BAB I PENDAHULUAN. Anggar adalah senibudaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Rimasa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN REAKSI DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FIORET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DZIKRY PURNAMA, 2014

BAB II. KAJIAN TEORITIS KARANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori

PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET

KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan. berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN TUSUKAN JENIS SENJATA DEGEN MELALUI MODIFIKASI MEDIA SASARAN PADA ATLET PATRIOT FENCING CLUB KOTA BEKASI

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

PROFIL KONDISI FISIK ATLET ANGGAR DI KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gaya bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani).

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

ABSTRACT. Keyword : Biomechanic, Analysis, Effectiveness, Fencing playing tecnic, and Foil.

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

PEMBAHASAN Pengertian Biomekanika

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga tenis meja merupakan olahraga yang cukup banyak. peminatnya di Indonesia. Dengan semakin banyaknya klub tenis meja di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. ini hanya membuka 1 jurusan saja yaitu MO (mekanik otomotif) dan sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

BAB I PENDAHULUAN. Setiap cabang olahraga mempunyai sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan waktu reaksi latihan daya tahan, kelentukan dan kelincahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menghadapi era globalisasi dan perkembangan zaman yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

2016 PERBANDINGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME ANTARA ATLET KATA DAN KUMITE CABANG OLAHRAGA KARATE

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, melalui cabang-cabang olahraga ataupun olahraga tradisional, yang

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

KONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tingkat keterampilan, pria maupun wanita memainkan olahraga ini di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan, sebagai seorang muslim wajib

KETERAMPILAN BELA DIRI ANGGAR (Survei Pada Atlet Anggar Provinsi Banten) Ika Kusumasari

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR PEMAIN TUNGGAL DENGAN PEMAIN GANDA DALAM CABOR BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

FAKTOR PENGHAMBAT DALAM BERPRESTASI MAKSIMAL PADA ATLET CABANG OLAHRAGA ANGGAR DI DIY

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Gulat adalah olahraga beladiri yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pencak silat akan menghadapi lawan dengan gerakan yang terpola dan terukur.

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggar adalah senibudaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memarang, menusuk atau menangkis. Dalam olahraga anggar dikenal ada tiga jenis senjata, yaitu floret (foil), degen (epee), dan sabel (sabre). Setiap senjata memiliki perbedaan baik dalam bentuk, bidang sasaran dan karakteristik khas teknik tangkisan serta pegangan. Degen (epee) adalah salah satu jenis nomor senjata anggar yang dipakai khusus untuk menusuk. Pada senjata degen pedangnya relatif besar berbentuk huruf V dengan pelindung tangan ( kom ) pada senjata ini bundarnya jauh lebih besar dari pada senjata floret. Untuk bidang sasaran degen yaitu seluruh tubuh termasuk kepala, lengan, dan tungkai. Hal ini di jelaskan oleh Gaugler (1983:274) bahwa: In epee fencing the entire body from head to foot is valid target. Dari kutipan tersebut maksudnya adalah pada olahraga anggar jenis senjata degen sasarannya seluruh tubuh dari mulai kepala sampai kaki merupakan sasaran yang sah. Di dalam olahraga anggar khususnya di nomor senjata degen terdapat beberapa teknik yang harus di kuasai, salah satunya adalah teknik tangkisan. Tangkisan dalam olahraga anggar merupakan usaha pertahanan yang dilakukan untuk menggagalkan serangan lawan dengan cara mengalihkan arah tusukan

2 lawan keluar dari bidang sasaran. Sebagaimana yang di jelaskan oleh Anderson (1970:62) bahwa the parry is finished when the attack is clear of the target maksudnya bahwa tangkisan adalah mengalihkan arah sasaran lawan keluar dari bidang sasaran. Kemudian menurut Faidillah Kurniawan (1996:59) bahwa: Menangkis dapat digambarkan sebagai suatu gerak bertahan dengan memagari yang secara sukses membelokkan suatu serangan pedang/senjata dari area target, mencegah suatu sentuhan sah. Dalam menangkis untuk cabang olahraga anggar khususnya nomor senjata degen, Tangkisan yang benar tidak hanya menggagalkan serangan lawan tetapi juga harus dapat melakukan serangan balasan atau riposte. Sebagaimana yang di jelaskan oleh Gaugler (1983:279) bahwa The riposte is the thrust delivered immediately after the adversary s attack has been parried. Dari kutipan tersebut maksudnya adalah serangan balasan atau riposte merupakan serangan yang dilakukan dengan seketika setelah serangan dari musuh senjatanya di elakan atau di tangkis terlebih dahulu. Untuk itu dalam cabang olahraga anggar dalam masalah teknik memegang peranan yang besar pada penampilan, sebab gerakan teknik yang tidak terkontrol dan terkoreksi akan meyebabkan faktor ketepatan kurang efektif, baik untuk serangan maupun riposte atau serangan balasan. Sedangkan untuk jenis senjata degen ketepatan tusukan sangat menentukan untuk mendapatkan suatu poin karena degen merupakan jenis senjata menusuk dengan seluruh tubuh termasuk kepala, badan, lengan dan tungkai.

3 Sebagaimana yang di jelaskan Sajoto (1988:59) menjelaskan bahwa: Ketepatan atau accuracy adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus di kenai. Terdapat delapan teknik tangkisan dalam cabang olahraga anggar, khusunya di nomor senjata degen, yang berfungsi melindungi empat bagian bidang sasaran. Artinya setiap satu bidang sasaran dilindungi oleh dua teknik tangkisan. Pada dasarnya perbedaaan teknik tangkisan yang satu dengan yang lainnya terletak pada sikap lengan yang memegang senjata yang disesuaikan dengan fungsinya untuk melindungi bagian-bagian bidang sasaran. Pada kenyataannya sikap pemain anggar adalah menyamping dalam posisi sikap sedia, keadaan demikian akan mengakibatkan serangan lawan banyak mengarah pada bidang sasaran bagian badan yang terdekat untuk di serang. Salah satunya bidang sasaran yang sering menjadi arah tusukan lawan adalah bidang bagian bawah badan, bagian tersebut termasuk pada bagian bidang sasaran bawah sebelah luar. Terdapat dua teknik tangkisan yang biasa digunakan untuk menangkis serangan lawan yang mengarah pada bidang sasaran bagian bawah sebelah luar. Tangkisan yang peneliti maksudkan dalam penelitian ini mengenai teknik tangisan dua dengan teknik tangkisan delapan. Dari kedua teknik tersebut terdapat perbedaan, yaitu teknik tangkisan dua dilakukan dengan sikap pronasi dengan lengan di tekuk sedikit dan ujung senjata berada di daerah sasaran. Tangan sambil menekan senjata lawan keluar dari

4 bidang sasaran. Sedangkan teknik tangisan delapan dilakukan dalam sikap supinasi dengan lengan lurus di depan bagian luar, kemudian meluruskan tangan sambil menekan senjata lawan keluar dari bidang sasaran. Oleh karena itu peniliti mengambil tangkisan dua dan tangkisan delapan terhadap ketepatan tusukan riposte didasarkan kepada banyaknya atlet-atlet anggar yang menggunakan tangkisan delapan untuk melindungi bidang sasaran bagian bawah sebelah luar. Sedangkan untuk melindungi bidang sasaran bagian bawah sebelah luar masih ada teknik tangkisan dua yang dapat di gunakan untuk menangkis senjata lawan yang mengarah ke bidang sasaran bagian bawah sebelah luar. Maka dari itu peneliti tertarik untuk membandingkan tangkisan dua dengan tangkisan delapan terhadap ketepatan tusukan riposte. Berdasarkan uraian di atas peneliti menganggap penting untuk diangkat dalam bentuk penelitian, khususnya penelitian mengenai teknik tangkisan dua dan teknik tangkisan delapan terhadap ketepatan tusukan riposte pada atlet anggar jenis senjata degen. Oleh sebab itu, peneliti berkeinginan untuk meneliti kedua tangkisan tersebut yang nantinya akan menghasilkan data dan informasi yang lebih jelas dan menguntungkan.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti perbandingan antara tangkisan dua dengan tangkisan delepan terhadap ketepatan tusukan riposte pada atlet anggar jenis senjata degen. Penulis menganggap masalah ini perlu untuk diteliti dan yang menjadi permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah teknik tangkisan dua efektif terhadap ketepatan tusukan riposte? 2. Apakah teknik tangkisan delapan efektif terhadap ketepatan tusukan riposte? 3. Manakah yang lebih efektif hasilnya terhadap ketepatan tusukan riposte apabila senjata lawan mengarah kebagian badan bawah sebelah luar? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ingin mengetahui efektifitas teknik tangkisan dua terhadap ketepatan tusukan riposte pada atlet anggar jenis senjata degen. 2. Ingin mengetahui efektifitas pengaruh teknik tangkisan delapan terhadap ketepatan tusukan riposte pada atlet anggar jenis senjata degen. 3. Ingin mengetahui teknik tangkisan manakah yang lebih efektif terhadap ketepatan tusukan riposte, antara teknik tangkisan dua dengan teknik tangkisan delapan yang mengarah pada bidang sasaran badan bagian bawah sebelah luar.

6 D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini, penulis harapkan mempunyai kegunaan yaitu sebagai berikut: 1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti mengenai penggunaan teknik tangkisan yang berfungsi melindungi bidang sasaran bagian bawah sebelah luar. 2. Secara praktis dapat menjadi acuan bagi para atlet dan pelatih anggar untuk menggunakan teknik tangkisan yang sesuai dan hasilnya efektif dalam meningkatkan prestasi olahraga anggar jenis senjata degen. E. Batasan Penelitian Demi kelancaran dan terkendalinya pelaksanaan penelitian, pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelititan adalah teknik tangkisan dua dan teknik tangkisan delapan serta pengaruhnya terhadap ketepatan tusukan riposte. 2. Jenis senjata yang digunakan adalah jenis senjata degen. 3. Populasi dan sampel penelitian ini adalah atlet klub. SFC Kab. Tasikmalaya 4. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripfif.

7 F. Definisi Operasional Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan pengertian penafsiran istilahistilah dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut: Tangkisan adalah usaha pertahanan yang dilakukan untuk menggagalkan serangan lawan dengan cara mengalihkan arah tusukan lawan agar keluar dari bidang sasaran. Selanjutnya Anderson (1970:62) menjelaskan bahwa the parry is finished when the attack is clear of the target maksudnya bahwa tangkisan adalah mengalihkan arah sasaran lawan keluar dari bidang sasaran. Jadi intinya dalam menangkis usahakan ujung senjata lawan harus menempel dengan kom supaya senjata lawan dengan mudah dapat dialihkan dari bidang sasaran, khususnya untuk jenis senjata degen. Kemudian menurut Faidillah Kurniawan (1996:59) bahwa: Menangkis dapat digambarkan sebagai suatu gerak bertahan dengan memagari yang secara sukses membelokkan suatu serangan pedang/senjata dari area target, mencegah suatu sentuhan sah. Teknik tangkisan dua yaitu salah satu teknik tangkisan dilakukan dengan sikap pronasi dengan lengan di tekuk sedikit dan ujung senjata berada di daerah sasaran, kemudian tangan sambil menekan senjata lawan keluar dari bidang sasaran, Teknik tangisan delapan yaitu salah satu teknik tangkisan yang dilakukan dalam sikap supinasi dengan lengan lurus di depan bagian luar, kemudian meluruskan tangan sambil menekan senjata lawan keluar dari bidang sasaran.

8 Degen/Epee. Menurut Fadillah Kurniawan (1996: 34) adalah merupakan salah satu jenis senjata anggar yang dipakai khusus untukmenusuk. Riposte. Menurut Gaugler (1983:279) bahwa The riposte is the thrust delivered immediately after the adversary s attack has been parried. Serangan balasan atau riposte merupakan serangan yang dilakukan dengan seketika setelah serangan dari musuh senjatanya di elakan atau di tangkis terlebih dahulu. Ketepatan adalah kemampuan seorang atlet anggar dalam penguasaan gerakan untuk mengendalikan ujung senjata terhadap bidang sasaran saat melakukan serangan. Tusukan adalah salah satu teknik dalam permainan anggar untuk mendapatkan nilai. Efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuantujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Olahraga anggar adalah senibudaya olahraga beladiri yang menggunakan senjata berupa pedang anggar yang dimainkan dengan cara menusuk, memotong dan menangkis. Teknik dasar olahraga anggar meliputi teknik siap (on guard position) dan bergerak (movement and distance).