GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN PERUBAHAN SIFAT DAN ATAU PERUBAHAN BENTUK KENDARAAN BERMOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 21 TAHUN 2007

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 030 TAHUN 2014

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

210 TAHUN 2015 PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BE

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 056 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 059 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2014 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALI NAMA KENDARAAN BERMOTOR

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 33 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 19 TAHUN 2010 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 096 TAHUN 2017

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 75 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 18 TAHUN No. 18, 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2006

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RARMAT TUHAN YANG MARA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

GUBERNUR BENGKULU TENTANG GUBERNUR BENGKULU,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR MALUKU. PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 44.a TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon (022) Faks (022) BANDUNG 40115

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2012 T E N T A N G

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 34 TAHUN2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

~JaIwJw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 136 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang P

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 68 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 080 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG

-2- Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Gubernur Jawa Barat TENTANG PEMBEBASAN POKOK DAN SANKSI ADMINISTRATIF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 19 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2015 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tenta

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5'; TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 9 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 35 TAHUN 2003 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHM AT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR LAMPlTNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: 10 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 24 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN PERUBAHAN SIFAT DAN ATAU PERUBAHAN BENTUK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, dinyatakan bahwa suatu kendaraan bermotor dapat diubah bentuk dan sifatnya, dengan ketentuan kendaraan dimaksud harus tetap memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan; b. bahwa mengingat belum adanya pedoman/petunjuk teknis yang mengatur tentang tata cara perubahan sifat dan atau perubahan bentuk kendaraan bermotor, maka dalam rangka kelancaran dan tertib pelaksanaan pemberian pelayanan serta terciptanya pemahaman yang sama mengenai hal dimaksud, baik bagi aparat pelaksana maupun wajib pajak, perlu diatur ketentuan tentang perubahan sifat dan atau perubahan bentuk sebagai pedoman dalam pelaksanaannya yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Lampung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.71 Tahun 1993 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor; 11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Umum. 12. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Lampung 13. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB); 14. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2002 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ( BBN-KB); 15. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; Memperhatikan : Surat Direktur Jendral Perhubungan Darat Departemen Perhubungan Nomor AJ.003/9/4/DRJD/2007 tanggal 14 Mei 2007 perihal Organda sebagai Mitra Pemerintah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KETENTUAN PERUBAHAN SIFAT DAN ATAU PERUBAHAN BENTUK KENDARAAN BERMOTOR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Provinsi Lampung. 2. Gubernur adalah Gubernur Lampung. 3. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Provinsi Lampung. 4. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Provinsi Lampung.

5. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. 6. Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang bergerak. 7. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung. 8. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tugas perjalanan tetap, lintas tetap dan jadwal tetap maupun tidak tetap. 9. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor. 10. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) adalah pajak yang dipungut oleh Daerah atas setiap penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan atau pemasukan ke dalam badan usaha. 11. Perubahan sifat kendaraan bermotor adalah perubahan status/sifat kendaraan yang sudah dioperasikan dari kendaraan bukan umum (Plat hitam) menjadi kendaraan umum (Plat kuning) atau sebaliknya. 12. Perubahan bentuk kendaraan adalah perubahan bentuk kendaraan yang menyangkut bentuk, ukuran dan dimensi kendaraan dan atau penggunaannya dengan tetap memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

BAB II OBJEK PERUBAHAN SIFAT DAN ATAU PERUBAHAN BENTUK KENDARAAN BERMOTOR DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI Pasal 2 (1) Kendaraan bermotor yang sudah dioperasikan (kendaraan lama), baik yang dimiliki oleh perorangan maupun badan usaha, dapat diubah sifat dan atau bentuknya. (2) Untuk dapat merubah sifat dan atau bentuk kendaraan bermotor harus memenuhi ketentuan dan atau persyaratan yang ditetapkan. Pasal 3 Persyaratan administrasi perubahan sifat kendaraan bermotor ditetapkan sebagai berikut: a. Untuk kendaraan bermotor milik badan usaha, yaitu : 1. Surat permohonan pimpinan perusahaan dengan melampirkan : a) Foto copy SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan); b) Foto copy SITU (Surat Izin Tempat Usaha); 2. Surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan Provinsi; 3. Surat Kuasa bermaterai secukupnya dari pemilik/pimpinan Perusahaan apabila mewakilkan; 4. Foto copy buku uji kendaraan/kir ( bagi kendaraan wajib uji); 5. Menunjukkan asli surat dimaksud pada angka 1, angka 2 dan angka 4. b. Untuk kendaraan bermotor milik perorangan, yaitu : 1. Surat permohonan yang bersangkutan dengan melampirkan : a). Foto copy SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan); b). Foto copy SITU (Surat Izin Tempat Usaha); 2. Faktur pembelian kendaraan dari dealer; 3. Surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan Provinsi; 4. Keterangan identitas diri yang sah (KTP atau identitas yang sah lainnya yang dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang); 5. Surat Kuasa bermaterai secukupnya dari pemilik bagi yang mewakilkan; 6. Foto copi buku uji kendaraan/kir ( bagi kendaraan wajib uji);

Pasal 4 Persyaratan administrasi perubahan bentuk kendaraan bermotor: a. Untuk kendaraan bermotor milik badan usaha, yaitu : 1. Surat Permohonan Pimpinan Perusahaan dengan melampirkan: a) Foto copy SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan); b) Foto copy SITU (Surat Izin Tempat Usaha); 2. Buku Pemilik Kendaraan bermotor (BPKB); 3. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK); 4. Kwitansi pembelian (bagi kendaraan yang baru dibeli); 5. Surat Keterangan (pernyataan) perubahan sifat dari pemilik/perusahaan; 6. Surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan Provinsi; 7. Surat Kuasa bermeterai secukupnya dari pemilik/pimpinan perusahaan bagi yang mewakilkan; 8. Surat Keterangan dari bengkel; 9. Foto copy buku uji kendaraan/kir (bagi kendaraan wajib uji); 10. Menunjukkan asli surat dimaksud pada angka 1, angka 2 dan angka 9. b. Untuk kendaraan bermotor milik perorangan, yaitu : 1. Surat Permohonan yang bersangkutan dengan melampirkan : a) Foto copy SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan); b) Foto copy SITU (Surat Izin Tempat Usaha); 2. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB); 3. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK); 4. Keterangan Identitas diri yang sah (KTP atau identitas yang sah lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang); 5. Surat Keterangan dari bengkel; 6. Kwitansi pembelian (bagi kendaraan yang baru dibeli); 7. Surat Keterangan (pernyataan) perubahan sifat dari pemilik/perusahaan; 8. Surat Kuasa bermeterai secukupnya dari pemilik bagi yang mewakili 9. Foto copy buku uji kendaraan/kir (bagi kendaraan wajib uji); 10. Menunjukkan asli surat dimaksud pada angka 1, angka 2 dan angka 9.

BAB III TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR Pasal 5 (1) Setiap kendaraan bermotor yang sudah dilakukan perubahan sifat dari kendaraan bukan umum (Plat Hitam) menjadi kendaraan umum (Plat Kuning) wajib menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Plat Kuning (umum). (2) Bagi kendaraan umum ( Plat Kuning) milik badan usaha maupun perorangan yang tidak dioperasionalkan lagi sesuai peruntukannya wajib didaftarkan kembali untuk perubahan sifat menjadi kendaraan bukan umum (Plat Hitam), paling lambat 14 (empat belas) hari sejak berakhirnya masa berlaku SIUP. (3) Persyaratan untuk melakukan perubahan sifat atas kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai ketentuan dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4. (4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilampaui, kendaraan yang bersangkutan digolongkan sebagai/dimasukkan menjadi kendaraan bukan umum (Plat Hitam) dan diberlakukan ketentuan-ketentuan PKB kendaraan bukan umum (Plat Hitam). Pasal 6 (1) Kendaraan angkutan sewa tidak diwajibkan menggunakan Tanda Kendaraaan Bermotor Plat Kuning. (2) Tanda Nomor Kendaraan bermotor bagi kendaraan angkutan sewa menggunakan plat dengan warna dasar hitam dengan tulisan putih dan diberi kode khusus (RS). Pasal 7 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya dapat diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan atau Kepala Dinas Perhubungan dengan tetap berpedoman kepada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dalam Berita Daerah Provinsi Lampung. Ditetapkan di Telukbetung Pada tanggal 21 Juni 2007 GUBERNUR LAMPUNG, d t o SJACHROEDIN Z.P. Diundangkan di Telukbetung pada tanggal 21 Juni 2007 Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI LAMPUNG, Dto Ms. JOKO UMAR SAID Berita Daerah Provinsi Lampung Tahun 2007 Nomor 36