsir), Mimosa pudica (putrid malu), Portulaca oleracea (kro kot), Panicum repens (lempuyangan), Cyperus rotundus (teki), dan Commelina nudiflora (jleboran). Penekanan gulma yang berada di sekitar

13 tanaman kacang tanah pada produksi tanaman kacang tanah dapat mencapai ± 50% (Moenandir, 1993). 2.5 Kompetisi Gulma 2.5.1 Kompetisi Gulma A. gangetica dengan Tanaman Kacang Tanah Menurut Pujisiswanto (2012), A. gangetica memiliki alat perbanyakan ganda baik melalui biji maupun dengan tunas batangnya sehingga gulma dengan cepat tumbuh kembali karena tersedianya sarana tumbuh yang berlimpah terutama unsur hara N dan K. Menurut Silahooy (2012), tanaman legum (kacangkacangan) dengan bintil akar dapat memanfaatkan baik gas nitrogen dari udara maupun nitrogen anorganik dari dalam tanah, sedangkan unsur K mempercepat fotosintesa. Adanya gulma A. gangetica di areal tanaman kacang tanah mengakibatkan persaingan cahaya, air, CO 2, dan unsur hara terutama N dan K. Unsur hara N dan K yang terdapat di areal kacang tanah lebih banyak dimanfaatkan oleh A. gangetica, sehingga mengakibatkan tanaman kacang tanah kekurangan unsur hara N dan K. Keterbatasan unsur hara N dan K mengakibatkan tanaman kacang tanah kerdil, warna daun pucat dan akan menghambat proses fotosintesa (Jufri dan Mochammad, 2013). 2.5.2 Kompetisi Gulma C. rotundus dengan Tanaman Kacang Tanah Salah satu jenis gulma yang ada di areal tanaman kacang-kacangan (Kacang tanah, Kedelai dan Kacang Hijau) adalah C. rotundus. C. rotundus merupakan

14 gulma yang sulit dikendalikan dan memiliki daya adaptasi yang tinggi. C. rotundus termasuk golongan C4 dan gulma perennial yang cepat berkembang (Pranesti dkk., 2014). Faktor gulma yang mempengaruhi tingkat persaingan ialah jenis gulma, tingkat kerapatan, dan pola pertumbuhan. Gangguan C. rotundus terhadap tanaman kacang tanah lebih banyak terjadi di bawah tanah. Hal tersebut terjadi karena pola pertumbuhan C. rotundus lebih cepat memperbanyak organ vegetatifnya dibandingkan dengan organ generatifnya. Organ perbanyakan pada C. rotundus, yaitu umbi akar yang lebih banyak diproduksi di dalam tanah. Akar C. rotundus berkembang ke segala arah sehingga menghambat sistem perakaran kacang tanah. Semakin tinggi kerapatan awal C. rotundus maka semakin tinggi laju pertumbuhan C. rotundus yang mengakibatkan berkompetisi dalam memperebutkan air dan unsur hara yang tersedia (Pranesti dkk., 2014). Hubungan antara kerapatan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pokok merupakan suatu korelasi negatif. Perlakuan kerapatan awal teki 25, 50, dan 100 per m 2 menurunkan bobot biji kacang tanah per tanaman masing-masing sebesar 14,69; 14,88, dan 17,57% (Gieana, 2010 dalam Fitria, 2012). 2.5.3 Kompetisi Gulma R. exaltata dengan Tanaman Kacang Tanah Menurut Reeder dkk. (1996), R. exaltata termasuk tumbuhan C4, mampu beradaptasi dengan kondisi kering dan lembab, memiliki tajuk kanopi yang tinggi, tegak, dan bercabang sehingga sarana tumbuh seperti cahaya akan lebih banyak dimanfaatkan oleh R. exaltata.

15 R. exaltata merupakan tumbuhan yang lebih tinggi daripada tanaman kacang tanah. Tanaman yang lebih pendek dari R. exaltata akan menerima cahaya matahari lebih sedikit dibandingkan gulmanya sehingga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan terhambat (Fadhly dan Tabri, 2004). Menurut Moenandir (1993), tanaman yang ternaungi R. exaltata dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pertumbuhan tertekan dan lama-kelamaan tanaman mati. Menurut Penelitian Nanan dkk. (2014), adanya persaingan R. exaltata pada tanaman kacang tanah, kedelai, kapas, dan padi menurunkan produksi sebesar 40 90%. 2.6 Kerapatan Gulma Perbedaan kerapatan gulma akan menentukan besarnya gangguan gulma. Kerapatan gulma yang tumbuh pada suatu areal pertanian bervariasi menurut musim. Pada musim hujan persediaan air cukup sehingga populasi gulma banyak, dan sebaliknya pada saat musim kemarau (Sembodo, 2010). Semakin rapatnya gulma, persaingan yang terjadi antara gulma dan tanaman pokok semakin hebat, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat dan hasilnya semakin menurun. Penurunan hasil pertanian yang disebabkan oleh gulma dapat mencapai 20 80% bila gulma tidak dikendalikan. Gulma yang berkembang di areal pertanaman menjadi saingan utama dalam memperoleh unsur hara, air, sinar matahari, dan tempat tumbuh sehingga berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman (Moenandir, 1990).