TEKNIK EDITING II. Pertemuan 2. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK EDITING II. Pertemuan 3. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 6. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 5. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN Menyikapi Kompetensi Dasar tentang Drama pada Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL VIDEO MUSIK KISAH HATI. Kelompok 3. Disusun Oleh : Devita Nela Sari ( ) Ogy Prabu Santosa ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

KRITERIA PENILAIAN Faslitasi Pembuatan Film Pendek dan Dokumenter 2012

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. pendek) yang berjudul sama, Sepeda Untuk Shania karangan Aditya Rizky

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosialemosional, moral, spiritual, dan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di bidang seni, film merupakan suatu fenomena yang muncul secara

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

Kurikulum Program Studi Televisi dan Film

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sine n m e a m t a o t g o r g a r f a e f r e r Berpikir produksi

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,


BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi acuan dibuatnya film drama yang berjudul Hidupku Impianku. Salah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Standar Kompetensi Guru SI/SK Kompetensi Guru Mapel KD Indikator Esensial

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pertunjukan yang mewakili kesukaan pada lagu-lagu lama, memilih naskah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

MONTAGE DALAM FILM FIKSI PENDEK SUARA YANG HILANG DARI MAKNA STRUKTUR ANGKLUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kompetensi manajemen kamera departemen. Menangkap visual imaji untuk bioskop dan televisi

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI (AWAL) PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

INFORMASI DAN KISI-KISI

OPTIMALISASI BLOCKING DALAM MEMBANGUN DRAMATISASI PADA DRAMA TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY FILM ARAH (Adaptasi Novel Labirin) DESIGN DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY FILM ARAH (Novel Adaptation Labyrinth)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

MENGANALISIS TEKNIK EDITING DALAM VIDEO MUSIK MELTIC - JAUH

Mata Kuliah : Pengetahuan Pertelevisian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

( dan menurut Dosen Filsafat dan Teologi Hindu di IHDN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Produksi AUDIO VISUAL

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

Seleksi Siswa Berprestasi Seni

PENYUTRADARAAN FILM FIKSI PENDEK "JENI LOVA" THE DIRECTING OF SHORT FICTION FILM

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

REVISI TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II PREVIEW KARYA TUGAS AKHIR AUDIO VISUAL


BAB I PENDAHULUAN. verbal. Komunikasi yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari hari ialah. yang melibatkan banyak orang adalah komunikasi massa.

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Dasar-dasar Fotografi dan Kamera TV

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting

SATUAN AKTIVITAS TUTORIAL (SAT)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

Merancang produk menetapkan produk sesuai keinginan/rencana yg ditetapkan.

MATA PELAJARAN : Seni Teater JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan

Transkripsi:

Modul ke: TEKNIK EDITING II Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Pertemuan 2 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn

LOGIKA EDITING DRAMA Dalam melakukan editing film drama, editor harus bisa menilai film yang sedang dibuat dari skenario yang dibacanya. Dengan memahami film yang dibuat maka editor lebih mudah menuangkan teknik editing dalam film drama sehingga menghasilkan film yang baik. Penilaian film secara keseluruhan didasarkan pada 3 aspek utama :ISI, BENTUK dan GAYA.

1. ISI (CONTENT) Penilaian ISI atau muatan film dilakukan melalui pengamatan terhadap : a. Kekuatan, keunikan dan eksplorasitema b. Nilai-nilai social budaya c. Nilai edukasi (pesan moral, inspirasi, keteladanan, motivasi) d. Prediksi dampak negative bagi masyarakat e. Orisinalitas

2. BENTUK (FORM) Penilaian bentuk film dilakukan melalui pengamatan terhadap struktur naratif: a. penceritaan b. plot/kasualitas c. Kurva dramatik d. Etika dan logika cerita

3. GAYA (STYLE) Penilaian gaya film dilakukan melalui pengamatan terhadap gaya sinematik (cinematic style) secara teknik, estetik dan logik : a. Pengadeganan/mise en scene b. Sinematografi c. Editing/penyuntingan d. Suara

Penilaian terhadap GAYA SINEMATIK didasarkan pada unsur-unsur : - Penyutradaraan - Pengarahan Sinematografi - Pengarahan Artistik - Penyuntingan - Pengarahan Suara - Pengarahan Musik - Pemeranan

a. PENYUTRADARAAN 1. Kemampuan mewujudkan struktur naratif yang mendukung jenis film (genre), penceritaan(story telling), dan tegangan dramatik (dramatic tension), dengan tidak mengabaikan etika, estetika dan logika. 2. Kemampuan memilih dan menetapkan pemeran 3. Kemampuan mengarahkan dan melakukan kontrol terhadap konsistensi dan pengembangan karakter tokoh 4. Kemampuan menciptakan suasana adegan 5. Kemampuan melakukan kontrol terhadap gaya sinematik (pengadeganan, sinematografi, editing dan suara) 6. Kemampuan memprediksi dampak negative bagi masyarakat

b. PENULISAN SKENARIO 1. Kemampuan melakukan eksplorasi tema didasarkan pada nilai-nilai-nilai social budaya 2. Kemampuan mengungkapkan nilai-nilai edukasi (pesan moral, inspirasi, keteladanan, motivasi) 3. Kemampuan menyusun struktur naratif yang sesuai dengan jenis film (genre), penceritaan(story telling), dan tegangan dramatik (dramatic tension),dengan tidak mengabaikan etika dan logika 4. Kemampuan menciptakan dialog yang sesuai dengan jenis film (genre), penceritaan(story telling), tegangan dramatik (dramatic tension) dan karakter tokoh 5. Kemampuan memprediksi dampak negative bagi masyarakat

c. SINEMATOGRAFI 1. Kemampuan menciptakan gambar film yang memenuhi standar teknik minimal dari sisi kecerahan, kontras, warna dan ketajaman. 2. Kemampuan menerapkan penataan cahaya yang mendukung jenis film (genre), penceritaan (story telling), gaya film (film style) dan tegangan dramatik (dramatic tension) 3. Kemampuan melakukan kontrol terhadap komposisi,type shot, angle, gerakan kamera dan ruang ketajaman (depth of field) 4. Kreatifitas dalam melakukan inovasi gaya dan teknik sinematografi.

d. EDITING/PENYUNTINGAN 1. Kemampuan melakukan penyuntingan sehingga mewujudkan juxtaposisi (jenjang urutan sinematik) dan kesinambungan (continuity). 2. Kemampuan melakukan penyuntingan yang mendukung jenis film (genre), penceritaan (story telling), gaya film (film style) dan tegangan dramatik (dramatic tension) 3. Kemampuan melakukan kontrol terhadap ritme film 4. Kreatifitas dalam melakukan inovasi gaya dan teknik editing.

e. PENGARAHAN ARTISTIK 1. Kemampuan menciptakan atau menerapkan setting berdasar pada jenis film (genre), penceritaan (story telling) dan gaya film (film style) 2. Kemampuan menciptakan atau menerapkan kostum, properti, tata rias dan tata rambut, sesuai dengan jenis film (genre), penceritaan (story telling), gaya film (film style) dan karakter peran 3. Kemampuan merencanakan dan menerapkan efek khusus secara konvensional maupun digital (Computer Generated Imagery)

f. PENGARAHAN SUARA 1. Kemampuan menerapkan dan atau menciptakan suara film yang memenuhi standar teknik minimal, dari sisi tanggapan frekwensi (frequency responce), bidang dinamika (dynamic range) dan kejernihan suara(fidelity). 2. Kemampuan melakukan penyelarasan (harmonisasi) antara dialog, musik dan efek suara yang mendukung penceritaan (story telling), gaya film (film style) dan tegangan dramatik (dramatic tension) 3. Kreatifitas dalam melakukan inovasi gaya dan teknik penataan suara

g. PENGARAHAN MUSIK 1. Kemampuan menciptakan dan atau menerapkan music yang mendukung jenis film (genre), penceritaan (story telling),gaya film (film style) dan tegangan dramatik (dramatictension) 2. Kemampuan melakukan eksplorasi terhadap karakter bunyi,harmoni, ritme dan dinamika 3. Kemampuan melakukan eksploitasi terhadap kekayaan dan keragaman khasanah musik Nusantara dan dunia 4. Kemampuanmempertahankanorisinalitas

h. PEMERANAN 1. Kemampuan menafsirkan dan menghayati karakter peran 2. Kemampuan menggunakan tubuh, ekspresi wajah dan vokal dalam menjalankan peran 3. Kemampuan menggunakan bahasa ucap yang sesuai dengan karakter peran

Terima Kasih