BAB I PENDAHULUAN. gerakan gerakan shalat yang meliputi berdiri, ruku, sujud, dan duduk adalah

dokumen-dokumen yang mirip
tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan olahraga senam aerobic. Namun masih banyak penderita DM. WHO (World Health Organization) kasus penyakit DM meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku aktivitas fisik. Perubahan tersebut telah memberi pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelemahan dan kematian sel-sel jantung (Yahya, 2010). Fenomena yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. menurut tingkatan usia lanjut yakni usia pertengahan (45-59), usia lanjut (60-


BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas makanan sehari-hari. Namun, akhir-akhir ini muncul berbagai. garam yang mampu memicu penyakit hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

HUBUNGAN KECEMASAN TENTANG PENULARAN PENYAKIT DENGAN PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PENYAKIT TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL I SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maju dan negara sedang berkembang. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi,

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membedakan menjadi dua macam usia, yaitu usia kronologis dan usia

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejalan dengan semakin meningkatnya usia seseorang, maka akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat 125 juta orang dengan usia 80 tahun bahkan lebih. (World Health

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Lanjut usia biasanya mengalami perubahan-perubahan fisik yang wajar,

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan dan kerusakan banyak sel-sel syaraf, sehingga lansia seringkali

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. diastolic (Agrina, et al., 2011). Hipertensi sering dijumpai pada orang

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Penyakit ini diperkirakan mengenai lebih dari 16 juta orang

SRAGEN SKRIPSI JURUSAN FAKULTAS. Disusun oleh: J

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan

SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar sarjana Keperawatan. Oleh: JOKO PURNOMO J

WIJI LESTARI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu sistem sosial (Friedman, 2010). Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S 1 Keperawatan. Disusun Oleh : Rina Ambarwati J.

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Badan kesehatan dunia, World Health Organitation

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat yang setinggi tingginya (Depkes, 2009). Adanya kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kebutaan dan 3,65% atau 246 juta orang mengalami low vision. 1,2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lebih dari tiga bulan. Menurut Brunner dan Suddarth, gagal ginjal kronik. sampah nitrogen lain dalam darah) (Muhammad, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang dicari oleh semua orang. Menurut World Health Organitation (WHO) kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental, dan sosial serat bukan hanya merupakan bebas dari penyakit. Salah satu cara menjaga agar tubuh tetap sehat dalam keadaan sehat adalah dengan gaya hidup yang sehat. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Menurut Dr. Sagiran (2007) pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan gerakan gerakan shalat yang meliputi berdiri, ruku, sujud, dan duduk adalah yang mirip olahraga yang bila dijaga oleh manusia dan dilakukan dengan benar dan tuma ninah maka akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa faktor penyebab gangguan kesehatan misalnya perilaku kesehatan yang kurang, perilaku dalam menyikapi fenomena tentang kesehatan serta pengetahuan tentang kesehatan. Faktor-faktor tersebut bisa diminimalkan demi tercapainya derajat kesehatan pada individu dan masyarakat yakni dengan cara hidup sehat, menjaga pola makan, aktivitas yang tidak berlebihan, dan berolahraga. Salah satu alternatif olahraga adalah dengan gerakan shalat. Gerakannya yang mirip olahraga perlu di ketahui oleh masyarakat karena pengaruh gerakan shalat sangat besar untuk menjaga kesehatan tubuh bagi masyarakat. Menurut WHO, 17,5 juta (30%) dari 58 juta kematian di dunia, disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah pada tahun 2005. Dari seluruh angka tersebut, penyebab kematian antara lain disebabkan oleh serangan 1

2 jantung (7,6 juta penduduk), stroke (5,7 juta penduduk), dan selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta penduduk). Berdasarkan seluruh data yang telah dikumpulkan dari WHO, pada tahun 2015 diperkirakan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat menjadi 20 juta jiwa. Di Indonesia mrncapai 17,5% dari total kematian di Indonesia provinsi prevalensi tertinggi terdapat di Jawa Timur sebesar 375.127 orang (Depkes RI. 2013). Berdasarkan data Rekam Medis RSUD dr. Harjono Ponorogo dalam bulan November penderita penyakit jantung sebanyak 434 orang (Rekam Medis RSUD dr, Harjono Ponorogo, 2015).Angka yang cukup besar mengingat penyakit jantung dan pembuluh darah dikategorikan sebagai penyakit tidak menular. Penyakit ini sebenarnya dapat dimodifikasi dan dicegah. Selain penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah ada penyakit lain yang angka kejadiannya juga tinggi contohnya di Amerika Serikat pada semua usia menunjukkan bahwa penyebab nyeri kronis adalah nyeri punggung bawah (70 juta orang), artritis (30 juta orang), migrain (20 juta orang), kanker (1 juta orang) (Rachmawati Dkk. 2006). Menurut Hochschuler (2002) Di Amerika Serikat, 80% orang pada usia 18-55 tahun mengalami keluhan nyeri pada bagian punggung. Di Indonesia diperkirakan angka prevalensi 7,6% sampai 37%. Masalah nyeri punggung pada pekerja pada umumnya dimulai pada usia dewasa muda dengan puncak prevalensi pada kelompok usia 25-60 (Steven, 2005). Menurut data pasien di Poli Syaraf RSUD Dr. Harjono Ponorogo pada tahun 2014 terdapat 822 pasien diperkirakan rata-rata per bulanya 68 pasien low back pain dan tahun 2015 pada bulan januari sampai bulan oktober terdapat 643

3 pasien diperkirakan rata-rata per bulanya terdapat 64 pasien low back pain. (Poli Syaraf RSUD Dr. Harjono Ponorogo, 2015) Pengetahuan masyarakat menentukan kualitas kesehatannya. Kesehatan manusia bergerak maju dan mundur dalam komunikasi tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat atau sakit. Sehat adalah Kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Nasrul, 1998). Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang-kadang bisa dicegah atau dihindari. Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit (Sunanti. 2008). Dengan gaya hidup sehat dan pencegahan sejak dini untuk menhindari penyakit-penyakit masyarakat harus merubah pola gizi, istirahat, aktivitas dan olahraga yang teratur. Contohnya olahraga senam ergonamis gerakannya yang mirip dengan gerakan shalat. Masyarakat muslim bisa melakukan setiap hari minimal 5 waktu dalam sehari. Selain mirip dengan senam gerakan mengandung gerakan hati, lisan, dan seluruh anggota badan, shalat mengandung pula fungsi efektif autoregulasi dan adaptasi tubuh manusia dengan otak sebagai pusat pengendali (Sagiran 2007). Dari berbagai banyak penyakit tersebut bisa dilakukan pencegahan dengan gerakan-gerakan shalat jika di lakukan dengan benar dan tidak tergesagesa serta mengatur pola hidup kita menjadi hidup sehat maka kita akan

4 terhindar dari berbagai penyakit. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, dan pencegahan tersebut bisa kita lakukan dengan gerakan-gerakan shalat dengan benar dan tidak tergesa-gesa. Setelah dilakukan studi pendahuluan terhadap 10 orang di RT.2 RW.2 Desa. Kemuning Kec. Sambit Kab. Ponorogo terdpat 4 orang menjawab benar dan 6 orang menjawab salah, di wilayah tersebut terdapat masjid tetapi jamaahnya sedikit dan pendidikan masyaraktnya masih sedikit rendah. Oleh sebab itu, perlu di ketahui masyarakat bahwa gerakan sholat mempunyai manfaat yang lebih untuk kesehatan dan mirip olahraga untuk menjaga kesehatan. Untuk tenaga kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan serta menghimbau dan mengajak masyarakat untuk membuka media cetak untuk menambah wawasan dan websaite untuk mengetahui berita terkini tentang kesehatan guna untuk menjaga kesehatan persendian mereka. Dari fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengetahuan masyarakat tentang gerakan shalat bagi kesehatan di RT.2 WR.2 Desa. Kemuning Kec. Sambit Kab. Ponorogo. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang manfaat gerakan shalat bagi kesehatan? 1.3 Tujuan Penelitian Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pengetahuan Masyarakat tentang Gerakan Shalat Bagi Kesehatan mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang manfaat gerakan sholat bagi kesehatan.

5 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Teoritis a. Bagi Instansi Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan dalam pendidikan pada masalah gerakan shalat bagi kesehatan dan bahan kajian untuk selanjutnya. b. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang manfaat gerakan shalat bagi kesehatan dan sebagai bahan atau sumber data penelitian. c. Bagi Masyarakat Hasil ini dapat dijadikan masukan bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan tentang gerakan shalat bagi kesehatan. 1.4.2. Manfaat Praktis : a. Bagi Responden Hasil penelitian ini dapat di jadikan masukan bagi masyarakat dalam mengetahui tentang gerakan shalat bagi kesehatan. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan karya tulis ini dapat di gunakan untuk penelitian selanjutnya sebagai referensi penelitian lebih lanjut tentang manfaat dan sepesifik salah satu gerakan shalat bagi kesehatan. 1.4 Keaslian Penelitian 1. Hasil Penelitian dari Lia Astuti tentang Pengaruh Gerakan Shalat Terhadap Kelenturan Vertebrae Lumbalis Pada Wanita Lanjut Usia di Ds. Gonilan

6 Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo Tahun 2013 Peneliti ini menggunakan desain cross-sectional dan desain penelitian post only group design. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita lanjut usia yang ada di Posyandu Lansia Desa Gonilan Kel. Gonilan Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo yang berusia 50-74 tahun. Total sampel 34 responden dengan rincian pada kelompok eksperimen 17 responden yang masuk kriteria inklusi dan pada kelompok kontrol terdapat 17 responden. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji Mann-whitney test. Hasil penelitian: uji Mann-Whitney Test menunjukkan hasil p = 0,004 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap kelenturan vertebrae lumbalis pada wanita lanjut usia. Kesimpulan: Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh gerakan sholat terhadap kelenturan vertebrae lumbalis pada wanita lanjut usia. Perbedaan dengan penelitian ini adalah gerakan shalat secara umum tidak di khususkan dengan satu masalah penyakit. 2. Hasil penelitian dari Ingga Ifada tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan mata Tahun 2010 Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah masyarakat kelurahan Wonolopo, kecamatan Mijen, Semarang pada bulan Maret- April 2010 yang diambil dengan cara purposive sampling. Sebanyak 50 orang yang berusia 15 tahun ke atas melakukan pengisian kuesioner untuk pengambilan data. Penelitian ini menunjukkan sebanyak 48 orang termasuk kedalam umur produktif dan 2 lainnnya adalah umur non-

7 produktif, yang mana terdapat 17 laki-laki dan 33 perempuan, serta hanya 21 orang diantaranya yang pernah mendapatkan sumber informasi mengenai pelayanan kesehatan mata. Juga ditemukan 36 orang memiliki status ekonomi rendah, 18 orang dengan tingkat pendidikan sedang dan hanya 14 orang yang memiliki pekerjaan yang formal. Perbadaan dengan penelitian ini adalah pengetahuan masyarakat tentang gerakan shalat bagi kesehatan. 3. Hasil penlititan dari Fakhrudin Nasrul Sani tentang Hasil penelitian dari Hubungan Tingkat Pengetahuan Sehat - Sakit dengan Sikap Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan sehat-sakit dengan sikap mahasiswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Metode Penelitian : menggunakan metode deskriptif analitik, sebanyak 100 mahasiswa yang telah memenuhi syarat inklusi dan ekslusi. Pengujian analisis data menggunakan uji Coefficient Contingency. Hasil nilai Chi Square diperoleh nilai 20,312 sehingga nilai Coefficient Contingency sebesar 0,411. Sehingga hasil pada penelitian ini adalah adanya hubungan yang agak lemah antara tingkat pengetahuan sehat-sakit dengan sikap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Pengetahuan dan perilakunya cukup baik tentang hidup bersih dan sehat. Perbedaan dngan penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan masyarakat tentang gerakan shalat bagi kesehatan.