BAB II LANDASAN TEORI. dengan murabbi, mu alim dan muaddib. Kata murabi berasal dari kata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Metode Make a Match (Mencari Pasangan) digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan. siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama

BAB II LANDASAN TEORI. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw. tambahan diluar kelas dan untuk menajamkan materi pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya). 1 Istilah pendidikan ini semula

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, terkandung

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti TPA di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mashri Pangkalan Balai

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, 2005, hlm. 49. hlm , hlm , hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak anak-anak kita yang belum dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

Bab II Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali, yang berasal dari luar maupun dari dalam. Tujuan. pembangunan sebagaimana dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2009, Hlm. 1 2 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015, hlm.339

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. adanya manusia. Istilah pendidikan mempunyai pengertian bimbingan atau pertolongan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. Al-qur an adalah firman Allah SWT, sebagai mu jizat Nabi Muhammad. petunjuk bagi ummat manusia. Sebagai firman Allah, Al-qur an

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kisbiyanto, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enterprise : Kudus, Cet. 1, 2010, hal. 35.

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Diajukan oleh LESTARI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah orang yang kerjanya mengajar. 1 Dalam masyarakat. Jawa, guru dilacak melalui akronim gu dan ru. Gu diartikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB I PENDAHULUAN. kebangunan dunia khususnya bila ilmu itu disertai dengan amal. dan jujur pula dengan amal perbuatannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

Transkripsi:

22 BAB II LANDASAN TEORI A. Upaya Guru PAI 1. Pengertian Upaya Guru PAI Guru sebagai pendidik dalam konteks pendidikan Islam disebut dengan murabbi, mu alim dan muaddib. Kata murabi berasal dari kata rabba-yurabbi. Kata mualim isim fail dari allama-yuallimu sebagaimana ditemukan dalam Al-Qur an (QS. Al-Baqarah ayat 31). 1 Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (bendabenda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!".(qs. Al- Baqarah: 31) 2 Menurut Pendapat Syarifuddin Nurdin dan Usman, sebagaimana yang dikutip oleh Akmal Hawi, Guru adalah: 2005), hal. 6 1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hal. 27 2 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Bandung, Penerbit Diponegaro,

23 Seseorang yang bukan hanya sekedar memberi ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya, akan tetapi ia seorang tenaga professional yang dapat menjadikan murid-muridnya mampu merencanakan, menganalisa, dan menyimpulkan masalah yang dihadapi. 3 Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa guru dalam melaksanakan pendidikan baik di lingkungan formal maupun non formal dituntut untuk mendidik dan mengajar. Karena keduanya mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan ideal pendidikan. Dengan demikian guru itu juga diartikan di gugu dan ditiru, guru adalah orang yang dapat memberikan respon positif bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar, untuk sekarang ini sangatlah diperlukan guru yang mempunyai basic yaitu (kompetensi) sehingga proses belajar mengajar yang berlangsung berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. 2. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) Sebelum penulis membahas tentang pengertian pendidikan agama Islam sebagai satu kesatuan, ada baiknya penulis akan menjabarkan secara terpisah. Yaitu, pengertian pendidikan, agama dan Islam itu sendiri. 3 Akmal Hawi, Strategi Pengembangan Mutu Madrasah, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press 2007), hal. 159

24 Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata didik dengan memberikan awalam pe dan kalimat akhiran an, mengadung arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini mulanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu Paedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggrish dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan Tarbiyah yang berarti pendidikan. Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok oarng untuk mempengaruhi seseorang atau seskelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 4 Agama ialah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia 4 Ramayulis, Op. Cit, hal. 25

25 dengan manusia serta lingkungan, baik Islam, Kristen, maupun Budha. 5 Menurut Harun Nasution sebagaimana dikutip oleh Akmal Hawi, pengertian agama berdasarkan asal kata, yaitu al-din (relegre, religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa Arab, kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, dan kebiasaan. Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari a = tidak, gama = pergi, mengandung arti tidak pergi, tetap diwarisi turun temurun. 6 Kata-kata Islam memiliki perbedaan yang amat jelas dan mendasar dengan nama-nama agama-agama lainnya. Kata-kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang tertentu atau golongan serta bangsa tertentu. Nama agama Islam diberikan oleh Allah SWT sendiri. Hal ini antara lain dijelaskan dalam ayat Al-Qur an sebagai berikut: 5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hal. 12 6 Akmal Hawi, Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006), hal. 3

26 Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (QS. Al-Imran: 19). 7 Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Al-Imran: 85). 8 Dengan memperhatikan ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa nama agama Islam itu bukan berasal dari Nabi Muhammad SAW, atau paham dari Nabi Muhammad, melainkan diberikan oleh Allah SWT secara langsung. Menurut beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah keseluruhan proses mempersiapkan orang jadi muslim. Proses yang dimaksud adalah menghadirkan seluruh kegiatan baik jasmani dan rohani dari seluruh segi yang ada pada manusia. Jadi, pendidikan Islam merupakan keseluruhan proses untuk menjadikan manusia supaya berkepribadian utama, berakhlak mulia dan dapat membuat 7 Ramayulis, Op. Cit., hal. 40 8 Ibid, hal. 48

27 manusia seimbang baik jasmani maupun rohani serta dapat tentram di dunia dan selamat akhirat. 3. Tujuan Pendidikan Agama Islam Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam menjelaskan, bahwa tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. Kalau kita melihat kembali pengertian pendidikan Islam, akan terlihat dengan jelas sesuatu yang diharapkan terwujud setelah orang mengalami pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola taqwa insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan

28 masyarakatnya serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan dengan manusia sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan di akhirat nanti. B. Kemampuan Menghafal 1. Pengertian Kemampuan Dalam kamus besar bahasa Indonesia kemampuan mempunyai arti kecakapan ketangkasan melakukan sesuatu. 9 Berbicara tentang kemampuan maka erat kaitannya dengan kecerdasan dan intelegensi yang merupakan suatu kemampuan tertinggi dari jiwa mahluk hidup yang hanya dimiliki oleh manusia. Kemampuan anak dalam belajar yang dilihat dari hasil belajar yang di tunjang oleh inteligensi juga oleh factor-faktor lainnya seperti factor-faktor yang mempengaruhi belajar mengajar yaitu salah satunya metode pembelajaran. 10 Adapun kemampuan menghafal adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, 1995), hal. 118 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hal. 632 10 Alifus Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet 3,

29 tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah. 11 Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, maka penulis dapat menganalisa bahwa kemampuan adalah suatu keterampilan dan kecakapan seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang diakibatkan dari sebuah proses pembelajaran. 2. Pengertian Menghafal Adapun kemampuan menghafal adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah. 12 Sedangkan kriteria kemampuan menghafal adalah siswa mampu menghafalkan bacaan tanpa melihat teks bacaan, siswa mampu menyambung kalimat sesuai dengan bacaan, siswa mampu menuliskan bacaan tanpa melihat teks dan siswa mampu melafalkan bacaan sesuai dengan kaidah tajwid dan sesuai dengan mahroj yang baik dan benar. 11 Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2008), hal. 45 12 Ibid,

30 Sedangkan analisa penulis mengenai menghafal adalah kemampuan siswa dalam hal merekam dan mengingat suatu materi pelajaran, setelah itu siswa mampu untuk menyebutkan dan menjelaskan materi tersebut tanpa melihat teks. C. Sifat-Sifat Mustahil Allah SWT sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT 1. Jahlun Artinya bodoh 2. Mautun artinya mati 3. Umyun artinya buta 4. Bukmun artinya bisu 5. Summun artinya tuli 13 D. Metode Talking Stick 1. Pengertian Metode Talking Stick Menurut Rahmad Widodo, metode talking stick dapat diartikan sebagai metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan menggunakan media tongkat. 14 Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang 13 Buku Pendidikan Agama Islam Kelas III SD, hal. 34 14 http://rahmadwidodo.gurupkn.wordpress.com/2007/5/talking-stick.html,

31 diiinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Sedangkan metode talking stick menurut penulis adalah sebuah metode pembelajaran yang berbentuk game yang sangat disenangi oleh peserta didik, yaitu dengan cara siswa membentuk formasi lingkaran dan siswa diberi tongkat dan barang siapa yang memegang tongkat pada saat lagu yang dinyanyikan berhenti, maka siswa tersebut harus menjawab pertanyaan. 2. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Talking Stick Langkah-langkah pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut: a. Guru menyiapkan tongkat. b. Guru menyajikan materi pokok. c. Siswa menbaca materi lengkap pada wacana.

32 d. Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru. e. Tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan pertanyaan lagi dan seterusnya. f. Guru membimbing siswa. g. Guru dan siswa menarik kesimpulan h. Guru melakukan refleksi proses pembelajaran, dan i. Siswa diberikan evaluasi. 15 3. Kelebihan Metode Talking Stick a. Menguji kesiapan siswa b. Melatih membaca, menghafal dan memahami dengan cepat. c. Agar lebih giat belajar (belajar dahulu). 4. Kelemahan Metode Talking Stick a. Membuat siswa senam jantung b. Membuat siswa minder karena belum terbiasa. c. Tidak semua siswa akan mendapatkan tongkat yang berisikan perintah. d. Memerlukan waktu yang lama. 16 15 Zainal Aqib, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontektual (inovatif), (Bandung: Yrama Widya, 2013). Hal. 26-27 16 http://gurupkn.wordpress.com/2007/5/talking-stick.html, hal. 1

33 5. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Talking Stick a. Guru harus lebih intensip menjelaskan kepada siswa langkahlangkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick. b. Usahakan perintah yang ada dalam tongkat adalah perintah untuk menghafal satu sifat saja.