2015 EFEKTIFITAS MEDIA BUKU HARIAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN (EKSPERIMEN KUASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLARI KARAWANG TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Windy Tantriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan menulis merupakan aspek keempat dalam keterampilan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. kenyataan hal tersebut seringkali tidak terjadi. Pembelajaran menulis cerpen masih dianggap

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Berita dengan Metode Latihan Terbimbing pada Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menulis cerpen merupakan kegiatan ekspresi sastra yang perlu diajarkan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Setiap manusia memiliki keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain. Keterampilan bahasa digunakan seseorang untuk mengungkapkan sesuatu dan memahami sesuatu dengan menggunakan media bahasa, baik secara tulis maupun lisan. Terdapat empat keterampilan berbahasa dalam bahasa Indonesia yaitu, mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa digunakan seseorag untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, keterampilan berbahasa salah satu keterampilan yang harus dimiliki setiap manusia, salah satunya adalah keterampilan menulis. Menulis dan membaca mempunyai kaitan yang sangat erat. Bila seseorang ingin menuliskan sesuatu, pada dasarnya seseorang membaca terlebih dahulu. Mengarang atau menulis merupakan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, bahkan pengalaman hidup dalam ragam tulis. Menulis tidak sekedar menuliskan kata-kata atau kalimat-kalimat, melainkan terdapat proses panjang yaitu menuangkan ide-ide atau pikirandalam bentuk tulisan, mengurutkan setiap kata atau kalimat dengan menggunakan ejaan yang benar, dan mengembangkan tulisan menjadi tulisan yang berkualitas. Modal utama menulis adalah perlu memiliki ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalam hidup. Di samping itu penulis harus memiliki perasaan yang senang agar proses menulis mudah dilakukan. Keterampilan menulis tidak datang begitu saja, melainkan harus melalui latihan dan praktik secara teratur. Karena itu, anak harus didorong, diarahkan dan dimotivasi agar terbiasa menulis sejak dini, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bila budaya menulis sudah tumbuh sedari dini, maka akan meningkatkan kuliatas tulisannya. Sehingga akan

2 terlihat mana anak yang sudah terbiasa menulis dan mana yang tidak terbiasa menulis. Pada kenyataannya kegiatan menulis masih kurang diminati oleh peserta didik, karena dianggap sulit, membosankan, dan memerlukan proses berpikir yang lama. Menulis kreatif dan menarik bisa dilakukan oleh siapa saja. Untuk itu, menulis harus dilakukan secara rutin, agar tidak mengalami kesulitan-kesulitan yang dapat menimbulkan rasa malas. Berlatih menulis dapat dilakukan dengan mudah, yaitu berawal dari hal-hal yang sukai dan dikuasai. Dengan begitu, akan terasa mudah ketika menuangkan ide, gagasan, pemikiran, serta pengalamanpengalaman yang pernah di alami. Berlatih dan membiasakan menulis sehari-hari akan meningkatkan kreativitas. Hal kedua yang dapat dilakukan dalam mengembangkan suatu tulisan adalah menuliskan apa yang kita dengar, apa yang kita baca, apa yang kita lihat, dan apa yang kita alami sehari-hari seperti keluh kesah, sedih, senang, gembira, dan halhal yang lain. Dengan begitu proses menuangkan ide akan terasa mudah. Berdasarkan penjelasan di atas, menulis adalah sebuah keterampilan yang bisa dilatih dan di ajarkan sejak dini. Pada kenyataannya kegiatan menulis di sekolah, kebanyakan guru hanya fokus menyampaikan pembelajaran cara menulis secara teoretis, tetapi praktiknya kurang diperhatikan. Sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam hal merangkai kata dan mengekspresikan apa yang ada dalam benaknya. Terkadang pikiran dan tindakan sering kali tidak sejalan, dan tak ada satu pun tulisan yang jadi. Pada akhirnya kegiatan menulis pun menjadi sebuah beban, kegiatan menulis berjalan tidak lancar dan akan menyumbat pikiran kreatif peserta didik. Seharusnya pembelajaran menulis mampu membantu dan mendorong peserta didik mengekspresikan bahasa dalam bentuk tulis. Seiring perkembangan kemajuan teknologi yang begitu pesat, seseorang lebih memilih media sosial dalam mengungkapkan perasaan, pengalaman, dan pemikirannya. Maka dari itu, sebagai seorang guru dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran, dengan memunculkan halhal baru dan inovasi serta menggunakan media yang unik akan menimbulkan efek yang sangat baik bagi peserta didik.

3 Melalui media buku harian atau buku diaryyang sudah jarang digunakan, pembelajaran menulis cerita pendekyang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, akan mendorong dan memotivasi siswa untuk menuangkan ide, gagasan, perasaan, kritikan, dan lain sebagainya kedalam bentuk tulisan. Dengan menulis di dalam diary (buku harian), siswa pun menjadi terbiasa menulis tentang pengalaman-pengalaman yang pernah dialaminya dalam bentuk cerita pendek. Siswa pun tak akan merasa kesulitan lagi memulai menulis, karena ide dan gagasan yang akan dituliskan berawal dari pengalaman yang sudah dilaluinya. Adapun penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Berita Dengan Metode Latihan Terbimbing Pada sisiwa Kelas X.3 SMA NEGERI1 REMBANG PURBALINGGA yang disusun oleh Fitryana (2011) dengan hasil penelitian yang diawali dengan menentukan ide untuk menulis cerpen. Selanjutnya siswa diminta untuk mengembangkan ide menjadi sebuah cerpen dengan mendapatkan bimbingan guru bahasa dan sastra Indonesia. Penerapan media berita dengan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan proses dan produk belajar siswa. Penelitian yang menggunakan media serupa juga pernah dilakukan, antara lain oleh Windasari (2011) dengan judul penelitian Penggunaan Media Cuplikan Film Kolosal untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X-H SMA Angkasa Kota Bandung Tahun Ajaran 2010/2011 dengan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa persentase kenaikan nilai rata-rata siswa pada siklus I, II, dan III sangat memuaskan. Pada siklus I 33% siswa termasuk kategori cukup, 63% siswa termasuk dalam kategori kurang dan 4% siswa termasuk dalam kategori sangat kurang. Pada siklus II 3% siswa termasuk dalam kategori baik, 94% siswa termasuk dalam kategori cukup, dan 3% termasuk kategori kurang. Pada siklus III 10% siswa termasuk kategori cukup, 86% siswa termasuk dalam kategori baik, dan 4% siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Artinya, adanya peningkatan nilai rata-rata siswa pada setiap siklusnya. Selanjutnya, Aji (2011) dengan judul penelitian Keefektifan Media

4 Film Pendek dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Wadaslintang Kec. Wadaslintang Kab. Wonosobo telah membuktikan bahwa hasil perhitungan menunjukkan pembelajaran keterampilan menulis cerpen menggunakan media film pendek lebih efektif daripada pembelajaran keterampilan menulis cerpen tanpa menggunakan media film pendek. Dari hasil tinjauan penelitian terdahulu di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini dapat diuji kebenaranya walaupun sama-sama meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media buku harian, metode yang akan dilakukan peneliti ini berbeda dengan peneliti sebelumnya. Perbedaan yang menonjol yakni dalam metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran langsung, peneliti ini menggunakan media buku harian yang bertujuan agar kreatifitas siswa terasah dan bebas berekspresi di dalam membuat karya sastra. Hal ini akan menunjukkan keefektifan media buku harian dalam menulis cerpen. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai efektifitas media buku harian dalam pembelajaran menulis cerpen dan media yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen tidak akan terkesan membosankan dan dapat menyenangkan bagi siswa. B. Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, peneliti dapat mengidentifikasi berbagai permasalahan sebagai berikut. 1. Pembelajaran menulis dianggap sebagai kegiatan yang sulit dan menjemukan bagi siswa. 2. Kurang adanya variasi media dalam pembelajaran menulis. 3. Siswa merasa kesulitan dalam menemukangagasan atau idedalam hal menulis.

5 C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas eksperimen SMA Negeri IKlari sebelum dan sesudah diberi perlakuan media buku harian? 2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas kontrol SMA Negeri I Klari sebelum dan sesudah tanpa diberi perlakuanmedia buku harian? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dankelas kontrol SMA Negeri IKlari dalam menulis cerpen? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah penelitian maka diadakannya penelitian ini, bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut. 1. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas eksperimen SMA Negeri I Klari sebelum dan sesudah diberi perlakuan media buku harian. 2. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas kontrol SMA Negeri I Klari sebelum dan sesudah diberi perlakuan tanpa media buku harian. 3. Perbedaan yang signifikanantara kemampuan siswakelas eksperimen dan kelas kontrol SMA Negeri IKlari dalam menulis cerpen. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Guru dapat memanfaatkan media buku harian sebagai media alternatif dalam pembelajaran menulis siswa. 2. Siswa dapat terbantu dalam kegiatanbelajar di kelas, terutama dalam pembelajaran menulis cerpen. 3. Pembaca mendaatkan pengetahuan baru tentang penggunaan media buku harian dalam pembelajaran menulis cerpen.

6 F. Anggapan Dasar Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis berpedoman pada anggapan dasar di bawah ini. 1. Menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang bisa dikembangkan. 2. Penggunaan media yang beragam mampu meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3. Media buku hariandapat digunakan dalam pembelajaran menulis. G. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah menunjukan signifikansi bahwa. Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis cerpendi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis cerpen dikelas eksperimen dan kelas kontrol. H. Definisi Oprasional Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini akan didefinisikan sebagai berikut. 1. Pembelajaran menulis cerpen adalah suatu proses belajar menuangkan ide dan gagasan dalam menjelaskan satu peristiwa. 2. Media buku hariandalam pembelajaran menulis cerpenmerupakan media sebagai alat bantu yang dikenal dengan sebutan buku diary atau buku yang berisi tentang pengalaman-pengalaman atau kejadian-kejadian yang dialami seseorang baik suka maupun duka, yang mendukung proses pembelajaran menulis cerpen. I. Sturuktur Organisasi 1. BAB I : Terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar penelitian, hipotesis peneltian, definisi oprasional, dan struktur organisasi.

7 2. BAB II : Terdapat kajian pustaka/landasan teoretisyang berisi teori-teori pendukung yaitu segala hal pembelajaran menulis, cerita pendek, dan media buku harian. 3. BAB III : Dalam bab ini terdapat segala hal mengenai metode penelitian, desain peneltian, lokasi dan populasi/sampel penelitian, teknik pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data penelitian, instrumen penelitian, dan instrumen penilaian. 4. BAB IV : Pada Bab ini akan disajikan data dan temuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 5. BAB V : Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.