II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011, di Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi, Cibalagung, Bogor. Analisis kualitas air dilakukan di Lingkungan Akuakultur Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 2.2 Metode Penelitian 2.2.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu perbedaan padat tebar yang dipelihara pada sistem resirkulasi outdoor. Perlakuan meliputi kontrol 50 ekor/m 2 merupakan padat tebar yang biasa dilakukan petani, perlakuan 1 (P1) 100 ekor/m 2 dan perlakuan 2 (P2) 150 ekor/m 2. Sistem resirkulasi yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat melalui Lampiran 1. 2.2.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian melalui tahapan persiapan dan pemeliharaan. Persiapan kolam budidaya ikan lele adalah kolam beton berukuran 3 x 3,25 x 0,75 m 3 sebanyak 9 buah. Sebelum digunakan untuk proses pemeliharaan, kolam dibersihkan dengan membuang air yang ada sebelumnya, disikat dan dikeringkan, selanjutnya sumber air yang berasal dari saluran outlet kolam ikan nilem dialirkan ke kolam ikan lele. Ikan yang akan digunakan yaitu ikan lele sangkuriang Clarias sp. dengan bobot sekitar 10-13 g/ekor. Sebelum tebar awal dilakukan, ikan diadaptasikan terlebih dahulu dalam kolam penampungan selama 7 hari. Masa pemeliharaan ikan berlangsung selama 40 hari dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari dengan Feeding Rate sebesar 3% (BBAT, 2005). Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein sekitar 30%. 3
2.3 Parameter Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pengukuran parameter kualitas air yang meliputi suhu, ph, DO, amonia, nitrit, nitrat dan parameter biologi ikan yang dihitung meliputi kelangsungan hidup (SR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, hasil produksi dan Feed Convertion Ratio (FCR). 2.3.1 Kualitas air Pengukuran kualitas air dilakukan setiap 10 hari sekali pada kolam, terdiri dari sifat fisika kimia air media selama 40 hari masa pemeliharaan yaitu suhu, ph, DO, amonia, nitrit dan nitrat (Tabel 1). Tabel 1. Parameter kualitas air, satuan, peralatan dan tempat analisis Parameter Satuan Peralatan Tempat Analisis Kualitas Air Fisika Air 1. Suhu air o C DO meter Lapangan Kimia Air DO DO meter Lapangan ph ph- meter Lapangan TAN Nitrit Nitrat 4
2.3.2 Biologi Ikan Pengukuran biologi ikan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan jumlah sampel 25 ekor setiap kolam untuk data laju pertumbuhan spesifik (SGR) dengan mengambil data panjang dan bobot dari ikan sampel. Sedangkan untuk perhitungan kelangsungan hidup (SR), pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, hasil produksi dan FCR dilakukan pada akhir penelitian. 2.3.2.1 Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup (SR) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Goddard,1996) : Keterangan : SR = Kelangsungan hidup /Survival Rate (SR)(%) Nt = Jumlah ikan yang hidup di akhir penelitian (ekor) No = Jumlah ikan yang hidup di awal penelitian (ekor) 2.3.2.2 Laju Pertumbuhan Spesifik Laju pertumbuhan spesifik (%) dihitung menggunakan rumus dari Huisman (1989) : Keterangan: α W t W 0 = Laju pertumbuhan spesifik = Bobot akhir rata-rata (gr) = Bobot awal rata-rata (gr) 5
2.3.2.3 Pertumbuhan Bobot Mutlak (1979) : Pertumbuhan bobot mutlak dihitung dengan menggunakan rumus Effendi ΔW = Wt - Wo Keterangan : ΔW = Pertumbuhan bobot mutlak Wt = Rata-rata bobot individu pada hari ke-t (g) Wo = Rata-rata bobot individu pada hari ke-0 (g) 2.3.2.4 Pertumbuhan Panjang Mutlak Ukuran panjang pada lele adalah antara ujung kepala hingga ujung ekor lele. Pertumbuhan panjang mutlak dihitung dengan menggunakan rumus Effendi (1979) : Keterangan : Pm = Pertumbuhan panjang mutlak Lt = Rata-rata panjang individu pada hari ke-t (cm) Lo= Rata-rata panjang individu pada hari ke-0 (cm) 2.3.2.5 Hasil Produksi Hasil biomassa produksi dihitung dengan menggunakan rumus Effendi (2004) : P = w x N Keterangan : P = Produksi biomassa (g) w= Bobot rata-rata (g/ekor) N= Jumlah populasi (ekor) 2.3.2.6 Feed Convertion Ratio (FCR) Pada penelitian ini perhitungan parameter FCR digunakan rumus NRC (1993): FCR = F / (B t -B 0 +BD), BD = 0 6
keterangan : FCR = Feed Conversion Ratio Bt = Biomassa ikan akhir (gram) B 0 = Biomassa ikan awal (gram) 2.4 Analisis Data Hasil penghitungan data dianalisis menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 untuk tabulasi data dan penyajian grafik. SPSS 16.0 digunakan untuk Analisis Ragam (ANOVA) dan uji F pada selang kepercayaan 95%. Program tersebut digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh perlakuan terhadap perbedaan padat tebar, kelangsungan hidup, dan laju pertumbuhan harian ikan lele. Jika berpengaruh nyata, dilakukan uji lanjut antar perlakuan dengan menggunakan uji Tuckey atau beda nyata jujur. 7