PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

dokumen-dokumen yang mirip
III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

Susti Rahmah Yulita S 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JANUARI 2015 Page 1 of 11

Pengaruh Penerapan Metode Pemberian Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 3 Kota Jambi Oleh: Febriani. M, Rahmat Murboyono, Rosmiati Kata Kunci: Metode pemberian tugas dan hasil belajar ABSTRAK Berdasarkan rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS, perlu dilakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, salah satunya adalah menentukan metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemberian tugas terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 3 Kota Jambi. Dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IX pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan perolehan nilai pada kelas kontrol, hal ini disebabkan dari perlakuan yang diberikan. Pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pemberian tugas diperoleh nilai rata-rata ( X ) = 71,67 simpangan baku (S) = 11,02 dan varian (S2)= 121,51. Sedangkan pada kelas kontrol diajarkan tidak menggunakan metode pemberian tugas atau secara konvensional diperoleh nilai rata-rata (X) = 63,38 simpangan baku (S) = 12,7 dan varian (S2) = 161,04. Dengan hasil hipotesis t hitung > t tabel (12,37 > 2,02), dengan demikian rata-rata hasil belajar pos tes belajar, simpangan baku, varians dan hipotesis kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dari kelas kontrol. Page 2 of 11

PENDAHULUAN Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai salah satu unsur pendidik, agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana mengoranisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan bentuk karekter peserta didik, serta memahami tentang bagaimana siswa belajar. Untuk dapat memahami proses belajar yang terjadi pada diri siswa, guru perlu menguasai hakikat dan konsep dasar belajar. Dengan menguasai hakikat dan konsep dasar tentang belajar diharapkan guru mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 3 Kota Jambi diketahui bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar IPS belum mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan. Sementara standar tingkat ketuntasan dari sekolah untuk mata pelajaran IPS dengan nilai 68. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ujian semester genap kelas IX pada tahun 2014. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang timbul antara lain : 1. Penguasan materi IPS kurang terkuasai oleh siswa 2. Siswa tidak aktif dalam belajar 3. Penggunaan metode belum maksimal Melihat indikator-indikator di atas, maka perlu inovasi pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru untuk memperbaiki hasil pembelajaran terutama pembelajaran IPS agar hasil belajar yang diinginkan dapat merata hasilnya dari empat kelas yang diteliti. Menurut Hosnan (2014:158) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Hosnan, 2014:167) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Sedangkan menurut Hamalik (dalam Hosnan, 2014:177) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu. Menurut Budiningsih (2005:29) belajar merupakan suatu proses, untuk mencapai tujuan. Dalam kata lain bisa disimpulan suatu langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh. Penyataan ini didukung oleh Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pemahaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Sedangkan Menurut Hosnan (2014:2) Page 3 of 11

belajar adalah perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Aqib (2010:67) belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh beberapa para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang yang menimbulkan perubahan pribadi, baik perubahan secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik sebagai pengalaman yang didapatkannya dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Pada intinya belajarar adalah suatu proses perubahan diri seseorang menuju perkembangan ke arah yang lebih baik. Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip pendidikan (Aqib, 2013:102). Dengan demikian metode berarti cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai suatu tujuan. Nurhadi (2004: 64) mengatakan metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara untuk mencapai tujuan yang akan dikehendaki sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Aqib (2010: 93) "metode pemberian tugas adalah cara pemberian kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas dan penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan diluar jadwal sekolah dalam rentangan waktu tertentu dan hasilnya harus dipertanggungjawabkan kepada guru". Dalam kajian pustaka ini, penulis akan membahas salah satu metode mengajar yang sering digunakan oleh guru dalam proses interaksi belajar mengajar, yaitu metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas adalah metode yang dimaksudkan memberikan tugas-tugas kepada siswa baik untuk di rumah atau yang dikarenakan di sekolah dengan mempertanggung jawabkan kepada guru. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa, guru memberikan pekerjaan kepada siswa berupa soal-soal yang cukup banyak untuk dijawab atau dikerjakan yang selanjutnya diperiksa oleh guru. Bidang sains sosial dan pendidikan sebagai suatu bagian ilmu yang relatif masih baru muncul, apabila dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial, yaitu sosiologi dan psikologi (Iskandar, 2013:9). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Page 4 of 11

METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian eksperimen jenis control group pretest design. Peneliti melakukan pengukuran terhadap pelajaran IPS pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menurut Arikunto (2010:159) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independent dan varabel dependen. Variabel independent atau sering disebut variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen, sedangkan variabel dependen atau sering disebut variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dengan demikian, variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah metode pemberian tugas sedangkan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa. Mukhtar (2013: 93) mengatakan bahwa populasi keseluruhan orang yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 3 Kota Jambi, yang terdiri dari 4 kelas, yang berjumlah lebih kurang 101 orang siswa. Sampel adalah bagian dari populasi (Riyanto, 2011:52). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Menurut martono (2012:75) pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengundi. Dari hasil pengundian itu diperoleh hasil kelas IX A sebagai kelompok eksperimen dan kelas IX B sebagai kelompok kontrol. Untuk mencapai validitas dan reliabilitas instrumen dipilih kelas IX C sebagai kelompok yang dijadikan uji coba instrumen. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2011: 102). Instrumen penelitian yang digunakan adalah test objektif (test yang terdiri dari butir-butir soal) yang dapat dijawab dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia atau dengan mengisi jawaban yang benar dengan simbol A, B, C, dan D. Menurut Arikunto (2010:211), sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dalam mengukur instrumen ini penulis menggunakan validitas isi. Penyusunan soal tersebut sesuai dengan KTSP SMP Negeri 3 Kota Jambi. Untuk mengukur validitas soal dalam penilaian ini, penulis menggunakan rumus korelasi poin biserial yang dikemukakan oleh Sudijono (2012:258). Berdasarkan uji coba instrumen penelitian dan dianalisis dengan uji validitas menggunakan rumus korelasi poin biserial, dengan responden sebanyak 25 orang (n=25) diperoleh nilai r tabel sebesar 0,396 dinyatakan valid. Dari 30 butir soal dikatakan valid sebanyak 25 butir soal. Untuk mencari validitas tes hal-hal yang dilakukan adalah mencari besarnya tingkat kesukaran soal dan daya beda soal. Menurut Arikunto (2012:222), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Menurut Arikunto (2012:226), daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Dari hasil uji coba instrumen, diperoleh tingkat kesukaran butir soal dengan kategori soal sedang dan mudah karena indeks kesukaran tiap-tiap butir soal > 0,30 untuk kategori sedang, >0,70 untuk kategori mudah, dan daya pembeda tiap-tiap soal Page 5 of 11

dikategorikan dalam 4 kategori yaitu tidak baik, jelek, cukup, dan baik. Yang termasuk kategori tidak baik adalah 2 butir soal, jelek adalah 1 butir soal, cukup adalah 10 butir soal, dan baik adalah 17 butir soal. Menurut Arikunto (2012:100), suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dalam penelitian ini untuk menentukan reabilitas, peneliti menggunakan rumus Kuder-Richarson. Dari hasil uji coba penelitian diperoleh indeks reliabilitas sebesar 1,038 maka dinyatakan reliabel dengan kriteria tinggi. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data dari kedua sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan uji Liliefors. Menentukan kriteria pengujian dengan L 0 lebih kecil dari L tabel dikatakan skor hasil belajar berdistribusi normal dan sebaliknya skor hasil belajar tidak berdistribusi normal. Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok sampel mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas dilakukan uji-f. Jika telah didapat harga F, kemudian dibandingkan dengan harga F tabel distribusi normal dengan derajat kebebasan pembilang = n 1-1 dan derajat kebebasan penyebut = n 2-1. Bila F hitung < F tabel bearti kedua kelompok data (kelas sampel) mempunyai variansi yang homogen, sebaliknya jika F hitung F tabel bearti kedua kelompok data (kedua kelas sampel) tidak mempunyai variansi yang homogen. Untuk uji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata yang bertujuan untuk menentukan hasil belajar mana yang lebih baik antara hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata penguasaan konsep antara kelompok perlakuan (treatment) dengan kelompok kontrol digunakan Uji-t. Kriteria pengujian adalah tolak H 0, jika t hitung > t 1 n1 n2 2 untuk taraf nyataα = 0,05 dengan dk = n 1 + n 2 2 dengan peluang untuk penggunaan daftar distribusi t ialah (1 α), untuk harga-harga t yang lain H 0 diterima. Page 6 of 11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kota Jambi dengan menerapkan metode pemberian tugas pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol tanpa menggunakan penerapan metode pemberian tugas, maka diperoleh hasil yang meliputi deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Berdasarkan data yang telah diperoleh, ternyata distribusi data hasil belajar kelas eksperimen menyebar dari 52 sampai dengan 88. Berdasarkan distribusi skor tersebut di dapat mean (skor rata-rata) = 71,67, median (skor tengah) = 72, modus (skor yang sering muncul) = 64 dan 84 standar deviasi (simpangan baku) = 11,02. Deskripsi data tentang hasil belajar kelas kontrol diperoleh dari subjek penelitian yang berjumlah 26 siswa dengan skor antara 48 sampai dengan 88. Hasil dari analisis diperoleh mean ( skor rata-rata) = 63,38, median ( skor tengah) = 64 modus (skor sering muncul) = 48 dan 64 standar deviasi (simpangan baku) = 12,7. Untuk menguji normalitas digunakan uji liliefors, dari perhitungan pos test pada kelas eksperimen didapat bahwa L hitung = 0,0267 < L tabel = 0,886 = 0,886 = 0,886 n 24 = 0,1808 dengan demikian L hitung < L tabel = 0,0267 < 0,1808 sehingga dapat 4,9 disimpulkan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95% dan pada kelas kontrol diperoleh, L hitung = 0,0186 < L tabel = 0,886 = 0,886 = 0,886 n 26 5,1 = 0,1737 dengan demikian L hitung < L tabel = 0,0186 < 0,1737 sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas perlakuan dan kelas kontrol berdistribusi normal. Dari hasil analisis uji homogenitas dan varian dengan menggunakan uji F, pada pos test didapat F hitung < F tabel (1,325< 2,29), maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang homogen. Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk melihat apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Uji yang digunakan adalah uji t, dari perhitungannya didapat t hitung = 12,37 dan t tabel = 2,02 karena t hitung > t tabel (12,37 > 2,02) (Lampiran 23) maka dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan penguasaan konsep pada mata pelajaran IPS yang diaplikasikan pada sub bab uang dan lembaga keuangan, dengan menggunakan metode pemberian tugas. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode pemberian tugas terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang diaplikasikan pada sub bab uang dan lembaga keuangan. Dengan demikian ditolaknya Ho maka Ha didukung oleh data untuk diterima. Page 7 of 11

2. Pembahasan Berdasakan hasil penelitian melalui tes akhir pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban (a, b, c, dan d) dari 30 butir soal yang akan direncanakan, setelah diujicobakan pada kelas IX C ternyata setelah dianalisis dari 30 soal hanya 25 soal yang bisa dipakai kemudian dilakukan untuk menguji kemampuan pada kedua kelas sampel. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kota Jambi yaitu siswa kelas IX genap tahun ajaran 2014/2015. Pelaksanaan penelitian sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan, dimana pada pertemuan pertama untuk pelaksanaan tes awal, pertemuan ke II-VII ( 6 kali pertemuan) untuk perlakuan, dan pertemuan ke VIII untuk tes akhir. Dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IX pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan perolehan nilai pada kelas kontrol, hal ini disebabkan dari perlakuan yang diberikan. Pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pemberian tugas diperoleh nilai rata-rata ( X ) = 71,67 simpangan baku (S) = 11,02 dan varian (S2)= 121,51. Sedangkan pada kelas kontrol diajarkan tidak menggunakan metode pemberian tugas atau secara konvensional diperoleh nilai rata-rata (X) = 63,38 simpangan baku (S) = 12,7 dan varian (S2) = 161,04. Dengan hasil hipotesis t hitung > t tabel (12,37 > 2,02), dengan demikian rata-rata hasil belajar pos tes, simpangan baku, varians dan hipotesis kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dari kelas kontrol. Melalui pengamatan penulis selama penelitian terlihat bahwa kelas yang diajarkan menggunakan metode pemberian tugas lebih cepat memahami apa yang disajikan oleh peneliti dan dapat menyelesaikan tugas dan lebih aktif terhadap tugas yang diberikan, sementara pada kelas kontrol terlihat siswa kurang aktif dan hanya cendrung hanya malas-malasan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh peneliti. Dengan demikian permasalahan belajar ini membenarkan pernyataan Aqib (2013:117) mengatakan "metode pemberian tugas adalah tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu, atau suatu perintah yang harus dibahas dengan diskusi yang perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran". Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:1215) "tugas adalah wajib dikerjakan atau ditentukan untuk dilakukan. Jadi, resitasi merupakan tugas yang harus dipertanggungjawabkan di muka umum baik di kelas maupun di tempat lain. Page 8 of 11

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode pemberian tugas terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP Negeri 3 Kota Jambi. Hal ini diketahui dari uji t, dari perhitungannya didapat t hitung = 12,37 dan t tabel = 2,02 karena t hitung > t tabel (12,37 > 2,02) maka dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh penguasaan konsep pada mata pelajaran IPS yang diaplikasikan pada sub bab uang dan lembaga keuangan, dengan menggunakan metode pemberian tugas. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarakan sebagai berikut: 1. Kepada guru, terutama guru pelajaran IPS sebaiknya dalam melakukan pengajaran dengan metode pembelajaran yang bervariasi salah satunya metode pemberian tugas jangan hanya terpaku dengan gaya menjelaskan, berceramah dan membaca buku yang secara tidak langsung membuat siswa bosan dengan kegiatan belajar, sehingga pelajaran IPS menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa. Banyak cara sederhana yang digunakan dalam peningkatan penguasaan konsep siswa dalam menumbuhkan semangat siswa salah satunya yaitu pembelajaran dengan metode pemberian tugas. 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu pokok bahasan uang dan lembaga keuangan, maka diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melaksanakan penelitian pada pokok bahasan yang lain dalam ruang yang lebih luas. 3. Bagi siswa SMP Negeri 3 Kota Jambi perlu meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu terutama siswa kelas IX SMP Negeri 3 Kota Jambi. Page 9 of 11

DAFTAR RUJUKAN Aqib, Jainal. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Aqib, Jainal. 2013. Model-Model Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaliasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Budiningsih Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya. Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Http://Fatih-lo.Biz/Definisi_Dan_Pengertian_Pengaruh_Menurut_Para_Ahli.Html Http://Febbyluphnheni-Babelsulut.Blogspot.Com/2011/12/Konsep-Pendidikan- Lingkungan-Hidup.Html Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta : Referensi. Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grasindo Persada. Muktar. 2013. Metode Prektis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. Nurhadi. Dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press). Riyanto, Yatim. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sudjana. 2002. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: University Press. Gadjah Mada Page 10 of 11

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Page 11 of 11