ARTIKEL E-JOURNAL UNESA PENGARUH KONSUMSI AIR KELAPA MUDA TERHADAP WAKTU REAKSI SETELAH MELAKUKAN INTERVAL TRAINING.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

Online di :

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata 1 Kedokteran Umum

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP MEMORI PADA KEADAAN DEHIDRASI. (Studi Perbandingan dengan Air Mineral)

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

ABSTRAK. EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) LAKI-LAKI DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA HIBRIDA TERHADAP STATUS HIDRASI ATLET SEPAKBOLA

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE

PERBEDAAN WAKTU REAKSI TANGAN ANTARA CABANG OLAHRAGA PERMAINAN DAN BELA DIRI LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

Pengaruh Minuman Isotonik, Minuman Beroksigen, dan Minuman Yang. Mengandung Vitamin C Terhadap Kebugaran Fisik Setelah Latihan Fisik

BAB I PENDAHULUAN. dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpalemak.kandungan

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

kemenangan pada olahraga sepakbola. Konsumsi karbohidrat dan menjaga dehidrasi, serta dapat menjaga performa atlet. Hasil penelitian Immawati

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PERBANDINGAN PENGARUH MINUMAN BEROKSIGEN DENGAN MINUMAN AIR PUTIH BIASA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN PADA MAHASISWA FK USU ANGKATAN 2012.

PENGARUH KAFEIN PADA COKELAT (Theobroma Cacao) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PRIA DEWASA

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. golongan, mulai dari golongan muda sampai tua. Sepak bola adalah permainan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

Fakultas Kedokteran U K M Bandung

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIG-ZAG RUN

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

ABSTRAK. Kata kunci: Plak gigi; teh hitam; indeks plak, O Leary

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK DAN JUS PISANG TERHADAP DAYA TAHAN OTOT SELAMA AKTIVITAS LARI 30 MENIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK. EFEK MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt ) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) PADA LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK PENGARUH GULA MERAH DIBANDINGKAN DENGAN GULA PASIR TERHADAP PENINGKATAN GLUKOSA DARAH

EFEK PEMBERIAN MADU TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA RIA DEWASA THE EFFECT OF HONEY TOWARDS THE SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALES ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

PERBEDAAN ANTARA KESEIMBANGAN TUBUH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Jl.Dr.Sutomo No.14, Semarang, Telp (024) ,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B KOMPLEKS TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI- LAKI DEWASA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Studi Strata-1 Kedokteran Umum

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

ABSTRAK. PENGARUH AIR KELAPA MUDA (Cocos nucifera Linn) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

Universitas Lampung. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

PENGARUH REHIDRASI DENGAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP WAKTU REAKSI (Studi Perbandingan dengan Air Mineral) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. PENGARUH TEH PUTIH (Camellia sinensis) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK. EFEK SARI LEMON (Citrus limon) TERHADAP ONSET TERJADINYA KELELAHAN OTOT

ABSTRAK PENGARUH KOPI LUWAK

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

ABSTRACT. THE EFFECT OF VALERIAN ROOT EXTRACT (Valeriana officinalis L.) ON SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALE

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu objek untuk menghadapi objek tersebut. 1. mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk mengontrol atensi.

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval training dapat

ABSTRAK EFEK COKELAT HITAM TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI LAKI DEWASA

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

ABSTRAK. EFEK PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

PENGARUH MINUMAN ISOTONIK BERVITAMIN TERHADAP DAYA KONSENTRASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

ABSTRAK PENGARUH KAFEIN TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOL DAN DENYUT JANTUNG PADA LAKI-LAKI DEWASA

SKRIPSI GOVINDA VITTALA

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS MASA TUBUH (IMT) DAN TEBAL LIPAT KULIT (TLK) PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

ABSTRAK. EFEK KAPSUL SERBUK AKAR ALANG-ALANG (Imperta cylindrica Beauv.) TERHADAP TEKANAN DARAH LAKI-LAKI DEWASA

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Transkripsi:

ARTIKEL E-JOURNAL UNESA PENGARUH KONSUMSI AIR KELAPA MUDA TERHADAP WAKTU REAKSI SETELAH MELAKUKAN INTERVAL TRAINING Eko Andi Susilo Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian eksperimental lapangan dengan rancangan the randomized pre test and post test group design. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa konsumsi air kelapa muda berpengaruh pada perubahan Waktu Reaksi setelah melakukan interval training. Penelitian ini dilakukan pada 27 subjek berjenis kelamin laki-laki dan berusia 20-22 tahun. Bentuk aktifitas fisik menggunakan interval training sedangkan pengukuran waktu reaksi menggunakan alat berupa Whole Body Reaction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa delta Waktu Reaksi pada kelompok rehidrasi air mineral sebesar 0,3071 detik dan Indeks Rehidrasi 2,40±0,67, pada kelompok minuman isotonis sebesar 0,4108 detik dan Indeks Rehidrasi 1,69±0,47 sedangkan pada kelompok air kelapa muda sebesar 0,425 detik dan Indeks Rehidrasi 1,75±0,65. Hasil uji t berpasangan pada masing-masing kelompok menunjukkan ada penurunan waktu reaksi baik secara bermakna (p=0,000). Hasil uji anova didapatkan bahwa nilai Anova untuk delta Waktu Reaksi ( WR) (p=0,000) dan indek rehidrasi menunjukkan (p=0,037) mempunyai nilai kurang dari nilai 0,05, hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifkan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu air kelapa muda menurunkan waktu reaksi terbesar dibandingkan air mineral dan minuman isotonis.. Kata kunci : Konsumsi, Air Kelapa muda, Waktu Reaksi dan Interval Training. THE EFFECT OF CONSUPTION YOUNG COCONUT WATER TO THE REACTION TIME AFTER DOING INTERVAL TRAINING Eko Andi Susilo Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT This research is an experimental field research with the design of a randomized pre-test and post-test group design. This study aims to prove that the granting of the young coconut water consumption are effect on reaction time change after doing interval training. In this study, conducted on 27 males ranging from 19 to 22 years old. Subjects were divided into 3 groups. is a group rehydrating mineral water, is a group rehydrating isotonic drinks and is a group rehydrating coconut water. Forms of physical activity using interval training while measuring the reaction time using a tool such as Whole Body Reaction. The results showed that the delta Reaction Time on mineral water rehydration group was 0.3071 seconds and Rehydration Index 2.40±0.67, in the group of isotonic drinks for 0.4108 seconds and Rehydration Index 1.69±0.47 whereas in the group of young coconut water was 0,425 seconds and Rehydration Index 1.75±0.65. The data was processed using descriptive statistics, normality test, homogeneity test, paired t-test and ANOVA test with a significance level of p <0.05. Results of paired t test no decreasing in Reaction Time rehydration mineral water, isotonic drinks and coconut water were significantly (p = 0.000). ANOVA test results showed that the value of ANOVA for delta Reaction Time (ΔWR) (p = 0.000) and showed Rehydration Index (p = 0.037) has a value less than the value of 0.05, it indicates there are differences significant. The conclusion of this study was consumption young coconut water lowers the highest Reaction Time than mineral water and isotonic drinks Keywords: Consumption, Young Coconut Water, Reaction Time and Interval Training. 94

PENDAHULUAN Interval training merupakan latihan yang dapat meningkatkan daya tahan dan stamina (Indrayana, 2012). Latihan interval training digunakan pada berbagai cabang olahraga termasuk sepak bola, basket, dan jenis olahraga lain yang memerlukan daya tahan dan stamina yang tinggi. Diantara beberapa cabang olahraga, sepak bola merupakan olahraga yang membutuhkan kemampuan fisik yang kuat. Olahraga sepakbola membutuhkan kecepatan, power dan ketahanan tubuh selama pertandingan. Selama 90 menit, pemain sepak bola dapat berlari menempuh jarak 10-12 km, pertarungan adu sprint setiap 90 detik yang masing-masing berlangsung antara 2-4 detik dan dikemukakan juga bahwa terjadi penurunan kemampuan sekitar 5-10 % pada babak kedua (Stolen et al, 2005). Pemain sepak bola juga dituntut memiliki respon yang cepat saat menerima umpan, menendang, berlari mengejar bola, bahkan menyundul bola. Salah satu penyebab menurunnya performa pemain di lapangan yaitu dehidrasi. Hal ini terjadi karena cairan tubuh dan elektrolit banyak terbuang melalui keringat maupun pernafasan (Lavizzo-Mourey, 1987). Menurut Mayo Clinic Staff (2014), ketika tubuh mengalami dehidrasi bisa menyebabkan mulut kering, kantuk, kelelahan, kulit kering, dan sakit kepala. Tindakan yang harus cepat dilakukan ketika tubuh terjadi dehidrasi yaitu melakukan rehidrasi. Rehidrasi pada pemain umumnya mengkonsumsi cairan berupa air mineral dan minuman isotonis. Kedua minuman tersebut sangat mudah ditemukan sehingga menjadi minuman favorit untuk semua kalangan, termasuk pemain sepak bola. Air mineral mempunyai rasa tawar sedangkan minuman isotonis mempunyai rasa yang segar dan terkandung lebih banyak mineral yang dibutuhkan tubuh yang sebelumnya banyak hilang melalui keringat. Menurut Food and Agricultural Organization (1998), ada minuman yang dikonsumsi sebagai sport drink alami atau minuman olahraga yaitu air kelapa muda. Menurut dr. Peddy dalam majalah Men shealth (2015) menyebutkan bahwa air buah kelapa mengandung makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak sedangkan kandungan mikronutriennya berupa mineral dan vitamin. Mineral yang terdapat dalam air kelapa antara lain kalium, kalsium, fosfor, zinc, natrium dan magnesium. Selain itu, pemilihan air kelapa muda lebih menjadi prioritas utama daripada air kelapa yang sudah tua karena kandungan air kelapa yang sudah tua sudah berkurang kadar gula dan memiliki rasa yang hambar. Ketika seseorang diberikan rehidrasi dengan cairan yang tepat yaitu dengan mengetahui indeks rehidrasi cairan yang dikonsumsi, kondisi fisik dan respon seseorang bisa pulih dengan cepat. Penentuan indeks rehidrasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan minuman yang diberikan untuk mengganti cairan tubuh sedangkan tingkat respon seseorang dapat ditentukan menggunakan tes waktu reaksi. Pengukuran nilai tes waktu reaksi dapat dilakukan menggunakan rangsangan visual yaitu memberikan informasi berupa cahaya dan mengukur kecepatan respon gerak seseorang dalam mengaplikasikan informasi yang didapat. Berdasarkan penelitian sebelumnya, Bahri et al.,(2012) meneliti tentang indeks rehidrasi air kelapa muda dibandingkan dengan air mineral dan minuman isotonis, dihasilkan bahwa air kelapa muda mempunyai indeks rehidrasi yang lebih bagus dibandingkan minuman lain. Pada penelitian sekarang peneliti ingin mengetahui nilai indeks rehidrasi dan dihubungkan dengan penurunan waktu reaksi dari masing-masing cairan yang diberikan. Selain indeks rehidrasi, peneliti ingin meneliti mengenai hubungan rehidrasi terhadap waktu reaksi setelah melakukan interval training dan membandingkan hasil penurunan waktu reaksi antara air mineral, minuman isotonis dan air kelapa muda. Peneliti menggunakan interval training sebagai aktifitas fisik karena sistem energi pada interval training menyerupai sistem energi pada saat pertandingan sesungguhnya. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Berdasarkan rumusan dan hipotesis penelitian, jenis dan rancangan penelitian ini termasuk penelitian eksperimental lapangan dengan rancangan randomized group pre test and post test design (Zainuddin, 2000). Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa yang aktif dalam UKM sepakbola di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 subjek. Teknik pengambilan sampel dalam 95

penelitian ini menggunakan consecutive sampling pada setiap subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria inklusi yaitu Berjenis kelamin laki-laki dengan usia 19-22 tahun, IMT (Indeks Massa Tubuh) normal dan sehat secara umum (tidak menderita penyakit sistemik dengan disertai surat dokter) sedangkan kriteria eksklusi yaitu memiliki riwayat penyakit hipertensi atau hipotensi sebelumnya, mengkonsumsi obat perangsang sebelumnya dan mengkonsumsi kopi dan atau minuman yang mengandung kafein. Variabel Penelitian Variabel bebas Jenis cairan rehidrasi Variabel tergantung Nilai tes waktu reaksi Variabel perancu Indeks rehidrasi Variabel kendali 1. Jenis kelamin 2. Umur 3. IMT 4. Interval training Bahan dan Instrumen Penelitian Bahan Penelitian 1. Air mineral 2. Minuman isotonis 3. Air kelapa muda Instrumen Penelitian 1. Timbangan berat badan digital 2. Peluit 3. Pengukur tinggi badan 4. Stopwatch 5. Gelas ukur 6. Meteran 7. Whole body reaction 8. Alat tulis Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian pada penelitian ini yaitu di ruang kebugaran Faal, Universitas Airlangga, Surabaya. Jadwal penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juni 2015. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dalam penelitian ini yaitu masing-masing kelompok melakukan penimbangan berat badan dan waktu reaksi awal. Setelah itu melakukan interval training. Segera setelah itu melakukan penimbangan berat, pengukuran waktu reaksi (WRpre) dan rehidrasi yang masing-masing kelompok akan mengkonsumsi air mineral, minuman isotonis da air kelapa muda. Setelah 15 menit, subjek melakukan tes waktu reaksi (). Selang 120 menit kemudian, subjek melakukan penimbangan berat badan. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan air kelapa muda sebagai rehidrasi untuk meningkatkan kecepatan respon atau menurunkan waktu reaksi setalah melakukan interval training. Parameter kemampuan minuman dalam menurunkan waktu reaksi dilihat dari penurunan waktu reaksi pada Waktu Reaksi sebeum Rehidrasi (WRpre) dan Waktu Reaksi setelah Rehidrasi () (tabel 1). Tabel 1. Hasil perbedaan Waktu Reaksi antara WRpre, dan WR pada masing-masing kelompok Kel Rerata (detik) WRpre WR AM 0,7145 0,4074 0,3071 MI 0,7165 0,3057 0,4108 AKM 0,7616 0,3366 0,425 Keterangan: Kel = Kelompok; AM = Air Mineral; MI = Minuman Isotonis; AKM = Air Kelapa Muda; WRpre = Waktu Reaksi sebelum Rehidrasi; = Waktu Reaksi setelah Rehidrasi; WR = Delta Waktu Reaksi Dari tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa Rehidrasi air mineral, minuman isotonis dan air kelapa muda dapat menurukan waktu reaksi. Air Kelapa Muda menurunkan Waktu Reaksi tertinggi dibandingkan minuman lain. Hal ini dikarenakan kandungan kalium dan magnesium yang tinggi pada air kelapa muda. Untuk melihat lebih jelas adanya perbedaan Waktu Reaksi dan WR masing-masing kelompok dapat dilihat pada gambar 1 berikut: Gambar 1 Hasil perbedaan Waktu Reaksi masing-masing kelompok 96

Untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan penurunan Waktu Reaksi dilakukan uji t pasangan pada tiap kelompok. Hasil pengamatan terlihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2 Hasil uji T pasangan Kelompok WR t Sig. AM 35,162 0,000 MI 63,670 0,000 AKM 51,406 0,000 Keterangan : WRpre = Waktu Reaksi sebelum Rehidrasi; = Waktu Reaksi setelah Rehidrasi ; WR = Delta Waktu Reaksi. Dari tabel 2 di atas disimpulkan bahwa terjadi perbedaan penurunan yang bermakna pada masingmasing kelompok karena mempunyai nilai p kurang dari 0,05. Hasil uji Anova Tabel 3 Hasil uji Anova Variabel F Sig. WR 66,779 0,000 IR 7,384 0,037 Keterangan : WR = Delta Waktu Reaksi ; IR = Indeks Rehidrasi Hasil uji Anova didapatkan bahwa delta Waktu Reaksi ( WR) dan Indek Rehidrasi (IR) semuanya menunjukkan ada perbedaan yang signifkan (p < 0.05). Untuk melihat letak perbedaan dari hasil tes Anova digunakan tes Post Hoc seperti pada tabel 4 berikut: Tabel 4 Hasil tes Post Hoc Variabel Sig. Kelompok AM MI AKM AM - 0,000 0,000 WR MI 0,000-0,214 AKM 0,000 0,214 - AM - 0,021 0,032 IR MI 0,021-0,844 AKM 0,032 0,844 - Keterangan : WR = Delta Waktu Reaksi ; IR = Indeks Rehidrasi ; AM = Air mineral ; MI = Minuman isotonis ; AKM = Air kelapa muda. Didapatkan dari hasil tes Post Hoc dari waktu reaksi setelah rehidrasi diperoleh: 1. Variabel delta Waktu Reaksi ( WR) pada masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan ada perbedaan yang bermakna kecuali kelompok minuman isotonis dengan air kelapa muda karena mempunyai nilai p lebih dari 0,05. 2. Variabel Indeks Rehidrasi (IR) pada masingmasing kelompok perlakuan menunjukkan ada perbedaan yang bermakna kecuali kelompok minuman isotonis dengan air kelapa muda karena mempunyai nilai p lebih dari 0,05. PEMBAHASAN Rehidrasi dari air kelapa muda menunjukkan penurunan Waktu Reaksi yang paling tinggi dibandingkan air mineral dan minuman isotonis (gambar 1) yaitu terjadi penurunan sebesar 0,425 detik. Hal ini disebabkan karena didalam air kelapa muda terkandung kalium dan magnesium yang tinggi. Menurut Prof. Dr. Made Astawan, MS dalam kompas.com (2011) kalium dan magnesium yang tinggi pada air kelapa muda menguntungkan bagi kesehatan. Sekitar 98% jumlah kalium dalam tubuh yang berada di dalam cairan intrasel, berpengaruh terhadap aktifitas otot (Yaswir dan Ferawati, 2012). Sedangkan menurut Tjay dan Rahardja (2007) kekurangan kalium (hipokalemia) bisa mempengaruhi sistem neuromuskuler dengan gejala mengantuk (letargi), lemah otot dan sesak nafas (dyspnoea). Walaupun minuman isotonis menurunkan Waktu Reaksi tidak sebesar air kelapa muda, tetapi secara perhitungan statistik, tidak ada perbedaan yang signifikan dibandingan air kelapa muda. Hal ini dikarenakan pada tes Post Hoc antara air kelapa muda dan minuman isotonis didapatkan nilai p lebih dari 0,05 (p=0,214). Kedua minuman tersebut sangat bagus dalam hal menurunkan waktu reaksi karena di dalam minuman isotonis mengandung natrium dan klorida yang tinggi. Natrium berpasangan dengan klorida penting untuk mempertahankan keseimbangan tekanan osmosis, menjaga kepekaan otot dan permeabilitas sel. Sedangkan pada air mineral mengandung sedikit mineral bahkan tidak sebanding dengan jumlah mineral yang hilang bersama keringat. Akan tetapi rehidrasi air mineral dapat menurunkan Waktu Reaksi secara signifikan walaupun tidak sebesar air kelapa muda dan minuman isotonis. Sedangkan berdasarkan Indeks Rehidrasi, minuman isotonis menunjukkan Indeks Rehidrasi yang lebih bagus dibandingkan dengan air kelapa muda dan air mineral walaupun secara statistik mempunyai perbedaan yang tidak signifikan jika 97

dibandingkan dengan air kelapa muda (p=0,844). Kandungan natrium yang tinggi pada minuman isotonis sangat cocok untuk menggantikan natrium yang hilang bersama keringat. Hasil penelitian mengenai Indeks Rehidrasi ini diperkuat dari hasil penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Saat et al (2002), mengemukakan bahwa Indeks Rehidrasi pada air mineral sebesar 1,71, pada minuman isotonis sebesar 1,36 dan pada air kelapa muda sebesar 1,56. Dari data tersebut juga menyebutkan bahwa minuman isotonis mempuyai Indeks Rehidrasi yang lebih bagus jika dibandingkan air mineral dan air kelapa muda. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini yaitu rehidrasi air mineral, minuman isotonis dan air kelapa muda memperpendek waktu reaksi setelah melakukan interval training. Air kelapa muda menurunkan waktu reaksi terbesar dibandingkan air mineral dan minuman isotonis Saran 1. Perlu dilakukan penelitian yang serupa tentang pengaruh rehidrasi dengan cairan yang lebih bervariasi lagi. 2. Perlu dilakukan penelitian yang serupa pada olahraga lain. Men Health. 2015. Kandungan Gizi Air Kelapa. http://www.menshealth.co.id/nutrisi/nutrisi.u mum/kandungan.gizi.air.kelapa/003/002/138. Diakses pada tanggal 10 April 2014. Saat, M, Singh, R, Sirisinghe, RG dan Nawawi, M. 2002. Rehidration after Exercise with Fresh Young Coconut Water, Carbohydrate- Electrolyte Beverage and Plain Water. J Physiol Anthropol 21(2): 93-104. Stolen, T, Chamari K, Castagna C dan Wisloff U. 2005. Physiology of Soccer An Update. Sports Med; 35 (6): 501-536. Tjay, TH dan Rahardja, K. 2007. Obat Obat Penting Kasiat, Kegunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi 6. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Yaswir, R dan Ferawati, I. 2012. Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas, Volume 01 nomor 02. Zainudin, M. 2011. Metodologi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan. Airlangga University Press: Surabaya DAFTAR PUSTAKA Food and Agricultural Organization. 1998. New Sport Drink: Coconut Water. Agriculture and Consumer Protection Department, (Online), (http://www.fao.org/ag/magazine/9810/spot3. htm. diakses pada tanggal 5 April 2015). Indrayana, B. 2012. Perbedaan Pengaruh Latihan Interval Training dan Fartlek terhadap Daya Tahan Kardiovaskuler pada Atlet Junior Putra Taekwondo Wild Club Medan 2006/2007, Cerdas Sifa, Edisi No.1. Kompas. 2012. 5 kekeliruan Khasiat Air Kelapa. Artikel, (Online), (http://health.kompas.com/read/2012/12/29/08 184736/5.Kekeliruan.Seputar.Khasiat.Air.Kel apa, diakses tanggal 10 Maret 2015 Lavizzo-Mourey, RJ. 1987. Dehydration in the Elderly: A Short Review. Journal of the National Medical Association, Vol. 79, No. 10. Mayo Clinic Staff. 2014. Disease and Conditions Dehydration., (Online), (http://www.mayoclinic.org/diseases- conditions/dehydration/basics/symptoms/con- 20030056. diakses pada tanggal 10 Maret 2014). 98