PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 5 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

Siti Nurhayati, Tri Saptuti 2, Moh. Salimi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen

1 Mahasiswa, 2 3 Dosen PGSD FKIP UNS

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE UNTUK MENINGKATKAN VOCABULARY BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN II LOGANDU TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Multimedia, Hasil Belajar IPS

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 1 KEDUNGWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

706 Penerapan Pendekatan Saintifik...

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN DISLE (DISCOVERY LEARNING)

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI)

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

Transkripsi:

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD N AMPIH TAHUN AJARAN 2015/2016 Fatchul Fauzi 1, Triyono 2, Rokhmaniyah 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67 A Panjer, Kebumen e-mail: fatchulfauzi23@gmail.com 1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstrak: Penerapan Discovery Learning dengan Media Benda Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tentang Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SD N Ampih Tahun Ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar tentang bangun datar. Setiap siklus terdiri dua pertemuan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Ampih tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 21 orang siswa. Teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan nontes. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dihentikansetelah proses dan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan = 85% siswa. Simpulan penelitian ini adalah penerapan benda konkret secara tepat dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun datar pada siswa kelas V SD N Ampih. Kata Kunci: discovery learning, media konkret, hasil belajar, bangun datar. Abstract: The Application of Discovery Learning using Concrete Media to Improve Learning Outcomes about Two-Dimensional Shapes for the Fifth Grade Students of SDN Ampih in Academic Year of 2016/2017. The objectives of this research to improve learning outcomes about Two-Dimensional shape. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted within three cycles. Each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. Subjects of the research were 21 fifth grade students of SD Negeri Ampih in the Academic Year of 2015/2016. Techniques of collecting data were test and non-test. Validity of data in this research was analyzed using triangulation of sources and triangulation of technique. Data were analyzed using quantitative and qualitative descriptive analysis consisting of data reduction, data display, and drawing conclusion or verification. The research finished after the teaching-learning process and outcomes reached learning mastery of 85%. The conclusion of this research is the application of Discovery Learning using concrete media to improve learning outcomes about two-dimensional shapes for the fifth grade students of SDN Ampih. Keywords: Discovery Learning, concrete media, learning outcomes, Two- Dimensional Shapes 440

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 440 445 441 PENDAHULUAN Pembelajaran di sekolah dasar merupakan pembelajaran yang diciptakan agar siswa menjadi aktif dan senang dalam belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Pasal 1, Butir 20, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003). Pembelajaran yang baik melibatkan siswa aktif. Pembelajaran bukan yang menjadikan siswa sebagai objek pembelajaran me-lainkan mereka menggali informasi se-luas-luasnya melalui pengamatan dan ke-terlibatan langsung dalam pembelajaran. Belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan strukturstruktur matematika itu. Siswa harus dapat menemukan keter-aturan dengan cara mempelajari mate-matika melalui bahan-bahan yang berhubungan dengan keteraturan pola pikir yang sudah dimiliki siswa dan diperlukan pengalaman langsung dalam menemukan konsep. Aisyah (2007: 3) menyatakan matematika sangat penting diberikan kepada siswa dari jenjang pendidikan dasar dan membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta mampu bekerjasama. Pembelajaran matematika di sekolah dasar hendaknya dikemas sedemikian rupa untuk melatih siswa sekolah dasar berpkir secara logis dan ilmu pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari, serta dapat secara langsung menemukan konsep-konsep melalui pengalaman. Tampak bahwa pembelajaran matematika di SD N Ampih yang dilakukan oleh guru masih konvensional. Guru lebih fokus menggunakan buku paket yang ada, sehingga ketika me-nerangkan konsep lebih banyak meng-gunakan ceramah dan kurang men-demonstrasikan konsep matematika. Inte-raksi anatara guru dengan siswa belum terjalin multiarah. Media pembelajaran belum digunakan secara maksimal. Hal serupa dinyatakan pula oleh siswa bahwa guru belum maksimal dalam meng-gunakan media matematika. Adapun, kondisi siswa dalam pembelajaran belum aktif untuk bertanya mengenai materi, namun ketika mereka sedang diberikan penjelasan oleh guru masih ada yang mengobrol dengan teman sebelah atau belakang mereka. Keadaan tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil UTS 1 2015/2016 kelas V dengan rata-rata kelas 51,62 dengan 67 % siswa belum tuntas dan 33 % siswa tuntas dari 21 siswa. Hasil ini masih kurang dari standar kriteria ketuntasan minimal sekolah, yaitu 63. Solusi yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di SD N Ampih adalah dengan

442 Penerapan Discovery Learning... menerapkan discovery learning dengan media benda konkret dalam pembelajaran matematika tentang bangun datar. Discovery Learning adalah model pembelajaran yang mengatur pembelajar-an sedemikian rupa sehingga anak mem-peroleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya tanpa pemberitahuan langsung, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Discovery learning mampu mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dan mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya. Melalui langkah: stimulation (stimulasi/ pemberi-an rangsangan), problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processsing (pengolahan data), verification (pembuktian), dan generalization (me-narik kesimpulan/generalisasi). (Hosnan, 2014: 289-290). Media benda konkret menurut konsep Bruner (Mutodi & Ngirande, 2014) dapat mengembangkan pemahaman konsep matematika secara mendalam sehingga, guru dapat meng-klarifikasi konsep abstrak matematika. Dengan memegang, melihat dan melakukan terhadap suatu benda, siswa dapat mengikat secara mendalam dan memahami pemahaman akhir terhadap matematika. Kelebihan dari media benda konkret adalah memberikan pengalaman nyata kepada siswa sehingga pembe-lajaran lebih konkret (Asyhar, 2012: 55). Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan lang-kah discovery learning dengan media benda konkret untuk meningkatkan hasil belajar tentang bangun datar pada siswa kelas V SD N Ampih tahun ajaran 2015/2016? (2) Apakah penerapan lang-kah discovery learning dengan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar tentang bangun datar pada siswa kelas V SD N Ampih tahun ajaran 2015/2016? (3) Bagaimana keefektifan pembelajaran pada penerapan langkah discovery learning dengan media benda konkret untuk meningkatkan hasil belajar tentang bangun datar pada siswa kelas V SD N Ampih tahun ajaran 2015/2016? Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan penerapan langkah benda konkret untuk meningkatkan hasil belajar tentang bangun datar pada siswa kelas V SD N Ampih, (2) Meningkatkan hasil belajar tentang bangun datar melalui penerapan langkah discovery learning dengan media benda konkret pada siswa kelas V SD N Ampih, (3) Mendeskripsikan keefektifan penerapan langkah discovery learning dengan media benda konkret untuk meningkatkan hasil belajar tentang bangun datar pada siswa kelas V SD N Ampih.

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 440 445 443 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD N Ampih pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 21 siswa. sumber data berasal dari siswa kelas V, guru kelas V, teman sejawat, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik nontes (observasi, wawancara, dan dokumentasi). Alat pengumpulan data yaitu instrumen tes (soal matematika) dan instrument non tes (lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar dokumen). Uji validitas data meng-gunakan triangulasi teknik, berupa observasi, wawancara dan dokumentasi, serta triangulasi sumber meliputi obser-ver, guru kelas V dan siswa kelas V, serta dokumen. Analisis data pada penelitian deskriptif kualitatif dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Model penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif. Penelitian ini direncanakan tiga siklus. Siklus I dilaksanakan 2 pertemuan, siklus II 2 pertemuan dan siklus III 2 pertemuan. Penelitian yang akan dilaksanakan terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap pertemuannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, dimulai dari Februari sampai Maret 2016. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian meliputi kegiatan awal, inti, dan akhir. Pelaksanaan pembelajaran matematika tentang bangun datar dengan menerapkan benda konkret dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat. Adapun, langkah yang diterapkan adalah: a) stimulation dengan media benda konkret, b) problem statement, c) data collection dengan media benda konkret, d) data processing, e) verification dengan media benda konkret, f) generalization. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan discovery learning dengan media benda konkret yang dilaksanakan oleh guru dan siswa pada setiap siklus selalu mengalami peningkatan. Hasil ini terbukti dengan hasil observasi terhadap guru dan siswa yang dilakukan oleh observer pada setiap pertemuan. Persentase hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Persentase Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus Persentase (%) Guru Siswa I 68,46 56,31 II 82,70 76,10 III 95,66 93,58 Berdasarkan Tabel 1. dapat diketa-hui bahwa hasil observasi guru pada siklus I 68,46% belum mencapai

444 Penerapan Discovery Learning... target penelitian 85%, pada siklus II meningkat menjadi 82,70%. Pada siklus III me-ningkat menjadi 95, 66% dan telah men-capai target penelitian 85%. Hasil observasi terhadap siswa pada siklus I mencapai 56,31%. Pada siklus II me-ningkat menjadi 76,10%. Pada siklus III meningkat menjadi 93,58% dan telah mencapai target penelitian 85%. Adapun, ketutasan hasil belajar siswa yang dipperoleh dari akumulasi hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa adalah sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus Rerata Ketuntasan (%) I 45,31 57,15 II 77,62 77,86 III 88,00 92,30 Berdasarkan Tabel 2. hasil belajar siswa selalu meningkat. Kriteria Ketun-tasan Minimal = 70, ketuntasan pada sik-lus I mncapai 57,15%, siklus II 77,86% dan siklus III meningkat menjadi 92,30%. Presentase tersebut meningkat lebih baik dari siklus I sampai siklus III dan men-capai target penelitian 85%. Dari penerapan langkah yang dilakukan guru dan siswa, serta hasil belajar yang meningkat, maka pembelajaran discovery learning dengan me-dia benda konkret dilaksanakan secara efektif. Kendala dalam pembelajaran antara lain: a) kurangnya pemahaman siswa dalam membuat hipotesis, b) kurang aktifnya siswa dalam mencari informasi, c) kurang aktifnya siswa dalam proses presentasi. Namun, semua kendala dapat diatasi dengan solusi: a) guru memberi arahan dalam pemahaman hipotesis, b) guru memberi arahan dalam siswa mencari informasi kemudian menuliskannya, c) guru memberi arahan dan motivasi supaya siswa aktif dan tertarik pada proses presentasi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil tindakan, analisis, dan pembahasan yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Penerapan discovery learning dengan media benda konkret menggunakan langkah-langkah: a) stimulation dengan media benda konkret, b) problem statement, c) data collection dengan media benda konkret, d) data processing, e) verification dengan media benda konkret, f) generalization, (2) Penerapan benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Terbukti dengan meningkatnya rerata hasil belajar siswa, dan meningkatnya ketuntasan belajar siswa, serta memenuhi target penelitian 85%. Pada siklus I 57,15%, siklus II 77,86% dan siklus III meningkat menjadi 92,30%. (3) Pembelajaran menggunakan penerapan discovery learning dengan media benda konkret dinyatakan efektif. Hal ini terbukti dengan

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 440 445 445 meningkatnya ketepatan penerapan langkah-langkah berdasarkan observasi terhadap siswa dan guru, serta memenuhi target penelitian. Selain itu, meningkatnya hasil belajar dan ketuntasan siswa pada setiap siklus. Saran yang diberikan untuk guru dalam menerapkan discovery learning dengan media benda konkret adalah dalam pembelajaran matematika hendaknya dijadikan sebagai model yang sering digunakan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan model ini dapat menjadikan siswa aktif, dan dapat menguasai konsep matematika secara luas, serta memberikan kesan dan pengalaman langsung pada siswa untuk menemukan suatu konsep. Penerapan discovery learning dengan media benda konkret dengan enam langkah pembelajaran, dapat dikembangkn pada masing-masing langkah oleh guru supaya tercipta pembelajaran yang menarik, inovatif dan siswa lebih senang mengikuti pembelajaran. Guru dapat memberikan reward kepada siswa supaya keaktifan siswa lebih meningkat dan suasana kelas menjadi lebih hidup. Melalui penerapan benda konkret, saran yang membangun untuk siswa adalah hendaknya aktif membuka diri dan tidak menganggap pusat seluruh informasi adalah guru, namun dapat berasal dari sumber lain yang ada di lingkungan dan mudah diperoleh (misal: buku, internet, televisi, radio, surat kabar). Siswa juga diharapkan dapat terus bereksplorasi menggunakan media benda konkret sesuai prosedur. Media tersebut yang tersedia di lingkungan sekitar sekolah dan lingkungan sekitar rumah. Saran bagi sekolah, sekolah dapat memfasilitasi dan memotivasi guruguru untuk selalu menginovasi pembelajaran yang dilakukan di kelas, dan memfasilitasi siswa dan guru dalam peningkatan sarana dan prasarana dengan melengkapi media pendukung di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, N. dkk. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional. Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembngkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Ngirande. H. & Mutodi. P. (2014). Perception of Secondary School Teachers towards the Use of Concrete Materials in Constructing Mathematical Meaning. International Journal Education Science (IJES), 7(3), 449-461. Diperoleh 15 Desember 2015, dari http://www.ijes.net.