MODUL PERILAKU KONSUMEN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PERILAKU KONSUMEN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto

MODUL PERILAKU KONSUMEN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto. POKOK BAHASAN Proses pengambilan keputusan membeli dalam Perilaku Konsumen

MODUL PERILAKU KONSUMEN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto

MODUL DASAR-DASAR PEMASARAN (3 SKS)

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

MODUL DASAR-DASAR PEMASARAN (3 SKS)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 58 TAHUN 2001 (58/2001) TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELABELAN. informasi verbal tentang produk atau penjualnya. 17

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran

ETIKA PRODUKSI DAN PEMASARAN. Tanggungjawab Perusahaan Terhadap Konsumen

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan. Week 8

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Pertemuan Pertemuan 7 3

MODUL DASAR-DASAR PEMASARAN (3 SKS)

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN, PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

FUNGSI LEMBAGA HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PRODUK DALAM UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN 01 INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI INDONESIA TERKAIT BAHAYA KONSUMSI ROKOK ELEKTRIK

PERILAKU KONSUMEN. Maya Dewi Savitri, MSi.

BAB I PENDAHULUAN. terasa atau terlihat beda dalam segi kualitas atau mutu produk.

MODUL DASAR-DASAR PEMASARAN (3 SKS)

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

BAB I PENDAHULUAN. Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai

Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitan

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang industri. Hal ini didukung dengan tumbuhnya sektor

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan. Etika Bisnis (8 th Week)

PERATURAN-PERATURAN DALAM KEMASAN PANGAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS. A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen

KONSEP Etika PRODUKSI DAN Lingkungan HIDUP ANDRI HELMI M, SE., MM.

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA

KAJIAN FILOSOFIS TENTANG ETIKA PERUSAHAAN KEPADA KONSUMEN OLEH : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 59 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa

Regulasi Pangan di Indonesia

WELCOME. Saat ini Anda memasuki session

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA PENGIKLAN JIKA TERJADI KERUGIAN YANG DIALAMI OLEH KONSUMEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Logo Tara. Kode. Kemasan Pangan.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah. Mayoritas konsumen Indonesia sendiri adalah konsumen makanan, jadi

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan handphone atau ponsel. Smartphone yang merupakan salah satu

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi tentang produk yang akan digunakan, informasi dapat didefenisikan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

VT.tBVV^ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TENTANG PERLINDUNGAN PANGAN

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

Menimbang : Mengingat :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

KOMUNIKASI BISNIS NEGOSIASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional melalui pertumbuhan ekonomi dan. perkembangan industri yang pesat, telah mendorong makin meningkatnya

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEAMANAN PANGAN (UNDANG-UNDANG NO 12 TENTANG PANGAN TAHUN 2012

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. mengeni suatu produk tertentu yang ingin digunakannya. tentang produk yang tercetak pada kemasan. Dalam label, konsumen dapat

PERLINDUNGAN KONSUMEN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PELABELAN PRODUK PANGAN

BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TELEKOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

Ekolabel sebagai Peluang Pengelolaan Lingkungan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. Pengertian konsumen dan perlindungan konsumen. Istilah konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau

BAB III SANKSI PIDANA ATAS PENGEDARAN MAKANAN TIDAK LAYAK KONSUMSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya yang ada sekarang dan konsumen yang potensial. Setiap pemasar tidak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1825, 2014 BADAN POM. Kemasan Pangan. Pengawasan. Perubahan.

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 12 MODUL PERILAKU KONSUMEN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto POKOK BAHASAN Konsumerisme DESKRIPSI Pokok bahasan tentang Konsumerisme, baik sebagai konsep maupun perkembangannya di indonesia TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep Konsumerisme Kepustakaan: 1. Michael Solomon, Consumer Behavior 2. David Ludon & Albert Della Bitta, Consumer Behavior 3. Schiffman & Lazars Kanuk, Consumer Behavior PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. PERILAKU KONSUMEN 1

KONSUMERISME Definisi Konsumerisme: Tindakan-tindakan individu dan organisasi (konsumen, pemerintah dan bisnis) yang ditujukan untuk menanggapi ketidakpuasan konsumen dalam urusan jual beli. Konsumerisme adalah: Protes terhadap ketidak-adilan yang dialami konsumen Upaya penyembuhan dari korban ketidak-adilan tersebut Menurut Philip Kotler : Konsumerisme adalah suatu gerakan yang terorganisir dari warga negara dan pemerintah untuk meningkatkan hak-hak dan kekuasaan para pembeli dalam hubungannya dengan penjual. Ruang lingkup konsumerisme: Meliputi tiga bidang ketidakpuasan konsumen dan upaya perbaikannya, yaitu: 1. Upaya yang difokuskan pada masalah ketidakpuasan dari hubungan langsung antara penjual dan pembeli. 2. Upaya yang difokuskan pada masalah ketidakpuasan dari masalah diluar perdagangan komersial (dunia bisnis), misalnya terhadap pelayanan pemerintah, pajak, polantas, rumah sakit, dsb. 3. Upaya yang difokuskan pada masalah ketidakpuasan pada dampak tidak langsung yang ditimbulkan dari hubungan jual-beli, misalnya produksi kertas menimbulkan polusi lingkungan. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. PERILAKU KONSUMEN 2

Sejarah gerakan konsumerisme: Gerakan konsumerisme telah ada sejak tahun 1930 an di Amerika Serikat, berupa gerakan konsumen (consumer movement) yang dilakukan untuk melindungi konsumen dari berbagai produk yang membahayakan dan iklan yang menyesatkan. Misal produk mainan anak-anak yang dibuat dari bahan beracun. Sejak adanya gerakan ini di Amerika, kemudian diikuti dengan gerakan serupa di Eropa Barat (Perancis, Skandinavia, Jerman) dan Jepang. Organisasi perlindungan konsumen tersebut mengusulkan dibuatnya undangundang perlindungan konsumen kepada pemerintah. Organisasi tersebut juga berhasil menekan produsen untuk memberikan data mengenai biaya pembuatan produk, bahan baku produk dan nilai gizi produk makanan (jika di Indonesia, perlu informasi mengenai penggunaan MSG pada makanan ringan dan bahan pewarna makanan). perlu adanya keterangan yang jelas (terbaca) pada label produk. Hal ini sangat diperlukan karena: Konsumen banyak yang awam/tidak mengerti mengenai bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam suatu produk, khususnya produk makanan. Walaupun bahan-bahan pembuatnya telah dicantumkan pada label kemasan, namun tak banyak konsumen yang mengerti suatu bahan berbahaya atau tidak. Pengaruh iklan yang sangat persuasif sehingga membuat konsumen cenderung tidak rasional. Beberapa iklan dibuat dengan sangat menarik dan dramatis sehingga konsumen dapat terlena atau kurang hati-hati dalam menentukan pilihannya. Hak konsumen perlu dilindungi, baik secara hukum maupun dari segi kerugian fisik dan materi. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. PERILAKU KONSUMEN 3

Upaya yang didukung pemerintah AS: Berdasarkan upaya gerakan konsumen tersebut, pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan beberapa produk hukum (aturan) yang ditujukan untuk melindungi konsumen, antara lain: 1. Fair Packaging Act (1996), mengenai peraturan pengemasan dan pemasangan label pada produk-produk konsumsi yang mengharuskan produsen untuk mencantumkan keterangan isi kemasan, siapa yang membuat dan berapa isinya. 2. Children Protection Act (1996), yang melarang penjualan mainan yang membahayakan anak-anak (bahaya listrik, mekanis dan panas). 3. Federal Cigarette Labelling and Advertising Act (1997) yang mengharuskan penulisan peringatan bahaya merokok pada setiap bungkus/kemasan rokok. 4. Magnuson-Moss Warranty/FTC Improvement Act (19975), yang mengatur jaminan konsumen dan memberikan hak kepada konsumen untuk menuntut ganti rugi atas perbuatan curang dan tidak adil dari produsen. Hak-hak Konsumen: Presiden Amerika Serikat John F. Keneddy pernah menyampaikan melalui pidatonya mengenai hak-hak dasar yang perlu dimiliki oleh konsumen (dan dipatuhi oleh produsen), yaitu: 1. Right to safety (hak atas keselamatan). keluhan atas produk yang berbahaya, beracun, basi, dsb. 2. Right to be informed (hak atas informasi). keluhan tentang iklan yang menipu, kemasan yang tidak memberikan informasi apa isi/bahan pembuat produk, cara pemakaian, dsb. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. PERILAKU KONSUMEN 4

3. Right to choose (hak untuk memilih) keluhan atas produk-produk yang mirip dan membingungkan. 4. Right to be heard (hak untuk didengar) keluhan tentang perusahaan/produsen yang tak bertanggungjawab atas produk yang salah. Upaya yang telah dilakukan beberapa perusahaan untuk menanggapi gerakan konsumerisme: Melaksanakan proses komunikasi yang lebih baik dengan konsumen - dengan upaya humas dan corporate advertising - membentuk customer club Memberikan informasi yang lebih banyak dan lebih baik kepada konsumen - melalui advertorial - membuat label yang lebih informatif & kemasan yang lebih transparan Memperbaiki mutu produk - perbaikan quality control Iklan yang dipersiapkan lebih hati-hati Dasar pemikiran yang akan menyadarkan produsen: Dari pengalaman menghadapi tentangan dari konsumen dan gerakan konsumerisme, produsen perlu menyadari adanya dua pokok pemikiran yang melandasi berjalannya usaha didalam iklim yang baik, yaitu: 1. Bisnis tidak muncul dari lingkungan yang terisolasi 2. Bisnis yang sehat tak akan muncul dari lingkungan yang tidak sehat PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Hardiyanto, M.Si. PERILAKU KONSUMEN 5