PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP FUNGSI FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PROLIFERASI LIMFOSIT PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP KADAR REACTIVE OXYGENT INTERMEDIATE (ROI) PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Sistem imunitas didalam tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT T PERIFER PADA MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN TOLAK ANGIN ANAK CAIR TERHADAP KADAR NITRIT OKSIDA (NO) PADA MENCIT SWISS LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP JUMLAH SEL T CD4 + MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH MUTIARA MEDINA G2A007127

PENGARUH PEMBERIAN TOLAK ANGIN ANAK CAIR TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH WILLY SUTEJO G2A

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS KOMBINASI HERBAL A, B DAN C TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG DAN PRODUKSI ROI PADA MENCIT BALB/C

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

ABSTRAK Penggunaan asam glycyrrhizic yang merupakan bahan aktif dari Viusid Pet sudah lazim digunakan untuk meningkatkan respon imun.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN GABUNGAN EKSTRAK Phaleria macrocarpa DAN Phyllanthus niruri TERHADAP PERSENTASE LIMFOBLAS LIMPA PADA MENCIT BALB/C

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS KOMBINASI HERBAL A, B DAN C TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG DAN PRODUKSI ROI PADA MENCIT BALB/C

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP KADAR AST DAN ALT PADA MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

Kata kunci: salep ekstrak herba meniran, triamcinolone acetonide, penyembuhan luka

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyerang banyak orang sehingga menimbulkan wabah. Demam

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi Fakultas

Maria Caroline Wojtyla P., Pembimbing : 1. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt 2. Hartini Tiono, dr.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL UMBI BIDARA UPAS

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuh manusia dilengkapi dengan sederetan mekanisme pertahanan yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional.

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

PENGARUH PEMBERIAN METHANIL YELLOW PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 30 HARI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR MENCIT BALB/C

ABSTRAK. Kata Kunci : daun kasturi (Mangifera casturi), fagositosis, makrofag.

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar)

BAB IV METODE PENELITIAN

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 3 penyakit menyular setelah TB dan Pneumonia. 1. Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya infeksi bakteri.

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Rhenata Dylan, Pembimbing I : Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes Pembimbing II: Dr. Slamet Santosa, dr., M.Kes

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran. Dian Kusumaningrum 3, Winarto 4

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 6. Desain Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN TOLAK ANGIN ANAK CAIR TERHADAP PERSENTASE LIMFOBLAS YANG DIAMBIL DARI EKSTRAK LIMPA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 PEMBAHASAN. Mencit yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Laboratorium

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 Kedokteran Umum DINDA SEKAR PARAMITHA

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. imunologi, farmakologi dan pengobatan tradisional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem imun dapat dibagi menjadi sistem imun alamiah atau non spesifik

ABSTRAK. EFEK HERBA SAMBILOTO (Andrographidis Herba) SEBAGAI IMUNOMODULATOR PADA MENCIT DENGAN DERMATITIS ALERGIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kedokteran forensik dan

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE JAMU EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN SWISS WEBSTER DEWASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN

Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena, dr, AIF Pembimbing Pendamping : Dr. Sugiarto Puradisastra,dr, M.kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem imunitas merupakan mekanisme pertahanan tubuh dimana sel,

BAB IV METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006

DAYA HAMBAT EKSTRAK SABUT KELAPA (COCOS NUCIFERA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN

PENGARUH KOMBINASI CYCLOPHOSPHAMIDE - TRANSFER FACTOR TERHADAP JUMLAH SEL T CD4 + PADA ADENOCARSINOMA MAMMA MENCIT C3H

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN TEH HITAM TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT MENCIT BALB/C ARTKEL KARYA TULIS ILMIAH

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS WISTAR JANTAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN AKTIVITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA. MENCIT BALB/c YANG DIINFEKSI. Salmonella typhimurium ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 2 Indonesia merupakan

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan. menggunakan pendekatan post test only control group design.

ABSTRAK. EFEK INHIBISI EKSTRAK ETANOL BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella Typhi SECARA In Vitro

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi.

ABSTRAK. GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN PASCA PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan imunologi,

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 Kedokteran Umum

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP FUNGSI FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT SWISS THE EFFECT OF GRADUAL DOSES OF SIMUNOX TO THE MACROPHAGE PHAGOCYTIC FUNCTION IN THE SWISS MICE ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum DEWI MEIKA M. G2A 006 045 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2010 i

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP FUNGSI FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT SWISS Dewi Meika 1, Henny Kartikawati 2 ABSTRAK Latar belakang : Dengan tujuan preventif dan kuratif terhadap penyakit infeksi dan keganasan, manusia memerlukan imunostimulan untuk meningkatkan kualitas sistem imun tubuh yang nonspesifik maupun spesifik. Simunox adalah salah satu produk herbal yang dapat berperan sebagai imunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Simunox terhadap fungsi fagositosis makrofag. Dimana makrofag adalah sel utama yang berperan dalam pertahanan non spesifik. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan pendekatan The Post Test-Only Control Group Design. Populasi penelitian adalah mencit Swiss yang dikembangkan di laboratorium UPHP UGM Yogyakarta, sampel dipilih secara simple random dibagi menjadi 4 kelompok dimana tiap kelompok terdapat 5 ekor mencit. Pada penelitian ini 1 kelompok sebagai kontrol hanya diberi aquades dan 3 kelompok perlakuan yang diberi Simunox dengan variasi dosis 0,04 ml; 0,08 ml; 0,16 ml. Perlakuan diberikan selama 7 hari, pada hari ke-8 dilakukan terminasi dan pengambilan makrofag peritoneal. Selanjutnya dihitung prosentase makrofag aktif. Hasil : Analisis deskriptif didapatkan nilai mean tertinggi pada kelompok perlakuan 3. Dengan uji Saphiro-Wilk, didapatkan distribusi data tidak normal karena kelompok perlakuan 1 p=0,004. Uji nonparametrik Kruskal-Wallis, didapatkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p = 0,003). Uji Mann- Whitney menunjukkan nilai p antar dua kelompok, sebagian besar hasil menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) yaitu K-P1, K-P2, K-P3 (p=0,009) dan P2-P3 (p=0,016) Simpulan : Pemberian Simunox mampu meningkatkan fungsi fagositosis makrofag dibandingkan kelompok kontrol. Kata kunci : Simunox, fungsi fagositosis makrofag 1 Mahasiswa program pendidikan S-1 kedokteran umum FK Undip 2 Staf pengajar Bagian Parasitologi FK Undip, Jl.Dr.Sutomo No.18 Semarang ii

THE EFFECT OF GRADUAL DOSES OF SIMUNOX TO THE MACROPHAGE PHAGOCYTIC FUNCTION IN THE SWISS MICE ABSTRACT Background : For the preventive and curative purpose against infectious diseases and malignancies, humans need an immunostimulant to improve the quality of nonspecific or specific immune system. Simunox is one of the herbal products that may act as an immunostimulant. The study aims to investigate the effect of Simunox to the macrophage phagocytic function. Where macrophages are the main cells that play a role in non-specific defense. Methods : This was an laboratory experimental research with The Post Test-Only Control Group Design. Study population was Swiss mice that was raised in laboratories UPHP UGM Yogyakarta, sample was divided into 4 groups with simple random sampling where there are 5 mice each group. In this study, one group was given only distilled water as control and 3 treatment groups fed with various doses of Simunox 0,04 ml; 0,08 ml; 0,16 ml. Treatment was given for 7 days, on days-8 the mice were terminated and peritoneal macrophages were collected. Then, the percentage of active macrophages is calculated. Result : Descriptive analysis showed that the highest mean value was in treatment group 3. Shapiro-Wilk test, obtained the data distribution is not normal because treatment group p=0,004. Nonparametric Kruskal-Wallis test, showed significant differences between groups (p=0,003). Mann-Whitney test showed p value between two groups, the majority of results showed significant differences (p <0,05) there are K-P1, K-P2, K-P3 (p=0,009) and P2-P3 (p=0,016). Conclusion : Simunox administration was able to enhance macrophage phagocytic function compared to control group. Keywords: Simunox, macrophage phagocytic function iii

PENDAHULUAN Manusia memiliki sistem pertahanan tubuh yang lengkap untuk menghadapi invasi organisme patogen. Sistem pertahanan tubuh atau sistem imun, pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu sistem imun non spesifik dan spesifik. Organisme patogen yang masuk ke dalam tubuh dikenal sebagai benda asing atau antigen. Antigen tersebut pertama akan dikenal oleh sistem imun non spesifik, selanjutnya akan ditangkap, diolah, dan dipresentasikan kepada sistem imun spesifik. Tugas ini dilakukan oleh makrofag yaitu sel yang merupakan komponen sistem imun non spesifik, berperan utama dalam proses fagositosis, dan juga memiliki kemampuan sebagai antigen presenting cell (APC) yang dapat memberikan sinyal kepada sistem imun spesifik sehingga teraktivasi dan mampu bereaksi dengan antigen. 1 Manusia memerlukan imunostimulan untuk meningkatkan kualitas imun tubuh dalam menghadapi beberapa penyakit infeksi dan keganasan. Salah satu produk herbal yang dapat berperan sebagai imunostimulan adalah Simunox. Simunox mengandung tanaman obat berkhasiat, antara lain Amomi fructus (Kapulogo), Foeniculli fructus (Adas), Isorae fructus (Kayu Ulet), Myristicae semen (Pala), Burmanni cortex (Manis Jangan), Centellae herba (Pegagan), Caryophylli fructus (Cengkeh), Parkiae semen (Kedawung), Oryza sativa (Beras), Menthae arvensitis herba (Poko), Zingiberis rhizoma (Jahe), Usneae thallus (Kayu Angin), Phyllanthi herba (Meniran), dan Mel depuratum (Madu). Komponen Simunox hampir sama dengan Tolak Angin Cair dengan tambahan ekstrak meniran yang telah dibuktikan sebagai imunostimulan. 2 Penelitian sebelumnya bahwa Tolak Angin Cair secara signifikan dapat meningkatkan jumlah sel T perifer. Jika sel T meningkat, produksi IFNγ akan meningkat, dan diharapkan kenaikan IFNγ ini mampu meningkatkan aktivitas makrofag. 3 Penelitian ini mengamati, apakah pemberian Simunox dapat meningkatkan fungsi fagositosis makrofag mencit Swiss. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian Simunox terhadap fungsi fagositosis makrofag mencit Swiss serta membandingkannya dengan kelompok kontrol. iv

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efek Simunox terhadap fungsi fagositosis makrofag, meningkatkan pemanfaatan obat tradisional, dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut. Efek Simunox terhadap fungsi fagositosis makrofag belum pernah diteliti sebelumnya. METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2010, mencit dipelihara di ruang pemeliharaan hewan coba Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Isolasi makrofag dan pemeriksaan fagositosis makrofag berlangsung di Laboratorium Drug Screening Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimental dengan desain The Post Test-Only Control Group Design, menggunakan mencit Swiss jantan yang telah dikembangkan di laboratorium UPHP UGM Yogyakarta, dengan kriteria inklusi umur 3 bulan, berat badan 40 gram, dalam keadaan sehat tanpa abnormalitas anatomi yang tampak, serta aktivitas dan tingkah laku normal. Sedangkan kriteria eksklusi mencit mati sebelum dilakukan observasi. Variabel bebas penelitian ini adalah pemberian Simunox dengan variasi dosis 0,04 ml; 0,08 ml; dan 0,16 ml, skala numerik. Variabel tergantung penelitian ini adalah prosentase makrofag yang memfagositosis latex, skala numerik. Pemberian Simunox adalah pemberian Simunox sachet produksi PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dengan dosis 1 X 1 perhari peroral dengan sonde lambung. Prosentase makrofag yang memfagositosis latex adalah prosentase makrofag yang memfagositosis latex dihitung diantara 100 makrofag. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer hasil penelitian yaitu prosentase makrofag yang memfagositosis latex pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Mencit swiss sebanyak 20 ekor diadaptasikan selama 7 hari, hari berikutnya mencit dibagi secara simple random sampling menjadi 4 kelompok yaitu satu kelompok kontrol (K) yang diberi aquades dan tiga kelompok perlakuan v

dengan dosis Simunox bervariasi. Kelompok perlakuan 1 (P1) dosis simunox 0,04 ml,kelompok perlakuan 2 (P2) dosis Simunox 0,08 ml, dan kelompok perlakuan 3 (P3) dosis Simunox 0,16 ml. Mencit diberi perlakuan selama seminggu, pada hari ke-8 dilakukan terminasi dan isolasi makrofag. Setelah itu menghitung prosentase makrofag pada hari berikutnya. Prosedur isolasi makrofag menggunakan metode yang dimodifikasi oleh Lewis J.G 4 dan prosedur pemeriksaan fagositosis makrofag dengan latex beads menggunakan metode oleh Neldon DL, Lange RW, Rosenthal GJ, Comment CE, Burleson R. 5 Hasil penghitungan prosentase makrofag selanjutnya diolah dan dilakukan analisa statistik analitik dan deskriptif. Dalam analisis deskriptif dihitung kecenderungan sentral dan sebaran, dan disajikan dalam bentuk diagram box-plot. Selanjutnya dinilai normalitas dengan uji Saphiro-Wilk. Jika distribusi data dinilai normal maka dilanjutkan ke uji hipotesis dengan uji one way analysis of variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji Post hoc-bonferroni. Apabila distribusi data dinilai tidak normal maka uji hipotesis dilakukan menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann- Whitney. Batas nilai yang dianggap signifikan dalam penelitian adalah jika p<0,05 dengan interval kepercayaan 95%. HASIL Seluruh sampel berjumlah 20, tiap kelompok terdiri dari 5 sampel. Prosentase makrofag didapatkan dari hasil pembagian jumlah makrofag yang aktif per jumlah makrofag seluruhnya dikalikan 100%. vi

Tabel 1. Tabel hasil prosentase makrofag yang memfagositosis latex Sampel Fagosit Σ makrofag Prosentase Kontrol 1 13 119 10,9 2 8 104 7,7 3 9 110 8,2 4 14 189 7,4 5 11 125 8,8 Perlakuan 1 1 20 101 19,8 2 53 104 50,9 3 15 101 14,9 4 18 102 17,7 5 21 128 16,4 Perlakuan 2 1 16 106 15,1 2 31 102 30,4 3 16 109 14,7 4 19 101 18,8 5 23 120 19,2 Perlakuan 3 1 63 101 62,4 2 30 100 30,0 3 43 102 42,2 4 56 113 49,6 5 36 102 35,3 vii

Dengan mengamati preparat penelitian, lalu dilakukan analisis deskriptif maka didapatkan data sebagai berikut : Tabel 2. Tabel uji deskriptif prosentase makrofag yang memfagositosis latex Sample Mean ± Std.deviation Median Control 8,60 ± 1,40 8,18 P 1 23,94 ± 1,52 17,65 P 2 19,63 ± 6,35 18,82 P 3 43,88 ± 1,26 42,16 Tabel di atas menunjukkan nilai mean prosentase makrofag tiap kelompok, didapatkan nilai mean kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Nilai mean tertinggi terdapat pada perlakuan 3 adalah 43,88. Gambar Boxplot prosentase makrofag yang memfagositosis latex viii

Gambar boxplot diatas terlihat kelompok dosis 0,04 dan 0,08 garis median tidak terletak di tengah kotak, terdapat data outlier dan nilai ekstrem. Menurut data yang ditampilkan boxplot, kemungkinan besar distribusi data tidak normal. Selanjutnya data diuji normalitasnya dengan uji Saphiro-Wilk, pada kelompok kontrol (p=0,235), perlakuan 1 (p=0,004), perlakuan 2 (p=0,92), dan perlakuan 3 (p=0,862). Karena pada perlakuan 1 nilai p<0,05, maka didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data tidak normal. Kemudian data dianalisis dengan uji nonparametrik Kruskal-Wallis. Didapatkan perbedaan yang signifikan dari rata-rata rangking antar kelompok kontrol dan perlakuan. Hal ini terlihat dari nilai p0,003<0,05. Oleh karena itu minimal terdapat perbedaan bermakna antar kelompok yang diuji. Perbedaan itu akan dibuktikan dengan uji Mann-Whitney. Tabel 3. Tabel uji Mann-whitney Kelompok Sig. Kontrol - P 1 0,009 Kontrol - P 2 0,009 Kontrol - P 3 0,009 P 1 - P 2 0,754 P 1 - P 3 0,076 P 2 - P 3 0,016 Tabel diatas adalah nilai p antar kelompok dengan uji Mann-Whitney. Jika didapatkan nilai p<0,05 pada perbandingan antara satu kelompok dengan kelompok lainya, maka terdapat perbedaan bermakna antar kelompok tersebut. Hasil tidak berbeda bermakna terjadi pada uji antara kelompok P1-P2 dan P1-P3. PEMBAHASAN ix

Berdasar penghitungan sel makrofag binatang coba, dilakukan uji statistik. Diperoleh skor mean tertinggi pada kelompok perlakuan 3. Kelompok perlakuan 3 adalah mencit yang diberi Simunox dengan dosis paling tinggi 0,16 ml. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyebutkan bahwa Simunox mampu meningkatkan jumlah makrofag yang aktif dan memakan latex beads. Kelompok perlakuan 1,2,3 dibandingkan dengan kontrol mengalami kenaikan prosentase makrofag aktif yang berbeda bermakna. Hal ini membuktikan bahwa komponen aktif dalam Simunox mampu meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag. Pada penelitian sebelumnya oleh Dharmana E, Susilaningsih N, bahan-bahan herbal Tolak Angin Cair yang terkandung juga dalam Simunox telah terbukti meningkatkan jumlah makrofag aktif dibandingkan dengan kontrol yang tidak diberi Tolak Angin Cair. Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa Tolak Angin Cair secara signifikan dapat meningkatkan jumlah sel T perifer. Jika sel T meningkat, produksi IFNγ akan meningkat. IFNγ merupakan Macrophage Activating Cytokines yang utama untuk memacu fagositosis makrofag. 3 Sebagian besar bahan herbal yang terkandung dalam Simunox mempunyai efek bakterisidal dan memberikan pengaruh langsung terhadap sistem imun, antara lain kayu manis, minyak cengkeh, kedawung, daun pegagan, gingseng, dan meniran. Kayu manis diketahui bersifat antiviral, antifungal, dan antibakterial terhadap Candida albicans, Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. 6 Minyak cengkeh dapat menghambat pertumbuhan Aspergilus sp. 7 Kedawung mempunyai antibakteri terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan Shigella dysentriae. 8 Ekstrak daun pegagan mempunyai daya antimikroba terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. 9 Panas radix (gingseng) dikenal mempunyai efek antivirus dengan cara mengaktivasi IFNγ dan sel NK. 10 Meniran telah dibuktikan sebagai imunostimulan. 2 Penelitian yang dilakukan oleh Ma at Suprapto, peneliti laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, meniran atau Phyllanthi herba telah terbukti meningkatkan imun tubuh dengan merangsang sistem imun nonspesifik dan spesifik. Hal ini disebabkan flavonoid, kandungan kimia yang terdapat dalam x

meniran mampu mengirimkan sinyal intraseluler pada reseptor sel sehingga sel berfungsi optimal, termasuk makrofag sebagai sel fagosit. 11 Penelitian lain tentang meniran,oleh Lestarini IA, dalam tesis yang berjudul Pengaruh Pemberian Phyllanthus niruri L terhadap Respon Imunitas Seluler Mencit Balb/c yang Diinfeksi Salmonella typhimurium. Membuktikan bahwa Phyllanthus niruri L meningkatkan jumlah limfosit teraktivasi dan meningkatkan kemampuan fagositosis makrofag secara bermakna. 12 Kelompok perlakuan 2 dibandingkan perlakuan 3 mengalami peningkatan yang secara statistik berbeda bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa jika dosis Simunox dinaikkan, terbukti dapat meningkatkan jumlah makrofag yang aktif dan memfagosit latex. Kelompok perlakuan 1 dibandingkan kelompok perlakuan 3 juga mengalami kenaikan jumlah makrofag aktif, namun kenaikan ini tidak bermakna. Prosentase makrofag aktif pada perlakuan 1 yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan 2, kemungkinan disebabkan salah satu mencit dalam kelompok perlakuan 1 terinfeksi sehingga makrofag menjadi lebih teraktivasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya koloni bakteri di salah satu preparat kelompok perlakuan 1. Makrofag dapat diaktivasi oleh berbagai macam stimulan atau aktivator, antara lain mikroba dan produknya, kompleks antigen antibodi, inflamasi, limfosit T tersensitasi, sitokin dan trauma. 13 Berdasarkan penyajian data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan hipotesis, pemberian Simunox pada mencit Swiss mampu meningkatkan fungsi fagositosis makrofag dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui keunggulan Simunox sebagai imunostimulan, membandingkan kemampuan fungsi fagositosis makrofagnya dengan produk atau bahan lain yang telah terbukti sebagai imunostimulan kuat. Penelitian mengenai uji toksisitas Simunox juga perlu dilakukan, terhadap organ tubuh termasuk fungsi ginjal dan hepar. xi

DAFTAR PUSTAKA 1. Baratawidjaya KG. Imunologi Dasar.7 th ed. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2006. 2. Kardian A. Kusuma FR. Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh Alami. Jakarta: Agromedia Pustaka; 2004. 3. Dharmana E, Susilaningsih N. Pengaruh Pemberian Tolak Angin Cair Terhadap Jumlah Sel T, Kadar IFNγ, dan IL-4 serta Fungsi Hati dan Ginjal Orang Sehat. Semarang : FK UNDIP; 2007. 4. Lewis JG. Isolation of Alveolar Macrophages, Peritoneal Macrophages, and Kupffer cells. In : Methods in Immunotoxicology vol 2. New York: A John Wilye Liss & sons Inc Publ, 1995; 15-26. 5. Neldon DL, Lange RW, Rosenthal GJ, Comment CE, Burleson R. Macrophage Nonspecific Phagocytosis Assays. In : Methods in Immunotoxicology vol 2. New York : A John Wilye Liss & sons Inc Publ, 1995;39-57. 6. Ipteknet. Tanaman Obat Indonesia[homepage on the internet].c2010 [cited 2010 Jan 30]. Available from : www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php xii

7. Ultee A, Gorris LGM, Smid EJ. Bacterial activity of carvacrol toward the food-borne pathogen Bacillus cereus. J. Appl. Microbiol,1998;213-218. 8. Zuhud EAM, Winiati PR, C.Hanny W, Pipi PS. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kedawung terhadap Bakteri Patogen. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan [ serial on the Internet].2001 [cited 2010 Jan 30]. Available from: http://www.iptek.net.id/ind/pustaka_pangan/pdf/jurnal_patpi/vol_xii_no_1 _2001/PDF 9. Herbal Daun Pegagan : Hasil Penelitian Laboratorium.c2009 [cited 2010 Jan 30]. Available from : http://herbaljawa.blogspot.com/2009/07/hasil-penelitian-laboratorium.html 10. Invista [cited 2010]. Available from: http://www.innvista.com/health/herbs/ginseng.htm 11. Meniran Tanaman Pemacu Kekebalan Tubuh [cited 2009 May 14]. Available from : http://www.stimuno.com 12. Lestarini IA. Pengaruh Pemberian Phyllanthus niruri L terhadap Respon Imunitas Seluler Mencit Balb/c yang diinfeksi Salmonella typhimurium. Semarang : Pasca Sarjana Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ; 2008. 13. Jawetz, Melnick, Adelberg s. Mikrobiologi Kedokteran. 22 nd ed. Jakarta : Salemba medika ; 2005. xiii