PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMEDIA KARTU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

Elisabeth Christiana PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH MEDIA NUMBER SENSE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DUPLEKS KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B. Priska Anindita Titisari Putriningtyas Sri Setyowati

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KORAN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH SERI MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR PERMULAAN ANAK. Nosha Putri Sekar Arum Nurhenti Dorlina Simatupang

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASIKAN BENDA

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK

Rizkha Novitasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

PENGARUH METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TK CENDEKIA MULIA SURABAYA

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MEDIA FLIPCHART MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

Pengaruh Permainan Dadu Kain Halus Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

Pengaruh Penggunaan Media Flashcard terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok A di TK Dharma Wanita Padelegan Pademawu Pamekasan

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENERAPAN METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN NATURALIST INTELLIGENCE ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA ANAK JURNAL. Oleh

Pengaruh Metode Bercerita Dengan Media Pop Up Terhadap Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Kelompok B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KATA

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TABLE MANNERS TERHADAP KARAKTER ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRI ANAK. Made Ayu Anggraeni Universitas PGRI AdiBuana Surabaya

PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

Amalia Tri Rachmawati Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. M., M.Pd.

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

PENGARUH PENGGUNAAN PERMAINAN BERJALAN HALANG RINTANG TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

Pengaruh Penggunaan Permainan Dakon Modifikasi Terhadap Kemampuan Membilang Anak Kelompok A

PENGARUH MIND MAPPING BOARD TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B

Jurnal Pesona PAUD Page 1

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DOMINO ALFABET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA ANAK KELOMPOK A DI TK TUNAS BANGSA KECAMATAN NGORO MOJOKERTO

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

Meningkatkan Kemampuan Menyebutkan Bunyi Huruf Melalui Media Papan Pintar Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 65 Surabaya

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh ADZANI NOVITA AMALIA RANI ( )

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MEDIA BALOK CUISENAIRE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL WARNA DAN UKURAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK R.

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

Siti Aisah Agnia Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENGGUNAAN MEDIA WORD CARD DALAM PENGENALAN KEAKSARAAN (STUDI KASUS PADA ANAK KELOMPOK B) Eka Ririn kurniawati Sri Widayati

PENGARUH KEGIATAN MENJAHIT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK PEJAJARAN

Journal of Elementary Education

PENGARUH METODE BERCERITA BERBASIS DONGENG TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

EFFECT OF MEDIA CARD CAPABILITY TO KNOW YOUR NUMBERS ILLUSTRATED CHILDREN AGES 4-5 YEARS IN PAUD RAUDHATUL JANNAH PEKANBARU

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

LAGU ANAK-ANAK BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK PAUD KELOMPOK B

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B Endang Pudjiastuti Sartinah Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya endang_ps@yahoo.co.id Abstrak Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar terhadap kemampuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum Lamongan. Sampel penelitian berjumlah 17 anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum Lamongan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan alat penilaian berupa lembar observasi dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji wilcoxon dapat diketahui bahwa T hitung <T tabel (0<35) dengan taraf signifikan 5%. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) tidak ditolak dan hipotesis nol (H o ) ditolak. Jadi, apabila T hitung <T tabel maka H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum Lamongan. Kata Kunci: Model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar,kemampuan membaca permulaan. Abstract This quantitative research aims to determine the effect of snowball throwing instructional media card with a picture of the child's ability to read the beginning of group B in kindergarten Ihyaul Ulum Lamongan. These samples included 17 children in group B at TK Ihyaul Ulum Lamongan. Data collection techniques using observational methods with assessment tools such as observation sheets and documentation methods. Data were analyzed using the Wilcoxon Match Pairs Test formula. Based on the research with Wilcoxon test showed that Thitung <Ttabel (0 <35) with significance level of 5%. Thus the alternative hypothesis (Ha) is not rejected and the null hypothesis (Ho) is rejected. So, if Thitung <Ttabel so Ha is received. It can be concluded that there is significant influence learning model application snowball throwing bermedia card with a picture of the ability to read the beginning of the kindergarten children in group B in Ihyaul Ulum Lamongan. Keywords: Learning model of media snowball throwing picture cards, the ability to read the beginning. PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu upaya untuk membantu layanannya, dalam Kurikulum 2013 PAUD kelompok usia dan jenis layanan PAUD meliputi, Taman Penitipan memanusiakan manusia. Artinya, melalui proses Anak dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) untuk usia nol pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan merupakan hak setiap orang. Setiap orang tidak terkecuali anak usia dini berhak untuk memperolah pendidikan yang maksimal untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini dalam sampai enam tahun, Kelompok Bermain (KB) untuk usia dua sampai empat tahun, Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudhatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA) untuk usia empat sampai enam tahun (Permendikbud, 2014: 2). TK merupakan bagian dari Pendidikan Anak Usia Dini seperti yang dikemukakan oleh Samsudin Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem (2007:7), TK adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut mengenai perkembangan anak usia dini. pendidikan bagi anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Sasaran pendidikan TK adalah anak usia empat sampai enam tahun yang dibagi kedalam dua kelompok belajar berdasarkan usia yaitu kelompok A untuk anak usia empat sampai lima tahun dan kelompok B untuk anak didik usia lima sampai enam tahun. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Masa TK merupakan masa untuk meletakkan 46

Sartinah, Model Pembelajaran Snowball Throwing Berbasis Media. kognitif, bahasa, motorik, sosial emosional, seni dan nilai agama moral. Salah satu kemampuan yang harus dikembangkan dalam diri anak adalah kemampuan membaca. Penyisipan kemampuan membaca pada anak usia 5-6 tahun yaitu mengenalkan huruf dan bunyi mengenalkan suku kata dan membaca kata. Kemampuan membaca sangat penting dimiliki seorang anak karena dengan kemampuan membaca permulaan yang baik akan terbentuk anak menjadi generasi yang memiliki pengetahuan baik. Leonhardt (dalam Dhieni, dkk 2007:5.4) menyatakan bahwa membaca sangat penting bagi anak, anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahagiaan yang lebih tinggi, mereka akan berbicara dan menulis serta memahami gagasangagasan yang rumit secara lebih baik. Merujuk pada pendapat Zahdi dan Budiasih (dalam Utami 2013 : 2) pada usia 4-5 tahun merupakan proses tahap membaca permulaan. Anderson (dalam Dhieni, dkk 2007:5.5) menjelaskan bahwa membaca permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terpadu, yang menitik beratkan pada pengenalan huruf, kata ungkapan serta menghubungkan dengan bunyi dan maknanya. Berdasarkan hasil observasi di TK Ihyaul Ulum pada tanggal 11-13 September 2015 pada kelompok usia 5-6 tahun, diketahui bahwa kemampuan membaca anak masi kurang, dalam hal memahami bunyi huruf vokal dan konsonan yang dirangkai menjadi suku kata dalam kata perlu dikembangkan lagi, terlihat dari 17 anak terdapat 15 anak yang kemapuan membacanya perlu dikembangkan lagi. Hal ini terlihat dari 10 anak yang ditunjuk guru untuk maju kedepan dan membaca kata hanya 2 anak yang dapat membaca dan mengenal huruf, 5 anak yang belum bisa membaca namun sudah mengenal huruf dan 3 anak yang belum bisa membaca dan mengenal huruf. Tidak hanya itu, belum maksimalnya kemampuan membaca permulaan anak di TK Ihyaul Ulum disebabkan oleh beberapa hal, antara lain dalam proses pembelajaran menggunakan metode konvensional berupa buku paket membaca dan majalah, dalam proses pembelajaran mengembangkan kemampuan membaca guru hanya memberikan contoh membaca dan siswa disuruh meniru sehingga ketika siswa disuru membaca secara bergantian, mereka, mereka hanya sekedar mengingat ucapan guru tanpa memerhatikan rangkaian huruf, kemudian kurangnya kemampuan membaca juga disebabkan kurangnya media yang dapat menarik perhatian anak, dan kurangnya guru dalam mengelola suatu pembelajaran dan kurang efektifnya model pembelajaran yang diterapkan. Pemberian stimulasi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan anak. Stimulasi tersebut harus sesuai dengan cara belajar anak usia dini, Steinberg (dalam Susanto, 2011:83) menyatakan bahwa mengembangkan kemampuan membaca permulaan diajarkan secara terperogram kepada taman kanak-kanak. Program ini menumpukkan perhatian pada perkataan-perkataan yang bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan bahanbahan yang diberikan melalui perminan dan kegiatankegiatan yang menarik sebagai perantaraan pembelajaran. Dengan cara pembelajaran seperti itu pemberian stimulasi yang tepat dalam mengembgkan kemampuan membaca permulaan anak adalah melaksanakan model pembelajaran snowball throwing nermedia kartu bergambar, Hamdayama (2002: 158) menyatakan Secara etimologi Snowball berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi kata atau kalimat yang dibuat oleh anak-anak atau guru kemudian dilempar kepada temanya sendiri untuk dibaca. Sependapat dengan Kurniasih & Sani (2015:77) mengatakan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing bola salju bergulir merupakan model pembelajaran dengan menggunakan bola kata atau kalimat yang bisa berupa pertanyaan atau perintah dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok. Sedangkan kartu bergambar merupakan media yang digunakan dalam pengembangan kemampuan membaca permulaan anak karena dengan kartu bergambar pembelajaran lebih menyenangkan dan membantu meningkatkan kemampuan daya imajinasi anak, Arsyad (2011:119) kartu bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang meningkatkan atau menuntun siswa kepada suatu yang berhubungan dengan gambar itu. Menggunakan model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar yang teknik mengajarnya dikemas berupa permainan melempar bola kertas yang menjadikan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan, anak dapat mengembangkan kemampuan berfikirnya karena berkesempatan untuk membaca kata yang diperoleh, anak lebih efektif dalam pembelajaran serta membantu meningkatkan kemampuan daya imajinasi anak melalui kartu bergambar. Pemberian model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar dapat dilakukan dalam semua proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan membaca permulaan. Menurut Dhieni, dkk (2007: 5.5) kegiatan membaca permulaan adalah suatu kesatuan kegiatan terpadu yang mencangkup beberapa kegiatan pengenalan huruf dan bunyi huruf, pengenalan bunyi dari rangkaian huruf-huruf (suku kata) dan kata serta menghubungkannya dengan maknanya. 47

METODE Penelitian tentang pengaruh model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar terhadap kemapuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum Lamongan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Pre-Experimental Design dengan jenis One Group Pretest and Post-test Design. Dalam penggunaan desain penelitian ini hanya terdapat kelompok eksperimen (diberi perlakuan atau treatment). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum Lamongan yang berjumlah 17 anak yang terdiri dari enam anak laki-laki dan sebelas anak perempuan. Penelitian ini menggunakan sampling jenuh sebagai teknik pengambilan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan, dimana peneliti ikut terlibat dalam aktivitas pembelajaran dan hanya memfokuskan pada perlakuan dan hasil dari perlakuan. Sedangkan dokumentasi berupa pengambilan foto kegiatan anak saat pre-test, treatment, dan post-test, RPPH, dan daftar nama anak, yang dijadikan sebagai pendukung kelengkapan dari data penelitian. Sampel yang digunakan yaitu n=17 dan diperoleh berupa data ordinal serta sampelnya kurang dari 30 anak maka statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik non parametric yaitu menggunakan uji statistik Wilcoxon Match Pairs Test. Analisis data Wilcoxon Match Pairs Test digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya ordinal (berjenjang). Dan dalam pelaksanaan pengujiannya hipotesis menggunakan tabel penolong (Sugiyono, 2015:174). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu pre-test (sebelum perlakuan) treatment (perlakuan), dan post-test (sesudah perlakuan). Kegiatan pre-test (sebelum perlakuan) dilakukan pada tanggal 17 Februari 2016 dan treatment pada bulan Februari dan Maret (treatment 1 tanggal 24 Februari 2016, treatment 2 tanggal 25 Februari 2016, treatment 3 tanggal 29 Februari 2016, treatment 4 tanggal 1 Maret 2016, treatment 5 tanggal 6 Maret 2016, treatment 6 tanggal 6 Maret 2016, Sedangkan untuk kegiatan post-test (sesudah perlakuan) dilakukan pada tanggal 8 Maret 2016. Kegiatan pre-test dilakukan setelah menguji reliabilitas yang dilakukan di TK Ihyaul Ulum Lamongan dan mendapatkan hasil dari uji reliabilitas tersebut. Kegiatan pre-test (sebelum perlakuan) dilakukan satu kali pertemuan pada tanggal 17 Februari 2016. Kegiatan pretest merupakan kegiatan untuk mengetahui kemampuan membaca anak dengan cara membaca buku saku bergambar, dikegiatan ini anak memilih buku saku bergambar yang diinginkan untuk dibaca, anak menyuarakan huruf vokal dan konsonan, mengejah suku kata dan kata yang ditunjuk oleh guru. Hasil dari kegiatan pre-test ini menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam kemampuan mebaca permulaan perlu dikembangkan lagi. Hasil penelitian sebelum perlakuan (pre-test) yang diperoleh yaitu skor total hasil pre-test sebesar 110 dengan rata-rata 6,47 dan rata-rata untuk masing-masing item adalah 2,15 yang dibulatkan menjadi 2 menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum sebelum diberikan perlakuan termasuk dalam kategori cukup dalam kemampuan membaca permulaan. Setelah hasil pre-test (sebelum perlakuan) diketahui, selanjutnya dilakukan kegiatan treatment (perlakuan) menggunakan model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar. Kegiatan treatment dilakukan selama enam kali pertemuan. Pada treatment 1, treatment 1 langkah pertama dalam model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar adalah Guru menyampaikan materi pembelajaran membaca dari awalan huruf A-P. Guru membentuk anak menjadi 3 kelompok. Guru membagikan kertas putih yang tertuliskan kata, kemudian anak disuru untuk meremas kertas tersebut menjadi bola (kata yang diberikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangan). Anak mengambil salah satu bola kertas dan dilemparkan kepada temanya. Setelah anak mendapatkan bola anak membaca kata tang tertulis di dalam bola kertas tersebut (membaca huruf vokal dan konsonan, mengejah suku kata dan membaca kata) kemudian anak mengambil kartu bergambar yang sesuai dengan kata yang telah dibaca lalu mnaruhnya pada tempat yang sudah disediakan. Kemudian pemberian evaluasi, anak disuru membaca kata yang sudah didapat dalam kartu bergambar. Prosedur pelaksanaan treatment 2 sampai 6 sama halnya dengan treatment 1. Perbedaannya terletak pada kartu gambar yang digunakan sebagai alat bantu yang dibuat dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak yaitu gambar dan kata yang terdapat di dalam kartu bergambar tersebut tidak sama. Setelah kegiatan treatment selesai, dilakukan kegiatan post-test pada tanggal 8 Maret 2016. Kegiatan yang dilakukan sama dengan kegiatan yang dilakukan saat pre-test yakni mencari tau seberapa jauh kemampuan membaca anak dengan cara membaca buku saku bergambar, dikegiatan ini anak memilih buku saku bergambar yang diinginkan untuk dibaca, anak 48

Sartinah, Model Pembelajaran Snowball Throwing Berbasis Media. menyuarakan huruf vokal dan konsonan, mengejah suku kata dan kata yang ditunjuk oleh guru.. Hasil penelitian yang diperoleh setelah perlakuan (post-test) menunjukkan bahwa skor total yang diperoleh sebesar 176 dengan rata-rata 10,35 dan rata-rata untuk masing-masing item adalah 3,44 yang dibulatkan menjadi 3 sehingga kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B termasuk dalam kategori Baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi awal (pre-test) dan hasil observasi akhir (posttest) tentang pengaruh model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar terhadap kemmapuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum Lamongan dengan jumlah 17 anak, selanjutnya dianalisis dengan statistik nonparametrik menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Match Pairs Test). Alasan menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test yaitu untuk mencari perbedaan kemampuan anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum dalam hal kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan menggunakan dengan model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar. Dalam uji Wilcoxon, besar selisih angka antara positif dan negatif diperhitungkan karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini kurang dari 30 anak yaitu sebanyak 17 anak maka tes uji Wilcoxon menggunakan tabel penolong. Tabel 1. Tabel Penolong Wilcoxon pada Kemapuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Ihyaul Ulum Lmongan No X A1 Beda X B1 (X B1 - X A1 ) Jenjan g Tanda Jenjang + - 1 3 7 4 9.5 +9.5-2 5 7 2 0.5 +0.5-3 6 10 4 9.5 +9.5-4 7 10 3 4 +4-5 7 12 5 15 +15-6 7 12 5 15 +15-7 5 9 4 9.5 +9.5-8 7 12 5 15 +15-9 5 9 4 9.5 +9.5-10 7 12 5 15 +15-11 7 10 3 4 +4-12 7 12 5 15 +15-13 9 12 3 4 +4-14 5 9 4 9.5 +9.4-15 9 12 3 4 +4-16 9 12 3 4 +4-17 5 9 4 9.5 +9.5 - Jumlah +152.5 T=0 (Sumber:Hasil Uji Wilcoxon Match Pairs Test ) Berdasarkan tabel hasil perhitungan menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test diketahui bahwa nilai T hitung yang diperoleh yaitu 35. Sugiyono (2015:176) mengatakan bahwa penentu T hitung yaitu diambil dari jumlah jenjang yang memiliki nilai relatif kecil tanpa memperhatikan T tabel dengan menentukan (n,α), dimana n= jumlah sampel yaitu 17 sampel, sedangkan α = taraf signifikan 5% (0.05) sehingga T tabel yang diperoleh yaitu 35. Sehingga jumlah angka yang diperoleh pada T tabel berjumlah 35 maka T hitung < T tabel (0<35). Berdasarkan hasil penelitian sebelum perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan (post-test) dapat diketahui bahwa kemampuan membaca permulaan kelompok B di TK Ihyaul Ulum sebagai kelompok eksperimen mengalami perkembangan dengan hasil yang diperoleh yaitu skor total pre-test sebesar 110 dan meningkat pada skor total post-test menjadi 176. Hasil analisis data yang diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test dengan rumus T hitung < T tabel diperoleh T hitung yaitu 0 dan T tabel yaitu 35 dengan taraf signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa T hitung < T tabel yaitu 0 < 35, maka hipotesis nol (H o ) ditolak dan selanjutnya hipotesis alternatif (H a ) tidak ditolak. Dengan demikian dari hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar terhadap kemampuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Akhadiah (dalam Utami, 2013: 2) bahwa anak dikatakan mampu membaca permulaan, jika anak sudah dapat menyuarakan simbol huruf vokal dan konsonan, anak sudah dapat melafalkan suku kata, anak sudah dapat merangkai suku kata menjadi sebuah kata yang disajikan dalam bentuk tulisan ke dalam bentuk lisan. Sama halnya dengan pendapat di atas menurut Zahdi dan Budiasih (dalam Utami, 2013: 2) bahwa kemampuan membaca yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. PENUTUP Simpulan Hasil analisis data yang diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test dengan rumus T hitung < T tabel diperoleh T hitung yaitu 0 dan T tabel yaitu 35 dengan taraf signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa T hitung < T tabel yaitu 0 < 35, maka hipotesis nol (H o ) ditolak dan selanjutnya hipotesis alternatif (H a ) tidak ditolak. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mode 49

pembelajaran snowball throwing bermedia kartu bergambar terhadap kemapuan membca permulaan anak kelompok B di TK Ihyaul Ulum Lamongan. Saran Adapun saran yang dapat diberikan agar penelitian ini lebih bermanfaat yaitu: (1) Hendaknya guru dapat menggunakan hasil penelitian ini dalam pembelajaran sehari-hari untuk meningkatkan kemampuan membaca anak, (2) Diharapkan peneliti lain menggunakan hasil penelitian ini sebagai rujukan untuk mengadakan penelitian yang sejenis dengan subyek yang berbeda dan lebih banyak dari penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Dhieni, Nurbiana, dkk 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Hamdayana, Jumanta. 2014. Model Dan Metode Pembelajaran Kreati Dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia. Permendikbud. 2014. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah dan Dirjen Pembinaan TK dan SD Samsudin. 2007. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Prenada Mdia Group. Sugiono. 2015. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Susanto, Ahmas. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana. Utami, Rizky Budi. 2013. Pengaruh Metode Cantol Roudhoh Terhadap Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Kelompok B di TK Cendekia Mulia Surabaya. Jurnal Unesa. hal 2-5. 50