KARYA TULIS ILMIAH. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapai Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut undang undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. MUHAMMAD ILDREM PROVSU

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.E DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RUANG ARJUNA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG JALAK RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TN.P DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI BERPAKAIAN / BERHIAS DIRUANG ARJUNA RSJD SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun Oleh : DIAN ISMIA WARDANI J KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUANG SUMBODRO RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang Undang No. 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, mampu memberikan kontribusi pada komunitasnya.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN KASUS DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

BAB I PENDAHULUAN. menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri,

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

KAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SADEWA RSJD KOTA SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. L DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN PADA Tn. E DI RUANG P8 WISMA ANTAREJA RSJ Prof. dr.

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi perkembangan individu secara fisik, mental, spiritual, dan sosial

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : ARIS SETYAWAN J

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang optimal. Salah satu teori orem ialah self care deficit, Inti dari teori ini

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DIRUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2009) memperkirakan 450 juta. orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.L DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dengan masyarakat (Maslim, 2002 ; Maramis, 2010). masalah yang mesti dihadapi, baik menggunakan fisik ataupun psikologig

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDIRUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA HARGA DIRI RENDAH DI RUANG AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENERAPAN TERAPI RELIGIUS DZIKIR PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI DI WISMA SETYOWATI RSJ PROF. DR.

LAPORAN KASUS PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN PADA

LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN MASALAH DEFISIT PERAWATAN DIRI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RSJ DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

BAB II PENGELOLAAN KASUS

2.7 Asuhan Keperawatan A. Pengkajian

BAB 1 PENDAHULUAN. melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. psikososial seperti bencana dan konflik yang dialami sehingga berdampak. meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa(keliat, 2011).

NASKAH PUBLIKASI. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. W DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut yang disertai dengan perilaku mengamuk yang tidak dapat dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

KAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SADEWA RSJD KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KORBAN PASUNG DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir dan Muhith, 2011). mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

Gambaran Kinerja Perawat dalam Memenuhi Kebutuhan Personal Hygiene Klien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa ditemukan disemua lapisan masyarakat, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala

PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

PENGARUH PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Koping individu tidak efektif

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.T DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental (Maramis, 2009).

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI / MANDI, BERHIAS DAN BERPAKAIAN DI RUANG SADEWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapai Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun oleh: NANDA BAYU PRADHITAMA J200120024 PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN A DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI / MANDI, BERHIAS, BERPAKAIAN DI RUANGAN SADEWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Nanda Bayu Pradhitama, 2015, 59 halaman) ABSTRAK Latar Belakang : Kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi masalah dan mampu memberikan kemampuan untuk kelompoknya. Pada tahun 2013 angka yang pernah mengalami masalah gangguan jiwa mencapai 25 % dan 1 % diantaranya pernah mengalami gangguan jiwa berat. Di Indonesia rata rata gangguan jiwa berat seperti halusinasi, waham, kemampuan berpikir, gangguan proses pikir serta tingkah laku aneh, misalnya di jawa tengah penderita gangguan berat sebesar 2,3 %. Berdasarkan masalah tersebut penulis tertarik ingin memberikan asuhan keperawatan kepada penderita gangguan jiwa khususnya pada klien dengan defisit perawatan diri untuk menjaga kebersihan diri pada klien di ruang Sadewa Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan defisit perawatan diri. Hasil : Setelah di lakukan asuhan keperawatan menggunakan strategi pelaksanaan pada klien dengan gangguan defisit perawatan diri, didapatkan hasil klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat menggenal tentang pentingnya kebersihan diri, klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat, klien dapat melakukan kebersihan diri secara mandiri, klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri. Kesimpulan : Masalah keperawatan klien mengenai Defisit Perawatan Diri, pada dasarnya dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagian besar masalah dapat teratasi dengan bantuan perawat. Kata Kunci : Defisit Perawatan Diri, Asuhan Keperawatan

NURSING CARE OF MR A WITH SELF-CARE DEFISIT : PERSONAL HYGIENE AND DRESS IN SADEWA S ROOM AT THE HOSPITAL OF SURAKARTA REGION ( Nanda Bayu Pradhitama, 2015, 59 pages ) ABSTRACT Background : Mental health is a condition in which an individual can develop physically, mentally, spiritually and socially so that the individual is aware of his own abilities, can cope with the problem and are able to provide the ability to group. In 2013 the numbers have experienced problems of mental disorders reaches 25% and 1% of them have experienced severe mental disorder. In Indonesia, the average - average severe mental disorders such as hallucinations, delusions, thinking ability, impaired thought processes and strange behavior, for example in Central Java disorders of 2.3% by weight. Based on these problems the authors are interested to provide nursing care to patients with mental disorders, especially in clients with selfcare deficit to maintain personal hygiene to the client in the room Sadewa Mental Hospital of Surakarta. Aim of Research : To know the nursing care to clients with self-care deficit disorder. Result : Having done using the strategy of implementation of nursing care to clients with impaired self-care deficit, the result the client can establish a trusting relationship, the client can menggenal about the importance of personal hygiene, the client can perform personal hygiene with the help of nurses, clients can perform personal hygiene independently, the client can maintain personal hygiene independently. Conclusion : Nursing problems clients on Self Care Deficit, basically can be performed well and most of the problems can be resolved with the help of nurses Key words : Deficit Care, Nursing Care

A. Latar Belakang Berdasarkan laporan rekam medik (RM) Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, di dapatkan data pada periode bulan Januari - Maret 2015 tercatat jumlah pasien rawat inap yaitu dengan gangguan halusinasi berjumlah 4.021 klien, dengan gangguan resiko perilaku kekerasan berjumlah 3.980 klien, dengan gangguan defisit perawatan diri berjumlah 1.026 klien dan dengan gangguan waham berjumlah 401 klien. Dan dengan kasus rawat inap berjumlah 9.428 klien yang berada di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Sedangkan dari data pada bulan januari - maret 2015, klien yang mengalami gangguan defisit perawatan diri menduduki peringkat ketiga dengan jumlah pasien 1.026 klien, yang masuk ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih rinci tentang Asuhan Keperawatan dengan gangguan Defisit Perawatan Diri di ruang Sadewa, Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakata. B. Pengertian Menurut Keliat (2007), Kurangnya perawatan diri pada gangguan jiwa terjadi akibat adanya proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan sendiri, berhias secara mandiri dan eliminasi / toileting secara mandiri. C. Etiologi Menurut Tarwoto dan Wartonah dalam Dermawan dan Rusdi (2013), penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut : a. Kelelahan fisik b. Penurunan kesadaran

D. Pohon masalah Akibat Isolasi Sosial Core Problem Defisit Perawatan Diri Penyebab Harga Diri Rendah Gmbar 2. 1. Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri. E. Tanda dan Gejala Menurut Herman, (2011), tanda dan gejala seseorang yang mengalami gangguan defisit perawatan diri adalah a. Mandi / hygiene Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu, atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar dari kamar mandi. b. Berpakaian / berhias Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian, meninggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil pakaian, dan mengenakan sepatu. c. Makan Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan, membuka container, memanipulasi

makanan dalam mulut, mengambil makanan dalam wadah lalu memasukkannya dalam mulut, melengkapi makanan, mencerna makanan menurut cara yang diterima di masyarakat, mengambil cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanan dengan aman. d. BAB / BAK Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah BAB / BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil. F. Biodata Klien bernama Tn A, klien bertempat tinggal di Bojong, klien berumur 34 tahun, jenis kelamin laki-laki, klien beragama islam, status belum menikah, pendidikan terakhir SLTA. Klien masuk Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta sejak tanggal 7 April 2015. Penanggung jawab klien adalah Tn A, bertempat tinggal di Bojong, berusia 29 tahun, hubungan dengan pasien adalah adik ipar. G. Analisa Data Pada Pengkajian hari Rabu,15-4-2015 di dapatkan data data subyektif : klien mengatakan tidak mau bersosialisasi dalam kegiatan masyarakat, klien jarang bercakap cakap dengan orang lain, klien lebih suka menyediri. Data obyektif : klien menyendiri, klien terlihat lesu, klien pendiam. Pada Pengkajian hari Kamis dan Jumat, 16-4-2015 dan 17-4-2015 di dapatkan data Data Subyektif : Klien mengatakan kebersihan tidaak terlalu penting, klien mengatakan jarang mandi, malas gosok gigi dan jarang ganti baju. Data Obyektif : klien terlihat kotor, rambut tampak kotor, gigi klien kotor Dari data di atas maka penulis menegakkan diagnose keperawatan sebagai berikut :

1. Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri berhubungan dengan defisit perawatan diri. 2. Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri / mandi, berhias, berpakaian berhubungan dengan harga diri rendah di tandai kurangnya kemampuan dan motivasi perawatan diri. H. Pengkajian Format pengkajian meliputi aspek aspek identitas klien. Alasan masuk, faktor presdiposisi, faktor prepitasi, fisik, psikososial dan lingkungan, pengetahuan dan aspek medik. Format pengkajian ini dibuat agar semua data relevan tentang masalah klien saat ini, yang lampau atau yang pontensial didapatkan sehingga diperoleh suatu dasar yang lengkap. Data yang di peroleh penulis juga di dapat dengan cara : wawancara yaitu penulis langsung berinteraksi dengan klien, observasi yaitu penulis melakukan pengamatan terhadap keadaan dan perilaku klien. Studi dokumentasi yaitu penulis mendapatkan data dari catatan keperawatan klien dan informasi dari perawat ruang, studi kasus yaitu penulis mengumpulkan berbagai referensi tentang defisit perawatan diri. I. Diagnosa yang muncul pada kasus Menurut Nanda. 2012, Diagnosa Keperawatan adalah interprestasi ilmiah dari data pengkajian yang di gunakan untuk mengarahkan perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Menurut Fitria, (2009), pada pohon masalah di jelaskan bahwa harga diri rendah merupakan etiologi (cause), gangguan defisit perawatan diri merupakan masalah utama (core problem), sedangkan pada gangguan isolasi sosial merupakan akibat (effect). Pada kasus Tn A, pada analisa data penulis memprioritaskan diagnosa keperawatan Defisit perawatan diri kebersihan diri / mandi, berhias dan berpakaian.

Data yang memperkuat penulis dalam mengangkat diagnosa utama yaitu defisit perawatan diri : kebersihan diri / mandi, berhias, berpakaian yaitu dengan pengkajian data Subyektif yang di peroleh : Tn A mengatakan jarang mandi karena sudah lama tidak bertemu dengan keluarganya, klien Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta (RSJD), Tn A juga mengatakan tidak pernah ikut serta dalam kegiatan masyarakat seperti gotong royong karena tidak di hargai dan di rendahkan oleh masyarakat. Sedangkan dari pengkajian data Obyektif yang di peroleh : Tn A tampak kurang rapi, badan tampak kotor, rambut tampak kotor, tidak mandi dan gigi terlihat kotor. Keadaan pada Tn A tampak kotor. Klien juga memakai baju seragam dari rumah sakit. J. Kesimpulan Berdasarkan studi kasus asuhan keperawatan pada Tn A dengan Gangguan Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri / Mandi, Berhias, Berpakaian yang telah penulis lakukan, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada kasus ini di temukan dua diagnosa yaitu gangguan isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan defisit perawatan diri dan defisit perawatan diri : kebersihan diri / mandi, berhias dan berpakaian berhubungan dengan harga diri rendah. 2. Setelah di berikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam klien mampu membina hubungan saling percaya, mengenal pentingnya kebersihan diri, dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat, dapat melakukan kebersihan secara mandiri dan dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri. K. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat memberikan saran penulis untuk perbaikan dan peningkatan mutu asuhan keperawatan bagi : 1. Institusi

Menambah referensi karya tulis ilmiah tentang masalah keperawatan jiwa khususnya pada masalah Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri / Mandi, Berhias, Berpakaian dan memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai adanya perumusan diagnosa tunggal khususnya pada asuhan keperawatan dengan masalah Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri / Mandi, Berhias, Berpakaian. 2. Perawat Dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien, khususnya pada gangguan Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri / Mandi, Berhias, Berpakaiandan melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan keperawatan sesuai dengan SOP (Standart Oprasional Produser) yang telah di tetapkan. 3. Rumah Sakit Dapat meningkatkan kualitas dan mutu dalam memberikan pelayanan keperawatan khususnya pada klien dengan gangguan Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri / Mandi, Berhias, Berpakaian dan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan SOP (Standart Operasional Prosedur) dan memberikan SOAP khususnya pada klien dengan Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri / Mandi, Berhias, Berpakaian. 4. Klien dan Keluarga Untuk klien di harapkan untuk mengikuti program terapi yang telah di rencanakan oleh dokter, perawat dan petugas kesehatan lain untuk memberikan proses kesembuhan pada klien dan untuk Keluarga diharapkan mampu untuk memberikan dukungan dan motivasi pada klien dalam mengembalikan kepercayaan diri klien baik di rumah maupun di rumah sakit. L. Daftar Pustaka Damaiyanti dan Iskandar. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.

Dermawan, D dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing. Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan. Jakarta : Salemba Medika. Heardman dalam Nanda International. 2012. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Herman, Ade. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika. Keliat, B A. dkk. 2014. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic Course). Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Kemenkes RI.2013. Riset Kesehatan Dasar. Kemenkes RI. Kusumawati, F dan Yudi Hartono, 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika Prabowo, E. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : Nuha Medika Riyadi, S dan Teguh Purwanto. 2013. Asuhan Keperawatan Jiwa. Edisi 1. Yogyakarta : Graham Ilmu Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.