BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT )

MEKANISME ALUR LAYANAN KARANTINA

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PELAYANAN KARANTINA HEWAN BERDASARKAN KATEGORISASI MEDIA PEMBAWA HPHK DAN WAKTU PELAYANAN

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG

PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO TINGGI

PERSYARATAN DAN PROSEDUR IMPOR DAN DOMESTIK MASUK MP HPHK KATEGORI RISIKO RENDAH

PERSYARATAN DAN PROSEDUR IMPOR DAN DOMESTIK MASUK MP HPHK KATEGORI RISIKO SEDANG

MATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEREDARAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN KARANTINA HEWAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TARAKAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.IZ TAHUN 2005.

2017, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 200

PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO RENDAH

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PEMASUKAN HEWAN-HEWAN TERTENTU KE WILAYAH PROVINSI PAPUA UNTUK KEPENTINGAN KHUSUS

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

BADAN PUSAT STATISTIK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/Permentan/PD.410/10/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

PT.PRESSTI ASIA INDONESIA

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR: 13/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : lo96/kpts/tn.120/10/1999

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan. Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.18/MEN/2003 T E N T A N G

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2006 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN DALAM HAL TRANSIT

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMELIHARAAN DAN LALU LINTAS HEWAN PENULAR RABIES DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2008 TENTANG PERSYARATAN PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA BERUPA IKAN HIDUP

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO SEDANG

PELAYANAN SERTIFIKASI IMPOR MEDIA PEMBAWA OPTK

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 62/Permentan/OT./140/12/2006 TENTANG

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01-GR TAHUN 2010 TENTANG VISA KUNJUNGAN SAAT KEDATANGAN

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PENANGGULANGAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Keimigrasian. Visa. Saat Kedatangan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN OLEH PIHAK KETIGA

2 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 97/Permentan/PD.410/9/2013, dengan Peraturan Menteri Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 t

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMELIHARAAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT )

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5015); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012

2016, No tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1799/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG INDUSTRI FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM NOPEMBER 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/2012 TENTANG KEWAJIBAN TAMBAHAN KARANTINA IKAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

VI. PEREDARAN HASIL HUTAN

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016

MEMUTUSKAN: KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DOKUMENTASI PENELITIAN BEBERAPA GAMBAR SATWA, SEBAHAGIAN KAWASAN WISATA BUKIT LAWANG DAN BANGUNAN YANG ADA INDIKASI PEMILIKAN ORANG ASING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/Permentan/PD.410/9/ /9/2013 TENTANG

PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

Transkripsi:

Halaman ke : 1 dari 6 IMPOR ANJING DAN KUCING (RISIKO TINGGI) Media Pembawa : Anjing dan Kucing HS Code : 0106.19.00 Dasar Pelaksanaan : UU 16 tahun 1992 PP 82 tahun 2000 PP 35 tahun 2016 Kepmentan 3238 Tahun 2009 Juknis TKH HPR 87 Tahun 2016 Persyaratan Utama : 1. Health Certificate (HC) dari Negara Asal 2. Melalui tempat pemasukan yang ditetapkan 3. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat pemasukan untuk selanjutnya dilakukan tindakan karantina Persyaratan Tambahan: 1. Buku Vaksin ( menyatakan sudah divaksin Rabies) 2. Hasil Uji Laboratorium titer antibodi rabies dari negara asal 3. Identitas pemilik (KTP/Pasport) 4. Surat Kuasa dari Pemilik (jika dikuasakan dalam pengurusan) Dokumen pendukung: 1. Surat Izin Pemasukan dari Dinas Kabupaten/Provinsi 2. Persetujuan Impor Barang (PIB) 3. Airway Bill Prosedur: 1. Pengguna jasa atau kuasanya melaporkan rencana pemasukan anjing dan atau kucing sebelum kedatangan dan mengisi form permohonan pemeriksaan karantina (KH-1) baik secara online ataupun menggunakan PPK manual. 2. Berdasarkan permohonan (KH-1) dari pengguna jasa atau kuasanya, Kepala BBKP Soekarno Hatta menerbitkan surat tugas (KH-2) bagi Petugas Karantina Hewan untuk melakukan tindakan

Halaman ke : 2 dari 6 karantina pemeriksaan awal berupa pemeriksaan dokumen, meliputi kelengkapan, kebenaran isi dan keabsahan dokumen serta pemeriksaan fisik hewan secara umum. 3. Selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Masuk Karantina (KH-7), untuk dilakukan pengasingan dan pengamatan pada anjing dan atau kucing oleh dokter hewan karantina di Instalasi Karantina Hewan; 4. Selama masa Pengasingan dilakukan pengamatan dan pengambilan sampel untuk pengujian titer antibodi rabies. 5. Jika anjing dan atau kucing berasal dari negara bebas rabies dilakukan pengasingan dan pengamatan minimal 1(satu) hari;* ) 6. Jika anjing dan atau kucing berasal dari negara tidak bebas rabies dilakukan pengasingan dan pengamatan minimal 3 (tiga) hari;* ) 7. Jika dalam masa pengasingan dan pengamatan ditemukan gejala rabies maka masa karantina diperpanjang hingga 14 hari jika berasal dari Negara bebas rabies dan 90 hari jika berasal dari Negara tidak bebas rabies; 8. Jika selama pengasingan dan pengamatan ditemukan indikasi HPHK lain selain rabies maka masa karantina diperpanjang dan dilakukan perlakuan sesuai dengan HPHK yang ditemukan; 9. Perlakuan dapat berupa tindakan suportif, preventif dan kuratif; 10. Untuk hasil pengujian titer antibodi rabies yang tidak protektif (<0,5IU/ml) dilakukan perlakuan vaksinasi rabies; 11. Pembebasan dilakukan dengan menerbitkan Sertifikat pelepasan (KH-12) jika : a. Hasil titer antibodi rabies protektif ( 0,5IU/ml) atau b. Setelah dilakukan vaksinasi bila titer antibodi rabies tidak protektif (<0,5IU/ml); c. Tidak ditemukan gejala HPHK lainnya dan d. Telah melengkapi persyaratan administrasi 12. Penahanan dilakukan dengan menerbitkan (KH-8a) terhadap anjing dan atau kucing yang belum memenuhi persyaratan utama karantina setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan fisik terhadap anjing dan atau kucing dan diduga tidak berpotensi membawa dan menyebarkan Rabies. Selama masa penahanan dapat lakukan tindakan karantina lain yang bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya Rabies dan/atau mencegah kemungkinan penularannya, menurut pertimbangan dokter hewan karantina. 13. Penolakan dilakukan dengan menerbitkan (KH-8b) terhadap anjing dan atau kucing yang setelah dilakukan pemeriksaan di atas alat angkut, tertular Rabies dan/atau jenis yang dilarang pemasukannya atau setelah diberikan waktu 3 hari tidak dapat melengkapi persyaratan utama karantina;

Halaman ke : 3 dari 6 14. Pemusnahan dilakukan dengan menerbitkan (KH-8c) terhadap anjing dan atau kucing apabila ternyata: a. setelah anjing dan atau kucing diturunkan dari alat angkut dan dilakukan pemeriksaan terdiagnosa Rabies atau HPHK golongan I; b. anjing dan atau kucing yang ditolak tidak segera dibawa ke luar dari wilayah negara Republik Indonesia oleh pemiliknya dalam batas waktu yang ditetapkan; c. setelah dilakukan pengamatan dalam pengasingan, terdiagnosa Rabies atau HPHK golongan I; atau d. setelah anjing dan atau kucing diturunkan dari alat angkut dan diberi perlakuan, tidak dapat disembuhkan dari Rabies atau HPHK golongan I. Waktu Pelayanan: 7 hari * ) Penentuan status negara bebas rabies didasarkan pada OIE (daftar terlampir) Biaya Pelayanan: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. No Uraian Jenis Penerimaan Tarif/Biaya (Rupiah) Anjing Kucing Ket. 1 Sertifikat Pelepasan 5.000 5.000 /sertifikat 2 Pemeriksaan 20.000 15.000 /ekor 3 Pengasingan dan 100 100 /ekor/hari Pengamatan 4 Pengambilan dan 5.000 5.000 /sampel Penyiapan sampel 5 Uji Enzyme Linked 225.000 225.000 /sampel Immunosorbent Assay (ELISA) 6 Perlakuan Pengobatan/Promotif 20.000 20.000 /ekor

Halaman ke : 4 dari 6 7 Perlakuan Vaksinasi 20.000 20.000 /ekor 8 Jasa Kandang 10.000 10.000 /kandang/hari Produk Pelayanan: Sertifikat Pelepasan (KH-12) Tindak Karantina Dalam rangka Pameran Persyaratan Utama : 1. Health Certificate (HC) dari Negara Asal 2. Melalui tempat pemasukan yang ditetapkan 3. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat pemasukan untuk selanjutnya dilakukan tindakan karantina Persyaratan Tambahan 1. Anjing dan atau kucing memiliki rekomendasi dari Dinas setempat untuk mengikuti pameran; 2. Anjing dan atau kucing wajib memiliki hasil uji titer antibodi protektif terhadap rabies dari negara asal yang masih berlaku (maksimal 3 bulan); 3. Wajib memiliki identitas yang mudah dikenali (tato/microchip); 4. Surat Penyataan kedatangan dan kembali serta kesanggupan hewan tidak dikembangbiakkan, diperjualbelikan dan dipergunakan untuk tujuan lain. 5. Identitas pemilik (KTP/Pasport) 6. Surat Kuasa dari Pemilik (jika dikuasakan dalam pengurusan) Prosedur: 1. Pengguna jasa atau kuasanya melaporkan rencana pemasukan anjing dan atau kucing sebelum kedatangan dan mengisi form permohonan pemeriksaan karantina (KH-1) baik secara online ataupun menggunakan PPK manual, serta menyerahkan surat pernyataan kedatangan dan kembalinya hewan ke Negara asal serta kesanggupan bahwa hewan tidak dikembangbiakan, diperjualbelikan dan dipergunakan untuk tujuan lain. 2. Berdasarkan permohonan (KH-1) dari pengguna jasa atau kuasanya, Kepala BBKP Soekarno Hatta menerbitkan surat tugas (KH-2) bagi Petugas Karantina Hewan untuk melakukan tindakan karantina pemeriksaan awal berupa pemeriksaan dokumen, meliputi

Halaman ke : 5 dari 6 kelengkapan, kebenaran isi dan keabsahan dokumen serta pemeriksaan fisik hewan secara umum. 3. Selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Masuk Karantina (KH-7), untuk dilakukan pemeriksaan klinis dan pengecekan identitas (microchip/tatto) pada anjing dan atau kucing oleh dokter hewan karantina di Instalasi Karantina Hewan; 4. Pembebasan dilakukan dengan menerbitkan Sertifikat pelepasan (KH-12) jika tidak ditemukan gejala HPHK dan semua persyaratan telah terpenuhi. 5. Pengawasan hewan pameran dilakukan oleh petugas karantina dengan kegiatan monitoring selama berlangsungnya pameran. 6. Hewan yamg dimasukan dalam rangka pameran dilarang untuk dikembangbiakan, diperjualbelikan dan dipergunkan untuk tujuan yang lain. 7. Setelah kegiatan pameran, hewan harus segera dikembalikan ke Negara asal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Waktu Pelayanan: 7 hari * ) Penentuan status negara bebas rabies didasarkan pada OIE (daftar terlampir) Biaya Pelayanan: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. Tarif/Biaya Ket. No Uraian Jenis Penerimaan Anjing (Rupiah) Kucing 1 Sertifikat pelepasan 5000 5000 /sertifikat 2 Pemeriksaan hewan 20.000 15.000 /ekor/hari impor 3 Perlakuan Pengobatan/ Promotif *) 20.000 20.000 /ekor Produk Pelayanan: Sertifikat Pelepasan (KH-12)

Halaman ke : 6 dari 6 DAFTAR NEGARA BEBAS RABIES BERDASAR OIE Up date Januari 2017 ASIA Jepang Kuwait Lebanon Qatar Singgapura Uni Emirat Arab Korea selatan Taiwan EROPA Austria Cyprus Itali Portugal Belgia Republik Ceko Lithuania Serbia Bulgaria Estonia Latvia Swedia Kroasia Finlandia Belanda Switzerland Jerman Hongaria Norwegia Inggris AFRIKA Chad Mesir Guiena Somalia AMERIKA Uruguay OCEANIA Australia New Zealand