Gambar 2. Induk Babi Bunting yang Segera Akan Beranak

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. a b c Gambar 2. Jenis Lantai Kandang Kelinci a) Alas Kandang Bambu; b) Alas Kandang Sekam; c) Alas Kandang Kawat

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Materi. Metode

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Hewan Percobaan Bahan dan Peralatan

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Peternakan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1.

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

MATERI DAN METODE. Materi

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

METODE PENELITIAN. Materi

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing masing ulangan terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Metode

II. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

Peking. Gambar 6 Skema persilangan resiprokal itik alabio dengan itik peking untuk evaluasi pewarisan sifat rontok bulu terkait produksi telur.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2009 di Peternakan Babi Rachel Farm yang berada di Kampung Cina, Desa Tajur Halang, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Materi Ternak Penelitian ini menggunakan 16 ekor induk babi bunting yang segera akan beranak (Gambar 2), dengan bobot badan 120-210 kg dengan rataan umur 2-4 tahun. Babi yang digunakan adalah turunan hasil perkawinan dari beberapa bangsa babi yaitu Yorkshire, Hampshire, Landrace, Duroc, dan Spotted Poland China, dimana tiap induk babi tersebut tidak jelas lagi proporsi bangsanya. Gambar 2. Induk Babi Bunting yang Segera Akan Beranak Kandang dan Peralatan Kandang yang digunakan adalah kandang individu berukuran 200 x 180 x 100 cm, yang dilengkapi dengan lampu berkekuatan 45-60 watt untuk seluruh bangunan induk beranak, tempat makan induk dan anak, water nipple atau alat minum otomatis. Peralatan yang digunakan adalah alat tulis, buku tulis, ember, sapu lidi, keranjang, steam pencuci kandang, pipa selang untuk memandikan babi dan membersihkan kandang, thermohygrometer dan timbangan.

Ransum Penelitian Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum induk menyusui yang biasa diberikan di Peternakan Babi Rachel Farm, yaitu tepung jagung, dan dedak padi dengan pemberian tepung daun bangun-bangun pada taraf 0, 1,25, 2,50 dan 3,75% kedalam ransum sebagai perlakuan. Daun bangun-bangun tersebut diperoleh dari kandang C Fakultas Peternak Bogor, yang ditanam sebelum penelitian dilakukan. Daun bangun-bangun dipanen kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari dan digiling di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan. Ransum diberikan dalam bentuk kering. Pencampuran pakan dilakukan secara manual. Berikut komposisi ransum penelitian yang digunakan: R0 = 100% Ransum + 0%Tepung Daun Bangun-bangun R1 = 98,75% Ransum + 1,25% Tepung Daun Bangun-bangun R2 = 97, 5% Ransum + 2,5% Tepung Daun Bangun-bangun R3 = 96,25% Ransum + 3,75% Tepung daun Bangun-bangun Rancangan Prosedur Pengumpulan Data Pengamatan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu metode ad libitum sampling, focal sampling dan one-zero. Untuk pengamatan tingkah laku harian digunakan metode ad libitum sampling, untuk pengamatan tingkah laku induk babi menyusui dan anak babi menyusu digunakan metode focal animal sampling dengan metode pencatatan one-zero. Ad libitum Sampling. Ad libitum sampling adalah metode pencatatan semua bentuk kegiatan yang dilihat dan diperagakan pada waktu pengamatan (Altman, 1973). Pengamatan tingkah laku harian induk babi menyusui dan anak babi menyusu menggunakan metode ad libitum sampling yang dibagi kedalam tiga fase pengamatan dengan interval waktu pengamatan 15 menit, yaitu Fase I (hari ke-1: 06.00-14.00 WIB), Fase II (hari ke-2: 14.00-22.00 WIB) dan Fase III (hari ke-3: 22.00-06.00 WIB). Ad libitum sampling dimanfaatkan untuk mengetahui parameter tingkah laku utama dan khusus yang diamati untuk mendapatkan intensitas tingkah laku induk babi menyusui dan anak babi menyusu dengan cara focal animal sampling.

Focal Animal Sampling. Menurut Altman (1973) focal animal sampling adalah metode pengamatan tingkah laku dengan mengamati hewan tertentu yang menjadi fokus pengamatan. Focal animal sampling digunakan untuk mengamati tingkah laku khusus induk babi menyusui dan anak babi menyusu. One Zero Evaluation. One zero evaluation adalah teknik pencacatan untuk mengetahui intensitas tingkah laku dalam bentuk jumlah kali suatu tingkah laku yang terjadi pada waktu tertentu (Altman, 1973). Diberi nilai satu (1) bila induk babi dan anak babi menyusu melakukan tingkah laku tertentu, dan akan diberi nilai nol (0) bila tidak melakukan aktivitas. Peubah yang Diamati Peubah-peubah yang diamati dalam penelitian adalah semua aktivitas dan tingkah laku harian induk babi menyusui. 1. Tingkah laku makan, yaitu tingkah laku induk babi mencari makan, mengambil, mengunyah dan menelannya. 2. Tingkah laku minum, yaitu tingkah laku induk babi mengambil air dari tempat minum kemudian menelannya. 3. Tingkah laku merawat terdiri dari: a. Tingkah laku merawat diri, yaitu tingkah laku yang dilakukan induk babi untuk merawat tubuh sendiri dengan bantuan yang lain dan merawat babi yang lain. b. Tingkah laku menyusui, yaitu tingkah laku induk babi untuk menuntun dan membiarkan anak babi untuk menyusu 4. Tingkah laku istirahat, yaitu tingkah laku induk babi berdiam diri tanpa melakukan apapun. 5. Tingkah laku bergerak, yaitu tingkah laku induk babi berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. 6. Tingkah laku eliminasi, yaitu tingkah laku induk babi dalam membuang kotoran cair maupun padat. 7. Tingkah laku agonistik, yaitu tingkah laku yang ada hubungannya dengan agresivitas, kepatuhan dan pertahanan.

8. Tingkah laku sosial, yaitu tingkah laku induk babi berkumpul, bermain dengan babi lainnya, berkomunikasi lewat suara, visual atau adanya sistem hierarki dalam kelompok babi. A. Tingkah Laku Khusus Induk Babi Menyusui. Peubah-peubah yang diamati dalam hal ini adalah: 1. Membiarkan anak babi menyusu ke puting induk. 2. Menuntun anak menyusu ke puting induk. 3. Posisi induk berbaring, yaitu posisi berbaring induk babi, berbaring pada posisi kiri atau kanan. 4. Posisi induk babi saat menyusui, yaitu posisi tubuh induk pada saat menyusui, baik dalam keadaan berdiri atau berbaring. 5. Menghindari anak, yaitu induk babi tidak mau menyusui anak babi. B. Tingkah laku Anak Babi Saat Menyusu. Peubah-peubah yang diamati dalam hal ini adalah: 1. Bangkit berdiri dan berjalan setelah lahir. 2. Mencari puting atau tonjolan yang dirasa seperti puting. 3. Berebut puting, yaitu tingkah laku anak babi bersaing untuk mendapatkan puting yang diinginkan. 4. Pengurutan anak babi ke puting susu induk babi. 5. Penyusuan disertai suara protes anak babi. 6. Bunyi menghisap anak babi pada saat menyusu pada induk. 7. Penempatan urutan tertentu pada ambing induk. 8. Pemilihan puting susu induk babi. 9. Menyusu pada dua puting susu induk babi. Pengamatan dilakukan secara intensif pada saat frekuensi induk babi menyusui dan anak babi menyusu selama satu jam.

Analisis Data Rancangan Percobaan Data dari hasil pengamatan kemudian ditabulasi dan selanjutnya hasil pengolahan dianalisis secara deskriptif dalam jumlah kali dan persentase tingkah laku yang terjadi dari pengamatan focal animal sampling, persentase tingkah laku dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Persentase Tingkah Laku = X x 100% Y Keterangan: X = jumlah tingkah laku yang diamati Y = jumlah seluruh tingkah laku yang diamati Model matematika yang digunakan menurut Steel dan Torrie (1993) adalah sebagai berikut : Y ijh = + i + + ij Keterangan: Y ijh : nilai pengamatan tingkah laku induk babi membiarkan anak babi menyusu, menuntun anak babi menyusu, dan menghindari anak menyusu : nilai rataan umum I : pengaruh penambahan tepung daun bangun-bangun taraf ke-i ; i= 0, 1,25, 2,50, dan 3,75% ijh : galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j ; j = 1, 2, 3, dan 4 Data yang diperoleh dianalisa dengan analisa sidik ragam atau analysis of variance (ANOVA), jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah yang diukur maka dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey (Steel dan Torrie, 1993).