TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 KUTAWIS, BUKATEJA, PURBALINGGA.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

MOTIVATION OF LEARNERS IN FOLLOWING ARCHERY EXTRACURRICULAR IN SD ISLAM TERPADU AR- RAIHAN SUMBERBATIKAN TRIRENGGO, BANTUL ACADEMIC YEAR 2015/2016

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh : Fika Andrean, , PGSD Penjas, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

3. Hasil dan Pembahasan

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

Oleh: Sri Wahyono. Survai Ketersediaan Sarana...(Sri Wahyono)1

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Observasional deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

PERSEPSI GURU PENJASORKES SD TENTANG KESELAMATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SE-KECAMATAN MANISRENGGO KLATEN JAWA TENGAH.

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PJOK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N SE-KECAMATAN BANTUL

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

TINGKAT PEMAHAMAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI KAWUNGANTEN 07 KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

TINGKAT PARTISIPASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMP NEGERI 2 MREBET KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

Kata kunci: Motivasi, Futsal, Siswa Kelas Atas. Keywords: Motivation, Futsal, High Grade Students. Motivasi Bermain Futsal (Jefri Handoko) 3

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN MENGHAMBAT PERKEMBANGAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN KEBUMEN

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

ANALISIS KONDISI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS ATAS ARTIKEL JURNAL

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

TINGKAT PEMAHAMAN MEMBER FITNESS TERHADAP FASE DAN PRINSIP-PRINSIP LATIHAN BEBAN DI CAKRA SPORT CLUB, HECIENDA DAN PESONA MERAPI

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari

FAKTOR FAKTOR YANG MENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK MUHAMMADIYAH T/A 2016/2017

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

MINAT KARYAWAN RS BETHESDA UNTUK MENGGUNAKAN FASILITAS OLAHRAGA DI GYM AND AEROBIC RS BETHESDA

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN LEVEL OF IMPLEMENTATION OF PERIODIC HEALTH CHECK- UP IN ELEMENTARY SCHOOL IN BAYAT DISTRICT KLATEN REGENCY Oleh: Irmania Yunita, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta irmaniayunita2@gmail.com Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa tinggi pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan berkala di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Bayat Kabupaten Klaten yang berjumlah sebanyak 34 orang. Instrumen menggunakan angket dengan nilai validitas sebesar 0,842 dan reliabilitas sebesar 0,917. Untuk menganalisis data digunakan statistic deskriptif dengan persentase. Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Berkala di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Bayat Kabupaten Klaten pada kategori baik sebesar 20,59 % (7 Sekolah Dasar), kategori cukup baik sebesar 58,82 % (20 Sekolah dasar), kategori kurang baik sebesar 8,82 % (3 Sekolah Dasar), dan kategori tidak baik sebesar 11,76 % (4 Sekolah Dasar). Hasil tersebut dapat disimpulkan Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Berkala di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Bayat Kabupaten Klaten adalah cukup baik. Kata kunci : Keterlaksanaan, Pemeriksaan Kesehatan Berkala, Sekolah Abstract The objective of this research is to find out how high the implementation of the periodic health check-up program at the State Elementary Schools in Bayat District Klaten Regency is. This research was descriptive research by survey method. The subjects in this research were state elementary schools throughout Bayat District Klaten Regency of 34 people. The instrument used questionnaire with validity value 0.842 and the reliability 0.917. To analyze the data, the researcher used descriptive statistics in percentage. The level of implementation of Periodic Health Check Up in State Elementary Schools throughout Bayat District Klaten Regency is in the "good" category 20.59% (7 Elementary Schools), "good enough" category is 58.82% (20 elementary schools), "less good" category is 8.82% (3 Elementary Schools), and " not good" category is 11.76% (4 Elementary Schools). From the results, it can be concluded that level of implementation of Periodic Health Check Up in State Elementary Schools throughout Bayat District Klaten Regency is "good enough". Keywords: implementation, periodic health check-up, school PENDAHULUAN Usia Sekolah Dasar merupakan usia yang tepat bagi seorang guru untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat. Kebiasaan tersebut dilatih dengan mengoptimalkan program UKS. Menurut Ahmad Selvia (2009: 1) Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membimbing untuk menghayati, menyenangi, dan

Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 2 melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Ada 3 program utama UKS atau yang disebut dengan TRIAS UKS yaitu: pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pengembangan lingkungan sehat. Keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan program pemerintah yang wajib ada dan dilaksanakan di Sekolah dalam Pelayanan Kesehatan. Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan (upaya promotif) dan upaya pencegahan penyakit (upaya preventif). Dalam rangka upaya preventif, antara lain dilakukan pemeriksaan berkala. Pemeriksaan kesehatan secara berkala disekolah tidak hanya dilakukan oleh petugas kesehatan (puskesmas) saja, namun dapat dilaksanakan oleh wali kelas, Pembina UKS dan tim pelaksana UKS untuk memantau, memelihara serta meningkatkan status kesehatan anak sekolah. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi anak sekolah merupakan kegiatan pemeriksaan kesehatan dasar yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan peserta didik sebagai salah satu upaya deteksi dini jika peserta didik mengalami masalah kesehatan yang perlu ditindaklanjuti lebih serius lagi dengan cara dirujuk ke puskesmas. Oleh sebab itu, pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan berkala sangat penting karena dengan adanya program pemeriksaan kesehatan berkala ini kegiatan UKS menjadi lebih hidup dan dapat diketahui tingkat kesehatan peserta didik. Berdasarkan pengamat peneliti di 5 sekolah dasar, masih ada sekolah yang sama sekali belum memiliki ruang UKS, dan ada juga sekolah yang ruang UKS jadi satu dengan balai desa di depan sekolah, itupun kondisinya sangat tidak terawat dan berantakan, bahkan ruangannya jadi satu dengan tempat penyimpanan peralatan olahraga. Obat-obatan juga sudah lama, persediaan buku-buku yang terkait dengan pendidikan kesehatan juga sangat minim. Keberadaan UKS sangatlah penting, kebersihannya juga harus dijaga untuk memberikan kenyamanan bagi yang mempergunakannya, namun faktanya diketemukan kurangnya standar ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program kesehatan. Selain itu, kegiatan penjaringan, penyuluhan, serta monitoring yang diberikan oleh pihak puskesmas juga tidak merata jika dilihat dari buku tamu yang ada di sekolah tersebut. Menurut (DepKes RI, 1976: 46-47) selain pemeriksaan kesehatan dari puskesmas atau dinas kesehatan sebaiknya pelaksana UKS (wali kelas, Pembina UKS, dokter kecil) seharusnya melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala yang berupa pemeriksaan kesehatan pribadi, antara lain: rambut, kuku, gigi, mulut, serta tenggorokan yang dilaksanakan seminggu sekali dan penimbangan BB, pengukuran TB, pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pendengaran yang dilaksanakan 3 bulan sekali. Kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala dari 5 Sekolah Dasar tersebut baru terlaksana di 2 Sekolah Dasar. Fakta tersebut menunjukan bahwa penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan berkala di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten belum optimal penerapannya. Selain itu, pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah-sekolah tersebut juga masih menunjukan adanya beberapa permasalahan.

Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian berupa angket. Uji validitas menggunakan sistem one shoot dengan hasil validitas sebesar 0,842 dan nilai Reliabilitas sebesar 0,917 ( Alpha Crombach s). Subjek penelitian adalah pembina UKS di sekolah dasar negeri se- Kecamatan Bayat dengan teknik Total Sampling berjumlah 34 orang. Teknik pengumpulan data dengan cara menyebar angket ke sekolah dasar negeri se- Kecamatan Bayat kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan persentase. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan kuisioner sebagai instrumennya. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017 di sekolah dasar negeri se- Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini yaitu pembina UKS di sekolah dasar negeri se- Kecamatan Bayat dengan teknik Total Sampling berjumlah 34 orang. Prosedur Agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian ini adalah angket. Cara mengisi angket cara untuk mengisi angket dalam penelitian ini adalah responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan dengan memberi checklis ( ) pada jawaban yang ada yaitu : Ya dan Tidak. Uji Coba Instrumen A. Uji Validitas Uji validitas butir menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0 for Windows Evaluation Version. Butir angket yang sahih atau valid apabila mempunyai harga r hitung r tabel (0,291) dengan taraf signifikan 5% pada df (N-2) = 32. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan sistem one shoot yang artinya sistem sekali ambil. Hasil uji validitas diketahui koefisien validitas sebesar 0,842. Hasil uji validitas dari 40 butir, diperoleh sebanyak 4 butir yang gugur yaitu nomer 10, 16, 26, 35, sehingga data yang akan diolah untuk penelitian berjumlah 36. B. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach s. Hasil uji reliabilitas menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0 for Windows Evaluation Version, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,9171. Sehingga instrument penelitian ini dikatakan reliable/andal. Teknik Analisis Data Dari hasil data yang didapat, dilakukan penskoran menggunakan skala Guttman dengan interval 0 s/d 1. Untuk

Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 4 mengetahui kriteria dalam penskoran data tiap faktor maka dilakukan pengkategorian, sesuai dengan instrument. Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Norma Pengkategorian Interval Kategori Mean + 1,5 sd x Sangat Baik Mean + 0,5 sd s.d < mean + 1,5 sd Baik Mean - 0,5 sd s.d < mean + 0,5 sd Cukup Baik Mean - 1,5 sd s.d < mean - 0,5 sd Kurang Baik < Mean 1,5 sd Tidak Baik Keterangan: M : Mean (rerata) SD : Standar Deviasi Sumber: Anas Sudijono (2011: 175). Menurut Anas Sudijono (2011: 175) untuk menghitung frekuensi relatif (%) menggunakan rumus sebagai berikut: % Keterangan : P : Presentase F : Jumlah frekuensi jawaban N : Jumlah subyek (responden) Sumber: Anas Sudijono (2011: 175) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang tingkat keterlaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah dasar negeri se- Kecamatan Bayat kabupaten Klaten dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2. Deskripsi Hasil Penelitian Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Interval Kategori Jumlah Persen (%) 34,09 X Sangat Baik 0 0 28,03 X < 34,09 Baik 7 20,59 21,97 X < 28,03 Cukup Baik 20 58,82 15,91 X < 21,97 Kurang Baik 3 8,823 < 15,91 Tidak Baik 4 11,76 Jumlah 34 100 Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 1. Diagram Hasil Penelitian Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Berkala Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 di atas diketahui tingkat keterlaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah dasar negeri se-kecamatan Bayat kabupaten Klaten pada kategori sangat baik sebesar 0 %, pada kategori baik sebesar 20,58 %, kategori cukup sebesar 58,82 %, kategori kurang sebesar 8,82 %, dan kategori tidak baik sebesar 11,76 %. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat keterlaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah dasar negeri se-kecamatan Bayat kabupaten Klaten pada kategori sangat baik sebesar 0 %, pada kategori baik sebesar 20,58 %, kategori cukup sebesar 58,82 %, kategori kurang sebesar 8,82 %, dan kategori tidak baik sebesar 11,76 %. Hasil tersebut dapat diartikan dari 34 responden sebagian besar menyatakan tingkat keterlaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah dasar negeri se-kecamatan Bayat kabupaten Klaten adalah cukup. Dengan hasil cukup dapat diartikan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan selama ini berjalan dengan dengan cukup, yang artinya sudah berjalan

Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 5 akan tetapi belum maksimal atau belum rutin. Hasil tersebut sesuai dengan observasi penelitian di 5 sekolah dasar tentang penanganan UKS tidak dapat maksimal dikarenakan kurangnya pelatihan dan kegiatan monitoring serta kerja sama penyuluhan kesehatan dari puskesmas maupun dinas kesehatan. Selain itu program UKS tentang pelayanan kesehatan di beberapa sekolah kegiatannya masih belum terlaksana, ada sekolah yang belum melaksanakan program pemeriksaan kesehatan secara berkala dikarenakan pelaksanaannya hanya dibebankan pada instansi kesehatan saja. Belum maksimalnya keterlaksanaan UKS dikarenakan keterbatasan sarana UKS serta pengelolaan yang belum berjalan dengan maksimal. Beberapa sekolah dasar di kecamatan bayat belum seluruhnya mempunyai saran kesehatan yang memadai, bahkan ada yang belum mempunyai ruang UKS sendiri. Hal tersebut tentu saja menjadi kendala dalam pemeriksaan berkala yang dilakukan. Pengelolaan UKS yang belum maksimal, artinya bahwa UKS belum dimanfaatkan dengan baik, selama ini UKS hanya di fungsikan jika ada siswa yang sakit, belum dimanfaatkan untuk kegiatan kesehatan yang rutin. Beberapa hal tersebut yang membuat keterlaksanaan pemeriksaan kesehatan belum maksimal. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat keterlaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah dasar negeri se-kecamatan Bayat kabupaten Klaten pada kategori baik sebesar 20,58 %, kategori cukup sebesar 58,82 %, kategori kurang sebesar 8,82 %, dan kategori tidak baik sebesar 11,76 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan tingkat keterlaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah dasar negeri sekecamatan Bayat kabupaten Klaten adalah cukup. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya digunakan dengan sampel yang berbeda dan populasi yang lebih luas, sehingga diharapkan tingkat keterlaksanaan pemeriksaan berkala dapat terindentifikasi secara luas. 2. Bagi sekolah selalu melakukan pemeriksaan kesehatan, hal tersebut penting untuk memantau kesehatan anak, dan memfungsikan peran UKS dengan maksimal. 3. Bagi guru agar selalu memperhatikan kesehatan anak didiknya, agar dapat selalu mengarahkan pada pola hidup yang sehat. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Selvia (2009). Usaha Kesehatan Sekolah. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Anas Sudijono. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. DepKes RI. (1976). Usaha Kesehatan Sekolah 1976 Tuntutan Pelaksanaan Bagi Guru. Jakarta: Sub Direktorat Kesehatan Sekolah dan Olahraga Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Mayarakata Departeman Kesehatan RI.

Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 6 Yogyakarta, 12 April 2017 Penguji Utama Dosen Pembimbing Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 Nurhadi Santoso, M.Pd NIP. 19740317 200812 1 003

Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 7