IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) PADA TIGA VARIASI PANJANG KUNCI UNTUK BERKAS MULTIMEDIA

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) PADA TIGA VARIASI PANJANG KUNCI UNTUK BERKAS MULTIMEDIA

SKRIPSI ENKRIPSI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA TWOFISH

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA BLOWFISH DAN ALGORITMA TWOFISH PADA PROSES ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGGUNAAN METODE MODIFIKASI HILL CIPHER PADA KRIPTOGRAFI

Analisis Performansi Algoritma AES dan Blowfish Pada Aplikasi Kriptografi

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

I. PENDAHULUAN. andil yang besar dalam perkembangan komunikasi jarak jauh. Berbagai macam model alat komunikasi dapat dijumpai, baik yang berupa

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

KRIPTOGRAFI VISUAL DENGAN ALGORITMA ELGAMAL YANG DIMODIFIKASI UNTUK CITRA BERWARNA DENGAN TIGA CITRA HASIL ENKRIPSI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB

Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop

KRIPTOGRAFI VISUAL DENGAN IMPLEMENTASI ALGORITMA LUC PADA CITRA BERWARNA

IMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

PENGAMANAN APLIKASI VOICE CHATTING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA AES (ADVANCED ENCRYPTION STANDARD) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA AFFINE CIPHER DAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) PADA APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. dokumen dan berkomunikasi dengan orang lain di lokasi yang berjauhan. tersebut untuk melakukan berbagai macam tindakan kriminal.

Ina Ariani Firstaria¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA DENGAN ALGORITMA 3 DES (TRIPLE DATA ENCRYPTION STANDARD)

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI DATA MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDAR (AES) UNTUK PENGAMANAN DATA TEKS

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan

Yama Fresdian Dwi Saputro

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012

IMPLEMENTASI KEAMANAN MENGGUNAKAN PERTUKARAN KUNCI DIFFIE HELLMAN DAN ALGORITMA ENKRIPSI BLOWFISH KOMPETENSI JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI

KRIPTOGRAFI TEKS DAN CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CIPHER PADA PERANGKAT ANDROID SKRIPSI JOSUA FREDDY ORLANDO SIAHAAN

Perancangan Perangkat Lunak Bantu Bantu Pemahaman Kritografi Menggunakan Metode MMB (MODULAR MULTIPLICATION-BASED BLOCK CIPHER)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ABSTRAK. kata kunci : McEliece, Elgamal, Rabin, Enkripsi, Dekripsi, Sandi, Kunci- Publik, Efesiensi

Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA AES UNTUK PENGAMANAN ISI FILE CSS PADA WEBSITE KOMPETENSI JARINGAN SKRIPSI

SKRIPSI MADE SUKA SETIAWAN NIM

PENYEMBUNYIAN DATA RAHASIA DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN PREDICTIVE CODING. Disusun Oleh : Nama : Dedy Santosa Nrp :

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAPHY ADVANCED ENCRYPTION STANDARD TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : DEDY BUDIAWAN NPM

PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN INFORMASI TEKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI ALPHA-QWERTY REVERSE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

(pencurian, penyadapan) data. Pengamanan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu steganography dan cryptography.

2017 Ilmu Komputer Unila Publishing Network all right reserve

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IMPLEMENTASI ALGORITMA DATA ENCRYPTION STANDARD UNTUK PENGAMANAN TEKS DATA ENCRYPTION STANDARD ALGORITHM IMPLEMENTATION FOR TEXT SECURITY

ALGORITMA HILL CIPHER UNTUK ENKRIPSI DATA TEKS YANG DIGUNAKAN UNTUK STEGANOGRAFI GAMBAR DENGAN METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) SKRIPSI

PENGKODEAN CITRA MENJADI DUA BUAH CITRA BAYANG DAN PENDEKODEAN MENJADI CITRA ASAL ABSTRAK

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2012 DENGAN ALGORITMA TRIPLE DES

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Kata kunci : Chatting, android, kriptografi, RC6, RSA, avalanche effect.

1. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI GANDA KOMBINASI ALGORITMA BLOWFISH DAN ALGORITMA TRIPLE DES UNTUK SMS PADA SMARTPHONE ANDROID

PENGAMANAN FILE GAMBAR PADA PERANGKAT MOBILE ANDROID MENGGUNAKAN METODE STEGANOGRAFI LSB DAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kerahasiaan dan keamanan saat melakukan pertukaran. data adalah hal yang sangat penting dalam komunikasi data,

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE

SKRIPSI BILQIS

BAB I PENDAHULUAN , 1.1. Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan program aplikasi pada penelitian ini menggunakan metode Linear

SKRIPSI RAHMAN KURNANDA

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN METODE LSB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pekerjaannya. Komputer-komputer dapat digunakan untuk memenuhi

Implementasi Enkripsi File dengan Memanfaatkan Secret Sharing Scheme

PERBANDINGAN CITRA DENGAN ALGORITMA DITHERING ZHIGANG FAN, SHIAU FAN DAN STUCKI SEBAGAI MASUKAN KRIPTOGRAFI VISUAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

PENGAMANAN REKAMAN PERCAKAPAN TELEPON GENGGAM BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RC-4 ABSTRAK

1 ABSTRACT. Nowadays in the age of information, many people using internet for

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KRIPTOGRAFI SIMETRIS TRIPLE DES DAN KRIPTOGRAFI ASIMETRIS RSA SKRIPSI BENY

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengguna untuk saling bertukar file maupun data, bahkan dalam

IMPLEMENTASI PENYEMBUNYIAN DAN PENYANDIAN PESAN PADA CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA AFFINE CIPHER DAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT

REVIEW JURNAL PENELITIAN DALAM BIDANG ILMU KOMPUTER

SHaP SITI 2016 Fakultas Ilmu Komputer PERBANDINGAN ALGORITMA DES DAN ALGORITMA AES PADA TEKNOLOGI QR-CODE

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA TEKS MENGGUNAKAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK MANAGEMENT PASSWORD. oleh Danny Setiawan Rahardjo NIM :

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

APLIKASI SMS ENKRIPSI PADA ANDROID DENGAN ALGORITMA RC4 DAN BASE64

Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java

Pengkajian Metode dan Implementasi AES

Uji SAC Terhadap Algoritma Speck

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAC KATA PENGANTAR

PROGRAM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN METODE GOST. Oleh : Dosen Teknik Informatika, FTIK UNIKOM, Jl. Dipati Ukur Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. ini ikut mendorong terjadinya pertumbuhan di berbagai bidang, salah satunya

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan linear sequential

ANALISIS PERFORMANSI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA AFFINE CIPHER, VIGENERE CIPHER DAN BASE64. Indra Yatini B. 1), Femi Dwi Astuti 2)

ANALISIS PERFORMANSI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA AFFINE CIPHER, VIGENERE CIPHER DAN BASE64

Transkripsi:

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) PADA TIGA VARIASI PANJANG KUNCI UNTUK BERKAS MULTIMEDIA Natanael Benino Tampubolon *), R. Rizal Isnanto, and Enda Wista Sinuraya Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) E-mail: benjcmil@outlook.com Abstrak Salah satu dampak negatif yang paling sering ditakutkan oleh pengguna teknologi adalah masalah privasi dan keamanan data. Karena itu, dibutuhkan suatu metode yang berguna untuk melindungi data tersebut dari serangan orang-orang tersebut. Metode yang dimaksud adalah kriptografi. Salah satu algoritma kriptografi yang saat ini sering digunakan adalah Advanced Encryption Standard atau biasa disingkat AES. Standar ini terdiri atas 3 blok cipher, yaitu AES-128, AES-192 dan AES-256, yang diadopsi dari koleksi yang lebih besar yang awalnya diterbitkan sebagai Rijndael. Pada Penelitian ini dirancang sebuah sistem aplikasi yang dapat melakukan enkripsi dan dekripsi berkas multimedia (teks, citra dan grafis). Aplikasi ini juga membandingkan kinerja dari AES-128, AES-192 dan AES-256. Perbedaan kinerja ini berdasarkan ukuran kunci masing-masing yang sebesar 128, 192 dan 256 bit. Perbandingan kinerja dilihat berdasarkan waktu yang diperlukan untuk enkripsi dan dekripsi. Berdasarkan pengujian yang sudah dilakukan didapati bahwa enkripsi dan dekripsi menggunakan panjang kunci 128 bit membutuhkan waktu paling cepat, yaitu rata-rata 16,11 ms untuk enkripsi dan 10,44 untuk dekripsi. Enkripsi dan dekripsi yang menggunakan panjang kunci 256 bit membutuhkan waktu paling lama, yaitu rata-rata 19,68 untuk enkripsi dan 12,51 untuk dekripsi. Kata kunci: Advanced Encryption Standard (AES),, Citra, Grafis, Multimedia Abstract One of the negative effects of the most commonly feared by users of the technology is the issue of privacy and data security. Therefore, we need a method called cryptography that is useful to protect such data against these threats. One of the cryptographic algorithm that is currently often used is Advanced Encryption Standard or AES. This standard consists of three block ciphers, namely AES-128, AES-192 and AES-256, adopted from a larger collection originally published as Rijndael. This final project designs a system application that can encrypt and decrypt multimedia files (text, images and graphics). This application also compares the performance of AES-128, AES-192 and AES-256. The performance difference is based on the size of each key are at 128, 192 and 256 bits. Comparison of the performance seen by the time required for encryption and decryption. Based on the testing that has been done, the encryption and decryption using a key length of 128 bits requires the fastest time, which is an average 16.11 ms for encryption and 10,44 ms for decryption. While encryption and decryption using a key length of 256 bits takes the longest, with an average of 19.68 ms for encryption and 12.51 for decryption. Keywords: Advanced Encryption Standard (AES), Text,, Graphic, Multimedia. 1. Pendahuluan Seiring dengan majunya teknologi berkomunikasi, ternyata dampak yang dibawa tidak hanya dampak positif saja tetapi juga dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang paling sering ditakutkan oleh pengguna teknologi adalah masalah privasi dan keamanan data. Zaman sekarang banyak orang-orang yang mempunyai niat kurang baik berusaha untuk menyadap data dan menggunakannya untuk keuntungan pribadi. Berdasarkan data dari Symantec, pada tahun 2014, kriminal cyber terus mencuri informasi rahasia dalam skala yang sangat besar, dengan cara serangan langsung terhadap institusi-institusi. Meskipun pembobolan dengan skala sangat besar menurun pada tahun 2014, pembobolan data masih menjadi suatu isu yang signifikan.[6] Tahun 2012 terjadi 156 kasus, lalu meningkat 62% menjadi 253 kasus pada tahun 2013. Peningkatan 23% terjadi pada tahun 2014 menjadi sebanyak 312 kasus. [6] Karena itu, dibutuhkan suatu metode yang berguna untuk melindungi data tersebut dari serangan orang-orang

TRANSIENT, VOL.4, NO. 4, DESEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 1009 tersebut. Metode yang dimaksud adalah kriptografi. Salah satu algoritma kriptografi yang saat ini sering digunakan adalah Advanced Encryption Standard atau biasa disingkat AES. AES standar enkripsi yang menggunakan kunci simetris. Standar ini terdiri atas 3 blok cipher, yaitu AES-128, AES-192 dan AES-256, yang diadopsi dari koleksi yang lebih besar yang awalnya diterbitkan sebagai Rijndael. Masing-masing cipher memiliki ukuran 128-bit, dengan ukuran kunci masing-masing 128, 192, dan 256 bit.[3] Pada Penelitian ini akan dirancang sebuah sistem aplikasi yang dapat melakukan enkripsi plain text sehingga menjadi cipher text dan juga dekripsi dari cipher text menjadi plain text. Aplikasi ini juga membandingkan kinerja dari AES-128, AES-192 dan AES-256. Perbedaan kinerja ini berdasarkan ukuran kunci masing-masing yang sebesar 128, 192 dan 256 bit. Perbandingan kinerja dilihat berdasarkan waktu yang diperlukan untuk enkripsi dan dekripsi. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat menjaga kerahasiaan dan keamanan suatu pesan, juga untuk mengetahui kinerja yang terbaik dari beragam kunci yang digunakan dalam AES. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Menerapkan algoritma AES untuk enkripsi dan dekripsi berkas multimedia (teks, grafis dan citra) 2. Membandingkan kinerja algoritma AES berdasarkan ragam panjang kunci. 2. Metode 2.2. Diagram Aktivitas 2.2.1. Diagram Aktivitas Pemilihan Input Berkas Aktivitas pemilihan input berkas teks adalah aktivitas membuka dialog OpenFile teks dan untuk memilih input teks. Gambar 2. Diagram Aktivitas Pemilihan Input Berkas 2.2.2. Diagram Aktivitas Pemilihan Input Berkas Aktivitas pemilihan input berkas image adalah aktivitas membuka dialog OpenFile grafis atau citra dan untuk memilih input grafis atau citra. Kebutuhan fungsional adalah fungsi dari sistem yang terlihat setelah sistem selesai dideskripsikan, kebutuhan fungsional ini kelak menjadi fitur utama dari sistem tersebut. Kebutuhan fungsional dari sistem ini adalah sebagai berikut 2.1. Diagram Use Case Terdapat 1 aktor pada aplikasi yang akan dibangun ini, yaitu user. User adalah seseorang yang berperan untuk menjalankan proses enkripsi dan dekripsi. Gambar 3. Diagram Aktivitas Pemilihan Input Berkas 2.2.3. Diagram Aktivitas Pemilihan Panjang Kunci Aktivitas pemilihan panjang kunci adalah aktivitas membuka dialog OpenFile teks dan untuk memilih input grafis atau citra. Gambar 1. Use Case Diagram

TRANSIENT, VOL.4, NO. 4, DESEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 1010 Gambar 6. Diagram Aktivitas Pemilihan Output Berkas 2.2.6. Diagram Aktivitas Proses Enkripsi Aktivitas proses enkripsi adalah aktivitas pemrosesan enkripsi input berkas. Gambar 4. Diagram Aktivitas Kunci Pemilihan Input Panjang 2.2.4. Diagram Aktivitas Pemilihan Output Berkas Aktivitas pemilihan output berkas teks adalah aktivitas membuka dialog SaveFile teks dan untuk memilih input teks. Gambar 7. Diagram Aktivitas Proses Enkripsi 2.2.7. Diagram Aktivitas Proses Dekripsi Aktivitas proses dekripsi adalah aktivitas pemrosesan dekripsi input berkas. Gambar 5. Diagram Aktivitas Pemilihan Output Berkas 2.2.5. Diagram Aktivitas Pemilihan Output Berkas Aktivitas pemilihan output berkas image adalah aktivitas membuka dialog SaveFile grafis atau citra dan untuk memilih output grafis atau citra. Gambar 8. Diagram Aktivitas Proses Dekripsi

TRANSIENT, VOL.4, NO. 4, DESEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 1011 2.3. Perancangan Antarmuka Navigasi pada antarmuka utama: 1. Klik salah satu radio button dari AES-128, AES-192 atau AES-256 untuk memilih panjang kunci yang akan digunakan. AES-128 untuk panjang kunci 16 bit. AES-192 untuk panjang kunci 24 bit. AES-256 untuk panjang kunci 32 bit. 2. Klik salah satu radio button dari atau Text pada Input File, maka akan muncul antarmuka membuka berkas. 3. Klik salah satu radio button dari atau Text pada Output File, maka akan muncul antarmuka menyimpan berkas. 4. Klik tombol Encrypt untuk memulai proses enkripsi. 5. Klik tombol Decrypt untuk memulai proses dekripsi. 6. Timer akan mulai menghitung waktu setelah tombol Encrypt atau Decrypt ditekan dan otomatis berhenti saat proses enkripsi atau dekripsi selesai. dekripsi citra, AES-128 adalah yang paling cepat, sedangkan AES-256 adalah yang paling lambat. Untuk proses enkripsi grafis, AES-128 membutuhkan waktu rata-rata 14,7 ms, AES-192 membutuhkan waktu rata-rata 14,97 dan AES-256 membutuhkan waktu ratarata 15,57 ms. Untuk dekripsi grafis, AES-128 membutuhkan waktu rata-rata 10,43 ms, AES-192 membutuhkan waktu 11,1 ms dan AES-256 membutuhkan waktu 12,67 ms. Dapat disimpulkan bahwa baik proses enkripsi maupun dekripsi grafis, AES-128 adalah yang paling cepat, sedangkan AES-256 adalah yang paling lambat. Alasan mengapa berkas teks dapat dienkripsi lebih cepat daripada berkas citra maupun grafis adalah berkas teks dienkripsi tanpa perlu melakukan konversi. Sedangkan pada berkas citra maupun grafis membutuhkan waktu yang lebih banyak karena harus dikonversi dulu menjadi byte. Dekripsi dari hasil enkripsi teks memerlukan waktu yang lebih cepat daripada dekripsi dari hasil enkripsi berkas citra dan grafis. Hal ini disebabkan oleh hasil dekripsi teks tidak memerlukan konversi. Sedangkan hasil dekripsi citra dan grafis harus dikonversi menjadi citra dan grafis kembali sehingga memerlukan waktu lebih. Gambar 9. Antarmuka Utama 3. Hasil dan Analisis 3.1. Perbandingan Kecepatan Enkripsi Dekripsi Tiga Variasi AES Grafik perbandingan kecepatan enkripsi dan dekripsi menggunakan 30 data uji dengan tiga variasi AES ditunjukkan pada Gambar 4.56, dapat dilihat bahwa untuk melakukan proses enkripsi teks, AES-128 membutuhkan waktu rata-rata 11,57 ms, AES-192 membutuhkan waktu rata-rata 12,4 ms dan AES-256 membutuhkan waktu ratarata 19,87 ms. Untuk dekripsi teks, AES-128 membutuhkan waktu rata-rata 10,33 ms, AES-192 membutuhkan waktu rata-rata 10,77 ms dan AES-256 membutuhkan waktu rata-rata 11,03 ms. Dapat disimpulkan bahwa baik proses enkripsi maupun dekripsi teks, AES-128 adalah yang paling cepat, sedangkan AES- 256 adalah yang paling lambat. Untuk proses enkripsi citra, AES-128 membutuhkan waktu rata-rata 22,07 ms, AES-192 membutuhkan waktu rata-rata 22,7 dan AES-256 membutuhkan waktu rata-rata 23,6 ms. Untuk dekripsi citra, AES-128 membutuhkan waktu rata-rata 10,57 ms, AES-192 membutuhkan waktu 11,9 ms dan AES-256 membutuhkan waktu 13,83 ms. Dapat disimpulkan bahwa baik proses enkripsi maupun Hal ini mirip dengan proses encoding atau penyandian dan decoding dan pengawasandian pada suatu berkas. Proses penyandian adalah proses mengubah suatu informasi menjadi bentuk lain agar bisa dikodekan. Sedangkan proses pengawasandian adalah proses kebalikannya, yaitu konversi kembali ke dalam bentuk asli. Grafik perbandingan kecepatan enkripsi dan dekripsi tiga variasi AES dapat dilihat pada Gambar 10. Dekripsi Grafis Enkripsi Grafis Perbandingan Kecepatan Enkripsi Dekripsi Tiga Variasi AES (dalam milidetik) Dekripsi Citra Enkripsi Citra Dekripsi Enkripsi 10.4311.1 12.67 14.7 14.97 15.57 10.57 11.9 13.83 22.07 22.7 10.3310.7711.03 11.57 12.4 19.87 23.6 0 20 40 60 80 AES-128 AES-192 AES-256 Gambar 10. Grafik Perbandingan Kecepatan Enkripsi Dekripsi Tiga Variasi AES

TRANSIENT, VOL.4, NO. 4, DESEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 1012 4. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dilakukan selama pengerjaan aplikasi enkripsi dan dekripsi AES ini, dapat diambil kesimpulan bawha hasil enkripsi AES dengan ketiga variasi kunci terhadap berkas teks, citra dan grafis tidak mengubah besar ukuran pada berkas tersebut, begitupun juga dengan berkas hasil dekripsi tidak mengubah besar ukuran pada berkas. Untuk enkripsi dan dekripsi menggunakan panjang kunci 128 bit membutuhkan waktu paling cepat, yaitu rata-rata 16,11 ms untuk enkripsi dan 10,44 ms untuk dekripsi. Enkripsi dan dekripsi menggunakan panjang kunci 192 bit membutuhkan waktu rata-rata 16,69 ms untuk enkripsi dan 11,26 ms untuk dekripsi. Sedangkan enkripsi dan dekripsi yang menggunakan panjang kunci 256 bit membutuhkan waktu paling lama, yaitu rata-rata 19,68 ms untuk enkripsi dan 12,51 ms untuk dekripsi. Untuk ukuran berkas teks, citra dan grafis yang sama, waktu enkripsi paling cepat adalah berkas teks, karena tidak memerlukan konversi. Sementara untuk berkas grafis dan citra memiliki waktu enkripsi yang relatif sama, karena sama-sama memerlukan konversi menjadi byte terlebih dahulu. Untuk ukuran berkas teks, citra dan grafis yang sama, waktu dekripsi paling cepat adalah berkas teks, karena tidak memerlukan konversi. Sementara untuk berkas grafis dan citra memiliki waktu dekripsi yang relatif sama, karena sama-sama memerlukan konversi menjadi citra dan grafis. Sebagai saran untuk pengembangan aplikasi enkripsi dan dekripsi AES ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada berkas multimedia lainnya, misal video dan audio, serta perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan sistem enkripsi dan depkripsi pada perangkat bergerak, misalkan yang berbasis Android dan ios. Referensi [1]. Goldreich, Oded. 2001. Foundations of Cryptography, Volume 1: Basic Tools. Cambridge University Press. [2]. Kurniawan. 2004. Kriptografi: Keamanan Internet dan Jaringan Komunikasi. Bandung: Informatika. [3]. National Institute of Standards and Technology. 2000. Advanced Encryption Standard, FIPS-197, (Online), (http://csrc.nist.gov/archive/aes/index.html.) [4]. Singh, Simon. 2000. The Code Book. New York: Anchor Books. [5]. Stinson, Doug. 2000. Cryptography, Theory and Practice. CRC Press. [6]. Symantec. 2015. Internet Security Threat Report volume 20.