BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah kompetensi manajerial pengurus, partisipasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek utama penelitian didalam skripsi ini tergolong pada dua

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah KOPMA se-kota Bandung yang

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan mengenai rasionalitas perilaku konsumsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hasil

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian. Sedangkan yang dimaksud metode penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan keluarga peserta didik. Adapun yang menjadi subjek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Adapun objek yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat di. Desa Ramasari Kecamatan BojongPicung Kabupaten Cianjur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Bank Sulut Cabang Limboto. Jl. Delianna Hippy

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah kuantitatif. Menurut Cresswell (dalam Sugiyono,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu Home Industry keripik singkong di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai variabel bebas (X) dan komitmen organisasi sebagai variabel terikat (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai

BAB III. Objek dan Metode Penelitian. Objek penelitian ini dilakukan di My Little Kitchen Aussie Steak & Burger.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bank syariah yang mempunyai kantor cabang di

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Hubungan Industrial terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai variabel independen (X), dan keberhasilan usaha sebagai variabel dependen

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kompetensi manajerial pengurus, partisipasi anggota dan efektivitas organisasi pada Koperasi Mahasiswa (KOPMA) se-kota Bandung. Adapun subjek penelitian adalah 36 pengurus Koperasi Mahasiswa (KOPMA) se-kota Bandung. Pada penelitian ini, digunakan teknik kuesioner untuk mengungkap tingkat kompetensi manajerial pengurus, partisipasi anggota dan efektivitas organisasi para pengurus Koperasi Mahasiswa (KOPMA) se-kota Bandung. Para pengurus KOPMA ini mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda sehingga untuk dapat menilai kerjanya, diharapkan dapat diketahui bahwa partisipasi anggota dipengaruhi oleh tingkat kompetensi manajerial dan implikasinya pada efektivitas organisasi Koperasi. 3. Metode Penelitian Sugiyono berpendapat bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu (Sugiyono, 00 :1). Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian survey (eksplanatory survey). Karena penelitian ini mengungkap data yang telah dan sedang berjalan dilapangan yang berguna untuk dianalisis dan ditindak lanjuti untuk menguji hipotesis. 50

51 Pada penelitian ini akan dikumpulkan data primer yang diperoleh dari responden dengan menggunakan teknik wawancara yang berdasarkan daftar pertanyaan (kuesioner/angket). Pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dari penelitian ini adalah Seluruh KOPMA yang berada di wilayah Kota Bandung dan tercatat di Dinas KUKM Kota Bandung. Adapun jumlah KOPMA se-kota Bandung dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Daftar Koperasi Mahasiswa (KOPMA) se-kota Bandung Populasi Penelitian No Nama Koperasi Alamat Koperasi Jumlah Anggota 1 KOKESMA ITB Jl. Ganesha No. 10 Bandung 1430 KOPMA UNPAS Jl. Tamansari No. 6-8 Bandung 180 3 KOPMA STEMBI Jl. Gurame No. 1 Bandung 85 4 KOPMA UNLA Jl. Karapitan No. 116 Bandung 400 5 KOPMA BS UPI Jl. Dr. Setia Budhi No. 9 Bandung 134 6 KOPMA UNPAR Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 90 7 KKMB Jl. Jalaprang No. 11 Bandung 65 8 KOPMA UIN SGD Jl. Raya Cipadung No. 105 Bandung 17 9 KOPMA UNISBA Jl. Taman Sari No. 1 Bandung 0 10 KOPMA UNPAD Jl. Dipati Ukur Bandung 50 11 KOPMA ITENAS Jl. PHH. Mustapha No. 68 Bandung 80 1 KOPMA EKUITAS Jl. PHH. Mustapha No. 31 Bandung 1971 Jumlah Σ 631 Sumber : Laporan Tahunan KOPMA se-kota Bandung

5 3.1.1 Sampel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (00: 109), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Sampel dapat dikatakan sebagai re-populasi yang mewakili sebuah populasi. Menurut Masri Singarimbun (1989;149) sebuah sampel haruslah dipilih sedemikan rupa, sehingga sampel elementer mewakili kesempatan dan peluang yang nilainya tidak boleh nol. Ia juga mengemukakan empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam sebuah penelitian, sebagai berikut : 1. Derajat keseragaman (degree of homogenity) dari populasi. Semakin seragam populasi, makin kecil sampel yang dapat diambil.. Presisi yang dikehendaki oleh peneliti. Makin tinggi presisi yang dikehendaki, maka makin besar jumlah sampel yang harus diambil. 3. Rencana analisa sampel yang sudah sesuai dengan presisi yang dikehendaki, adakalanya tidak sesuai dengan kebutuhan analisa, jadi banyaknya sampel bisa ditambah. 4. Tenaga, biaya, dan waktu. Jika menginginkan presisi yang tinggi, maka jumlah sampel harus besar. Tetapi jika tenaga, biaya, dan waktu terbatas, maka tidaklah mungkin mengambil sampel yang besar, dan ini berarti bahwa presisi akan menurun. (Masri Singarimbun : 1998 : 54) Berdasarkan pendapat diatas, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Koperasi Mahasiswa (KOPMA) se- Kota Bandung. Sedangkan penentuan responden dalam penelitian ini adalah pengurus KOPMA terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara, yaitu sebanyak 36 orang.

53 berikut: Pengambilan jumlah sampel ini dengan berbagai pertimbangan sebagai 1) Agar diperoleh data yang lebih akurat; ) Jumlah pengurus kurang dari 100 orang dan 3) Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Sehingga data responden pengurus adalah sebagai berikut : Tabel 3. Daftar Responden Pengurus KOPMA No Nama KOPMA Jumlah sampel pengurus (orang) 1 KOKESMA ITB 3 KOPMA UNPAS 3 3 KOPMA STEMBI 3 4 KOPMA UNLA 3 5 KOPMA BS UPI 3 6 KOPMA UNPAR 3 7 KKMB 3 8 KOPMA UIN SGD 3 9 KOPMA UNISBA 3 10 KOPMA UNPAD 3 11 KOPMA ITENAS 3 1 KOPMA EKUITAS 3 Jumlah Σ 36 3.4 Operasionalisasi Variabel Untuk memudahkan penjelasan dan pengolahan, maka variabelvariabel yang akan diteliti dan diukur dalam penelitian ini dijabarkan dalam bentuk konsep empirik dan konsep analitis, seperti terlihat pada tabel 3.3 berikut :

54 No Variabel. Penelitian 1 Kompetensi Manajerial Pengurus (X) Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Indikator Ukuran Skala 1. Kompetensi Teknis 1.1 Kompetensi pengurus dalam menggunakan teknik pengambilan keputusan yang tepat terhadap masalah Koperasi. 1. Kompetensi pengurus dalam menggunakan peralatan yang tersedia di KOPMA 1.3 Kompetensi pengurus dalam melakukan teknik rapat atau pertemuan yang baik dengan anggota dan dapat berjalan dengan baik. Ordinal. Kompetensi Kemanusiaan.1 Kompetensi pengurus dalam membina komunikasi yang baik dengan anggota. Kompetensi dalam memberikan motivasi kerja kepada para anggota..3 Kompetensi pengurus dalam menampung aspirasi anggota..4 Kompetensi pengurus dalam mengarahkan anggota untuk terlibat aktif dalam kegiatan Koperasi sehingga dapat mencapai tujuan bersama.. Partisipasi Anggota (Z) 3. Kompetensi Konseptual 1. Partisipasi Permodalan. Partisipasi Usaha 3.1 Kompetensi pengurus dalam memberikan pendapat yang dapat dipahami anggota mengenai segala kegiatan berkaitan dengan Koperasi. 3. Kompetensi pengurus dalam membuat kebijakan yang dapat diterima oleh anggota dan menguntungkan bagi Koperasi 3.3 Kompetensi pengurus dalam membuat program Koperasi yang berkesinambungan atau berkelanjutan..1 Peran aktif anggota dalam memupuk permodalan Koperasi melalui berbagai simpanan: wajib, pokok dan simpanan sukarela.. Intensitas anggota dalam melakukan transaksi dengan Koperasi dan Peran aktif anggota dalam memanfaatkan Koperasi sebagai media pemberdayaan ekonomi Rasio

55 3. Efektivitas Organisasi Koperasi (Y) 1. Volume Usaha. Modal 3. SHU 3.1 Rasio perbandingan antara realisasi volume usaha dengan target awal volume usaha atau RAPBK 3. Rasio perbandingan antara modal dengan target awal modal atau RAPBK Rasio 3.3 Rasio perbandingan antara SHU dengan target awal SHU atau RAPBK 3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa data yang diperlukan dalam penelitian ini bisa didapatkan. Dalam penelitian ini data diperoleh dari data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden, dalam hal ini pengurus KOPMA pada beberapa Perguruan Tinggi di Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Angket tidak langsung yaitu responden (pengurus KOPMA) menjawab pertanyaan tentang kondisi anggota KOPMA berdasarkan pengetahuannya dan data-data yang dipunyai oleh KOPMA. b. Observasi, mengadakan pengamatan langsung. c. Studi dokumentasi, yaitu melakukan pengkajian terhadap dokumendokumen untuk mencari data. d. Studi Literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, dan mengumpulkan data dari literatur buku-buku, laporan, majalah dan media cetak lainnya untuk mendapatkan landasan teoritis.

56 3.6 Instrumen Penelitian Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang kompetensi manajerial pengurus, partisipasi anggota dan efektivitas organisasi Koperasi. Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif. karena dalam penelitian ini meneliti tentang masalah efektivitas organisasi Koperasi. Maka ketentuan skala jawaban adalah sebagai berikut: Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Kurang setuju : 3 Tidak Setuju : Tidak Setuju Sekali : 1 Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : 1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh kompetensimanajerial pengurus, dan partisipasi anggota terhadap efektivitas organisasi Koperasi. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu para pengurus Koperasi Mahasiswa (KOPMA) se-kota Bandung.

57 3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. 4. Memperbanyak angket. 5. Menyebarkan angket. 6. Mengelola dan menganalisis hasil angket 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah instrument penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan standar metode penelitian. Menurut Cooper dan Schindler, 001 (Eeng Ahman, 004 : 17), bahwa suatu instrumen dikatakan baik apabila instrumen tersebut memiliki tiga persyaratan utama, yaitu : valid atau sahih, reliabel atau andal dan praktis. Oleh karena pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang berupa kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas atas instrumen penelitian ini. 3.7.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 006:168). Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Uji validitas menurut Saifudin Azwar, (003) dalam Kusnendi (008 : 94-95) adalah untuk mengetahui kepastian instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Merujuk pada skala yang digunakan yaitu skala likert lima

58 point, maka uji validitas pada skripsi ini digunakan analisis korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total correlation) dikarenakan jumlah item yang diuji relative kecil, yaitu kurang dari 30. Penggunaan analisis korelasi item-total dikoreksi didefinisikan sebagai berikut : r1 itd = rix( Sx) Si { ( Sx) + ( Si) ( rix)( Si)( Sx) } Keterangan : r ix = Koefisien korelasi item-total Si = Simpangan baku Sx = Simpangan baku skor total Untuk menentukan item mana yang memiliki validitas yang memadai, para ahli menetapkan patokan besaran koefisien item-total dikoreksi sebesar 0,5 atau 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah ite. Artinya, semua item pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sama atau lebih besar dari 0,5 atau 0,30 di indikasikan memiliki validitas internal yang memadai dan kurang dari 0,5 atau 0,30 di indikasikan item tersebut tidak valid (Kusnendi, 008 : 95-96) 3.7. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas

59 menggunakan rumus Uji Reliabilitas (r 11 ). Langkah-langkah untuk menguji reliabilitas dengan menggunakan Uji Reliabilitas adalah sebagai berikut: a) Menghitung harga varians tiap item dari setiap item ( X ) X σ b = N (Suharsimi, 1996:165) N dimana: σ b ΣX (ΣX) N = harga varian tiap item = jumlah kuadrat jawaban responden tiap item = kuadrat skor seluruh respondendari tiap item = jumlah responden b) Mencari varians total ( Y ) Y σ t = N (Suharsimi, 1996:165) N dimana: σ t ΣY (ΣY) N = harga varian total = jumlah kuadrat skor total = jumlah kuadrat dari jumlah skor total = jumlah responden c) Menghitung Reliabilitas Instrumen Test of reliability digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Menurut Jamaludin

60 (Singarimbun, 1995:143) Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauhmana suatu pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali. Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian ini, penulis menggunakan Uji Reliabilitas dengan rumus sebagai berikut: r k σb = k 1 σt 11 1 (Suharsimi, 1996:165) dimana: r 11 k σ b σ t : Reliabilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan : Jumlah Varians butir/item : Varians total d) Mengkonsultasikan harga r 11 pada penapsiran indeks korelasi, yaitu: * 0,800-1,000 = sangat tinggi * 0,600-0,799 = tinggi * 0,400-0,599 = cukup * 0,00-0,399 = rendah * <0,00 = sangat rendah (Suharsimi, 1996:167). Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika r hit > r tab dengan tingkat kepercayaan 95%, maka angket variabel tersebut dikatakan reliabel.

61 3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis yang telah dirumuskan perlu dibuktikan dengan pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah berupa data ordinal dan rasio. Untuk mengetahui pengaruh dari variabel (X) terhadap variabel (Z) dan implikasinya terhadap variabel (Y) maka hipotesis dapat dilakukan dengan analisis regresi korelasi yang mensyaratkan bahwa macam data yang dapat diuji dengan regresi korelasi harus memiliki jenis data interval atau rasio (Sugiono, 1999:18). Dengan adanya syarat tersebut untuk memudahkan perhitungan selanjutnya data kompetensi manajerial pengurus, partisipasi anggota dan efektivitas organisasi Koperasi akan ditranspormasikan dari data ordinal dan rasio ke data interval dengan menggunakan Methode Of Succesive Interval (MSI). Langkah-langkah transpormasi data diatas adalah sebagai berikut: 1. Dicari frekuensi jawaban responden pada variabel yang diteliti untuk setiap kategori jawaban mulai dari yang sangat tidak setuju sampai yang setuju, kemudian dicari proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban.. Mencari kumulatif proporsi untuk setiap kategori. 3. Berdasarkan nilai kumulatif ini dicari nilai-nilai untuk setiap kategori dengan menggunakan total distribusi normal. 4. Diasumsikan proporsi kumulatif (PK) mengikuti distribusi normal baku, maka untuk nilai PK (untuk masing-masing kategori respon) akan didapat nilai Z

6 (dari nilai normal baku). Hitung nilai identitas f (Z) untuk masing-masing nilai Z. 5. Hasil tersebut digunakan sebagai sebagai bobot pada setiap kategori respon rumus yang digunakan untuk menghitung skala adalah sebagai berikut: Nilai skala = densitas batas bawah densitas batas atas luasan batas atas luasan batas bawah Tentukan nilai transformasi dengan mengunakan rumus: Y = SV + + [ 1 SV min ] Dimana nilai k = 1 + Sv min Setelah data ditransformasikan dari skala ordinal ke interval, hipotesis dapat langsung diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi untuk menguji pengaruh variabel X terhadap Z dan implikasinya terhadap Y. Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut. 3.8.1 Menentukan Persamaan Regresi Regresi linier sederhana digunakan untuk menganalisis pengaruh partisipasi anggota sebagai variabel perantara (Z) terhadap efektivitas organisasi Koperasi (Y) sebagai variabel dependen. Sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh kompetensi manajerial pengurus sebagai variabel independen (variabel X) terhadap partisipasi anggota sebagai variabel perantara (Z). Regresi linier ganda ini juga digunakan untuk menganalisis pengaruh langsung dari kompetensi manajerial pengurus terhadap efektivitas organisasi Koperasi.

63 Dengan demikian untuk mengetahui apakah kompetesi manajerial pengurus berpengaruh terhadap efektivitas organisasi Koperasi, tidak bisa diregresikan secara langsung, melainkan harus dianalisa terlebih dahulu terhadap partisipasi anggota. Pengolahan data akan dilakukan dengan bantuan komputer melalui software program SPSS for windows release 1 Secara matematis, hubungan diantara variabel yang menjadi fokus penelitian ini dapat diformulasikan ke dalam persamaaan sebagai berikut: Z = f (X) Y = f (Z) Y = f (X) Hubungan tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk model fungsi regresi sebagai berikut: Z Y Y = α = α = α 0 0 0 + β X + β Z + β X + e + e + e Dimana: X Z Y = Kompetensi Manajerial Pengurus = Partisipasi Anggota = Efektivitas Organisasi Koperasi

64 Dalam melakukan analisis regresi akan berhubungan dengan metode kuadratik terkecil biasa (Ordinary Least Square/OLS) yaitu merupakan dalil yang mengungkapkan bahwa garis lurus terbaik yang dapat mewakili titik hubungan variabel dependen dan independen adalah garis lurus yang memenuhi kriteria jumlah kuadrat selisih antara titik observasi dengan titik yang ada pada garis adalah minimum. penulis, yaitu: Dalam penelitian ini ada beberapa pengujian data yang akan dilakukan Uji t Statistik Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji tingkat signifikansi dari setiap variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dengan rumus : t = R n 1 R Untuk melihat hasil penelitian, maka Damodar Gujarati dalam bukunya Ekonometrika mengemukakan bahwa untuk menguji penelitian ini digunakan uji t dua arah sehingga kriteria yang berlaku adalah: 1) Jika t hitung > t tabel maka pengaruh variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. ) Jika t hitung berada diantara t tabel negatif dan positif, maka variabel bebas memiliki pengaruh yang tidak signifikan.

65 Adapun untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat dimana variabel lain dianggap konstan, menggunakan rumus sebagai berikut: r parsial = r yx r 1 yx 1 r x1x 1 r yx rx x 1 (Sugiyono, 1994:157) Uji F Statistik Uji F Statistik bertujuan untuk menghitung pengaruh bersama variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah: F = R / k ( ) (1 R ) / n k 1. Cara yang dipakai menurut Damodar Gujarati dalam bukunya Ekonometrika adalah membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel. Dengan ketentuan sebagai berkut : 1) Apabila F hitung > F tabel maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat adalah signifikan ) Apabila F hitung < F tabel maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat adalah tidak signifikan.

66 Uji R Uji R atau disebut juga koefisien regresi adalah angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terikatnya dalam fungsi yang bersangkutan. Besarnya nilai R diantara nol dan satu (0 < R <1). Jika nilainya semakin mendekati satu, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara variabel bebas dan variabel terikatpun semakin dekat pula. Koefisien determinasi (R ) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Menurut Damodar Gujarati (1998 : 98) dalam bukunya Ekonometrika dijelaskan bahwa Koefisien determinasi (R ) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut.