BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (dalam Ruminiati, 2007), bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diungkapkan Sardiman (2004 : 95) bahwa didalam belajar diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang bagaimanakah yang paling tepat untuk anak-anak? Oleh karena struktur

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belum diketahui serta memaksimalkan potensi yang dimiliki seseorang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BUNYI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN I KABILA KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONEBOLANGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. siswa sangat rendah. Hasil penelitian Suryanto dan Somerset terhadap 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diselenggarakan melalui dua jalur yaitu jalur

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

BAB 1 PENDAHULUAN. berlangsung secara efektif menurut Setiawan, dkk (2007: 111) adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Sofiatun,2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

Arnot Pakpahan Surel :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. setiap sekolahan adalah hasil belajar siswa. Berhasil atau tidaknya suatu. siswa bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. akumulasi dari berbagai faktor dimulai dari faktor awal proses sampai denga hasil.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Kegiatan yang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan oleh para ahli dalam mendeteksi keberhasilan dan tujuan. mengasuh peserta didik ke ranah kedewasaan.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam Kamus

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG GAYA MAGNET MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 13 TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena

pembelajaran berkembang, agar pembelajaran dapat berkembang kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa inggris Natural Sains secara singkat sering disebut Science. Natural

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan bahwa proses yang dilakukan guru dan siswa merupakan kunci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA SMP NEGERI 5 WATES

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab II Landasan Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, agar siswa atau orang lain memiliki pengetahuan. Dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Wujud Benda

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Belajar Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tanpa disadari dalam kehidupan setiap individu mulai dari lahir hingga dewasa sesuai dengan kebutuhan belajar adalah kegiatan yang dialami oleh setiap manusia dalam kehidupannya. Kata belajar menunjuk arti apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran, bukan sekedar menghapal, bukan pula sekedar mengingat. (Sardiman,1998:34). Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan, pemahaman, dan sikapnya. Belajar adalah proses yang aktif, yaitu mereaksi semua situasi yang berada disekitar individu, yang mengarah pada suatu tujuan. (Tim MKDK IKIP Semarang,1995:25). Belajar pada hakikatnya perubahan pada diri seseorang sebagai subjek didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena belajar adalah suatu proses merubah kondisi seseorang yang terwujud dalam 8

tiga ranah, maka bagaimana agar belajar benar-benar terjadi. Ada beberapa teori belajar yang akan penulis paparkan dalam pembahasan ini untuk melihat bagaimana hakikatnya belajar yang sesungguhnya. Hasil belajar dari gabungan kata hasil dan kata belajar. Menurut Skiner dalam Ruminiati (2007), belajar merupakan suatu proses atau suatu penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Pengertian belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons. Skinner berpendapat bahwa ganjaran merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar. Skinner membedakan respons menjadi dua macam, yaitu respondent conditioning dan operant conditioning. respondent conditioning adalah respon yang diperoleh dari beberapa stimulus yang teridentifikasi dan respon tersebut bersifat relative tetap. Seorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktivitas yang mengakibatkan pembahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Belajar merupakan salah satu paktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu Pengertian Pembelajaran Pembelajaran diidentifikasikan dengan kata "mengajar" berasal dari kata dasar "ajar" yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui.' Pembelajaran yang berarti proses, perbuatan cara 9

mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Jadi pembelajaran adalah" suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu, membimbing dan memotivasi siswa mempelajari suatu informasi tertentu dalam suatu proses yang telah dirancang secara masak mencakup segala kemungkinan yang terjadi. Menurut Corey dalam Ruminiati (2007: 14), pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara disengaja untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respon terhadap situasi tertentu juga. Menurut Nuraini dalam Ruminiati (2007: 15), konsep pembelajaran merupakan system lingkungan yang dapat menciptakan proses belajar pada diri siswa selaku peserta didik dan guru sebagai pendidik dengan didukung seperangkat kelengkapan sehingga terjadi pembelajaran. Jadi, dalam pembelajaran semua kegiatan guru diarahkan untuk membantu siswa mempelajari suatu materi tertentu baik berupa pelajafan, keterampilan, sikap kerohanian dan sebagainya. Pengertian pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-imsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan 10

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran Pengertian Prestasi Belajar Dengan berakhimya suatu proses pembelajaran maka siswa memperoleh suatu hasil belajar yaitu yang berkaitan dengan tingkat kemampuan dan penguasaan yang di capai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap suatu materi yang telah diajarkan. Ahmadi (dalam Poerwanti, 2008: 4) menjelaskan: "Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha dalam hal ini usaha belajar diwujudkan dalam prestasi dalam nilai setiap mengikuti tes." Udin. S (dalam Poerwanti, 2008: 2) menyatakan sebagai berikut: "Prestasi belajar dalam ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi dan penerapan." Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang dihasilkan pengetahuan dan nilai-nilai kecakapan hidup. Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Mata Pelajaran IPA berfungsi untuk memberikan pengetahuan tentang 11

lingkungan alam, mengembangkan keterampilan, wawasan dan kesadaran teknologi dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-sehari. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas IV menuntut agar guru dapat menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas. Jika dalam memberikan materi pembelajaran IPA seorang guru menggunakan metode demonstrasi, sebelumnya guru sudah mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi tersebut. 2.2 Metode Mengajar dan Pembelajaran 2.2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam suatu kegiatan pembelajaran. Metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Beberapa prinsip dalam penggunaan metode mengajar yang berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa menurut Winataputra, 2004 "Strategi Belajar Mengajar" 1) Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity). 2) Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek sent. 12

3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah. 4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kegemaran sesuatu (sikap skeptis). 5) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap sesuatu topik permasalahan. 6) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak. 7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu untuk belajar secara mandiri. 8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama. 9) Metode mengajar hams memungkinkan siswa untuk termotivasi dalam belajarnya. Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap pembelajaran harus bertujuan, sehingga dalam proses pembelajarannya akaii memerlukan suatu cara dan teknik yang efektif yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tersebut. 2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar mengajar pada dasamya adalah proses atau prosedur penggunaan metode-metode dengan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran. Karakteristik metode mengajar dapat dijadikan pertimbangan untuk penilaian, misalnya kegiatan pembelajaran yang menggunakan demonstrasi atau latihan/praktek. 13

4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok. 2.2.2 Macam-macam Mctode Pembelajaran a. Metode Ceramah Metode ceramah masih banyak digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran secara klasikal. Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guni dari guru. b. Metode Diskusi Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok, Metode' mengajar diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan menyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang hams diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. c. Metode Simulasi Metode simulasi merupakan metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran ketompok. Mengajar dengan simulasi obyeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenamya, tetapi kegiatan mengajar yang sifatnya pura-pura. Simulasi dapat dilakukan oleh siswa dengan menuntut adanya kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan kelompok. Jenis model simulasi diantaranya adalah: 14

1. Bermain peran 2. Sosio drama 3. Permainan simulasi dan sebagainya d. Metode Eksperimen Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan meterinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses. Metode eksperimen sulit dipisahkan dengan demonstrasi karena keduanya memungkinkan dapat digunakan secara bersamaan. e. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya meiakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. 2.3 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan misalnya proses mengerjakan sesuatu, proses menggunakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, atau untuk mengetahui/melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya sesuatu peristiwa, sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat dipahami oleh peserta didik, baik secara nyata maupim secara tiruan (Ruminiati, 2007: 9). 15

Menurut Sanjaya (2006: 150), metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenamya atau sekedar tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Dengan demikian metode demonstrasi adalah metode yang digunakan guru untuk mempertujukkan gerakan dengan proses yang benar. Dengan demikian dan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana beijalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam praktiknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri adapun sebaiknya dalam demonstrasi pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi. Menurut Sanjaya (2006), metode demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode demonstrasi diantaranya: 1. Melalui demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperlihatkan benda pelajaran yang dijelaskan. 2. Proses pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran. Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki kelemahan, diantaranya: 16

1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bias gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu sehingga dapat memakan waktu yang banyak. 2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai, yang berarti penggunaan metode ini memeriukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan ceramah. 3. Demonstrasi memeriukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekeija iebih professional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Demonstrasi Menurut Abimanyu demonstrasi yaitu : (2008), langkah-langkah menggunakan metode 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang hams dilakukan: Rumuskan tujuan yang hams dicapai oleh siswa. Menyusun materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan untuk mempermudah penguasaan materi yang telah disiapkan. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan. 2. Tahap Pelaksanaan a. Langkah Pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya : Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan denganjelas apa yang didemonstrasikan. Tanyakan pelajaran sebelumnya. Timbulkan motivasi siswa dengan mengemukakan anekdot atau kasus di masyarakat yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dibahas. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa danjuga tugas- tugas apa yang harus dilakukan disamping dalam demonstrasi nanti. b. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi Mulailah melakukan demonstrasi sesuai yang telah direncanakan 17

dan dipersiapkan oleh guru. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. Pusatkan kepada siswa kepada hal-hal penting yang harus dikuasai dari demonstrasi yang dilakukan oleh guru sehingga semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan sebaik-baiknya. Ciptakan suasana kondusif dan hindari suasana yang menegangkan. Berikan. kesempatan siswa untuk aktif dan kritis mengikuti proses demonstrasi termasuk memberi kesempatan bertanya dan komentar-komentar. c. Langkah Mengakhiri Demonstrasi Jika demonstrasi telah selesai, yang dilakukan guru selanjutnya: Meminta siswa merangkum atau menyimpulkan pokok-pokok atau langkah kegiatan demonstrasi. Memberi kesempaten kepada siswa untuk bertanya mengenai halhal yang belum dipahami. Melakukan evaluasi, balk evaluasi hasil belajar maupun evaluasi bersama tentangjalannya proses demunstrasi. Tindak lanjut baik berupa tugas-tugas berikutnya maupun tugastugas untuk mendalami materi yang baru diajarkan. 2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Apabila dalam pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi dengan langkah-langkah yang tepat maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. 18