PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

-23- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN.. TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 179 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN Tentang SISTEM PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BATANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 735 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG SEKOLAH GRATIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN GUNUNG MAS

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Nomor /2095/SJ tanggal 25 April 2013 perihal Klarifikasi Peraturan Daerah, maka Peraturan Daerah

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN BIAYA PENDIDIKAN DI KABUPATEN PASURUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 33

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 08 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 9

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BANGKALAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR : % TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa agar dalam penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Semarang dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, maka perlu adanya peningkatan sarana prasarana pendidikan, pengawasan, pengendalian serta pemberian pelayanan di bidang pendidikan secara optimal ; b. bahwa dalam rangka menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan dan mutu sumber daya manusia sehingga mampu menghadapi globalisasi maka penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Semarang perlu diatur sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Semarang ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas maka perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang tentang Penyelenggaraan Pendidikan ; Mengingat : 1. Pasal 18 pada ayat (4 Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah - daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

3. Undang - Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas - batas Wilayah Kotapraja Salatiga dan Daerah Swantantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652 ; 4. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041 sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Rebublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890 ; 5. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3670; 6. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ; 7. Undang - Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886; 8. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219; 9. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235; 10. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301; 11. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang - undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389; 2

12. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah beberapa kali diubah terahkir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844; 13. Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586; 14. Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4965 ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079 ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Pra Sekolah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079 ; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3412 ; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3413 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 192, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3765; 3

19. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Biasa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3460; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3461; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848 sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3974; 22. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3485; 23. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500; 24. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496; 25. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4561, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4743 ; 4

26. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593; 27. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten / Kota; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737; 28. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741; 29. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769; 30. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863; 31. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864; 32. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941; 33. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 34. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2006 tentang Izin Pendirian Lembaga Satuan Pendidikan di Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2006 Nomor 2 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 ; 35. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Izin Pendirian Lembaga Kursus di Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2006 Nomor 3 Seri E Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 ; 5

36. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14 ; 37. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 16 ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG dan BUPATI SEMARANG M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah selanjutnya disebut Pemerintah Provinsi adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 2. Daerah adalah Kabupaten Semarang. 3. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas - luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 5. Bupati Semarang yang selanjutnya disebut Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Semarang. 6

6. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 7. Dinas Pendidikan adalah Lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Pendidikan. 8. Kantor Departemen Agama Kabupaten Semarang adalah Instansi Vertikal Departeman Agama yang ada di Kabupaten Semarang dan berada dibawah serta bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kantor wilayah Departemen Propinsi. 9. Jalur Pendidikan adalah wahana yang dilalui Peserta Didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses Pendidikan yang sesuai dengan tujuan Pendidikan. 10. Jenjang Pendidikan adalah tahapan Pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. 11. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan Pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan pada jalur Formal, Non formal dan Informal pada setiap jenjang dan jenis Pendidikan. 12. Pendidikan Formal adalah jalur yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. 13. Pendidikan Non formal adalah Jalur Pendidikan di luar Pendidikan Formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 14. Pendidikan Informal adalah jalur Pendidikan keluarga dan lingkungan. 15. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 16. Taman Kanak-kanak yang selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat tahun sampai dengan 6 (enam tahun. 7

17. Raudhatul Athfal yang selanjutnya disingkat RA, Bustanul Athfal yang selanjutnya disingkat BA, dan Tarbiyatul Athfal yang selanjutnya disingkat TA adalah salah satu bentuk Satuan Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama Islam bagi anak usia 4 (empat tahun sampai 6 (enam tahun. 18. Pendidikan Dasar adalah Pendidikan umum yang lamanya 9 (sembilan tahun, diselenggarakan selama 6 (enam tahun di Sekolah Dasar dan 3 (tiga tahun di Sekolah Menegah Pertama atau Pendidikan yang sederajat. 19. Pendidikan Menengah adalah Pendidikan umum dan kejuruan yang diselenggarakan bagi lulusan Pendidikan Dasar. 20. Pendidikan Agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan, membentuk sikap, kepribadian, dan ketrampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jenjang dan jenis pendidikan. 21. Pendidikan Keagamaan adalah Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya. 22. Pendidikan Luar Biasa adalah Pendidikan khusus untuk peserta didik yang berkelainan yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa Satuan Pendidikan khusus pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 23. Pendidikan Berbasis Masyarakat adalah penyelenggaraan Pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi dan potensi masyarakat sebagai perwujudan Pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat. 24. Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill adalah Pendidikan yang memberikan kecakapan personal, sosial, intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri. 25. Pendidikan Kepemudaan adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan kader pemimpin bangsa, seperti organisasi pemuda, pendidikan kepanduan/kepramukaan, keolahragaan, palang merah, pelatihan kepemimpinan, pecinta alam serta kewirausahaan. 26. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan adalah Pendidikan untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan. 8

27. Pendidikan Keaksaraan adalah upaya pembelajaran untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan membaca, menulis, berhitung dan berbahasa Indonesia dengan kandungan nilai fungsional bagi peningkatan kualitas hidup dan penghidupan kaum buta aksara. 28. Pendidikan dan Pelatihan Kerja adalah Pendidikan untuk meningkatkan kemampuan Peserta Didik dengan penekanan pada penguasaan ketrampilan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. 29. Pendidikan Kesetaraan adalah program pendidikan Non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum, setara SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA yang mencakup program program Paket A, Paket B dan Paket C. 30. Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat SD adalah bentuk Satuan Pendidikan Dasar yang menyelenggarakan program Pendidikan 6 (enam tahun. 31. Madrasah Ibtidaiyah yang selanjutnya disingkat MI adalah bentuk satuan dasar yang berciri khas Islam dalam program Pendidikan 6 (enam tahun. 32. Sekolah Menengah Pertama yang selanjutnya disingkat SMP adalah bentuk Satuan Pendidikan Dasar yang menyelenggarakan progam Pendidikan 3 (tiga Tahun. 33. Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disingkat MTs adalah bentuk Satuan Pendidikan Dasar yang berciri khas Islam dalam program Pendidikan 3 (tiga Tahun. 34. Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya disingkat SMA adalah bentuk Satuan Pendidikan Menengah yang menyelenggarakan program pendidikan 3 (tiga tahun. 35. Madrasah Aliyah selanjutnya disingkat MA adalah salah satu bentuk Satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs. 36. Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah bentuk Satuan Pendidikan Menengah yang menyediakan program Pendidikan 3 (tiga tahun guna pengembangan kemampuan peserta didik untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. 37. Madrasah Aliyah Kejuruan yang selanjutnya disingkat MAK adalah Pendidikan Menengah Keagamaan pada jenjang Pendidikan Menengah yang mengutamakan penguasaan pengetahuan khusus bagi peserta didik tentang ajaran Agama Islam. 38. Pendidikan Diniyah adalah pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan pada semua jalur dan jenjang pendidikan. 9

39. Pesantren atau Pondok Pesantren adalah Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam berbasis masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya. 40. Pasraman adalah Satuan Pendidikan Keagamaan Hindu pada jalur pendidikan formal dan non formal. 41. Pesantian adalah Satuan Pendidikan Keagamaan Hindu pada jalur pendidikan non formal yang mengacu pada sastra agama dan / atau Kitab suci Weda. 42. Pabbaja Samanara adalah Satuan Pendidikan Keagamaan Budha pada jalur pendidikan non formal. 43. Shuyuan adalah Satuan Pendidikan keagamaan Khonghucu yang diselenggarakan pada semua jalur dan jenjang penidikan yang mengacu pada Si Shu Wu Jing. 44. Sanggar Kegiatan Belajar adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan yang melaksanakan pengembangan, pembuatan percontohan dan pengendalian mutu pendidikan Non formal dan informal. 45. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu. 46. Wajib Belajar adalah program Pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga masyarakat atas tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 47. Peserta Didik adalah warga masyarakat yang berusaha mcngembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis Pendidikan tertentu. 48. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan Pendidikan. 49. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan Pendidikan. 50. Guru adalah Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 51. Pembelajaran adalah proses interaksi Peserta Didik dengan Pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 10

52. Badan Akreditasi Sekolah / Madrasah yang selanjutnya disingkat BAS / M adalah Badan Evaluasi Mandiri yang menetapkan kelayakan program pada jalur Pendidikan Formal dan Non formal. 53. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam Satuan Pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 54. Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu Pendidikan terhadap berbagai komponen Pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan Pendidikan. 55. Sumber Daya Pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan Pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasarana. 56. Pendanaan Pendidikan adalah Penyediaan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengelolaan Pendidikan. 57. Pembiayaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya. 58. Badan Standar Nasional Pendidikan selanjutnya disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, memantau pelaksanaan dan mengevaluasi standar nasional Pendidikan. 59. Dewan Pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli Pendidikan di Kabupaten Semarang. 60. Komite Sekolah atau Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua / wali Peserta Didik, komunitas sekolah atau Madrasah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan di Kabupaten Semarang. 61. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk Guru dan Dosen. 62. Akselerasi adalah proses percepatan pencapaian kompetensi pada jenjang pendidikan atau satuan pendidikan. 63. Sekolah / Madrasah standar nasional adalah sekolah yang sudah atau hampir memenuhi standar nasional pendidikan. 64. Sekolah / Madrasah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang sudah memenuhi standar nasional pendidikan plus ciri-ciri keinternasionalan dari delapan standar nasional pendidikan tersebut. 65. Sekolah / Madrasah berbasis keunggulan lokal adalah sekolah yang melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan daerah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis, budaya, historis dan potensi daerah lainnya yang bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik. 11

BAB II DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 2!! "#!" " %&' ( " ( ( * ( &' +, ( - (. &%' +", ( &/' +(0" (00 &' + ( ""( " &'( &%'( &/'(!" 12

, &' &' - &' 01(2(0( ( 0 ( 0 0 "( 0 ( " &%' - &'( ( ( " ( " ( " 3 " &/' 0 &' &%'( 0. &' "! 0 ", (-. 0 " ""# # % 2 " ( ( ( " &' ( 4( 5( 6( 2 ", ( - (7. &%' 0 2 &'( " 4 13

&&' ""# #(& * &' 2+, # 0&0' 06 4&064' 8 2 74 2 7 2 &8274272' 4 " &%' 2 &'( # 02 & '&' 04 &'9&' &/' 6 2 &%' & ' %&' &'!" 2 0 &0' & ' 0 &&'" ""# #'&"'& &' 2+ - # 04 &04' 2&2' 2" &%' 6 2 &'( 2 ". ""#& &'!" ", - &%' 4( ( ", - 14

&&' ""#&(& &' +" +" &%' ", ( # &'( 6 4&64'. &.' " &'( 6 4 &64'!&' " &/' &%'( 0 &&'" ""#&'& " - " :"4" &' # 0" 2 &'. &' % 0" 4 &'! &' 1 - " " " " 7 &&' ""#&+,-.".! &' 7 ( ( ( 7! &%' ( &/' 7 ( (( 15

/ ""#0. *% 7 ", - &&' ""#0.(& * &' " &%' 0" &/' +, 2 &2' 2 &2' " 0" &0' 20" &20' " 2 6 4&264' &&'" ""#0.'& ** + - ( 0" ; 2 &2' 2&2' * 1 - " " " " 7 16

&&' ""#0.+,-.". * &' 7 ( ( ( 7! &%' 4 6 ( &/' 7 ( (( ""#&/".&1 * &' ( 7 6 7 0 0 "+ - 7. &%' 0 0 " &'( " &/' 0 0 " &'( " "" ""#2#/3"/ * &' ( 7 6 7 0 1 + - 7. &%' 0 1 &'( " 17

1. ""#-&"+&/ * &' ( 7 6 7 + - 7. &%' &'( "/ ""# * &' 0 ( 7 &%' " " 7 " &/' 0 " ( - &' 0 ( ( ( "" ( " &' (!" 4 5 *! 078274272(7.(7(272( 0 7 20 64 " ( " " ( ( ( ( ( 18

% &' 0 "! &%' ""7( 64( "! &/' "" 2 7 2( 264( 0 7 20( & '! ( (! &' ""07827 4272(7.(7(272(072064 ( ( ( " ( " ""7 &'! &%' 0 7!! * &' ( (!( "! &%' " " "" &/' 8 " &%' # 7 "! " ( ( "( "! " " " " " " "! " (( "( ( 19

"!! ( 7! ( 7 " " " & ' "! " & ' &' "! &%' "! 6! &/' "! 6! - " ( ( ( ( ( &' < - " &%' < - &' # ( " (( " ( 7 ( " (( ( " ( ( ( " (( - 20

&' 0 - " "! &%' - (*( &/' - "! 4 0 &#""#(& &'!" " &%' 0 "" &/' 0 "" * ( ( &' 4( 6( 5( " " &#""#6(& &' 0 7 " - 0 4" &04'. 6 &%' 7 " ( 7 " &/' - "! 7 " 21

4 5 370 3, 5, (, 5 5 #.70"&."&! &' "" " - &%' - " #.70"&.&&'& % &' & ' "" " &%' - ( " 4. #.70"&.&-# &' "". (! " &%'. (! ( " 22

4, 3#"81-&"# * &' # " (! " "! &%'!"# " " " ( ( " &&"# &&' &&"#""#(& &' 2 ( "! 0 7 ( ( &%' &'( ( ( 0 &/' 23

&' &' " 0 0 " 0 0 " &9' ( " &=' 0 &'( &%'( &/'( &'( &' &9'( " 0 " &>' 0 &/' &'! &' : - 2 "! &&'" &&"#""#6(& &' - &%' " # " &/' # ( ( - 24

4, &' " ( " ( ( &%' 0 (( (!( " " &+&""# &' ( ( " ( 0 &%' &' #!5? " ( (!" " &/' ; ( &' &%'!- &' ( &' &%' &' 0( 0 ( ( 0 &%' 0 &'( #!5? "!" " " 25

&/' ; 0 ( &' &%'!- 3#81-.&& 0 # "" " ( "! 0!"# ( ( ( ( " ( ( " % &' 0 "(( 7 ( " ( 7 &%' &' 4 0 # 7 " ((7 26

# "."-&. * &' 0 ( 4 0!- &%' 0 ( ( &/' 0 " &'!" 0 &'!" &9' 0 &='!"! &' 0 4 " " &%' 0 &/' 0!- 4 " " " 0 0 27

/ /#. &&' # &' @! - 0 &%' @! - 0 0 &/' &%' 0 &' &' @! - 0 &&'" 0, &' 0 & ' &%' 0 &'( " & ' "0 &/' @ 0%&' ( "0#!! & '!(! &' 0 7 0 ( """!" " " &&' &1 &' " 0 & ' "4 28

&%' &'( "!0# "!! " &&'/ -&. &' 0 # &%' 0 &' ( # " " 9&' " # 8#."# &&' 8! &'!"! " " &%'! ( "! " "! &/' "!! &%'#! 0( ( ( 2 ( 0" ( 8 " " " " "! " 29

&' :!!# " % &'! ( (0 &%' "!# 0 " 0 &&'" # &' " &%' ((( - &/' "!! - &' " &'!!# (( * ( ( 0 -"- &' 0 " &%' " 0 &/' " 0 0 30

! - " " 0!( #&' &' 0! &%'. &'( " 7 ( (" &/' &' &'( 0 ""#9&& &' ( : - 2 7 7 &%' : - 2 &'( 0 :, - ( ( ( ("! 31

: &' " "! ( &%' 2 4"7 &/' 2 4"7 0 " &' 2 4" 7 & '" &' 2"! & ' " 2 4"7 2 4"7 &9'!" 2 4"! &=' 0 &'( &%'( &/'( &' 0 " -&"! &' ( " &%' ( *( " &/' ( ( 0 #""# % &'!" / &' - 8. &%' %AB & ' 2 4" &24' 32

&/' 0 &' 4!! 2 4" &24' &%' 4! &' ( ( ( ( "!! &/' 4(6(5( &' &%' &/'( (( ( : 9 50, 5 370 3 8""# * &' ( ( (! &%'! &'( ( (! &/' 0! &'( 0 " #.70"&. &' ( (!* 0 7 &%' 0 7 ( ( (! 33

&/' < ( " 0 7 0 &'!" 0 7 : ; 530 &' 6 2 &%' 2 ( ( 6 2 &'(!" 2! : -. &/' 2 &'(!" " 6 : -.(0 : 3 9 5, 0 ;, 0, 3 3, 3#"81-5&, &' &%' <!"# %( /"(. 34

" 3#"81-0+&# &' ( (! * &%'! " 0 &/' :!( ( (( &' : ( ( " ( " ( &'!!"!"" %&' &%'!!" """ 3#"81-&.&.! # ( *!"" %&' %!" " %&' % &'!" " &%' " :"4" &/'!" "!"" %&' &'!" 35

3#"81-""# " (" "" * &'!" &%'!" " ( &/'!"8 &' "" " ( ( ( :4, 3, ( ( ( ( &'!" &%' &'(!" ( ( " &/' &%'( &' &'( &%' &/'( " 4 36

" ""#&-0+&# &' 4, - ( ( &%' 4 ( (* " &/' 4 ( ( ( ( &' 6 4 ( ( :4 4, &'?* 2 &%'?* 2 &'( 0 :4 0 &' 7 " 6 7 ( 0 4 &%' 0 7 "! ( * 7 &/' " &' &%'( 0 37

:4 9 &' ( (! ( 0 7 (! """! &%'! &'( &/' &' &%'( 0 :4! ( ( 0 ::,,,!% 1 " " 4! 2 ( 6 0 :20.642.?282-@( 1"..2428,21<-21 38

< 00,, 3,0 505, 3*%%!,, ; " 7 "! ( 4 &' - /% %AA &'!!" "! / & ' - 8.! - 2 %AB & ' 2 4" - &24-' 2 4" &24' - 1 " - %A %AA/ - A &'! " %AB & ' 2 4" - &24-' %AB & ' 2 4" &24' ( " ( 0 ( < ( " " < 0 % 39

/ 1 1 5C C! ( ( ( ( ( 7! 1 1 5C C!0" &0' ; ;. &.' 5 C C 0" &0' " 1 9 = 2 &' 2 &%' 5 C " C " 0 ( " ( 2 D E( 40

2 &/' > A % / 2 &' 1 1 1 5C 2"C40 4 &404'( &<52-'(<2( 2F E( 2 &%' 41

2 &' 5 + - ( ( ( ( ( "( 2 &%' 9 2 &' 2 &%' 1 5 C 4 " C 1 5 C 4 " C : ( &' 2 &/' = > 5C - "C ( ( & ( : ' 0 6 2822- & 0 1'(?2-.2- & 0 1'( 2442++2 22-?82 & 0 4' 152-& 00' 2 &' 42

2 &%' 5 C4 6 2 C 5 C4 6 4?C " 2 &/' %A % %% %/ 5 - " ( 06 ( (" ( % 2 &' 2 &%' 5C4 6. " ( 5C4 6 2 C 5C4 64?C " 43

2 &/' % 2 &' 2 &%' 2 &/' 5 C 0 C " " %9 %= 2 &' 2 &%' 5 C" G %> % /A / 44

/% // 2 &' 2 &%' 2 &/' 5 C6!C. 7. * / / /9 /= 2 &' 2 &%' 2 &/' 5C * C 2 &' /> 45

/ A 2 &' 2 &%' 5 C - ( " C" > &' H ( ( ( ( % / 2 &' 2 &%' 2 &/' 2 &' 5 C 5 C 0 + 0 &+20?2' 0 4 6 &46' 0 &0'(! * 46

2 &' 2 &9' 2 &=' 2 &>' 2 &' 9 = > A 47

% / 9 2 &' 2 &%' 2 &/' 5C.!C C 2 C &.! 7 '( 4 2 &' = > 9A 48

9 9% 9/ 9 9 2 &' 2 &%' 2 &/' 5 C. C,. @ (! @ " &@'(00 "@ &00@'(! 0 " 0 7 &007'(! 0 "! 7 ( 2!.(. 2 &' 99 9= 9> 9 49

=A = 2 &' 2 &%' 2 &/' 5 C 4C 2 2 8 2 &' =% =/ = = =9 5C C == => 50

= >A > >% 2 &' 5 C C ( ( & 7 ' "! 2 &%' 2 &/' 2 &' >/ > 5 C G & ' & ' > >9 >= 51

>> > 5C0 C! 0 7 A 24212-6?4282-2?8210242?-?282-@-<<8 52