BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dampak yang terjadi akibat hal ini pun dapat dilihat dari semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, dimana pariwisata menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perkembangan industri pariwisata dapat membantu pertumbuhan

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan negara dan daerah,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia, banyak objek wisata yang telah menarik perhatian para

Uniland Tour. 1 of 5. Paket Wisata Belitung 2 Hari 1 Malam. Paket Wisata Belitung 3 Hari 2 Malam. Agen & Biro Perjalanan [Travel Agents]

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang letak

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan. (ribuan orang) (hari)

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI WISATAMWAN DI BANYU PANAS KABUTPATEN CIREEBON

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati

2014 PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN PENGUNJUNG UNTUK BERKUNJUNG KE MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting di Indonesia. Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 mencatat bahwa pertumbuhan sektor pariwisata pada Januari-September 2014 meningkat 8,31%. Secara kumulatif, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari-September 2014 menyentuh angka 6.946.849 atau tumbuh 8,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.414.149 wisman. Peningkatan jumlah kunjungan ini dikarenakan oleh letak geografis negara Indonesia yang begitu strategis dan sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak kekayaan sumber daya alam, mulai dari Sabang sampai Merauke. Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah panorama alam yang menakjubkan. Hal inilah yang membuat wisatawan domestik dan mancanegara tertarik untuk mengunjungi setiap provinsi yang ada di Indonesia. Setiap provinsi yang terdapat di Indonesia memiliki potensi masingmasing dan berbagai macam destinasi yang sangat menarik dan diminati oleh wisatawan untuk melakukan suatu perjalanan wisata, salah satunya adalah provinsi Bangka Belitung. Provinsi Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Bangka Belitung juga dikenal sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia dan memiliki pesona alam pantai yang mengagumkan, selain itu Bangka Belitung juga memiliki keanekaragaman daya tarik wisata seperti wisata air, wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus. Keanekaragaman ini dapat memberikan alternatif pilihan berwisata yang lebih bervariasi bagi wisatawan.

2 Kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara ke Bangka Belitung memiliki prospek yang cukup menguntungkan, karena sangat membantu dalam hal ekonomi masyarakat dengan memiliki mata pencaharian dari setiap daya tarik yang berada di Provinsi Bangka Belitung tersebut. Salah satu Kabupaten di Bangka Belitung yang memegang peranan penting dalam industri pariwisata adalah Kabupaten Belitung. Kabupaten Belitung mengalami perkembangan di bidang pariwisata mulai dari meledaknya novel dan film laskar pelangi yang menampilkan keindahan alam pulau Belitung. Film laskar pelangi yang menggambarkan keindahan pulau Belitung membuat banyak orang berkeinginan untuk berwisata ke pulau Belitung. Hal ini kemudian mendorong perubahan yang cukup signifikan dalam orientasi pembangunan pariwisata Belitung. Dari adanya film laskar pelangi ini, kunjungan wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berwisata ke Belitung meningkat dari tahun ke tahun. Berikut adalah Tabel 1.1 data kunjungan yang bekunjung ke objek wisata di Kabupaten Belitung pada tahun 2011-2014. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara Ke Objek Wisata Di Kabupaten Belitung Tahun 2011-2014 TAHUN/BULA 2011 2012 2013 2014 WISN WISMA WISMA WISMA WISMA N WISNU WISNU WISNU U N N N N Janhuari 5.005 124 5.968 70 12.194 101 13.177 118 Februari 4.781 27 5.505 61 8.825 67 11.679 176 Maret 5.555 26 6.400 46 9.551 31 9.418 165 Arril 6.767 81 6.602 49 9.470 30 15.002 144 Mei 7.055 75 7.714 58 11.554 25 22.198 405 Juni 7.540 83 7.898 42 11.401 24 19.481 190 Juli 7.643 105 7.695 50 11.752 69 17.161 354 Agustus 7.133 147 10.327 86 12.987 56 19.446 300 September 7.219 69 13.222 88 10.105 29 16.884 245 Oktober 8.738 382 13.806 242 10.017 3 16.372 528 November 7.601 112 12.226 66 8.985 6 11.690 179 Desember 7.547 78 13.275 117 14.250 10 13.881 387 Total 82.584 1.309 110.63 8 975 131.09 1 Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Belitung (2015) 451 186.38 9 3.191

3 Dilihat dari Tabel 1.1 tersebut, bahwa data kunjungan wisatawan mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2011 sampai tahun 2014. Sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung tidak stabil dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini diikuti dengan perkembangan objek wisata yang terdapat di Kabupaten Belitung. Adapun Tabel 1.2 adalah data daya tarik wisata di Kabupaten Belitung pada tahun 2014. Tabel 1.2 Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Belitung Pada Tahun 2014 No. Jenis Obyek Daya Tarik Nama Daya Tarik wisata 1. Wisata Alam Pantai Tanjung Pendam Pantai Tanjung Kelayang Pantai Tanjung Tinggi Pantai Pendaunan Indah Pulau Burung Pulau Lengkuas Pantai Teluk Gembira Pantai Penyabong Pantai Batu Lubang Pulau Babi Air Terjun Batu Mentas 2. Wisata Buatan Museum Belitung Rumah Adat Belitung Pemandian Seri Pinai Kulong Kaolin Taman Kulong Keramik Pemandian Alam Tirta Bukit Berahu Kampung Orange Penangkaran Tarsius 3. Wisata Budaya Kelenteng Tua Fak Kung Miaun Kampung Transmigran Bali

4 4. Wisata Sejarah Makam Keramat Cerucuk Makam Datuk Gunung Tajam Museum Kerajaan Badau Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Belitung (2014) Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat beberapa daya tarik wisata yang berada di Kabupaten Belitung, tetapi tidak semua daya tarik wisata dimasukan ke dalam tabel karena dari keseluruhan daya tarik wisata di Kabupaten Belitung belum semuanya dikembangkan. Salah satu daya tarik wisata yang menjadi andalan di Kabupaten Belitung adalah daya tarik wisata Pulau Lengkuas, hal ini dikarenakan daya tarik wisata Pulau Lengkuas memiliki panorama alam yang begitu menajubkan dan di Pulau Lengkuas juga terdapat mercusuar yang masih berfungsi sejak dibangun tahun 1882. Hingga saat ini, mercusuar tersebut masih berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalu lintas kapal yang melewati atau keluar masuk Pulau Belitung. Dari atas mercusuar wisatawan dapat menikmati keindahan pemandangan alam dengan udara yang segar dan juga hamparan batu granit yang mengelilingi pulau tersebut. Pulau Lengkuas juga menyuguhkan atraksi wisata lain seperti snorekeling, diving, museum dan terdapat penangkaran penyu, sehingga disini wisatawan bisa belajar bagaimana menangkarkan penyu dan wisatawan juga bisa berpartisipasi dalam pelepasan tukik (anak penyu) ke laut. Selain itu juga, di Pulau Lengkuas terdapat fasilitas-fasilitas seperti seperti kantin, mushola, toilet, camping ground, information centre dan bangunan rumah kuno yang biasa digunakan untuk penjaga mercusuar ataupun tempat berteduh wisatawan. Dari atraksi dan fasilitas yang disuguhkan tidak ada salahnya jika Pulau Lengkuas menjadi primadona daya tarik wisata di Kabupaten Belitung. Adapun Tabel 1.3 merupakan data kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata Pulau Lengkuas tahun 2011-2014.

5 Tabel 1.3 Data Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Ke Pulau Lengkuas Tahun 2011-2014 : Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Belitung (2015) Berdasarkan Tabel 1.3, kunjungan wisatawan nusantara ke daya tarik wisata Pulau Lengkuas mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga tahun 2014, akan tetapi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara masih terlihat fluktuasi. Menurut hasil wawancara penulis dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku pengelola, bahwa peningkatan jumlah kunjungan wistawan nusantara ini diindikasikan karena atraksi wisata yang ada di Pulau Lengkuas tersebut. Namun dari kemenarikan atraksi wisata yang terdapat di Pulau Lengkuas, masih ada beberapa keluhan yang sering dikeluhkan oleh pengunjung saat berkunjung ke daya tarik Pulau Lengkuas. Keluhan dari wisatawan ini perlu mendapatkan perhatian khusus, karena untuk memperbaiki kondisi produk wisata di Pulau Lengkuas dan meningkatkan

6 kunjungan wisatawan di Pulau Lengkuas. Hal ini bisa dilihat dalam tabel 1.4 mengenai keluhan pengunjung di Pulau lengkuas berdasarkan hasil wawancara. Tabel 1.4 Data Keluhan Pengunjung Daya Tarik Pulau Lengkuas Berdasarkan Hasil Wawancara No. Identitas Pengunjung Keluhan Ayu Kebersihan toilet di Pulau Lengkuas yang 1. (Wisatawan asal Singapura) masih kurang baik. Suherman Kurangnya fasilitas tempat duduk dan 2. (Wisatawan asal Belitung) meja di sekitar Pulau Lengkuas. Nanda Kurangnya perawatan pada mercusuar 3. (Wisatawan asal Jakarta) yang ada di Pulau Lengkuas, karena ada tangga didalam mercusuar ada yang sudah tidak layak untuk digunakan. Sumber : Diolah oleh penulis (2015) Berdasarkan data keluhan pengunjung di Pulau Lengkuas dapat diketahui bahwa keluhan yang sering dikeluhkan pengunjung saat berkunjung ke Pulau Lengkuas, satu satunya adalah fasilitas yang terdapat di Pulau Lengkuas. Sebagai bagian dari komponen produk wisata, atraksi dan fasilitas yang terdapat di Pulau Lengkuas perlu diperhatikan guna untuk lebih meningkatkan atau mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Lengkuas sehingga wisatawan yang berkunjung ke Pulau lengkuas akan lebih lama ketika mengunjungi daya tarik tersebut. Mempertegas pernyataan diatas, adapun definisi produk wisata menurut Middleton (2001), Produk wisata merupakan campuran dari tiga komponen utama yang terdiri dari atraksi, amenities, dan aksesibilitas dari daya tarik tersebut.

7 Pada hakikatnya produk wisata adalah keseluruhan rangkaian dari sesuatu yang tidak nyata, seperti atraksi wisata, fasilitas/amenitas, dan aksesibilitas, sehingga komponen tersebut hanya bisa diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah. Medlik dan Middleton (dalam Wahab, 1992) menyatakan bahwa Produk wisata memiliki hubungan yang erat dengan keputusan berkunjungan wisatawan karena menentukan pembentukan citra (image) yang sangat jelas terlihat dari pola perjalanan wisatawan di suatu negara atau daerah. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menganalisis produk wisata yang bisa memberikan pengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Pulau Lengkuas. Adapun judul penelitian ini yaitu Pengaruh Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Di Pulau Lengkuas, Belitung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi produk wisata yang ada di Pulau Lengkuas? 2. Bagaimana keputusan berkunjung wisatawan di Pulau Lengkuas? 3. Bagaimana pengaruh produk wisata terhadap keputusan pengunjung wisatawan Pulau Lengkuas? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu : 1. Mendeskripsikan kondisi produk wisata yang ada di Pulau Lengkuas. 2. Mengidentifikasi keputusan berkunjung wisatawan di Pulau Lengkuas. 3. Menganalisis pengaruh produk wisata terhadap keputusan pengunjung wisatawan Pulau Lengkuas.

8 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memperluas kajian ilmu di Manajemen Resort and Leisure khususnya pengetahuan tentang kondisi daya tarik terhadap keputusan berkunjung di Pulau Lengkuas. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi gambaran untuk peneliti yang akan meneliti lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak di Pulau Lengkuas dan juga pihak lainnya yang terkait sebagai masukan agar Pulau Lengkuas dan juga kunjungan wisatawan ke Kabupaten Belitung menjadi lebih baik. E. Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun sebagai skripsi mahasiswa Manajemen Resort and Leisure dengan menginduk kepada Pedoman Penulisa Karya ilmiah terbitan Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut sistematika penulisan yang digunakan: 1. Bab I. Pendahuluan Berisi mengenai penjabaran latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. 2. Bab II. Kajian Pustaka Berisi teori-teori dari para ahli yang akan mendukung penelitian dan kerangka pemikiran. 3. Bab III. Metode Penelitian Penjabaran mengenai metode penelitian yang digunakan dan penjelasan mengenai : Populasi, Sampel, Lokasi, Variabel, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, dan Teknik Pengumpulan Data. 4. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

9 Penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian. 5. Bab V. Kesimpulan dan Saran Hasil dari pembahasan dan rekomendasi yang di rekomendasikan penulis. 6. Daftar Pustaka Daftar mengenai sumber-sumber yang mendukung dalam penulisan skripsi. 7. Lampiran Lampiran berisi tabel, gambar, dan hasil pengerjaan dalam melakukan Proses penelitian.