PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang diajarkan. Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, dan. pada prestasi belajar siswa yang rendah.

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keluarga atau orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka serta juga

PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

USAHA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INTERAKTIF (PTK SD N MUNCAR I KELAS IV)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. saing di ajang internasional, rendahnya rata-rata nilai UAN (Ujian Akhir. guru menerangkan sementara murid mencatat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. matematika sehingga berpengaruh dengan prestasi belajar siswa.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

PENGARUH MOTIVASI, KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI SISTEM TUTORIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

MUSRIAH A

DI INDONESIA PADA SISWA KELAS XI TKR 2

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau sederajat. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

(PTK Kelas VII A SMP Negeri 3 Cawas Tahun Ajaran 2009/2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dialami oleh negara lain, seperti perubahan sistim pendidikan, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. matematika juga dapat diketahui dengan diberikannya mata pelajaran

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

I. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga formal yang dapat meningkatkan kualitas belajar

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan mempelajari matematika, yang merupakan basic of science akan. lebih mempermudah dalam mengembangkan dan menguasai ilmu

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI HIMPUNAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN DISIPLIN BELAJAR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan usaha yang sungguhsungguh

BAB I PENDAHULUAN. yang kurang, tetapi karena tidak adanya motivasi belajar, sehingga ia tidak berusaha untuk

Skripsi Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : MAMIK PURWITOSARI A

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan matematika sangat penting untuk di ungkapkan. Dalam. Gambaran anak anak dalam mengikuti pelajaran mempunyai

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Transkripsi:

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Diajukan Oleh: ANITA NURHIDAYATI A 410 040 085 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor faktor itu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor dari dalam dan dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dalam belajar. Hal tersebut dapat dipahami sebab dalam proses belajar, sasarannya adalah individu sebagai subjek belajar. Slameto (2003 : 2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti bartambahnya pengetahuan, sikap, tingkah laku dan keterampilan. Seiring dengan pendapat ini, Ngalim Purwanto (2006 : 85) menjelaskan bahwa : Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga dapat mengarah kepada yang lebih buruk. Adapun tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah, cara berpikir, keterampilan, kecakapan, dan kebiasaan atau sikap. 1

2 Di Vesta and Thompson dalam Nana Syaodih (2003 : 156) menyatakan Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Pendapat yang lebih modern ialah mengangggap belajar sebagai a change in behaviour atau perubahan kelakuan. Kelakuan diambil dalam arti yang luas dan melingkupi pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan, keterampilan, perasaan, minat, penghargaan, dan sikap. Jadi, belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual tetapi mengenai seluruh pribadi anak. Belajar sebagai suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaruan dalam tingkah laku dan kecakapan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu : (1) Faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individual, dan (2) Faktor yang ada di luar individu yang lebih dikenal sebagai faktor sosial. Adapun yang termasuk faktor individual antara lain : faktor kemalasan, kecerdasan, motivasi, dan faktor pribadi. Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas V SD N I Tawang Harjo masih terdapat sekelompok siswa yang tingkat kedisiplinan belajarnya masih rendah. Hal ini nampak pada siswa dalam mengikuti pelajaran terkesan tidak atau kurang serius bahkan kadang terkesan semaunya. Siswa datang terlambat, siswa sering tidak mencatat, siswa tidak segera memasuki kelas meskipun bel tanda masuk telah berbunyi, siswa tidak mengerjakan tugas, siswa lebih senang berbicara dengan teman-temannya dari pada mencoba mengerjakan soal, tidak mendengarkan saat guru menerangkan dan

3 masih banyak lagi perilaku tidak disiplin belajar yang dilakukan siswa di sekolah. Dan ini berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri. Sebagai gambaran perilaku tidak disiplin oleh siswa kelas V SD Negeri I Tawang Harjo yaitu sebagai berikut: 1. Siswa ditegur guru karena ramai atau bercakap-cakap dengan siswa lain pada saat guru menerangkan. 2. Siswa tidak mengerjakan tugas-tugas rumah. 3. Siswa tidak mau maju kedepan untuk mengerjakan soal apabila tidak ditunjuk bahkan dipaksa oleh guru 4. Siswa tidak segera mengerjakan latihan soal di kelas karena mengobrol dengan siswa lain. Kondisi semacam ini mempengaruhi hasil belajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa. Perilaku tidak disiplin yang dilakukan siswa apabila tidak segera ditangani untuk diubah menjadi perilaku disiplin, akan berpengaruh pada kepribadian siswa yang tentunya akan sangat merugikan diri siswa itu sendiri. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas seorang guru memiliki peran utama sekaligus sebagai pembimbing. Oleh karena itu, secara langsung guru bertangung jawab memberikan bantuan terhadap siswa dalam upaya menemukan pribadi dan merencanakan masa depan termasuk mengubah perilaku yang kurang baik menjadi perilaku terpuji. Untuk mengantisipasi masalah tersebut berkelanjutan maka perlu diberikan suatu teknik untuk membimbing siswa dalam upaya meningkatkan

4 kedisiplinan belajar. Salah satunya dengan menggunakan teknik perjanjian dan penguatan diri. Perjanjian (kontrak) secara sederhana didefinisikan sebagai suatu kontrak yang disepakati guru dan siswa untuk mengubah perilaku siswa. Untuk memberikan motivasi agar dirinya benar-benar dapat melakukan perjanjian tersebut maka dibuat pengukuhan atau penguat diri, yaitu dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan tindak belajar sesuai dengan arahan guru. Penguat semacam ini, merupakan penguat positif yang dapat menyebabkan perubahan perilaku yang diinginkan tersebut dapat terus berlangsung. Hal ini dilakukan atas bimbingan seorang pembimbing dalam yaitu seorang guru. Alasan dipilihnya teknik ini, yaitu teknik perjanjian dan penguatan diri disebabkan oleh karena belum banyaknya para pembimbing atau guru yang menerapkan teknik ini dalam memberikan bimbingan kepada para siswanya. Dari uraian dan alasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti penggunaan teknik perjanjian dan penguatan diri untuk mengubah perilaku tidak disiplin menjadi perilaku disiplin terutama dalam menerima tugas-tugas yang diberikan oleh guru. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah ditemukan maka permasalahan secara umum penelitian ini adalah

5 Bagaimana usaha peningkatan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran matematika. Permasalahan umum ini dapat dirinci sebagi berikut : 1. Adakah perubahan tingkah laku yang mengarah pada peningkatan kedisiplinan belajar matematika melalui teknik perjanjian dan penguatan diri? 2. Adakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD pada pembelajaran matematika melalui teknik perjanjian dan penguatan diri? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perubahan tingkah laku yang mengarah pada peningkatan kedisiplinan belajar matematika melalui teknik perjanjian dan penguatan diri. 2. Untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar matematika setelah digunakannya teknik perjanjian dan penguatan diri. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis a. Memberikan wawasan tentang penggunaan teknik untuk pengubahan tingkah laku dalam peningkatan kedisiplinan belajar bagi para guru terlebih guru pembimbing. b. Memberikan gambaran tentang pengaruh penerapan teknik perjanjian dan penguatan diri terhadap perubahan tingkah laku dan peningkatan hasil belajar.

6 c. Mengembangkan pengetahuan tentang teknik pengubahan perilaku yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam menghadapi permasalahan belajar siswa. 2. Manfaat praktis a. Meningkatkan aktivitas guru terutama guru pembimbing dalam mengamati perilaku siswa. b. Memberikan pengalaman kepada guru bahwa teknik perjanjian dan penguatan diri dapat digunakan sebagai teknik untuk mengubah perilaku siswa lebih baik tanpa harus diberikan hukuman. c. Mengajak para guru untuk mengembangkan teknik perjanjian dan penguatan diri dalam upaya membimbing dan meningkatkan prestasi belajar dan meningkatkan kedisiplinan belajar siswa. E. Definisi Operasional Istilah Agar penelitian ini sesuia dengan tujan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberi definisi operasional yaitu: 1. Kedisplinan Belajar Matematika Pada penelitian ini yang dimaksud dengan kedisiplinan belajar adalah sikap keteraturan, tanggung jawab dan kepatuhan yang diterapkan pada saat siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika dan hasilnya berupa perubahan tingkah laku yang mengarah pada kecakapan dan kebiasaan. Dimana aspek kedisiplinan belajar matematika diamati dari: kemandirian, perhatian, kemauan, konsentrasi dan kesadaran.

7 a. Kemandirian dalam belajar, jika siswa mandiri dalam mengerjakan soal tanpa melihat pekerjaan temannya; b. Perhatian dalam belajar, jika siswa memperhatikan penjelasan guru, proses penyelesaian soal dan pendapat siswa lain; c. Kemauan dalam belajar, jika siswa selalu segera mengerjakan latihan soal soal tanpa ditunda tunda, dan bertanya maupun berani mengerjakan di depan; d. Konsentrasi dalam belajar, jika siswa selalu mendengarkan penjelasan guru, dan tidak ramai atau mengganggu temannya. e. Kesadaran dalam belajar, jika siswa mau mengerjakan tugas ataupun pekerjaan rumah. 2. Teknik Perjanjian dan Penguatan Diri Perjanjian secara sederhana didefinisikan sebagai suatu kontrak yang disepakati guru dan siswa untuk mengubah perilaku siswa. Untuk memberikan motivasi agar dirinya benar-benar dapat melakukan perjanjian tersebut maka dibuat pngukuhan atau penguat diri, yaitu dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan tindak belajar sesuai dengan arahan guru. Langkah langkah pembelajaran dengan menggunakan teknik perjanjian dan penguatan diri adalah sebagai berikut: a. Memperkenalkan masalah kepada siswa dan membantu siswa mengerti setting masalah; b. Memberikan perjanjian (kontrak) dan penguatan diri yang harus disepakati bersama;

8 c. Membawa siswa dalam pembelajaran kelompok kecil; d. Melakukan observasi terhadap kerja siswa dan memberikan bimbingan; e. Memimpin jalannya diskusi; f. Mendorong siswa menyampaikan ide; g. Merespon setiap pendapat siswa; h. Membuat kesimpulan tentang strategi yang pemecahan masalah yang efektif dan efisien untuk digunakan. 3. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar adalah prestasi akademik yang dicapai siswa setelah kegiatan belajar matematika. Dalam hal ini prestasi akademik adalah nilai matematika dari tugas mandiri di masing masing siklus.