BAB I PENDAHULUAN. adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dimeja anda akan menjadi jutaan kali lebih kuat untuk harga yang sama. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi (TI) berkembang semakin pesat. Perkembangan ini

Oleh : HAJAH IMRONIYAH B

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian ketatnya.

BAB I PENDAHULUAN. informasi adalah sebuah alat yang sangat potensial untuk menciptakan

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Alat bantu ini sudah digunakan dalam berbagai aktifitas, bahkan sampai pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang cukup pesat. Ada empat macam teknologi yang

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER (Studi Survei Pada Karyawan KAP Di Surakarta Dan Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR DALAM PENGGUNAAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam skala global. Kondisi tersebut didorong oleh

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah digunakan dalam berbagai aktivitas, bahkan sampai pada. kehidupan rumah tangga. Bahkan istilah Teknologi Informasi (TI),

PENGARUH COMPUTER ATTITUDE DAN PROFESSIONAL COMMITMENT TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan khususnya Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Tingkat persaingan yang semakin ketat tersebut harus direspon UKDW

PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI, KEAHLIAN PENGGUNA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MEGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada Karyawan bank di Wilayah Kab.

DARI PERSPEKTIF GENDER DAN PENGARUHNYA

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY END-USER DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN END-USER COMPUTING

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang

BAB I PENDAHULUAN. sektor pariwisata sebagai leading sector. Hal ini menyebabkan sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dewasa ini telah menembus. batas-batas ilmu pengetahuan sekaligus juga mempengaruhinya,

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. manapun dunia ini bisa diketahui lewat berbagai media massa yang

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi

PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI, KEAHLIAN PENGGUNA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi modern (Mahendra dan Affandy, 2013). Dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi terbaru guna mencapai tingkat efisiensi yang lebih baik. Peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi keuangan suatu organisasi (Nabizadeh, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha semakin lama semakin memberikan peningkatan yang

PENGARUH COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan dapat dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

ANALISIS GENDER DAN COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEAHLIAN MENGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi Swasta di Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. informasi (information systems) atau processing systems atau information

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran yang sangat sentral dalam pengembangan sistem informasi. Faktor

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dewasa ini dunia bisnis terus mengalami kemajuan yang signifikan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepatnya telah memasuki

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dengan menggunakan sistem informasi akuntansi. Sistem pemrosesan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa terlepas dari penggunaan teknologi dari perolehan informasi. Disegala

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.

Judul : Internal Locus of Control Memoderasi Pengaruh Computer Anxiety dan Computer Attitude

BAB I PENDAHULUAN. Keahlian atau penguasaan komputer (Computer self efficacy) terutama dalam menunjang penyelesaian tugas-tugas perkuliahan (Rustiana,

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN LIMA VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

Heri Setiawan Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PD. BPR BANK PASAR SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan bisnis tersebut. Sistem teknologi informasi dapat. lingkungan yang dinamis (Asty Almaida dan Sony Warsono, 2007: 2).

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER. (Survey Pada BPR di Kabupaten Wonogiri)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. UKDW

MODEL STRUKTURAL HUBUNGAN COMPUTER ANXIETY, PENGALAMAN KOMPUTER (COMPUTER EXPERIENCE) DAN KEMAHIRAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi tidak lepas dari masalah komputer.

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh melampaui batas-batas negara karena perusahaan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

BAB I PENDAHULUAN. proses pengambilan keputusan dengan sumber data mengenai. perkembangan bisnis perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru. Perkembangan teknologi informasi membawa perusahaan. ekonomi dan meningkatnya persaingan usaha membuat tekanan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. diperoleh pihak internal perusahaan adalah membantu mendukung pihak. Informasi yang terkait dengan Akuntansi dan Keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut untuk lebih meningkatkan kegunaan dari sistem informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ritel memerlukan competitive advantages yang menjadi. untuk menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu.

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERERIAL DENGAN VARIABEL KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. intermediator antara masyarakat pemilik dana/modal dengan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi, sudah seharusnya perusahaan atau unit-unit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengendalian topik yang terkait dengan bidang ekonomi dan keuangan

ERI SULISTIYOWATI B

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan komponen penting dari sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat waktu. Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dan pengolahan data. Oleh karena itu, teknologi dapat memberikan nilai tambah untuk organisasi. Penggabungan dari teknologi komunikasi dan teknologi komputer secara bersama-sama dengan otomasi kantor selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi. Teknologi informasi (TI) sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap organisasi terutama dalam menjalankan aktivitasnya. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang menitikberatkan pada penggunaan komputer dan teknologi yang berhubungan dengan pengaturan sumber informasi (Fazli, 1999). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini yang berlangsung sangat pesat, serta adanya berbagai penemuan mutakhir dalam teknologi perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), dalam hal tersebut dapat memberikan sumbangan yang sangat besar dalam mempermudah aktivitas pekerjaan baik yang dilakukan secara perorangan maupun organisasi. Aktivitas kerja dapat diarahkan untuk memperoleh hasil kerja yang optimal, jika ditinjau dari segi kecepatan, ketepatan, dan efisiensi dengan 1

menggunakan berbagai fasilitas dan kemampuan dari teknologi informasi tersebut (Tjandra, 2007). Penggunaan teknologi dalam menunjang sistem informasi membawa pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis termasuk dalam pengelolaan pada lembaga keuangan. Di era globalisasi saat ini dimana persaingan usaha semakin ketat telah menyebabkan banyak berkembang lembaga-lembaga ekonomi lainnya, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Perkembangan perekonomian masyarakat pedesaan sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional, karena sebagian besar penduduk Indonesia berada di daerah pedesaan. Wilayah pedesaan menyimpan banyak potensi yang dapat menunjang pertumbuhan dan kelancaran pembangunan nasional. Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Gubernur Bali Nomor 3 Tahun 2003 dibentuklah suatu lembaga keuangan yang disebut Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di daerah Bali yang dimaksudkan untuk membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Dalam perkembangannya, LPD tidak terlepas dari persaingan di antara lembaga keuangan lainnya yang secara formal telah ada di desa seperti BPR, Koperasi, Bank Umum ataupun Bank milik pemerintah, yang menggunakan manajemen modern, sehingga jika ingin bertahan LPD harus mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi yang lain dengan cara memperkokoh diri, salah satunya dengan meningkatkan kinerja individualnya. Penggunaan teknologi informasi sangat membantu dalam transaksi yang terjadi dalam LPD, baik itu transaksi masukan maupun transaksi keluaran. 2

Kehadiran dan pesatnya perkembangan TI saat ini memberikan berbagai kemudahan pada kegiatan bisnis. Komputer memegang peran penting dalam kehidupan manusia, yaitu berfungsi sebagai alat untuk mengolah data (data processing) dan menyimpan data (data storage). Sistem komputer digunakan karena kebutuhan pengolahan data yang semakin kompleks dan akses data yang semakin luas. Menurut Mariani (2004) sistem komputer memberikan beberapa manfaat dibandingkan sistem manual, yaitu kecepatan, volume, hasil, pencegahan kekeliruan, posting otomatis, dan penyusunan laporan otomatis. Dengan adanya perkembangan TI, organisasi perlu mempersiapkan sumber daya manusia. Hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada pada individu dalam organisasi yang bersangkutan. Kecanggihan TI akan sangat tidak berarti jika pengguna TI tidak berkembang sejalan dengan perkembangan TI tersebut (Wijaya dan Johan, 2005). Oleh karena itu dituntut kesiapan sumber daya manusia untuk menanggapi perubahan TI, yaitu berupa keahlian pemakai dalam menggunakan komputer. Penggunaan komputer dalam bidang akuntansi memberikan manfaat besar, baik dalam ketelitian maupun volume pekerjaan yang dapat ditangani. Menurut Mariani (2004), saat ini di Indonesia beredar puluhan program aplikasi komputer akuntansi standar seperti: Dac Easy Accounting, MYOB, Accounting Quicken, Accpac, Platinum Paechtree Complete Acconting dan sebagainya. Program aplikasi tersebut pada umumnya memiliki beberapa kelengkapan fasilitas, fleksibilitas dan kemudahan untuk dioperasikan sehingga lebih cepat diposisikan 3

sebagai software dalam menjalankan bisnis daripada sekedar software akuntansi (Mariani, 2004). Dibalik berbagai kemudahan dan efisiensi manfaat yang diberikan dalam perkembangan TI, ada beberapa problematik yang kemungkinan dapat mengganggu keberhasilan TI diantaranya adalah kompleksitas dan ketidakjelasan tujuan sistem informasi yang dikembangkan, tidak adanya dukungan manajemen puncak, kelemahan desain sistem, kurangnya pengalaman dan sikap negatif pemakai, serta adanya masalah keterbatasan dana. Faktor dukungan, keterlibatan, dan partisipasi manajemen pada berbagai tingkat dan sikap pemakai merupakan faktor yang mempengaruhi akseptasi TI oleh pemakainya, sehingga perusahaan dapat mengimplementasikan TI dengan baik. Pemanfaatan TI dapat meningkatkan kinerja organisasional jika didukung dengan keahlian pemakai komputer. Seperti yang dikemukakan oleh Nelson (1990), bahwa diterimanya teknologi komputer tergantung pada karakteristik teknologi komputer dan tingkat skill atau expertise dari individu pemakai komputer. Keahlian yang dimiliki pemakai komputer tidak saja meningkatkan kinerja organisasional secara keseluruhan, melainkan juga dapat meningkatkan kinerja individual. Oleh karena itu, tercapainya peningkatan kinerja membutuhkan dukungan berbagai peringkat manajemen dan pemakai komputer secara individual. Adanya perbedaan karakteristik pemakai individual, misalnya faktor sikap (kecemasan), demografi, dan cara berfikir dapat menyebabkan perbedaan perilaku kerja dan pencapaian kinerja individual. 4

Dari berbagai faktor yang mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan TI, aspek sikap pemakai merupakan faktor penting yang memberi kontribusi terhadap akseptasi TI (Igbaria, 1995). Setiap individu akan bersikap positif terhadap kehadiran teknologi komputer, jika mereka merasakan manfaat TI untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas. Manfaat yang dirasakan oleh pemakai komputer disebabkan oleh kemampuan setiap individu mengoperasikan komputer (skills) dan karena adanya dukungan (support) organisasional. Setiap individu yang mengalami kecemasan terhadap komputer (computer anxiety) akan merasakan manfaat komputer yang lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kecemasan terhadap kehadiran komputer (Igbaria, 1995) Ketidaksukaan seseorang terhadap komputer dapat disebabkan oleh ketakutan dan kekhawatiran yang bersangkutan terhadap penggunaan TI atau disebut dengan computer anxiety (Indriantoro, 2000). Ketakutan dan kekhawatiran individu muncul akibat konsep cara pandang individu terhadap keadaan saat ini. Indriantoro (1993) menyebutkan faktor penguasaan dan cara pandang individu sebagai faktor locus of control. Individu yang memiliki internal locus of control berpandangan bahwa peristiwa-peristiwa yang akan terjadi diakibatkan oleh keputusan-keputusan yang dimilikinya. Individu dengan tipe tersebut menyikapi ketidakpastian lingkungan yang dihadapi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk membuat perencanaan. Locus of control eksternal menyebabkan individu merasa tidak mampu menguasai keadaan sehingga timbul kecemasan (anxiety) yang akan menurunkan keahlian/kinerja individu. Menurut Wijaya (2005), apabila internal locus of control berperan dalam diri individu, kecemasan 5

yang dialami dapat diminimalisir namun apabila yang berperan adalah eksternal locus of control maka kecemasan akan meningkat. Jadi variabel locus of control dapat dijadikan variabel moderasi dalam menentukan pengaruh sikap individu terhadap keahlian individu. Beberapa menunjukkan adanya pengaruh jenis kelamin terhadap computer anxiety. Rifa dan Gudono (1999) menemukan bahwa jenis kelamin berhubungan negatif dengan keahlian End User Computing (EUC). Karyawan pria memiliki keahlian dalam EUC yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan wanita. Hal ini disebabkan karakteristik personality yang berbeda antara pria dan wanita. Keahlian komputer berasosiasi negatif dengan sikap individu (computer anxiety), sehingga ada kemungkinan computer anxiety pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Menurut Rustiana (2004), pendekatan sosialisasi gender (gender sosialization approach) menyatakan pria dan wanita membawa perbedaan nilai dan perlakuan dalam pekerjaannya. Perbedaan ini disebabkan karena pria dan wanita mengembangkan bidang perminatan, keputusan dan praktik yang berbeda sehubungan dengan pekerjaannya. Pria akan melakukan apa saja untuk mencapai kesuksesan, termasuk untuk bertindak secara kreatif dan inovatif. Sedangkan wanita dalam melakukan tugas-tugasnya lebih mementingkan aspek harmonisasi dengan relasi pekerjaannya dan kurang menunjukkan aspek kreatif dan inovatif. Dalam kaitannya dengan keahlian menggunakan komputer, pria cenderung lebih baik dibandingkan dengan wanita. Hal ini menunjukkan bahwa pria memiliki 6

peminatan, keputusan, dan praktis yang berbeda khususnya dalam pengembangan teknologi informasi dibanding dengan wanita. Menurut Matindas, 1996 (dalam Trisanti 1999) wanita cenderung lebih cemas dalam bekerja karena takut akan penilaian orang lain. Kecenderungan wanita untuk menjadi cemas dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh Horner (1974) dalam Trisanti (1999) disebut dengan istilah fear of success. Di samping itu juga terdapat beberapa hasil penelitian yang mengatakan bahwa wanita menghadapi banyak masalah kesehatan sehubungan dengan penggunaan komputer, seperti yang dikutip oleh Alter (1996). Penggunaan komputer (Video Display Terminals/VDTs) secara terus menerus dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti stress, ketegangan pada mata, tangan, punggung, dan ketegangan otot. Lebih jauh Alter mengutip bahwa suatu penelitian yang menggunakan sampel kecil menemukan bahwa wanita hamil yang menghabiskan waktu selama 20 jam atau lebih per minggu untuk bekerja pada VDTs akan menderita keguguran dua kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja pada VDTs, selama tiga bulan pertama masa kehamilan. Hasil penelitian-penelitian yang dikemukakan tersebut masih saling kontradiksi. Beberapa temuan menunjukkan adanya pengaruh jenis kelamin terhadap computer anxiety. Rifa dan Gudono (1999) menemukan bahwa jenis kelamin berhubungan negatif dengan keahlian EUC. Karyawan pria memiliki keahlian dalam EUC yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan wanita. Rustiana (2004) juga menemukan bahwa keahlian pria lebih baik dari keahlian wanita dalam menggunakan komputer. Menurut Rifa dan Gudono (1999) serta 7

Indriantoro (2000) keahlian komputer berasosiasi negatif dengan sikap individu (computer anxiety), sehingga ada kemungkinan computer anxiety pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Namun Igbaria (1995) menemukan hasil yang berbeda bahwa tidak terdapat perbedaan sikap antara pria dan wanita dalam pemakaian personal computer. Wijaya dan Johan (2005) juga menemukan hasil yang berbeda dengan temuan Rifa dan Gudono (1999) yaitu tidak terdapat perbedaan computer anxiety pada wanita dan pria. Hal inilah yang memotivasi dilakukannya penelitian ini, agar dapat diperoleh bukti tambahan mengenai pengaruh computer anxiety terhadap keahlian pemakai komputer dengan memasukkan variabel moderasi locus of control dan gender terutama pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kabupaten Jembrana. LPD diambil sebagai objek penelitian dikarenakan LPD merupakan salah satu lembaga keuangan dalam lingkup kecil di lingkungan pedesaan dan LPD merupakan lembaga keuangan yang dipastikan ada di tiap-tiap dan di seluruh wilayah Kabupaten atau Kota, sehingga menarik menggunakan LPD sebagai objek penelitian. Kabupaten Jembrana merupakan suatu daerah yang masih menjadikan LPD sebagai suatu badan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mata pencaharian masyarakat Kabupaten Jembrana yang heterogen menjadikan LPD sebagai suatu lembaga yang dapat membantu masyarakat dalam berbagai hal dan usaha. Penerapan Teknologi Informasi yaitu sistem informasi dalam suatu perusahaan khususnya LPD tentu harus diimbangi dengan 8

kemampuan para pemakai sistem informasi didalamnya agar sistem informasi bisa berjalan secara efektif. Kabupaten Jembrana memiliki LPD sebanyak 64 LPD yang tersebar di lima kecamatan. Adapun jumlah LPD yang ada di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Jumlah LPD yang ada di Kabupaten Jembrana Nama Kecamatan Jumlah LPD Pekutatan 13 Mendoyo 19 Jembrana 9 Negara 10 Melaya 13 TOTAL 64 Sumber: Pembina Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten Jembrana, 2011 Penelitian ini dilakukan khususnya untuk mengetahui pengaruh computer anxiety dari perspektif gender terhadap keahlian pemakai komputer dengan variabel moderasi locus of control. Perluasan penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada pengguna komputer di LPD Kabupaten Jembrana untuk melihat konsistensi atas hasil penelitian yang diperoleh. Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan tersebut dirumuskan dalam pertanyaan berikut: 1. Adakah pengaruh antara computer anxiety terhadap keahlian pemakai komputer? 9

2. Apakah terdapat perbedaan computer anxiety pemakai komputer pria dan wanita? 3. Apakah locus of control memoderasi pengaruh computer anxiety terhadap kualitas pemakai komputer? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam penelitian, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Menguji pengaruh computer anxiety terhadap keahlian pemakai komputer. 2. Menguji perbedaan computer anxiety pemakai komputer pria dan wanita. 3. Menguji pengaruh computer anxiety terhadap keahlian pemakai komputer dengan memasukkan variabel locus of control sebagai variabel moderasi. 1.3 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, adapun manfaat yang diharapkan dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai pengaruh computer anxiety dari perspektif gender terhadap keahlian pemakai komputer dengan variabel moderasi locus of control, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian terkait di masa mendatang. 10

2. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi LPD Kabupaten Jembrana tentang pengaruh computer anxiety dari perspektif gender terhadap keahlian pemakai komputer dengan variabel moderasi locus of control, sehingga dapat meningkatkan pengembangan mengenai penerapan kualitas pemakai sistem informasi pada LPD yang ada. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penyajian memberikan gambaran secara garis besar, isi dan susunan laporan penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika penyajian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penyajian dari penulisan. BAB II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan landasan teori yang relevan dan berhubungan dengan skripsi yang dilakukan, pembahasan hasil penelitian sebelumnya, serta hipotesis penelitian. BAB III Metode Penelitian Bab ini menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam pemecahan masalah meliputi: lokasi penelitian, obyek penelitian, indentifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber 11

data, metode penentuan sampel, responden penelitian, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV Pembahasan Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, gambaran umum data, deskripsi hasil penelitian, dan disertai dengan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan. BAB V Penutup Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan yang mencakup seluruh hasil penelitian dan juga merekomendasikan saran-saran yang dipandang perlu berdasarkan atas kesimpulan yang dilakukan. 12