GRAHA LANSIA KELOMPOK EKONOMI MENENGAH ATAS DI JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

RUMAH SAKIT KHUSUS LANSIA DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Post Modern

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

1.7 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

PASAR TANGGA ARUNG TENGGARONG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

APARTEMEN DI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini bidang ekonomi, jasa dan perdagangan di Tangerang Selatan sedang mengalami perkembangan yang memberikan

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

GRAHA REHABILITASI PENYANDANG CACAT TUBUH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia.

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

SEA SIDE HOTEL DI KARIMUNJAWA

KAMPUS FISIP UNDIP SEMARANG (Penekanan Desain Gaya Arsitektur Renzo Piano)

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

SEKOLAH ISLAM TERPADU AL IRSYAD DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

CIREBON SHOPPING MALL PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG

PASAR BESAR KOTA MAGELANG Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernakular

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

CONDOMINUM DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA SELATAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern

TOWNHOUSE Sebagai Pengembangan Perumahan Grand Tembalang Regency Di Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Diagram 1.1. Data Statistik Kenaikan Angka Lansia Sumber: Badan Pusat Statistik,2010

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KEBUN BINATANG TINJOMOYO SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT

APARTEMEN DI SURABAYA

TOWNHOUSE DI SEMARANG

PUSAT KREATIVITAS ANAK DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN APARTEMEN DI SEMARANG 1

RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SEMARANG

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

Women and Child Center di Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

JAKARTA ELECTRONIC CENTER Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi Tech

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI DAN FASILITAS KEMAHASISWAAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP DI SEMARANG DENGAN KONSEP BANGUNAN HEMAT ENERGI

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

TAMAN BUDAYA SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KANTOR PUSAT PT. PLN (Persero) DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA DENGAN FASILITAS SHOPPING MALL

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

SEKOLAH NASIONAL BERTARAF INTERNASIONAL PERMATA BANGSA DI SEMARANG

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PASIR KENCANA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR REGIONALISM BERTEMA EKOTURISME

MUSIC PARK DI JAKARTA Penekanan Desain Hi-Tech

SLB TUNAGRAHITA KOTA CILEGON BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

LAKE RESORT HOTEL DI KAWASAN WADUK DARMA Penekanan Desain Neo Vernacular

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

RUMAH SUSUN MILIK DI JAKARTA DENGAN PENENKANAN DESAIN MODERN-GREEN Sevi Maulani, 2014 BAB I PENDAHULUAN

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

ASRAMA TARUNA DI AKADEMI KEPOLIAN SEMARANG

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN LP3A TUGAS AKHIR 135 MONALISA SAPUTRI SARANA REKREASI & EDUKASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI DESA JETAK 1

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diakes pada tanggal 24 April 2014

SHOPPING MALL DI KOTA TEMANGUNG

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GRAHA LANSIA KELOMPOK EKONOMI MENENGAH ATAS DI JAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : ADLI NADIA L2B 000 198 Periode 89 Kepada JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2004

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan bertambah baiknya keadaan perekonomian,pendidikan, kesehatan dan pengetahuan di Indonesia, menyebabkan taraf kesejahteraan penduduk meningkat Sehingga harapan hidup manusia juga meningkat, Jumlah warga lansia di Indonesia mencapai ± 12 juta (1995) dan merupakan ± 6,5% dari jumlah penduduk pada waktu itu, yang diprediksi menjadi ± 20 juta di tahun 2010, Gejala bertambahnya jumlah warga lansia dapat dikatakan bersifat universal, dan terjadi di berbagai Negara. Sementara itu,dengan berjalannya waktu, telah terjadi perubahanpola hubungan social, budaya dan ekonomi yang mempengaruhi gaya hidup dan hubungan kekeluargaan terutama pada masyarakat perkotaan. Bila pada zaman dahulu, tiap keluarga dapat terdiri dari lebih 3 generasi (orang tua, anak dan cucu,serta keturunannya) yang berada dalam satu atap, maka saat ini, anak-anak yang telah dewasa dan menikah, umumnya mendirikan rumah tangga sendiri terlepas dari orang tuanya. Orang tua hanya berkunjung sesekali atau sebaliknya anak-anak dan cucu yang mengunjungi orang tuanya. Kecenderungan orang tua hidup tidak bersama-sama dengan anaknya yang sudah berkeluarga semakin banyak dijumpai pada lingkungan masyarakat kota, khususnya yang ekonominya cukup baik. Kehidupan di kota-kota besar menuntut kemandirian dan bentuk keluarga kecil. Tiap keluarga modern saat ini kebanyakan hanya terdiri dari keluarga inti (Ayah, ibu, dan anak) atau nucleus family. Sedangkan pola keluarga luas (kakek,nenek, dan sanak saudara lain) atau exended mamily dirasakan semakin tidak sesuai dengan cara hidup masyarakat terutama di perkotaan. Padahal kondisi fisik, social dan psikis para lansia membutuhkan kemudahan dan layanan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, di samping kebutuhan untuk bersosialisasi, Sehingga keberadaan hunian bersama yang menyediakan pelayanan dan kemudahan bagi para lansia sudah dibutuhkan.

Sementara itu, pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan akhirakhir ini lebih banyak ditujukan pada konsumsi masyarakat usia produktif. Sejumlah bangunankomersial, hotel, pusat rekreasi dan perumahan dengan segala fasilitas yang ada saat ini, hamper seluruhnya memiliki desain untuk memenuhi kelompok masyarakat usia produktif yang dianggap lebih potensial secara ekonomi. Jarang ada fasilitas yang fungsi dan desainnya memperhatikan kebutuhan warga lansia. Padahal cecara umum jumlah lansia dari kelompok ekonomi menengah atas yang membutuhkan fasilitas penunjang kehidupan seharihari semakian meningkat saja. Mengacu pada latar belakang permasalahan di atas, maka studi ini bertujuan menyusun suatu konsep perancangan hunian bagi warga lansia kelompok ekonomi menengah atas yang tinggal di kawasan perkotaan. Sebagai asumsi awal, adalah : (a) Meningkatnya jumlah warga lansia golongan ekonomi menengah atas yag masih produktif, dan membutuhkan fasilitas hunian yang dapat menujang aktifitas mereka sehari-hari secara mandiri, karena mereka memilih tinggal terpisah dari rumah tangga anak-anak mereka. (b) Meningkatnya tingkat kesejahteraan keluarga-keluarga muda yang mampu mempunyai kebutuhan orang tua mereka. (c) kelangkaan lahan di Jakarta, mengarahkan pada bentuk hunian susun (tipe apartement). Asumsitersebut di atas, menunjukkan bahwa studi tentang perancangan hunian bagi lansia kelompok ekonomi menengah sangat diperlukan oleh masyarakat perkotaan, sebagaimana telah banyak dilakukan di negar-negara lain di dunia 1.2. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan pembahasan ini adalah untuk: Memperoleh suatu landasan perencanaan dan perancangan Tugas Ahkir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik universitas Diponegoro dengan judul Graha Lansia Kelompok Menengah atas di Jakarta yang representative ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan ruang beserta persyaratan teknisnya serta segi keamanan, kenyamanan dan kesehatan bagi pengguna bangunan,

dimana penekanan desain yang dilih mendukung terciptanya bangunan yang menarik dari sisi arsitektural. Mengembangkan konsep desain bangunan hunianbagi para lansia kelompok ekonomi menengah atas dan fasilitasnya di Jakarta yang memenuhi kebutuhan lansia dan keluarganya.sasaran pembahasan ini adalah untuk: Tersusunya langkah-langkah kegiatan penyususn Landasan program Perencanaan dan peracangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Graha Lansia Kelompok Ekonomi Menengah Atas di Jakarta sebagai hunian bersama yang didukung dengan berbagai fasilitasnya sehingga mampu memberikan suasana kehidupan yang lebih berkualitas bagi para lansia. 1.3. MANFAAT 1. Secara Subyektif a. Memenuhi salah satu persyaratan Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. b. Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 2. Manfaat obyektif Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa dan masyrakat secara umum 1.4. LINGKUP PEMBAHASAN Substansial Graha lansia kelopok ekonomi menengah atas di jakarta initermasuk dalam kategori bangunan tunggal, dan ditekankan pada aspek teknis (perancangan dan Perencanaan ) sebagai wadah berbagai kegiatan sehari-hari serta ditunjang dengan fasilitas medis.

Spasial Sebagai hunian bersama bagi para lansia kelompok ekonomi menengah atas di Jakarta. Hal-hal berkaitan yang berada diluar lingkup akan dibahas secara umum untuk mendukung penulisan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. 1.5. METODE PENULISAN Metode penulisan adalah sebagai berikut: Mencari dan mengumpulkan data literature tentang lansia, dan prinsip perencanaan dan perancangan arsitektur untuk hunian bersama bagi para lansia, meliputi: o Pengertian o Data statistic jumlah lansia o Kebutuhan dan aktifitas o Fungsi dan kegiatan o Lingkup dan Pelayanan o Standarisasi o Desain Mengumpulkan data tapak yangmeliputi data dari faktor non fisik dan faktor fisik o Tinjauan aspek perkotaan dan penentuan lokasi o Kondisi tapak mencangkup ; batas tapak, ukuran dan bentuk tapak, o Kualitas fisik tapak mencangkup : kondisi iklim local, topografi, vegetasi, best view, dan unsure alami lainnya o Aksesibilitas, system sirkulasi dan transportasi menuju tapak o Peraturan bangunan setempat mencangkup rencana ketatakotaan (peruntukan lahan, KDB.GSB. dll.) o Fungsi lingkungan dan bangunan sekitar tapak.

Analisa aspek-aspek perancangan dan perencanaan bangunan mencangkup; jenis dan hubungan kegiatan, jenis, kapasitas dan besaran ruang, aspek kontekstual terhadap lingkungan, aspek structural dan utilitas, serta aspek desain arsitektural dll. 1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistimatika pembahasan adalah sebagai berikut BAB I pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, batasan, metode penulisan, sistematika pembahasan dan alur pikir BAB II Tinjauan literature Menguraikan pembahasan secara umum mengenai pengertian hunian, pemahaman tentang karakteristik lansia meliputi aspek individu, social, ekonomi, psikologis yang terkait dengan lansia, dan tinjauan terhadap tingkatan ekonomi di dalam masyarakat perkotaan, khususnya kelompok ekonomi menengah atas, serta tinjauan terhadap berbagai tipe hunian para lansia, berikut berikut prinsip perancangan hunian bagi mereka. BAB III Tinjauan kota Jakarta sebagai Daerah perancangan Berisi tentang tinjauan tentang kota Jakarta, dan arahan rencana tata ruang khususnya untuk zone perumahan. BAB IV Kesimpulan, batasan, dan anggapan Berisi kesimpulan, batasan, dan anggapan yang relevan dan digunakan dalam analisis berikutnya. BAB V Pendekatan program perencanaan dan perancangan arsitektur Berisi tentang dasar-dasar pendekatan, yaitu (a) Pendekatan perencanaan meliputi ; studi aktifitas dan pelaku kegiatan, studi kebutuhan dan hubungan ruang,

BAB VI studi sirkulasi dan hubungan kegiatan, serta studi kapasitas dan besaran ruang, (b) Pendekatan perancangan meliputi : pemilihan lokasi dan tapak, aksesibilitas, orientasi bangunan, tata ruang, sirkulasi, struktur bangunan dan modul ruang, utilitas bangunan, penekanan desain, Konsep dasar perencanaan dan perancangan arsitektur Berisikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan dari sebuah Graha Lansia Kelompok Ekonomi Menengah Atas di Jakarta.