BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Identitas Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
Identitas Nasional Dan Pembangunan Stabilitas Nasional

CIVIC EDUCATION. Identitas Nasional. Oleh : Idzan Mustafidah ( ) Dosen Pengampu : H. M. Sudiyono, M. Pd

Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

IDENTITAS NASIONAL. Februl Defila Yola Sri Wahyuni Wahyu Rahma Dahlia Novita Wahyuli Windy Violita

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Tugas mata kuliah pkn makalah identitas nasional. A. Latar Belakang

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Lemahnya Kesadaran Masyarakat Indonesia Terhadap Nilai-nilai Pancasila

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional 2012 BAHAN AJAR. Dwi Sulisworo, Tri Wahyuningsih, Dikdik Baehaqi Arif [IDENTITAS NASIONAL]

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL. Modul ke: Syahlan A. Sume. Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari tugas ini yaitu:

IDENTITAS NASIONAL/JATI DIRI BANGSA

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

IDENTITAS NASIONAL dan tantangan era Globalisasi. Oleh : Dewi Triwahyuni, S.IP., M.Si.

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

Paham Nasionalisme atau Paham Kebangsaan

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KEWARGANERAAN. Modul ke: 04FEB IDENTITAS NASIONAL. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

TUGAS AKHIR PANCASILA. Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern. dan Global Reformasi

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

EKSTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Landasan & Tujuan Pen. Pancasila. Fitri Dwi Lestari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

PANCASILA UNTUK INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

PANCASILA. Pancasila Merupakan Bagian Matakuliah Pengembangan Kepribadian. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Legislatif dan anggota Perwakilan Daerah, yang akan disusul dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden untuk periode

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PENDIDIKAN PANCASILA Pertemuan I : Pengantar Materi dan Silabus Pendidikan Pancasila NOVIA KENCANA, S.IP, MPA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

TUGAS AKHIR. Irton, SE, M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA DOSEN

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

TUTORIAL DALAM RANGKA UJIAN DINAS DAN PENYESUAIAN PANGKAT BPOM-RI

SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

IDENTITAS NASIONAL Pengertian Identitas Jenis Identitas Atribut Identitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia


Transkripsi:

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Identitas Nasional Istilah Identitas nasional secara terminologis Adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Jadi adapun pengertian identitas sendiri Adalah ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang bisa membedakannya. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional Adalah suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa. Budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan cirri-ciri khas. Dengan cirri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya. Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum mauknya agama-agama besar dibumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam suatu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan uraian diatas, kepribadian sebagai suatu identitas nasional suatu bangsa Adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadianindividu-individu sebagai unsure yang membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu pengertian identitas nasionl suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan pengertian peoples character, Nasional Character atau National Identity. Dalam hubungannya dengan identitas nasional Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia kiranya sangat sulit jikalau hanya 1

dideskripsikan berdasarkan ciri khas fisik. Hal ini mengingat bangsa Indonesia itu terdiri atas berbagai macam unsure etnis, ras, suku, kebudayaan, agama, serta karakter yang sejak asalnya memang memiliki suatu perbedaan. Oleh karena itu kepribadian bangsa Indonesia sebagai suatu identitas nasional secara historis berkembang dan menemukan jati dirinya setelah proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Namun demikian identitas nasional suatu bangsa tidak cukup hanya dipahami secara statis mengingat bangsa Adalah merupakan dari manusia-manusia yang senantiasa berinteraksi dengan bangsa lain didunia dengan segala hasil budayanya. Oleh karena itu identitas nasional suatu bangsa termasuk identitas nasional Indonesia juga harus dipahami dalam konteks dinamis. Arti dinamis yaitu bagaimana bangsa itu melakukan akselerasi dalam pembangunan, termasuk proses interaksinya secara global dengan bangsa-bangsa lain didunia internasional. Oleh karena itu dalam hubungannya dengan identitas nasional secara dinamis, dewasa ini bangsa Indonesia harus memiliki visi yang jelas dalam melakukan reformasi. B. Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional Identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, cirri khas serta keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh berbagai faktor. Sedikitnya ada 2 faktor yang mendukung kelahiran identitas suatu bangsa, yaitu factor objektif dan subjektif. Bagi bangsa Indonesia factor objektif mendukung kelahiran identitas nasional meliputi factor geografis-ekologis dan demokratis. Sedangkan faktor subjektif adalah faktor historis, social, politik dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Selain faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya., melalui interaksi berbagai factor yang ada didalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai factor tersebut melahirkan proses pembentukan, masyarakat, bangsa, dan Negara 2

bangsa beserta identitas bangsa indonesai yang muncul tatkala nasionalisme berkembang diindonesia pada awal abad XX. Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castell dalam bukunya, The power of Identity (Suryo,2002) mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis anatara empat factor penting yaitu: 1) Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama, wilayah serta bahasa daerah merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda denga kekhasan masing-masing memiliki ciri khasnya bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman dan hal inilah yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika. 2) Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia proses pembentukan identitas nasional yang dinamis sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan Negaranya. Dalam hubungan ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia. 3) Faktor penarik, mencakup kodifikasi dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi dan pemantapan system pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa resmi Negara dan bangsa Indonesia. Bangsa melayu telah dipilih sebagai bahasa antar etnis yang ada diindonesia, meskipun masing-masing etnis atau daerah diindonesia telah memiliki bahasa daerah masing-masing. 3

4) Faktor reaktif, meliputi penindasan, dominasi dan alternative melalui memori kolektif rakyat. Penderitaan dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan factor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia. C. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain didunia. Tatkala bangsa indonessia berkembang menuju fase nasionalisme modern,diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Para pensiri negara menyadari pentingnya dasar fisafat ini, kemudian melakukan suatu penyelidikan yang dilakukan oleh badan yang akan meletakkan dasar filsafat bangsa dan Negara yaitu BPUPKI. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa tersebut yang diangkat dari filsafat hidup atau pandangan umum bangsa Indonesia yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber kepada kepribadiannya sendiri. Hal inilah menurut Titus dikemukakan bahwa salah satu fungsi filsafat Adela kedudukannya sebagai suatu pandangan hidup masyarakat. Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dari keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi filsafat pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan oleh suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu fase historis yang cukup panjang. Pancasila sebelum dirumuskan secara formal yuridis dalamdalam pembukaan UUD 1945. Sebagai dasar filsafat Negara Indonesia, nilai-nilainya telah ada pada bangsa indonesi. 4

Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri Negara untuk dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Proses perumusan materi pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam siding-sidang BPUPKI pertama, siding panitia 9, siding BPUPKI kedua, serta akhirnya disahkan secara formal yuridis sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. D. Sejarah Budaya Bangsa sebagai Akar Identitas Nasional Sejarah terbentuknya bangsa Indonesia sejak zaman kutai, Sriwijaya, Majapahit serta kerajaan lainnya sebelum penjajahan bangsa asing di Indonesia. Proses terbentuknya banga dan Negara Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan pada abad ke-iv, ke V, kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai Nampak pada abad ke- VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra dipalembang, kemudian kerajaan Airllannga dan Majapahit di jawa timur serta kerajaan-kerajaan lainnya. Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada budaya ini menurut Yamindiistilahkan sebaagai fase terbentuknya nasionalisme lama dan oleh karena itu secara objektif sebagai dasar identitas nasionalime Indonesia. Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern menurut Yamin dirintis oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetus pada Sumpah Pemuda pada tahun 1982. Akhirnya titik komulasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menemukan ientitas nasionalnya sendiri, membentuk suatu bangsa dan Negara Indonesia tercapai pada tanggal 17 agustus 1945 yang kemudian diproklamasikan sebagai suatu kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu akar-akar nasionalisme Indonesia yang berkembangdalam perspektif sejatah sekaligus juga merupakan unsure-unsur identitas nasional yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia. 5

E. Sikap Masyarakat Indonesia Terhadap Identitas Nasional Indonesia Implementasi atau penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Contoh sederhana dari implementasi identitas nasional yaitu kewajiban diadakanya upacara bendera setiap hari senin pada seluruh instansi sekolah maupun non sekolah. Dalam upacara bendera, terdapat banyak sekali unsur identitas negara. Seperti pengibaran sang saka merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan lagu nasional lain, pembacaan UUD 1945, pembacaan Pancasila, dan pada penutup di akhiri dengan doa (agama). Kegiatan upacara ini dilaksanakan dari tingkat SD hingga SMA, bahkan ada Perguruan Tinggi yang melaksanakan Upacara Bendera. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah dijarkan bagaimana mengimplementasikan identitas nasional sejak dini. Namun, masih banyak yang tak acuh dalam kegiatan semacam ini. Kebanyakan dari mereka menganggap kegiatan upacara hanya sebagai kewajiban agar terbebas dari hukuman yang sudah diterapkan. Dan juga kurangnya penjelasan tentang makna dari kegiatan upacara itu sendiri. Sehingga mereka tak acuh dengan makna dibalik upacara bendera ini. Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola 6

pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan. 7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya ang tumbuh dan berkembang dalam berbagain aspek kehidupan suatu nation(bangsa) dengan cirri-ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa identitas nasional indonesia Adela pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti luas. Paham nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari cangkraman colonial dan Negara merupakan bangsa yang memiliki bangunan politik. Menurut penganutnya paham nasionalisme bukanlah nasionalisme yang berwatak sempit (chauvinisme) melainkan bersifat toleran dan tidak memaksa. B. Saran 1. Diharapkan masyarakat lebih menyadari pentingnya karakteristik identitas nasionalis dan karakteristik nasionalisme dalam diri generasi penerus bangsa. 2. Diaharapkan informasi ini dapat tersebar luas kemasyarakat agar mengetahui pentingnya karakteristik identitas nasional dan karakteristik nasionalisme sebagai tonggak kemajuan Negara. 3. Agar ditindak lanjuti oleh pihak lain atau teman-teman dan kalangan yang peduli terhadap identitas dan nasionalisme Indonesia. 8