BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah belum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan pendapat, gagasan

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

KISI-KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk short message service (SMS), melalui internet, dan . Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII. SMP Negeri 6 Percut

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari asumsi bahwa bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. Implikasinya, jika tuntutan zaman. harus diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

KERANGKA BERPIKIR PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR INPUT

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelajaran yang lain itupun siswa juga belum paham. Ukuran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pendidikan di sekolah dasar menganut sistem guru kelas dan guru

I. PENDAHULUAN. pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

PENGEMBANGAN INDIKATOR DALAM UPAYA MENCAPAI KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebab telah berhasil memasuki semua aktivitas manusia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui interaksi kemampuan berbahasa. Hal ini dimaklumi karena berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

TINJAUAN MATA KULIAH... HAKIKAT BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA.. 1.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah belum maksimal. Hal itu terjadi karena guru sebagai pelaksana masih terpengaruh oleh kurikulum sebelumnya. Jika kita mau mencermati kurikulum sebelumnya, kebutuhan peserta didik belum terpenuhi secara komprehensif termasuk kebebasan/ kelonggaran guru untuk mengembangkan keahlian profesinya. Keterampilan profesional guru belum dikembangkan secara maksimal. Kemampuan profesional guru terdiri atas kemampuan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Kemampuan tersebut apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka pembelajaran akan dapat berjalan dengan baik juga. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda. Guru masih ada yang tidak membuat perencanaan pembelajaran sendiri. Perencanaan pembelajaran yang berupa Program Tahunan, Program Semester, Silabus, dan RPP yang di buat oleh musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) langsung dicetak oleh guru yang bersangkutan. Kondisi tersebut ternyata sama dengan keadaan di SMP Negeri 1 Jaken. Guruguru ada yang belum menguasai cara pembuatan perangkat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan benar. Mereka meminjam perangkat KBM milik guru lain baik guru dalam satu sekolah atau sekolah lain. Keadaan ini mengakibatkan guru 1

2 tidak menguasai teknik pembuatan silabus, program tahunan, program semester, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru tidak kreatif dan tidak memikirkan kesesuaian antara kurikulum yang berlaku dengan materi pembelajaran. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam proses pengembangannya harus mempertimbangkan karakteristik sekolah masing-masing. Hal ini disebabkan karakteristik sekolah berbeda antara sekolah satu dengan sekolah lain. Kalau guru mengkopi perangkat KBM dari sekolah lain, itu berarti guru tersebut tidak mengetahui karakteristik sekolahnya. Muatan materi dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tiap sekolah belum tentu sama. Hal ini disebabkan banyak hal seperti karakteristik sekolah, karakteristik peserta didik, karakteristik guru, karakteristik mata pelajaran dan karakteristik yang lain. Guru memiliki kecenderungan menggunakan perangkat KBM yang dibuat oleh guru lain. Hal inilah yang menyebabkan guru tidak mengerti esensi isi perangkat KBM. Guru menyampaikan perangkat berdasarkan persepsi dan kemampuannya sendiri sehingga esensi perangkat pembelajaran terabaikan. Permasalahan ini mengakibatkan nilai siswa hasil tes sumatif kurang memuaskan. Kurangnya nilai tes diakibatkan banyak materi pada perangkat KBM belum disampaikan. Hal itu terjadi sebagai akibat perangkat KBM tidak dibuat oleh guru yang bersangkutan. Permasalahan tersebut diperparah perilaku guru yang mengajar masih mengacu pada LKS (Lembar Kerja Siswa). LKS yang digunakkan ternyata isinya banyak yang bertentangan dengan isi silabus dan RPP. Ada LKS yang isinya menyimpang jauh dari isi silabus dan RPP bahkan bertentangan dengan Kompetensi

3 Dasar (KD) yang ada. LKS Bahasa Indonesia berisi soal-soal tentang pengetahuan bahasa. Isi LKS Bahasa Indonesia seharusnya berupa keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Hal itulah yang menyebabkan nilai keterampilan berbahasa siswa khususnya keterampilan menulis masih rendah. Muchid (2008: 8-10) menyatakan bahwa selama ini para guru mengalami tiga macam bentuk problema pembelajaran. Problema pembelajaran tersebut adalah: (1) problema yang bersifat metodologis, (2) problema yang bersifat kultural, dan (3) problema yang bersifat sosial. Para guru belum mampu memecahkan problemaproblema tersebut. Hal ini berakibat pada pembelajaran yang kurang menarik dan menakutkan siswa. Menurut Graves (dalam Suparno, 2006: 4), seorang enggan menulis karena (1) tidak tahu cara menulis, (2) merasa tidak berbakat menulis, dan (3) kesulitan dalam menulis. Ketidaksukaan tak terlepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakatnya, serta pengalaman pembelajaran menulis di sekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat. Oleh karena itu, guru harus pandai memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis supaya siswa tertarik pada pembelajaran menulis. Penilaian keterampilan menulis kadang diabaikan oleh guru Bahasa Indonesia. Alasan guru tadi bermacam-macam. Dari guru yang banyak disampiri tugas tambahan oleh Kepala Sekolah (baik sebagai bendahara, koordinator perpustakaan, kepala urusan kurikulum, ekstra pramuka, ekstra karawitan), tugas-tugas pribadi di rumah, dan lain-lain. Guru Bahasa Indonesia tidak sempat mengoreksi pekerjaan siswa terutama KD keterampilan menulis. Alasan lain yang sering muncul adalah

4 mengoreksi keterampilan menulis membutuhkan waktu yang banyak. Hal ini mengakibatkan penilaian keterampilan menulis sering diabaikan oleh guru. Pembelajaran keterampilan menulis kadang pula diabaikan oleh guru. Hal ini disebabkan pembelajaran keterampilan menulis menyita banyak waktu, kurang menyenangkan siswa, guru kurang menguasai materi keterampilan menulis, materi sangat sulit baik untuk guru maupun siswa sehingga guru meloncat pada KD berikutnya. KD keterampilan menulis tidak disampaikan kepada siswa dengan berbagai alasan di atas. Guru menyampaikan pembelajaran sesuai dengan selera guru sendiri dan tidak berdasarkan urutan materi yang ada pada Standar Kompetensi (SK) dan KD yang terdapat pada silabus dan RPP. Hal ini berakibat pada pembelajaran keterampilan menulis layu. Pembelajaran keterampilan menulis diberikan kepada siswa. Setelah mendapat materi pembelajaran keterampilan menulis, siswa diberi soal latihan menulis. Hasilnya terlihat tulisan siswa masih kurang sempurna. Penempatan kalimat utama pada setiap paragraf tidak tepat. Ada pula paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Dari segi bahasa, masih banyak paragraf yang ditulis dengan bahasa yang kurang tepat, baik dari segi ejaan, diksi (pilihan kata), maupun keterkaitan antarkalimat. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas VIII SMP Kompetensi Dasarnya dibagi ke dalam dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek kesastraan. Aspek kebahasaan terdiri atas keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan

5 menulis. Aspek kesastraan juga dibagi ke dalam keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek kebahasaan keterampilan menulis memiliki Kompetensi Dasar berikut: 4.1 menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, 4.2 menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa baku, 4.3 menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan menggunakan bahasa yang efektif, 12.1 menulis rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer, 12.2 menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas, 12.3 menulis slogan/ poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasif (BSNP, 2006: 235, 239). Pada bagian ini penulis membatasi keterampilan menulis pada aspek kebahasaan saja, sedangkan keterampilan menulis pada aspek kesastraan tidak diteliti sebab terlalu luas ruang lingkupnya. Lebih khusus lagi keterampilan menulis aspek kebahasaan pada siswa kelas VIII SMP. Pembelajaran keterampilan menulis bagi sebagian guru masih dianggap sulit baik dalam penyampaiannya. kepada siswa maupun dalam menilai. Siswa pun kurang memahami materi menulis yang disampaikan oleh guru. Hal ini berakibat keterampilan menulis kurang maksimal.

6 Memperhatikan banyaknya perbedaan antara harapan dengan kenyataan di atas, khususnya harapan dalam pembelajaran menulis dengan kenyataan yang ada yaitu kemampuan menulis siswa, penulis berminat untuk menelitinya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas timbul permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis di kelas VIII SMP Negeri 1 Jaken Kabupaten Pati? 2. Apa sajakah kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis di kelas VIII SMP Negeri 1 Jaken Kabupaten Pati? 3. Bagaimana upaya guru Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 1 Jaken Kabupaten Pati dalam mengatasi kesulitan-kesulitan pembelajaran menulis? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini secara umum bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis di kelas VIII SMP Negeri 1 Jaken Kabupaten Pati berdasarkan KTSP. 2. Tujuan Khusus Tujuan secara khusus penelitian ini adalah: a. mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis di kelas VIII SMP Negeri 1 Jaken Kabupaten Pati;

7 b. mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis di kelas VIII SMP Negeri 1 Jaken Kabupaten Pati?; dan c. mendeskripsikan upaya guru Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 1 Jaken Kabupaten Pati dalam mengatasi kesulitan-kesulitan pembelajaran menulis. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk melengkapi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan menulis pada khususnya, dan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada umumnya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk guru Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa, kepala sekolah, dan pengambil kebijakan. a. Manfaat Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan atau menambah pengetahuan mengenai pembelajaran keterampilan menulis, utamanya yang terkait dengan penguasaan terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), perencanaan pembelajaran yang dibuat,

8 pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran keterampilan menulis, serta cara mengatasinya sehingga guru dapat menggunakan sebagai acuan untuk mendorong pada perbaikan pembelajaran yang dilakukan berikutnya. b. Manfaat Bagi Siswa Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan siswa dalam menulis sehingga siswa yang kurang mampu dapat meningkatkan kemampuannya sejalan dengan cara guru mengajar yang menuntut banyak latihan menulis. c. Manfaat Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan mengambil kebijakan mengenai pembelajaran keterampilan menulis yang di antaranya menyangkut penyediaan media pembelajaran dan penyediaan buku-buku bacaan khususnya keterampilan menulis dan keterampilan berbahasa secara umum yang memadai. d. Bagi Para Pengambil Kebijakan Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan berharga untuk berbagai kebijakan berikut yang berkaitan dengan upaya perbaikan sistem pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia, khususnya pembelajaran keterampilan menulis. Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, para pengambil kebijakan dapat menetapkan porsi waktu yang tepat, dan bahan ajar yang sesuai dengan kondisi siswa dan keadaan sekolah.