IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

dokumen-dokumen yang mirip
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN. harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

BAB 3 METODE PENELITIAN

VI. PERBANDINGAN HARGA LAHAN. bandara berasal dari transaksi lahan yang terjadi pada tahun 2005 sampai 2007.

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

IV METODOLOGI PENELITIAN

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek adalah lokasi atau bisa saja produk yang digunakan untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Harga lahan secara nyata merupakan keseimbangan antara permintaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat.

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

VI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH KERITING

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. daerah kawasan sekitar alun-alun Kota Batu yaitu sebagai pedagang.

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

III. KERANGKA PEMIKIRAN Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden. nilai WTA dari masing-masing responden adalah:

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan memperhatikan bahwa di daerah ini telah dilakukan pembangunan terhadap Bandara Raja Haji Fisabilillah. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret April 2011. 4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara berupa kuisioner pada responden. Sementara data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dari instansi-instansi dan literatur yang terkait dengan penelitian. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer. Data sekunder meliputi peta, data admisnistrasi kecamatan, data administrasi kelurahan, perundang-undangan yang berkaitan dengan data penelitian dan data relevan lain yang mendukung penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah, seperti Kantor Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kantor Kelurahan Pinang Kencana, Kantor Kelurahan Batu Sembilan, Badan Pusat Statistik Kota Tanjungpinang dan literatur yang terkait dengan penelitian. 4.3 Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling terhadap bidang tanah permukiman yang telah dilakukan transaksi pasar sebelum dan setelah pengembangan bandara. Sampel titik bidang tanah tersebut diperoleh dari 29

responden yang melakukan transaksi jual beli lahan antara tahun 2005 hingga tahun 2010 di Kecamatan Tanjungpinang Timur atau penduduk sekitar bandara yang melakukan penawaran lahannya untuk dijual. Daerah pengambilan sampel meliputi dua kelurahan yang berada di sekitar gerbang masuk menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah. Daerah tersebut mencakup Kelurahan Pinang Kencana dan Kelurahan Batu Sembilan. Jumlah sampel sebanyak 38 responden. 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan Minitab 14. Metode analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Matriks Metode Analisis Data No. Tujuan Penelitian Sumber Data 1. Menganalisis perbandingan harga lahan di Kecamatan Tanjung Pinang Timur sebelum dan setelah adanya pengembangan Bandara Raja Haji Fisabilillah. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kecamatan Tanjung Pinang Timur sebelum dan setelah dilakukan pengembangan. Wawancara (data primer) Wawancara dan data sekunder Metode Analisis Data Adjustment harga dan analisis deskriptif Analisis regresi double log dan analisis deskriptif Jenis Data Harga per satuan m 2 lahan permukiman yang diperoleh kemudian di-adjust sehingga menjadi comparable. Nilai koefisien dari luas lahan, jarak bidang tanah ke Bandara, jarak bidang tanah ke jalan raya terdekat, status jalan, bentuk dan topografi lahan. 30

4.4.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif diperlukan dalam melakukan analisis data dengan menggunakan berbagai cara misalnya dengan menampilkan grafik, diagram, serta rekapitulasi data dalam bentuk tabel. Analisis deskriptif bersifat ekstraploratif berupaya menelusuri dan mengungkapkan struktur dan pola data tanpa mengaitkan secara kaku asumsi-asumsi tertentu (Juanda, 2007). Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk menggambarkan harga lahan yang terjadi dalam bentuk tabel. Analisis deskriptif juga digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan permukiman yang terjadi di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Dengan demikian, hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk yang lebih jelas dan mudah dipahami. 4.4.2 Adjusment Harga Menurut Hadianto (2009), adjustment harga sangat diperlukan agar data yang diperoleh memiliki satuan yang sama sehingga dapat diperbandingkan (comparable). Adjustment harga dilakukan terhadap tiga faktor, yaitu faktor waktu, jenis transaksi dan status hak kepemilikan lahan. Adjustment terhadap faktor waktu merupakan penarikan setiap harga kedalam harga tahun dilakukannya pemodelan. Adjustment terhadap jenis transaksi merupakan penarikan setiap harga lahan kedalam jenis transaksi jual beli. Jika terdapat data harga lahan berupa harga penawaran, maka penawaran pasar sangat penting untuk dilakukan. Data penawaran tersebut perlu di-adjust terhadap jenis transaksinya menjadi transaksi jual beli. Untuk memperoleh besarnya nilai persentase perbedaan harga lahan berdasarkan jenis transaksinya, diperlukan beberapa perbandingan data harga lahan berupa harga penawaran dan harga jual atau beli 31

lahan yang memiliki karakteristik yang sama. Nilai persentase perbedaan tersebut kemudian dikalikan dengan harga penawaran yang diperoleh. Sementara adjustment terhadap status hak kepemilikan merupakan penarikan setiap harga kedalam status hak milik. Tahapan adjusment harga yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada flow chart berikut: Survey/ Pengambilan Data Primer Data Harga Lahan Adjusment Harga Perhitungan Harga Lahan Status Hak Transaksi Waktu Tidak Comparable Ya Harga Lahan (Rp/m 2 ) Hasil Perbandingan Harga Lahan Sebelum dan Setelah Pengembangan Bandara Gambar 8. Flow Chart Adjusment Harga 32

4.4.3 Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan. Analisis ini digunakan untuk membuat model pendugaan terhadap nilai-nilai parameter yang menjelaskan hubungan antar variabel penjelas dan variabel respon. Model regresi yang digunakan adalah regresi berganda dengan model double log. Parameter regresi diduga dengan metode pendugaan OLS (Ordinary Least Square). Adapun sifat-sifat OLS menurut Gujarati (2003), penaksiran OLS tidak bias, penaksiran OLS mempunyai varian yang minimum, konsisten, efisien dan linier. Metode double log dengan metode pendugaan OLS, dimaksudkan untuk melihat model pendugaan secara statistik. Salah satu ciri dari model double log yaitu koefisien kemiringan nilai koefisien dugaan mengukur elastisitas variabel tak bebas dengan variabel bebas. Persamaan double log dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut: Ln Y = β 0 β 1 LnX 1 β 2 LnX 2 β 3 LnX 3 + β 4 D 4 + β 5 D 5 + β 6 D 6 + ε i Hipotesis: β 1, β 2 dan β 3 < 0, dan β 4, β 5, β 6 > 0 Keterangan: Y = Harga lahan (Rp/m 2 ) β = Koefisien/intersep X 1 = Luas lahan (m 2 ) X 2 X 3 D 4 D 5 D 6 = Jarak bidang tanah ke bandara (meter) = Jarak bidang tanah ke jalan raya (meter) = Status jalan Jalan arteri = 1; jika lainnya = 0 = Bentuk lahan Segiempat = 1; jika lainnya = 0 = Topografi lahan Topografi datar = 1; jika lainnya = 0 33

ε i = error term yang menunjukkan adanya faktor lain yang turut menentukan harga lahan Untuk dapat melakukan analisis terhadap perbandingan harga lahan sebelum dan setelah dilakukannya pengembangan Bandara Raja Haji Fisabilillah, maka perhitungan dipisahkan menjadi dua bagian yaitu harga lahan sebelum pengembangan dan setelah pengembangan bandara dilakukan. Harga lahan sebelum pengembangan dilihat mulai dari tahun 2005 sampai tahun 2007. Sementara harga lahan setelah pengembangan bandara dilihat dari tahun 2008 sampai tahun 2010. Setelah nilai sebelum dan setelah pengembangan bandara diperoleh, kedua nilai tersebut kemudian dibandingkan. Data yang dibandingkan adalah data harga lahan hasil adjustment harga. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung besarnya nilai inflasi lahan yang terjadi. Dengan demikian, kedua nilai dapat dianalisis sejauh mana perubahan harga lahan yang terjadi setelah dilakukannya pengembangan Bandara Raja Haji Fisabilillah di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Dalam analisis regresi, evaluasi terhadap model perlu dilakukan untuk mengetahui apakah model yang telah dihasilkan adalah baik. Terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi model ekonometrika yaitu kriteria ekonomi, kriteria statistik, dan kriteria ekonometrika. Model yang dievaluasi berdasarkan kriteria ekonomi akan dilihat tanda dan besaran tiap koefisien dugaan yang diperoleh. Kriteria ekonomi mensyaratkan tanda dan besaran yang terdapat pada tiap koefisien dugaan sesuai dengan teori ekonomi. Berdasarkan kriteria statistik, akan dilihat besarnya nilai koefisien determinasi (R 2 ), Adjusted R-Square (adj-r 2 ), nilai uji F dan uji-t. 34

Pengujian terhadap kriteria ekonometrika adalah berdasarkan pada pelanggaran asumsi dalam metode OLS. Penyimpangan yang terjadi terhadap asumsi BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) akan menyebabkan estimasi terhadap nilai yang diukur menjadi tidak valid. Pada kriteria ekonometrika yang digunakan ialah dengan melihat adanya multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Gujarati (2006) menjelaskan serangkaian evaluasi model dapat dilakukan sebagai berikut: 4.4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) dan adj-r 2 Nilai determinasi R 2 diinterpretasikan sebagai proporsi total keragaman Y yang dapat dijelaskan oleh model regresi X terhadap Y. Nilai R 2 berkisar antara 0 dan 1. Makin besar nilai R 2 makin cocok hubungan regresi yang menggambarkan pola hubungan X dan Y. Nilai R 2 = 1 menunjukkan bahwa variabel X memiliki kecocokan sempurna dengan variabel Y. Jika nila R 2 bernilai nol, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara X dan Y. Rumus menghitung R 2 adalah: R 2 = JKR JKT Keterangan: JKR = Jumlah Kuadrat Regresi JKT = Jumlah Kuadrat Total Nilai Adjusted R-Square secara umum mempunyai karakteristik yang diinginkan sebagai ukuran goodness of fit (kebaikan dari kesesuaian model) daripada R 2. Jika variabel baru ditambahkan ke dalam model, R 2 selalu naik, tetapi adj-r 2 dapat naik dapat turun. Oleh karena itu, lebih disarankan 35

menggunakan nilai adj-r 2. Nilai adj-r 2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: adj-r 2 = 1 (1 R 2 )[(n 1) / (n k)] Nilai adj-r 2 tidak akan pernah melebihi nilai R 2 bahkan bisa turun jika ditambahkan variabel bebas yang tidak perlu. Nilai adj-r 2 dapat bernilai negatif jika model memiliki kecocokan yang sangat rendah. 4.4.3.2 Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara serempak berpengaruh nyata pada variabel tidak bebasnya. F hit dalam uji F dihitung dengan menggunakan Minitab 14. Sedangkan F tabel dihitung dengan menggunakan rumus F tabel = F k, n-k-i, α. Kriteria uji F adalah sebagai berikut: Tolak H 0 jika F hit > F tabel atau p-value < α (taraf nyata). Hal ini berarti terdapat minimal satu parameter tidak nol dan berpengaruh nyata terhadap keragaman variabel tak bebas. Terima H 0 jika F hit < F tabel atau p-value > α (taraf nyata). Hal ini berarti bahwa secara bersamaan variabel yang digunakan tidak dapat menjelaskan keragaman dari variabel tak bebas secara nyata. 4.4.3.3 Uji-t Uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji ini juga dilakukan untuk mengetahui keabsahan dari hipotesis dan membuktikan apakah koefisien regresi signifikan atau tidak secara statistik. 36

Hipotesis : H 0 : β = 0 Statistik uji: t hit = b β S b H 1 : β 0 Hasil t hit dihitung berdasarkan t tabel (t tabel = t α/2 (n-2) ). Keterangan: b = koefisien regresi parsial sampel β = koefisien regresi parsial populasi S b = simpangan baku koefisien dugaan Teknik pengambilan kesimpulan: Tolak H 0 jika t hit > t tabel atau p-value < α (taraf nyata). Hal ini berarti variabel bebas yang digunakan berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebasnya. Terima H 0 jika t hit < t tabel atau p-value > α (taraf nyata). Hal ini berarti variabel bebas yang digunakan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya. 4.4.3.4 Uji Multikolinieritas Salah satu asumsi dari model regresi berganda adalah bahwa tidak ada hubungan linier sempurna antar peubah bebas dalam model. Jika hubungan tersebut ada, berarti terdapat multikolonieritas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peubah-peubah bebas tersebut berkolinieritas ganda sempurna sehingga tidak mungkin diperoleh dugaan parameter koefisiennya. Pengujian terhadap ada tidaknya hubungan multikolinieritas dalam sebuah model dapat diketahui melalui uji Marquardt dan dapat dilihat dari nilai VIF (Varian Inflation Factor) pada masing-masing variabel bebas. Jika nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa persamaan tersebut tidak mengalami multikolinieritas. 37

4.4.3.5 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah terjadi pelanggaran terhadap asumsi homoskedastisitas atau varians yang sama. Jika varians tidak sama, maka dapat disimpulkan terdapat masalah heteroskedastisitas. Jika terjadi heteroskedastisitas akibatnya pendugaan OLS tidak efisien lagi. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik residuals terhadap fitted values pada output Minitab 14. Apabila titik-titik sebaran pada grafik tersebut menyebar secara acak, maka tidak ada masalah heteroskedastisitas. 38