PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

L E M B A R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (LNRI Tahun 1974 Nomor 55, TLNRI Nomor 3041); LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN

KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

P E R A T U R A N D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 03 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KOTA KOTAMOBAGU

BUPATI MUSI RAWAS 2 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 4 TAHUN 2012 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR: 06 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA BANDUNG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2004 SEKRETARIAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 89 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KOTA CIMAHI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 35 TAHUN 2004 NOMOR 35 TAHUN 2004

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR: 7 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 02 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil evaluasi dan analisis beban kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih optimal, dipandang perlu mengubah Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 02 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Kabupaten Wonosobo (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2001 Nomor 7); b. bahwa perubahan dimaksud perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42, diundangkan pada tanggal 8 Agustus 1950); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 4. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 165); 7. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70); 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/ Kota; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Kabupaten Wonosobo; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 02 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Kabupaten Wonosobo (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2001 Nomor 7). 2

Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO M E M U T U S K A N: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 02 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS KABUPATEN WONOSOBO Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Kabupaten Wonosobo diubah, sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 1 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 1 berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 a. Kabupaten adalah Kabupaten Wonosobo; b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Wonosobo; c. Bupati adalah Kepala Pemerintah Kabupaten Wonosobo; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonosobo; e. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo; f. Perangkat Kabupaten adalah Semua Instansi/ Lembaga yang melaksanakan kewenangan daerah, terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas, Lembaga Teknis, Kecamatan dan Kelurahan; g. Dinas adalah Dinas Kabupaten Wonosobo; h. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas-dinas Kabupaten Wonosobo; i. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unsur Pelaksana Operasional Dinas-dinas di Lapangan; j. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. 3

2. Ketentuan Pasal 2 ayat (2) setelah huruf j ditambahkan huruf k dan huruf l, sehingga keseluruhan Pasal 2 berbunyi sebagai berikut : Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas-dinas Daerah yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas-dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, terdiri dari : a. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; b. Dinas Pendidikan; c. Dinas Pertanian; d. Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial; e. Dinas Pekerjaan Umum; f. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; g. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi; h. Dinas Pertanahan; i. Dinas Peternakan dan Perikanan; j. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; k. Dinas Pengelola Pasar; l. Dinas Pelayanan Terpadu. 3. Ketentuan Pasal 4 huruf c, perkataan pelaksanaan pada huruf h yang pertama dan huruf m dihapus. 4. Ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5 berbunyi sebagai berikut : Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. c. Sub Dinas Perencanaan Program dan Evaluasi terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Program dan Evaluasi; 2) Seksi Data Statistik dan Pelaporan; 3) Seksi Penyiapan Pengembangan dan Pemantapan Lahan. 19

d. Sub Dinas Produksi terdiri dari: 1) Seksi Perbenihan dan Pembibitan; 2) Seksi Pembinaan Teknis Sarana Produksi; 3) Seksi Budi Daya dan Pengembangan Produksi. e. Sub Dinas Perlindungan dan Rehabilitasi Lahan terdiri dari : 1) Seksi Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah; 2) Seksi Rehabilitasi Hutan; 3) Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman. f. Sub Dinas Bina Usaha terdiri dari : 1) Seksi Aneka Usaha; 2) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil; 3) Seksi Pengembangan Sumber Daya dan Kelembagaan. g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. Cabang Dinas. (2) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai ketua kelompok dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana tercantum dalam lampiran I, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 5. Ketentuan Pasal 7 setelah huruf m ditambahkan huruf baru, sehingga keseluruhan Pasal 7 berbunyi sebagai berikut : Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas pokok, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan Taman Kanak-kanak; b. penyelenggaraan fasilitasi Sekolah Dasar; c. penyelenggaraan fasilitasi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama; d. penyelenggaraan fasilitasi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas; e. penyelenggaraan fasilitasi Pendidikan Luar Sekolah; f. penyelenggaraan fasilitasi kegiatan Pembinaan Generasi Muda; g. penyelenggaraan fasilitasi kegiatan Pembinaan Sekolah Swasta; 20

h. penyelenggaraan fasilitasi kesenian, sejarah, nilai budaya, kepurbakalaan serta bahasa dan sastra daerah; i. pengelolaan fasilitasi tugas kependidikan dan tenaga teknis kebudayaan; j. pelaksanaan tugas tata usaha dan rumah tangga Dinas; k. pembinaan Cabang Dinas; l. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas; m. pembinaan Tenaga Fungsional; n. pembinaan Unit Sekolah. 6. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 8 berbunyi sebagai berikut : Pasal 8 (1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : a. Kepala; b. Wakil Kepala; c. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. d. Sub Dinas Perencanaan Program terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Seksi Data dan Informasi; 3) Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan. e. Sub Dinas Pendidikan Sekolah terdiri dari : 1) Seksi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar; 2) Seksi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama; 3) Seksi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas; 4) Seksi Pendidikan Swasta. f. Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, Olah Raga dan Kebudayaan terdiri dari : 1) Seksi Pendidikan Luar Sekolah; 2) Seksi Pembinaan Pemuda dan Olah Raga; 3) Seksi Kebudayaan. g. Sub Dinas Tenaga Kependidikan terdiri dari : 1) Seksi Tenaga Pendidikan Taman Kanakkanak dan Sekolah Dasar; 2) Seksi Tanaga Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas; 21

3) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Karier Tenaga Pendidikan; 4) Seksi Pemberhentian dan Pemensiunan Pegawai. h. Kelompok Jabatan Fungsional; i. Cabang Dinas; j. Unit Pelaksana Teknis Dinas; k. Unit Sekolah. (2) Kelompok jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini tercantum dalam lampiran II, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 7. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 10 berbunyi sebagai berikut : Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas, Dinas Pertanian mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di Bidang Pertanian; b. pelaksanaan pelayanan umum; c. pelaksanaan Tata Usaha dan Rumah Tangga Dinas; d. pembinaan Cabang Dinas; e. pembinaan Tenaga Fungsional; f. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. 8. Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 11 berbunyi sebagai berikut : Pasal 11 (1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian terdiri dari : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan; 4) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. 22

c. Sub Dinas Ketahanan Pangan terdiri dari : 1) Seksi Intensifikasi Pengembangan Padi; 2) Seksi Intensifikasi Pengembangan Palawija dan Umbi-umbian; 3) Seksi Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan. d. Sub Dinas Hortikultura terdiri dari : 1) Seksi Pengembangan Hortikultura; 2) Seksi Benih dan Bibit Hortikultura. e. Sub Dinas Sarana dan Prasarana terdiri dari : 1) Seksi Saprotan dan Kredit; 2) Seksi Pengembangan Sumber Daya Alam; 3) Seksi Usaha Tani dan Pengembangan Alat Mesin; 4) Seksi Perlindungan Tanaman. f. Kelompok Jabatan Fungsional; g. Cabang Dinas; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susuanan Organisasi Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini tercantum dalam lampiran III, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 9. Ketentuan Pasal 14 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 14 berbunyi sebagai berikut : Pasal 14 (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial terdiri dari : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan; 4) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. 23

c. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan, terdiri dari : 1) Seksi Usaha Kesehatan Dasar, Rujukan dan Swasta; 2) Seksi Kesehatan Keluarga; 3) Seksi Bina Gizi Masyarakat dan Institusi. d. Sub Dinas Pengamatan dan Pencegahan Penyakit terdiri dari : 1) Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit; 2) Seksi Pemberantasan Penyakit; 3) Seksi Bindal Farmasi, Makanan dan Minuman. e. Sub Dinas Kesejahteraan Sosial terdiri dari : 1) Seksi Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Bantuan Kesejahteraan Sosial; 2) Seksi Rehabilitasi Sosial, Pembinaan dan Pengembangan Panti Asuhan. f. Sub Dinas Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari : 1) Seksi Promosi Kesehatan; 2) Seksi Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dan JPKM; 3) Seksi Pengawasan, Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Laboratorium Kesehatan. g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susuanan Organisasi Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini tercantum dalam lampiran IV, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 10.Ketentuan Pasal 16 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 16 berbunyi sebagai berikut : Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi : a. perumusan, perencanaan kebijakan teknis pembangunan dan pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan sesuai dengan kebijakan 9

yang ditetapkan; b. pengawasan dan pengendalian teknis di bidang pekerjaan umum sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati; c. pengelolaan tata usaha dan rumah tangga dinas; d. pembinaan Tenaga Fungsional; e. pembinaan Cabang Dinas; f. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. 11.Ketentuan Pasal 17 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 17 berbunyi sebagai berikut : Pasal 17 (1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari : a. Kepala; b. Wakil Kepala; c. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. d. Sub Dinas Bina Program, terdiri dari : 1) Seksi Survey dan Perencanaan Program; 2) Seksi Penelitian dan Pengujian; 3) Seksi Pemantauan, Pengendalian dan Evaluasi. e. Sub Dinas Pengairan, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Teknis; 2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan; 3) Seksi Bina Manfaat. f. Sub Dinas Bina Marga, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Teknis; 2) Seksi Pembangunan, Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan; 3) Seksi Pembangunan, Peningkatan dan Pemeliharaan Jembatan. g. Sub Dinas Cipta Karya, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Teknis; 2) Seksi Tata Ruang, Tata Bangunan dan Tata Kota; 3) Seksi Perumahan dan Pemukiman. h. Sub Dinas Kebersihan dan Keindahan Lingkungan, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Teknis; 2) Seksi Kebersihan dan Penyehatan Lingkungan; 3) Seksi Pertamanan, Listrik dan 10

Pemakaman; i. Kelompok Jabatan Fungsional; j. Cabang Dinas; k. Unit Pelaksana Teknis Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini tercantum dalam lampiran V, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 12.Ketentuan Pasal 19 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 19 berbunyi sebagai berikut : Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian dan pembinaaan penyusunan rencana dan program; b. pengkoordinasian, informasi ketenagakerjaan dan transmigrasi; c. pembinaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja; d. pembinaan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; e. pembinaan hubungan industrial dan persyaratan kerja; f. pembinaan pengawasan ketenagakerjaan; g. pembinaan dan pelaksanaan transmigrasi; h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Dinas; i. pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional; j. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. 13.Ketentuan Pasal 20 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 20 berbunyi sebagai berikut : Pasal 20 (1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan; 11

4) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. c. Sub Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terdiri dari: 1) Seksi Pembinaan Sumber Daya Manusia; 2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja; 3) Seksi Informasi Pasar Kerja. d. Sub Dinas Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja terdiri dari : 1) Seksi Organisasi Pekerja dan Pengusaha; 2) Seksi Hubungan Industrial dan Perselisihan Hubungan Industrial; 3) Seksi Persyaratan Kerja. e. Sub Dinas Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri dari : 1) Seksi Pengawasan Norma Kerja; 2) Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja; 3) Seksi Keselamatan Kerja dan Lingkungan Kerja. f. Sub Dinas Transmigrasi terdiri dari : 1) Seksi Penerangan, Pendaftaran dan Seleksi; 2) Seksi Transmigrasi Swakarsa; 3) Seksi Pemindahan dan Penempatan. g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini tercantum dalam lampiran VI, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 14.Ketentuan Pasal 23 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 23 berbunyi sebagai berikut : Pasal 23 (1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi terdiri dari : a. Kepala; b. Wakil Kepala; 12

c. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan; 4) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. d. Sub Dinas Perindustrian terdiri dari : 1) Seksi Bina Sarana; 2) Seksi Bina Usaha; 3) Seksi Bina Produksi; 4) Seksi Pengawasan Dampak Industri. e. Sub Dinas Perdagangan terdiri dari : 1) Seksi Bina Usaha dan Dafsaha; 2) Seksi Ekspor dan Impor; 3) Seksi Informasi Pasar dan Promosi; 4) Seksi Perlindungan Konsumen. f. Sub Dinas Koperasi terdiri dari : 1) Seksi Koperasi Pedesaan; 2) Seksi Koperasi Perkotaan; 3) Seksi Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam; 4) Seksi Pengawasan. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungh jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini tercantum dalam lampiran VII, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 15.Ketentuan Pasal 25 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 25 berbunyi sebagai berikut : Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas, Dinas Pertanahan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan; b. Pelaksanaan pelayanan umum; c. Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga dinas; d. Pembinaan Tenaga Fungsional. 13

16.Ketentuan Pasal 28 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 28 berbunyi sebagai berikut : Pasal 28 Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan dan perikanan; b. pelaksanaan pembinaan umum di bidang peternakan dan perikanan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Bupati; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang peternakan dan perikanan; d. pembinaan usaha di bidang peternakan dan perikanan ; e. pelaksanaan penyuluhan dan pengamanan teknis sesuai dengan tugas pokok; f. pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi; g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga dinas; h. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas; i. pembinaan Tenaga Fungsional. 17.Ketentuan Pasal 29 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 29 berbunyi sebagai berikut : Pasal 29 (1) Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan terdiri dari : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. c. Sub Dinas Perencanaan dan Pengendalian terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Program; 2) Seksi Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan; 3) Seksi Data dan Informasi. d. Sub Dinas Produksi dan Pengembangan Peternakan, terdiri dari : 1) Seksi Pembibitan Ternak dan Pengembangan; 2) Seksi Usaha Permodalan dan Pengelolaan Sarana Produksi Ternak; 3) Seksi Redistribusi dan Penyebaran Ternak; 14

4) Seksi Pengelolaan Usaha, Pemasaran dan Pengelolaan Hasil. e. Sub Dinas Produksi dan Pengembangan Perikanan, terdiri dari : 1) Seksi Pengelolaan Budidaya, Penangkapan dan Pemasaran; 2) Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hayati dan Penyakit Ikan; 3) Seksi Usaha Permodalan dan Pengelolaan Sarana Produksi Perikanan. f. Sub Dinas Kesehatan Hewan dan Veteriner, terdiri dari : 1) Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit Hewan; 2) Seksi Pelayanan dan Pemberantasan Penyakit Hewan; 3) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner. g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini tercantum dalam lampiran VIII, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 18.Ketentuan Pasal 31 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 31 berbunyi sebagai berikut : Pasal 31 Untuk melaksanakan tugas, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata dan kebudayaan; b. pelaksanaan pelayanan umum; c. pelaksanaan urusan tata usaha dinas dan rumah tangga dinas; d. pembinaan Tenaga Fungsional; e. pembinaan Cabang Dinas. 15

19.Ketentuan Pasal 32 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 32 berbunyi sebagai berikut : Pasal 32 (1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terdiri dari : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. c. Sub Dinas Perencanaan Program, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan dan Evaluasi; 2) Seksi Manajemen Data; 3) Seksi Hubungan Antar Lembaga. d. Sub Dinas Pengembangan Produk Wisata terdiri dari : 1) Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata; 2) Seksi Usaha Jasa dan Usaha Sarana Wisata; 3) Seksi Pendapatan Usaha Pariwisata. e. Sub Dinas Pemasaran terdiri dari : 1) Seksi Promosi; 2) Seksi Tenaga dan Sarana; 3) Seksi Penyuluhan. f. Sub Dinas Kebudayaan terdiri dari : 1) Seksi Tradisi dan Kepercayaan ; 2) Seksi Sejarah Purbakala dan Permuseuman; 3) Seksi Kesenian. g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. Cabang Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini tercantum dalam lampiran IX, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 16

20.Diantara Pasal 32 dan 33 disisipkan 1 (satu) Bagian dan 6 (enam) Pasal baru yang berbunyi sebagai berikut: Bagian Kesebelas A Dinas Pengelola Pasar Pasal 32 A Dinas Pengelola Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang pengelolaan pasar dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi Pasal 32 B Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 32 A, Dinas Pengelola Pasar mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan pasar-pasar daerah; b. pelaksanaan pemungutan pendapatan pasar; c. pelaksanaan kebersihan dan pemeliharaan pasar; d. pelaksanaan ketertiban dan pembinaan pedagang; e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga dinas; f. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas; g. pembinaan Tenaga Fungsional. Pasal 32 C (1) Susunan Organisasi Dinas Pengelola Pasar terdiri dari: a. Kepala b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari: 1) Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan, Umum dan Perlengkapan. c. Sub Dinas Pendapatan 1) Seksi Pendapatan dan Penetapan; 2) Seksi Penagihan dan Penerimaan. d. Sub Dinas Pemeliharaan dan Pembinaan. 1) Seksi Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar; 2) Seksi Ketertiban dan Pembinaan Pedagang. e. Kelompok Jabatan Fungsional; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas. 17

(2) Kelompok jabatan fungsional dipimpin seorang tenaga fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pengelola Pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tercantum dalam lampiran X, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesebelas B Dinas Pelayanan Terpadu Pasal 32 D Dinas Pelayanan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang perijinan dan pelayanan umum dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi. Pasal 32 E Untuk melaksanakan tugas sebagai dimaksud Pasal 32 D, Dinas Pelayanan Terpadu mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang perijinan dan pelayanan umum; b. pelaksanaan pemungutan dan pendapatan daerah; c. pelaksanaan pemberian ijin kepada masyarakat; d. pelaksanaan ketertiban dan pembinaan perijinan; e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga dinas; f. pembinaan Tenaga Fungsional. Pasal 32 F (1) Susunan Organisasi Dinas Pelayanan Terpadu terdiri dari: a. Kepala. b. Bagian Tata Usaha terdiri dari: 1) Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian, Umum dan Perlengkapan. c. Sub Dinas Pelayanan terdiri dari: 1) Seksi Informasi dan Penyuluhan; 2) Seksi Penelitian Berkas Persyaratan. d. Sub Dinas Pemrosesan dan Penetapan terdiri dari: 1) Seksi Perhitungan dan Penetapan; 2) Seksi Pembukuan dan Penerbitan Ijin. 18

e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Kelompok jabatan fungsional dipimpin seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tercantum dalam lampiran XI, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 21.Ketentuan Pasal 34 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 34 berbunyi sebagai berikut : Pasal 34 (1) Peraturan Daerah ini dapat dievaluasi lagi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan daerah; (2) Ketentuan Eselon V sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural, pelaksanaan lebih lanjut diatur dengan Keputusan Bupati. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo. Disahkan di Wonosobo pada tanggal 18 September 2002 BUPATI WONOSOBO Diundangkan di Wonosobo pada tanggal 24 Januari 2003 Drs. TRIMAWAN NUGROHADI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WONOSOBO Drs. TAWABUL, MM. 19

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 2 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR: 7 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 02 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS KABUPATEN WONOSOBO I. PENJELASAN UMUM Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 02 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Kabupaten Wonosobo yang di dalamnya disebutkan bahwa Peraturan Daerah tersebut dapat dievaluasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) Tahun setelah pelaksanaan Peraturan Daerah. Untuk menindaklanjuti hal tersebut telah dilaksanakan evaluasi Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, sehingga pada kelembagaan Dinas terdapat penambahan dinas baru yaitu Dinas Pengelola Pasar dan Dinas Pelayanan Terpadu. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal I Pasal1 : Cukup jelas Pasal 2 ayat (2) k : Dinas Pengelola Pasar merupakan peningkatan dan alih fungsi dari semula Kantor Pengelola Pasar menjadi Dinas Pengelola Pasar, dengan pertimbangan tugas-tugas pengelolaan pasar cenderung pada tugas-tugas teknis operasional. Pasal 2 ayat (2) l : Dinas Pelayanan Terpadu merupakan peningkatan dan alih fungsi dari semula Seksi Perijinan pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Ketertiban menjadi Dinas Pelayanan Terpadu, dengan pertimbangan untuk lebih mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan kelembagaan yang berbentuk dinas akan memiliki kewenangan yang lebih luas 20

sehingga mempermudah pelaksanaan koordinasi dengan semua unit kerja terkait. Pasal 4 s.d 8 ayat (1) h : Cukup jelas Pasal 8 ayat (1) i : Penambahan Cabang Dinas disebabkan karena bertambahnya jumlah Kecamatan dari 13 (Tiga Belas) Kecamatan menjadi 14 (Empat Belas) Kecamatan. Selanjutnya Cabang Dinas secara operasional mengkoordinasikan Unit Sekolah yang berada di unit kerjanya. Pasal 8 ayat (1) j : Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan adalah Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Pasal 8 ayat (1) k : Unit Sekolah adalah Unit Sekolah SD, SLTP, dan SLTA Negeri yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 10 : Cukup jelas Pasal 11 ayat (1) g : Cabang Dinas Pertanian berjumlah semula 4 (Empat) Cabang Dinas yang berada di tiap-tiap eks wilayah Pembantu Bupati ditambah sehingga jumlah seluruhnyua adalah 7 (Tujuh) yang berada di beberapa Kecamatan (1. Garung dan Kejajar, 2. Mojotengah dan Watumalang, 3. Wonosobo dan Selomerto, 4. Leksono dan Sukoharjo, 5. Kertek dan Kalikajar, 6. Sapuran dan Kepil, 7. Kaliwiro dan Wadaslintang) Pasal 14 ayat (1) h : Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial yang berbentuk Puskesmas jumlahnya berubah dari semula 13 (Tiga Belas) Puskesmas menjadi 14 (Empat Belas) yang berada di tiap-tiap Kecamatan. Pasal 16 : Cukup jelas. Pasal 17 : Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah Workshop dan Pemadam Kebakaran yang semula Seksi Pemadam Kebakaran pada Subdin Cipta Karya. Pasal 19 : Cukup jelas Pasal 20 h : Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah Balai Latihan Kerja (BLK). Pasal 23 s.d. 31 : Cukup Jelas. Pasal 32 : Perubahan nomenklatur dari semula Unit 21

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) menjadi Cabang Dinas pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan pertimbangan cakupan pelaksanaan pekerjaan yang sangat luas dan bervariasi. Adapun Cabang Dinas dimaksud berada pada 4 (Empat) Wilayah eks Pembantu Bupati. Pasal 32 A : Dinas Pengelola Pasar merupakan alih fungsi / peningkatan fungsi dari semula Kantor Pengelola Pasar. Pasal 32 C (1) f. : Unit Pelaksana Teknis berjumlah 7 (Tujuh) yang berada pada tiap-tiap pasar daerah dan berkewajiban mengkoordinir pasar-pasar desa yang berada di sekitar pasar daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pasal 32 D : Dinas Pelayanan Terpadu merupakan penggabungan dan penyatuan fungsi pelayanan perijinan dari beberapa unit kerja yang mengelola jenis-jenis perijinan, sehingga semua jenis layanan perijinan disatukan secara terpadu dan terkoordinir pada Dinas Pelayanan Terpadu. Adapun jumlah dan jenis perijinan yang dikelola pada Dinas tersebut akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 34 : Cukup Jelas. Pasal II Pasal II : Cukup Jelas 22

23