BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan, yang harus dirawat,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

1. PENDAHULUAN. lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini hingga akhir kelak. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari anak, misal di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cara pemberian stimulasi tersebut. Prinsip tersebut meninjau atas

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

METODE PEMBIASAAN BERMAIN PERAN DALAM MENGENALKAN KONSEP MEMBILANG PADA ANAK USIA DINI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut

ANALISIS KETERAMPILAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA DINI PADA AKTIVITAS YANG MENGGUNAKAN KARTU ANGKA BERGAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun menurut. Undang-Undang Republik Indonesia, dan 0-8 tahun menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan dasar sering disebut masa keemasan (golden age) serta masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. penting. Pentingnya pendidikan anak sejak usia dini juga didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah generasi penerus bangsa, yang akan menghantarkan bangsa ini menuju bangsa yang bermartabat dan di Ridhoi Allah SWT. Karena itu, pendidikan anak usia dini merupakan investasi pembangunan manusia yang amat penting bagi peningkatan sumber daya manusia berkualitas untuk masa depan yang lebih baik. Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan "usia emas (the golden age)" bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik dan merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya, salah satunya adalah kemampuan matematika yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan matematika sangat penting bagi kehidupan manuisa. Banyak manfaat yang didapatkan dari kemampuan matematika tersebut baik secara logika maupun praktikum. Tentu saja kemampuan matematika tidak datang dengan sendirinya. Kemampuan matematika merupakan kemampuan yang diperoleh dari berbagai proses dan bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan tiba-tiba. Kemampuan matematika seorang individu berkembang sesuai dengan tahap perkembangan individu yang bersangkutan. Potensi matematika yang telah ada dalam struktur kognitif harus dikembangkan dan distimulasi agar idenya dapat keluar dan perlu adanya bimbingan dan arahan dari orang dewasa.

2 Berhitung permulaan merupakan kemampuan yang telah ada pada diri anak, yang memfokuskan pada pemahaman dan memberikan pengalaman dibandingkan dengan kebiasaan mengingat. 1 Matematika pmerupakan dasar dari perkembangan kognitif pada anak untuk perkembangan selanjutnya. Menurut Munandar (dalam Susanto 2011, hlm. 97) menyatakan bahwa kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya kemampuan yang dimilikinya. Menurut Robin (dalam Susanto 2011, hlm. 97) juga menyatakan bahwa kemampuan merupakan suatu kapasitas berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dengan demikian, dari keterangan diatas dapat dipahami bahwa kemampuan merupakan daya atau kesanggupan dalam diri setiap individu dimana daya ini dihasilkan dari pembawaan dan juga latihan yang mendukung individu dalam menyelesaikan tugasnya. Adapun yang dimaksud dengan kemampuan berhitung permulaan ialah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakterisitik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenal jumlah yaitu berhubungan dengan jumlah dan pengurangan. Namun pada kenyataannya di TK Kartika Siliwangi masih ditemukan dalam pembelajaran matematika permulaan belum menggunakan media kartu angka bergambar. Sehingga masih banyak anak yang tidak tertarik dengan pembelajaran matematika permulaan, sebagian besar anak hanya dikenalkan dengan menulis dan berhitung melalui buku. Kenyataan lain yang di temukan di TK Kartika Siliwangi, ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam menerima atau menyerap matematika yang diberikan, sehingga ketika belajar matematika anak masih terlihat kesulitan, padahal konsep matematika permulaan yang distimulasikan di TK dapat dikategorikan sangat sederhana namun dalam kemampuan menyebut lambang bilangan 1-10, membedakan

3 bentuk angka 1-10, atau mengelompokkan angka dan bilangan masih kesulitan memahaminya. Pengalaman lain yang sering di temui anak dilapangan tidak suka belajar matematika, hal ini dikarenakan pembelajaran matematika yang diberkan kepada anak tidak menarik dan membosankan, selain itu juga guru kurangnya usaha guru untuk mencari alternative bagaimana menjadikan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Guru yang professional dan kreatif merupakan guru yang memiliki wawasan pengetahuan sehingga mampu menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan metode-metode yang dapat menstimulus anak untuk dapat mengekspresikan perasaan agar terjadi pembiasaan tingkah laku yang baik, guru harus mampu meningkatkan perkembangan anak dan berusaha memantapkan pengetahuan secara baik dan optimal. Guru mempunyai peranan dalam mewujudkan aspek-aspek perkembangan anak terutama perkembangan kognitif yaitu dengan meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan cara yang menarik dan tidak membosankan salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran. Taman Kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pedidikan anak usia dini yang memberikan pelajaran sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak serta mempunyai prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Melalui bermain anak dapat belajar dan beraktifitas. Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan sehingga dapat memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu secara mendalam dan spontan berkembang kemampuanya serta melalui kegiatan yang menyenangkan akan dapat mengembangkan seuruh aspek pengembangan anak salah satunya peningkatan aspek kognitif.

4 Bermain kartu angka bergambar merupakan permainan yang dapat merangsang anak lebih cepat untuk mengenal angka, merangsang kecerdasan dan ingatan anak. Menurut Susanto (2011, hlm. 108) kartu angka bergambar berdampak positif terhadap peningkatan berhitung permulaan, ini terjadi ketika anak harus mengenal angka, proses pelaksanaan pemahaman konsep bilangan akan memudahkan anak untuk lebih cepat memahaminya melalui pembelajaran. Dengan media kartu angka bergambar anak akan tertarik untuk belajar berhitung permulaan sejak dini. Berdasarkan kenyataan di atas peneliti mengangkat permasalahan ini karena masih banyaknya anak di TK Kartika Siliwangi yang tidak tertarik dengan pembelajaran matematika permulaan, sebagian besar anak hanya dikenalkan dengan menulis dan berhitung melalui buku selain itu ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam menerima atau menyerap matematika yang diberikan guru. Media dan metode yang digunakan guru pun terlalu monoton sehingga anak tidak tertarik dan bosan. Dalam kaitan ini guru memiliki tugas meluruskan kembali, baik dalam bentuk komunikasi langsung maupun dalam menggunakan media yang dapat menarik anak. Oleh sebab itu peneliti mengambil judul Analisis Keterampilan Berhitung Permulaan Anak Usia Dini Pada Aktivitas Yang Menggunakan Media Kartu Angka Bergambar dalam skripsi yang akan dilakukan, Peneliti mengharapkan dengan media ini akan dapat memberikan suatu teknik atau kiat kepada guru Taman Kanak kanak dalam pembelajaran yang menyenangkan. B. Rumusan Masalah Penelitian Dengan latar belakang masalah seperti telah dipaparkan di atas maka penulis merumuskan perumusan masalah adalah bagaimana keterampilan

5 berhitung permulaan anak usia dini pada aktivitas yang menggunakan media kartu angka bergambar? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu ntuk mengetahui keterampilan berhitung permulaan anak usia dini pada aktivitas dengan menggunakan media kartu angka bergambar. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagi Guru: diharapkan dengan penerapan media pembelajaran yang dilakukan di kelas oleh para guru kelas masing-masing dapat membuat proses belajar mengajar yang dapat menggali potensi dan kemampuan berhitung anak. 2. Bagi Siswa: Dengan adanya peneletian ini anak dapat lebih diarahkan dengan tepat sesuai dengan karakteristiknya sehingga siswa lebih mudah dalam berhitung. 3. Bagi Sekolah: dapat menjadi bahan pertimbangan tentang keterampilan berhitung anak untuk bekal dimasa depan kelak. 4. Bagi peneliti: diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti lain yang dilaksanakan untuk mengadakan penelitian terkait atau lanjutan. E. Ruang Lingkup Penelitian

6 Pada ruang lingkup penelitian ini peneliti mencoba meneliti tentang Analisis Keterampilan Berhitung Permulaan Anak Usia Dini pada Aktivitas dengan menggunakan Media Kartu Angka Bergambar, Objek dalam penelitian ini adalah siswa Kelompok B TK Kartika Siliwangi sebanyak 15 anak yang berada di Jl. Mayor H. Abdullah Serang Banten. Penelitian ini yang akan dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2016. Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan hasil observasi masih banyak anak yang tidak tertarik dengan pembelajaran matematika permulaan, sebagian besar anak hanya dikenalkan dengan menulis dan berhitung melalui buku. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran matematika yang diberikan kepada anak tidak menarik dan membosankan, selain itu juga kurangnya usaha guru untuk mencari alternatif bagaimana menjadikan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Penelitian ini dilakukan beberapa tahap yaitu pertama tahap observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Aspek-aspek yang diobservasi oleh peneliti adalah keterampilan berhitung permulaan anak usia dini pada aktivitas dengan menggunakan media kartu angka bergambar di TK Kartika siliwangi hasil observasi ini akan dijadikan sebagai catatan lapangan. Kedua, tahap wawancara dilakukan kepada kepala sekolah tentang profil sekolah dan strategi dan media pembelajaran yang digunakan dalam proses mengembangkan keterampilan permulaan anak usia dini. Ketiga, tahap dokumentasi dilakukan agar data bertambah lengkap peneliti melengkapi dan memperdalam hasil pengamatan dan wawancara dengan melakukan dokumentasi. Dokumen dalam penelitian ini berbentuk tulisan, gambar atau foto, video dan buku laporan perkembangan anak. Setelah aktivitas dalam analisis data penelitian ini yaitu Data Reduction (Reduksi Data), yaitu peneliti melakukan rangkuman memilih hal-

7 hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Display Data (Penyajian Data), yaitu menyajikan data dengan menggunakan teks yang bersifat naratif, dan Verifikasi (Menarik Kesimpulan), dalam kesimpulan penelitian ini adalah jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. F. Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel pertama adalah, Keterampilan Berhitung. Variabel kedua adalah Media Kartu Angka, berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional dari kedua variabel yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Keterampilan Berhitung Permulaan Keterampilan Berhitung Permulaan adalah kesanggupan awal seorang anak dalam memahami ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Berhitung permulaan ini sangat penting diajarkan pada anak usia dini, karena dengan memiliki keterampilan berhitung permulaan yang baik maka anak dapat berhitung dengan benda-benda dari lingkungan terdekatnya, dengan situasi permainana yang menyenangkan, tujuannya yaitu anak mampu bekerja dengan bilangan. Baru pada usia enam tahun anak mulai berkembang konsep bilangan misalnya dengan membilang, menjumlahkan ataupun mengurangi konsep bilangan yang sederhana. Keterampilan berhitung permulaan ini berarti anak mampu dengan baik memecahkan suatu masalah yang sederhana dimulai dari lingkungan yang terdekatnya.

8 2. Media Kartu Angka Bergambar Media Kartu Angka Bergambar ini merupakan salah satu kegiatan bermain yang menggunakan media atau alat pendukung dengan gambar atau bilangan yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini, karena dengan menggunakan strategi ini dapat menumbuhkan motivasi belajar anak, salah satunya penggunaan media gambar. Selain itu, dengan media kartu angka bergambar dapat merangsang anak lebih cepat mengenal angka, lebih cepat bereksplorasi dengan menggunakan kartu kartu tersebut, sehingga akan dapat merangsang berbagai aspek pada diri anak. Adapun dalam bermain kartu angka gambar ini dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, seperti: menyebutkan angka 1-10, mengurutkan bilangan dengan media kartu gambar, mengenal konsep bilangan dengan bermain kartu angka bergambar, dan mengenal konsep penjumlahan dan pengurangan 1-10 dengan media kartu gambar.

9