BAB I PENDAHULUAN. harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.sunnah Rasulullah-lah yang menjelaskan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. muslim kini sedikit banyak mengetahui cara-cara baru untuk tetap bisa. memilih zakat yang dianggap mudah menurut keyakinan mereka.

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak

DAFTAR NISHOB ZAKAT NO HARTA NISHOB % 1 Perak 543,35 Gr 2,5 % 2 Tambang Perak 543,35 Gr 2,5 % 3 Rikaz Perak 543,35 Gr 20 % 4

ANALISIS KASUS Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Keagamaan (Perhitungan Zakat)

BAB II LANDASAN TEORI

Nishab dan Kadar Zakat

BAB I PENDAHULUAN. Makna dari mahar pernikahan yang kadang kala disebut dengan belis oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Gambaran Umum Toko Buah Eboni Banjarbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI

KESADARAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN PADI DI DESA BONTOMACINNA KEC. GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat. digunakan oleh sasaran yang di tuju (Hani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya.

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA

pengetahuan yang kurang, oleh Karena itu untuk mendorong terciptanya

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pencaharian Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV. dijadikan obyek dari penelitian ini adalah tanah ladang, dengan tujuan di ambil

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB I PENDAHULUAN. Wawancara Kamituwo desa Golan Tepus. Pada tanggal 9 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam zakat terdapat dua unsur, yaitu ta abbudi dan ta aqquli.

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Dari segi model bagi hasil pada petani bawang merah di dusun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu ibadah yang paling penting. Dalam Al-Qur an kerap kali

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sarana untuk memperoleh data-data yang lengkap dan dapat dipercaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pendapat Ulama tentang Zakat Madu. gizi maupun obat bagi manusia.

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Bayar Fidyah FIDYAH DIBAYAR SEKALIGUS DAN FIDYAH DENGAN UANG

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan nikah yang mengandung banyak kemashlahatan yang. dianjurkan, maka perceraian hukumnya makruh. 1

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

Hukum Seputar Zakat Fitrah

ZAKAT FITHRAH. Pengertian Zakat Fithrah

QutorialPendidikanAgamaIslamiop asdfnurhdayatghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg Teknologi Pertanian dalam Perspektif Islam

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III DESKRIPSI PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN MENUNGGU HASIL PANEN KEDUA DI DESA TANGGUNGHARJO KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

PEDOMAN WAWANCARA WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam dengan segala kompleksitasnya dengan. menggunakan al-qur an sebagai landasannya telah terbukti mampu memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. desa yang amat kecil dan terpencil dari desa-desa lain yang ada di Kecamatan

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris. Hal itu didasarkan pada luasnya

BAB III MAJALENGKA. terdapat beberapa bukit, parit dan sungai. Desa Cieurih ini. berbatasan dengan desa-desa sebagai berikut:

BAB II KAJIAN TEORI. Penulis mengambil judul ini karena belum pernah diteliti oleh penulis mana

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Al-Qur an, sebenarnya tidak secara jelas dan tegas dinyatakan harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.sunnah Rasulullah-lah yang menjelaskan lebih lanjut mengenai harta yang wajib dizakati dan jumlah yang wajib dikeluarkan. Di dalam Al-Qur an, hanya beberapa macam saja yang disebutkan sebagai harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya, seperti zakat emas dan perak, tanaman hasil bumi dan biji-bijian, harta dagang, binatang ternak, barang-barang tambang, dan kekayaan yang bersifat umum.salah satunya tanaman hasil bumi dan bijibijian.tanaman hasil bumi dan biji-bijian yang dimaksudkan dalam Al-Qur an dan 1

2 Hadits Nabiyaitu hasil yang bisa disimpan atau dikeringkan seperti gandum, padi, jagung, kurma, dan anggur. Tanaman dan hasil bumi yang wajib dizakati berdasarkan firman Allah dalam surat Al-An am ayat 141 yang berbunyi: Artinya: Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. 1 ayat di atas menjelaskan bahwa Allah telah menyediakan lapangan pekerjaan dalam bidang pertanian atau perkebunan untuk dikerjakan agar mendapatkan makanan dari hasil cocok tanam. Apabila tanaman tersebut sudah ada hasilnya atau sudah berbuah dan bisa dipanen maka hasil dari tanaman tersebut diambil buahnya untuk dimakan. Apabila hasil panen tersebut itu sudah memenuhi kadar untuk dikeluarkan zakatnya, maka Allah mewajibkan petani yang memiliki lahan persawahan untuk mengeluarkan zakat dari hasil tanaman untuk dikeluarkan zakatnya dan dibagikan kepada fakir miskin atau orang yang membutuhkannya. 1 Qs. Al-An am (6): 141

3 Zakat pertanian wajib dikeluarkan zakatnya apabila sudah memenuhi nishabnya.adapun nisab dalam zakat petanian adalah 5 wasaq, 2 berdasarkan sabda Rasulullah saw: Artinya: diriwayatkan dari Abu Sa id Al-Kudri r.a., bahwasannya Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda: tidak ada kewajiban pada biji-bijian dan kurma hingga mencapai lima wasaq, tidak ada kewajiban zakat pada onta yang kurang dari lima ekor dan tidak ada kewajiban zakat pada perak yang kurang dari lima uqiyah. 3 Wasaq adalah merupakan salah satu ukuran.satu wasaq sama dengan 60 sha pada masa Rasulullah.Satu sha sama dengan 4 mud yakni takaran dalam dua telapak tangan orang dewasa.satu sha menurut Dairatul Maarif Islamiyah sama dengan 3 liter, maka satu wasaq 180liter, sedangkan nishab pertanian adalah 5 wasaq sama dengan 900 liter, atau dengan ukuran kilogram yaitu kira-kira 653 kg. 4 Dari penjelasan tentang zakat pertanian, dapat diketahui bahwa para petani wajib mengeluarkan zakat pertanian tersebut dari hasil panennya yang dikeluarkan setelah panen. Ada salah satu kota yang menghasilkan pertanian padi terbesar di Indonesia yaitu Kabupaten Karawang. Kabupaten ini dikenal sebagai salah satu kota lumbung 2 Fakhruddin, Fiqih dan Manajemen Zakat Di Indonesia, h.193 3 Muhammad Nashiruddin Al Albani, Shahih Sunan Abu Daud, terj. Tajuddin Arief, Abdul Syukur, Abdul Razak dan Ahmad Rifa I Utsman, (cet. I; Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), h. 622 4 Fakhruddin, Fiqih, h.98

4 padi nasional karena di daerah ini masih banyak sekali persawahan yang terhampar luas. Kabupaten Karawang dilewati oleh Sungai Citarum, sungai yang terbesar dan terpanjang di Propinsi Jawa Barat ini, yang menjadi batas wilayah Kabupaten Karawang dan Bekasi.Sungai Citarum sangat penting keberadaannya bagi Kabupaten Karawang. Karena hampir seluruh wilayah area pertanian Karawang mendapatkan sumber air dari sungai ini.sumber air ini akan dialirkan ke setiap daerah untuk mengairi persawahan yang ada di setiap daerah melalui irigasi-irigasi yang telah dibuat oleh Pemerintahan Kabupaten Karawang. Salah satunya tanaman hasil bumi dan biji-bijian.tanaman hasil bumi dan biji-bijian yang dimaksudkan dalam Al-Qur an dan Hadits Nabiyaitu hasil yang bisa disimpan atau dikeringkan seperti gandum, padi, jagung, kurma, dan anggur. Tanaman dan hasil bumi yang wajib dizakati berdasarkan firman Allah dalam surat Al-An am ayat 141 yang berbunyi: Artinya: Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. 5 5 Qs. Al-An am (6): 141

5 ayat di atas menjelaskan bahwa Allah telah menyediakan lapangan pekerjaan dalam bidang pertanian atau perkebunan untuk dikerjakan agar mendapatkan makanan dari hasil cocok tanam. Apabila tanaman tersebut sudah ada hasilnya atau sudah berbuah dan bisa dipanen maka hasil dari tanaman tersebut diambil buahnya untuk dimakan. Apabila hasil panen tersebut itu sudah memenuhi kadar untuk dikeluarkan zakatnya, maka Allah mewajibkan petani yang memiliki lahan persawahan untuk mengeluarkan zakat dari hasil tanaman untuk dikeluarkan zakatnya dan dibagikan kepada fakir miskin atau orang yang membutuhkannya. Zakat pertanian wajib dikeluarkan zakatnya apabila sudah memenuhi nishabnya.adapun nisab dalam zakat petanian adalah 5 wasaq, 6 berdasarkan sabda Rasulullah saw: Artinya: diriwayatkan dari Abu Sa id Al-Kudri r.a., bahwasannya Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda: tidak ada kewajiban pada biji-bijian dan kurma hingga mencapai lima wasaq, tidak ada kewajiban zakat pada onta yang kurang dari lima ekor dan tidak ada kewajiban zakat pada perak yang kurang dari lima uqiyah. 7 Wasaq adalah merupakan salah satu ukuran.satu wasaq sama dengan 60 sha pada masa Rasulullah.Satu sha sama dengan 4 mud yakni takaran dalam dua telapak tangan orang dewasa.satu sha menurut Dairatul Maarif Islamiyah sama 6 Fakhruddin, Fiqih dan Manajemen Zakat Di Indonesia, h.193 7 Muhammad Nashiruddin Al Albani, Shahih Sunan Abu Daud, terj. Tajuddin Arief, Abdul Syukur, Abdul Razak dan Ahmad Rifa I Utsman, (cet. I; Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), h. 622

6 dengan 3 liter, maka satu wasaq 180liter, sedangkan nishab pertanian adalah 5 wasaq sama dengan 900 liter, atau dengan ukuran kilogram yaitu kira-kira 653 kg. 8 Dari penjelasan tentang zakat pertanian, dapat diketahui bahwa para petani wajib mengeluarkan zakat pertanian tersebut dari hasil panennya yang dikeluarkan setelah panen. Ada salah satu kota yang menghasilkan pertanian padi terbesar di Indonesia yaitu Kabupaten Karawang. Kabupaten ini dikenal sebagai salah satu kota lumbung padi nasional karena di daerah ini masih banyak sekali persawahan yang terhampar luas. Kabupaten Karawang dilewati oleh Sungai Citarum, sungai yang terbesar dan terpanjang di Propinsi Jawa Barat ini, yang menjadi batas wilayah Kabupaten Karawang dan Bekasi.Sungai Citarum sangat penting keberadaannya bagi Kabupaten Karawang. Karena hampir seluruh wilayah area pertanian Karawang mendapatkan sumber air dari sungai ini.sumber air ini akan dialirkan ke setiap daerah untuk mengairi persawahan yang ada di setiap daerah melalui irigasi-irigasi yang telah dibuat oleh Pemerintahan Kabupaten Karawang. Demikian juga halnya dengan Desa Sukatani yang bertempat di salah satu kecamatan Ciamaya Wetan merupakan salah satu wilayah dalam Kabupaten Karawang propinsi Jawa Barat yang rata-rata penduduknya berkerja di sektor pertanian khususnya tanaman padi.bisa dilihat dari namanya saja, Desa Sukatani ini sudah menunjukkan bahwa penduduk desa ini mayoritas mata pencaharian utamanya adalah bertani. Potensi di sektor pertanian di daerah tersebut cukup 8 Fakhruddin, Fiqih, h.98

7 menjanjikan karena luas area pertanian mencapai 530 Ha, luas wilayah Desa Sukatani meliputi 5 dusun, dengan jumlah penduduk adalah 7.723 orang yang terdiri dari 3.895 laki-laki dan 3.828 perempuan. 9 Penduduk Desa Sukatani ini kurang lebih 457 kepala keluarga mempunyai areal persawahan.jumlah dari luasnya areal persawahan di desa ini apabila dibagi luas areal persawahan dengan jumlah penduduk desa maka penduduk minimal ratarata mempunyai 1 bau atau ±¾ dari 1 Ha areal persawahan setiap kepala keluarganya. Desa Sukatani ini juga salah satu penghasil padi yang terbanyak dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Cilamaya Wetan, hasil padi yang di panen setiap musimnya bisa memasuki pasar induk yang ada di Jakarta.Tidak semua hasil padi yang dipanen bisa memasuki pasar induk yang ada di Ibu Kota negara ini, karena padi yang bisa masuk pada pasar induk harus berkualitas yang bagus.sehingga hasil padi yang dipanen setiap musimnya dari Desa Sukatani ini cukup bagus dan berkualitas. Kualitas padi yang cukup bagus itu dikarenakan keuletan para petani desa ini yang merawatnya dengan berbagai macam pengobatan untuk mengusir hama yang ingin merusak tanaman padi. Luasnya lahan pertanian Desa Sukatani ini menghasilkan padi yang cukup banyak.setiap panenya dari 1Ha lahan pertanian dapat menghasilkan padi sekitar 5-6 ton yang siap masuk gudang. 9 Profil Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. Laporan Tahunan Desa Sukatani Tahun 2011

8 Melihat luasnya lahan yang tersedia menunjukkan bahwa potensi zakat di sektor pertanian khususnya tanaman padi di wilayah tersebut cukub besar.namun selama ini pengelolaan zakat di sektor tersebut belum sepenuhnya dikelola secara baik, sehingga zakat yang terhimpun selama ini belum diserahkan kepada lembaga resmi yang dibentuk oleh pemerintah yaitu Baitulmal.Selama ini pengelolaan zakat dilakukan oleh kesadaran masing-masing setiap individu petani tersebut, tak jarang pula mereka tidak mengeluarkan zakat karena perhitungannya yang tidak dimengerti. Apabila zakat ini dilakukan secara terorganisir oleh suatu lembaga yang mengelola, para petani itu tidak akan melalaikan kewajibannya untuk membayar zakat tersebut. Dari penjelasan mengenai Desa Sukatani dan zakat pertanian yang sudah dipaparkan diatas, muncul keingintahuan penulis tentang berapa potensi zakat pertanian yang ada disini dan bagaimana cara pelaksanaan zakat pertanian, sehingga penulis tertarik untuk mengamati dan meneliti tentang potensi zakat pertanian dan cara pengimplementasiannya terhadap zakat pertanian yang ada di Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang ini. B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam hal ruang lingkup penelitian ini digunakan untuk menghindari terjadinya persepsi lain mengenai masalah yang dibahas oleh penulis. Penulis hanya membatasi masalah pada bagaimana potensi dan bagaimana implementasi zakat pertanian. Penelitian ini akan dilakukan terhadap warga RT 16 RW 08 Dusun Kosambolempeng Tengah (Kos-Teng) Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang pada masa panen gadu atau musim

9 penghujan tahun 2013 serta analisis tentang kesesuaian pelaksanaan zakat pertanian yang ada di Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang dengan hukum yang berkaitan pada penelitian ini. C. Rumusan Masalah 1. Berapa potensi zakat pertanian pada warga Desa Sukatani kab. Karawang? 2. Bagaimana implementasi zakat pertanian pada warga Desa Sukatani Kab. Karawang? D. Definisi Operasional Untuk lebih mudahnya memahami pembahasan dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan beberapa kata yang sangat erat kaitannya dengan penelitian ini. Diantaranya adalah sebagai berikt: 1. Potensi: dalam kamus umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa potensi adalah kesanggupan atau kekuatan atau kemampuan. 2. Implementasi: dalam kamus ilmiah dijelaskan bahwa implementasi adalah pelaksaan atau penerapan dari teori yang sudah didapatkan yang sudah terwujud dalam bentuk praktek langsung di lapangan. Menurut Eri Sudewo, implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan yang dilakukan secara tepat, terarah dan harus dilandasi koridor aturan main yang jelas. 10 10 Eri Sudewo, Manajemen Zakat, (Institut Manajemen Zakat, 2004), h. 117.

10 3. Zakat pertanian adalah zakat yang dikeluarkan atau dihasilkan dari hasil bumi. 11 E. TUJUAN PENELITIAN Sejalan dengan permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana potensi zakat warga Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. 2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi zakat warga Desa Sukatani Kecamatan CilamayaKabupaten Karawang. F. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, manfaat penelitian ini agar dapat menjadi bahan informasi terhadap kajian dunia akademisi serta sebagai masukan bagi penulis yang lain dalam tema yang berkaitan sehingga dapat dijadikan referensi tambahan bagi penulis berikutnya. 2. Manfaat Praktis a. Untuk menambah wawasan lebih luas dalam bidang hukum Islam khususnya dalam pembahasan zakat b. Sebagai bahan pertimbangan untuk masyarakat Desa Sukatani Kab.Karawang dalam pelaksanaan zakat pertanian 11 Ismail Nawawi, Zakat Dalam Perspektif Fiqih, Sosial dan Ekonomi,(Surabaya. Putra Media Nusantara), h. 24.

11 c. Untuk menambah wawasan lebih luas memahami makna pentingnya zakat pertanian d. Sebagai bahan akademik dalam pengembangan wawasan keilmuan dan informasi bagi mahasiswa Fakultas Syari ah. G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Agar pembahasan dalam penelitian ini mudah dipahami, maka penulis merasa perlu membatasi pembahasan ini sebagai berikut: BAB I : Merupakan pendahuluan, yang meliputi beberapa keterangan yang menjelaskan tentang Latar belakang masalah sebagai penjelasan tentang pentingnya pemilihan judul dan penulisan ini, kemudian pokok-poko yang terdapat dalam latar belakang akan dirumuskan kedalam rumusan Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dari rumusan masalah yang ada akan diketahui tujuan dari penelitian ini. Batasan masalah berfungsi untuk memaparkan batasan-batasan permasalahan dalam penelitian yang akan dibahas agar lebih fokus. Setelah semua permasalahan dikemukakan langkah selanjutnya ialah mengetahui manfaat penelitian yang diperoleh setelah ini selesai.kemudian pemaparan penelitian yang merupakan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu yang setema dengan yang dilaksanakan. Berikutnya adalah sistematika pembahasan, yang menguraikan secara garis besar dalam bentuk bab dan sub bab yang saling berhubungandalam pembahasan penelitian ini. BAB II : Mencakup kajian pustaka yang berisi tinjauan umum tentang pengertian zakat, pengertian zakat pertanian dan landasan hukum zakat pertanian, dalam hal

12 inidi dapat mengetahui pengertian dan dasar-dasar hukum tentang diberlakukannya zakat pertanian, baik al-qur an dan Hadits, selain mengenai hal yang tersebutkan di atas, pendapat para ulama mengenai zakat pertanian, syarat-syarat zakat adapun syarat-syarat zakat akan dibagi menjadi dua bagian yaitu syarat-syarat wajib zakat dan syarat sahnya zakat pertanian,hasil pertanian yang wajib dizakati, nisab zakat pertanian, besar zakat pertanian, golangan yang berhak memperoleh dan tidak berhak memperolah zakatdan yang terakhir membahas tentang perhitungan zakat pertanian dari hasil panen. BAB III : Berisi tentang metode penelitian yang bertujuan untuk membantu penulis dalam menjalankan dan kodifikasi analisis dan penyajian data pada bab empat yang di dalamnya menjelaskan tentang bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan, metode-metode pengumpulan data yang digunakan, serta pengelolaannya.bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari beberapa penjelasanpenjelasan data: yang pertama lokasi penelitian. Kedua, jenis penelitian.ketiga pendekatan penelitian.keempat, sumber data ini terdiri dari data primer dan data sekunder.kelima, tehnik pengumpulan data terdiri dari observasi (pengamatan) metode interview (wawancara), metode dokumentasi. Keenam, tehnik pengolahan data terdiri dari edit, klasifikasi, verifikasi, analisis dan kesimpulan. BAB IV: Mencakup pada pembahasan tentang penyajian dari hasil penelitian yang meliputi: latar belakang obyek penelitian, penyajian dan analisis data yang masingmasing bersumber dari konsep teori yang ada. Dalam hal ini meliputi tentang potensi zakat pertanian masyarakat Desa Sukatani dalam menjalankan rukun islam

13 dan implementasi zakat pertanian yang ada di Desa Sukatani kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang tersebut, sekaligus sebagai jawaban dari rumusan masalah sehingga dapat diambil hikmah dan manfaatnya. BAB V: Merupakanbab terakhir atau penutup yang berisi kesimpulan yang menguraikan hasil dari seluruh pembahasan sekaligus menjawab pokok permasalahan yang telah dikemukakan secara singkat terkait potensi dan implementasi zakat pertanian yang ada di Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang atas manfaat yang diperoleh setelah penelitian ini dilakukan.