BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

BUPATI SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI SIKKA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KOTA LANGSA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN,

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 85TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERGESARAN ANGGARAN

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENAJAM PASERUTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2017

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN No. 42, 2017 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN UMUM DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 146 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

ila Mengingat : 1. Menimbang : a. BUPATI BURU PROVNSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU, PERATURAN BUPATI BURU NOMOR?

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ANGGARAN KAS DI PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0076

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2014

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATIPANDEGLANG,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 07 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG NILAI PEROLEHAN PAJAK AIR TANAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROPINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG KODE REKENING PENGANGGARAN DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 40 PERATURAN WALIKOTA CILEGON TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENTAHAPAN DAN PROSES KEGIATAN TAHUN JAMAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2017

GUBERNUR RIAU. PERATURAN GUBERNUR RIAU Nomor : 74 Tahun 2015

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2015

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 27 SERI A

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2013

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

perlu menetapkan Peraturan Bupati Samosir tentang Tata Cara

Transkripsi:

SALINAN BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 160 ayat (7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Flores Timur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2012 Nomor 4);

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Flores Timur. 2. Pemerintah adalah Pemerintah pusat. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Flores Timur. 4. Bupati adalah Bupati Flores Timur. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur. 6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Flores Timur. 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Flores Timur. 8. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Flores Timur selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 10. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. 11. Pengguna anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan pengguna anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpinnya. 12. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah; 13. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. 14. Tim Anggaran Pemerintah Daerah adalah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan Keputusan Bupati dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan. 15. Program adalah penjabaran kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan

sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi Satuan Kerja Perangkat Daerah. 16. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai bagian dari pencapai sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personal (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebaia masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. 17. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat RKA SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program, kegiatan dan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. 18. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat DPA SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan perubahan anggaran oleh pengguna anggaran. 19. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat DPPA SKPD adalah dokumen yang memuat perubahan pendapatan dan belanja setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan perubahan anggaran oleh pengguna anggaran. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Pegerseran anggaran dapat dilakukan apabila: a. keadaan darurat; b. keadaan luar biasa; dan c. dana-dana khusus yang diterima Pemerintah Kabupaten yang belum dianggarkan dalam APBD karena adanya ketentuan Peraturan Perundan-undangan dan adanya kebijakan Pemerintah yang bersifat strategis. (2) Ruang lingkup pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. pergeseran antar rincian obyek belanja dalam jenis belanja berkenaan; b. pergeseran antar obyek belanja dalam obyek belanja berkenan; c. pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja dan antar rincian obyek belanja diformulasikan dalam DPPA- SKPD; dan d. pergeseran antar jenis belanja dan antar kegiatan belanja untuk program dan kegiatan yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus dan/atau dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang ditransfer ke Daerah serta bantuan keuangan dari Provinsi yang dana dan/atau petunjuk teknisnya diterima setelah APBD ditetapkan. (3) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), huruf a dan huruf b, termasuk menganggarkan kembali kewajiban Pemerintah

Daerah kepada pihak ketiga yang telah selesai melaksanakan pekerjaan pada tahun anggaran sebelumnya. (4) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), termasuk pergeseran anggaran untuk SKPD/unit kerja, program, kegiatan, jenis belanja, obyek belanja dan rincian obyek belanja yang belum dianggarkan dalam (5) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat dilakukan mendahului penetapan Perubahan BAB III PRINSIP Pasal 3 Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3), dilakukan berdasarkan prinsip: a. pergeseran anggaran hanya dapat dilakukan bagi kegiatan yang bersifat mendesak; b. tidak diperkenankan melakukan penambahan maupun pengurangan pagu anggaran rincian objek belanja bagi pergeseran antar rincian objek belanja; c. tidak diperkenankan melakukan penambahan maupun pengurangan pagu anggaran SKPD bagi pergeseran antar kegiatan dan antar jenis belanja untuk kegiatan yang sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus dan/atau dana transfer ke Daerah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta bantuan keuangan dari provinsi, kecuali bagi SKPD yang mendapat penambahan alokasi anggaran yang diperoleh setelah APBD ditetapkan; dan d. penambahan dana hanya dapat dilakukan bagi kegiatan yang mengalami pergeseran apabila adanya tambahan dana yang bersumber dari dana transfer Daerah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Bantuan Keuangan dari Provinsi dan/atau tambahan pendapatan baru yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah. BAB IV TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN Pasal 4 Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dan huruf b dan ayat (3), dilakukan dengan cara mengubah Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pasal 5 (1) Permohonan pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, diajukan oleh Kepala SKPD kepada PPKD untuk mendapatkan persetujuan. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melampirkan: a. latar belakang pergeseran anggaran; dan b. rencana pergeseran anggaran.

Pasal 6 (1) Permohonan pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, diajukan oleh Kepala SKPD kepada Sekretaris Daerah untuk mendapatkan persetujuan. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melampirkan: a. latar belakang pergeseran anggaran; dan b. rencana pergeseran anggaran. Pasal 7 (1) Setelah menerima permohonan dan kelengkapan usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, TAPD melakukan asistensi/ verifikasi terhadap usulan RKA SKPD sesuai ketentuan Peraturan Perudang-undangan. (2) Hasil asistensi/verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Sekretaris Daerah selaku Koordinator TAPD untuk mendapat pertimbangan. (3) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan kepada Bupati selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah untuk mendapat persetujuan. (4) Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sebagai dasar untuk melakukan Perubahan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pasal 8 (1) Perubahan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dianggarkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan (2) Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan oleh Bupati kepada Pimpinan DPRD untuk dibahas dan disetujui bersama. (3) Rancangan Peraturan Daerah yang telah disetujui bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada Bupati untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang Perubahan Pasal 9 Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c dan huruf d, dilakukan dengan cara mengubah Peraturan Daerah tentang Pasal 10 (1) Permohonan pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, diusulkan oleh Kepala SKPD kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah cq. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. (2) Usulan pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melampirkan: a. surat pengantar; b. pertimbangan/penjelasan yang mendasar sebagai alasan dilakukannya pergeseran; c. perubahan RKA SKPD yang mengalami pergeseran;

d. petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis atau aturan lain bagi kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus dan/atau dana transfer ke Daerah; dan e. kartu kendali kegiatan yang memuat penyerapan anggaran sampai saat diusulkan pergeseran. Pasal 11 (1) Setelah menerima permohonan dan kelengkapan usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, TAPD melakukan asistensi/verifikasi terhadap usulan RKA SKPD sesuai ketentuan Peraturan Perudang-undangan. (2) Hasil asistensi/verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Bupati selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah untuk mendapat persetujuan. Pasal 12 (1) Pergeseran anggaran yang telah mendapat persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dianggarkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan (2) Tata cara pembahasan dan penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dilaksanakan sesuai mekanisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3). Pasal 13 (1) Apabila terdapat hal tertentu yang bersifat strategis, pergeseran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c dan huruf d, dilakukan dengan cara Pemerintah Daerah dapat meminta persetujuan DPRD dengan Keputusan Pimpinan DPRD untuk merealisaikan anggaran yang mengalami perubahan. (2) Anggaran yang telah direalisasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dianggarkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Pasal 14 (1) RKA SKPD yang mengalami pergeseran anggaran harus diformulasikan terlebih dahulu ke dalam DPPA SKPD dan disahkan oleh PPKD sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh SKPD/unit kerja setelah ditetapkannya Peraturan Bupati tentang Perubahan Penjabaran (2) Anggaran yang mengalami perubahan baik berupa penambahan dan/atau pengurangan akibat pergeseran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dijelaskan dalam kolom keterangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Flores Timur. Ditetapkan di Larantuka pada tanggal 23 Februari 2016 Diundangkan di Larantuka pada tanggal 23 Februari 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR, ttd ANTON TONCE MATUTINA BERITA DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2016 NOMOR 12 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ADRIANUS BENGA AMA LAMABELAWA PEMBINA TINGKAT I NIP. 19700525 199703 1 007