KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. lama semakin bertambah besar. Proporsi penduduk lanjut usia (lansia) yang

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN. Niken Andalasari

By. Lufthiani, S.Kep, Ns

BAB III RESUME KEPERAWATAN

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian

DIAGNO DIAG SA NO KEPERAW SA ATAN KEPERAW KELUARGA KELUARG 19/10/2015 1

BAB I PENDAHULUAN. komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan dapat. berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Depkes, 2008).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

Oleh: ANA KUSUMAWATI

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

BAB I PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti

4. Dampaknya dan cara penanggulangan

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

A. Perspektif Keperawatan Anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

LAMPIRAN. Tabel Karakteristik ADHD dan gangguan Sensori Integrasi (SI) Karakteristik Permasalahan ADHD Gangguan SI Terlalu lelah.

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masalah keperawatan adalah suatu bagian integral dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi usia lanjut dini yaitu berkisar antara tahun, dan lansia yang

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang

3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab.

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk usia lanjut dunia diperkirakan ada 500 juta dengan usia ratarata

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB I PENDAHULUAN. Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

KUISIONER PENELITIAN PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN PTPN II KWALA MADU DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM K3 DAN PENANGANAN HAZARD. Pengantar

Physical Security and Biometrics. Abdul Aziz

BAB I PENDAHULUAN. selama ini masih banyak permasalahan kesehatan, salah satunya seperti kematian

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

Hati-hati keracunan gas CO

03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

PERSEPSI TERHADAP APD

BAB I PENDAHULUAN. bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus

RSU MITRA SEJATI PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) Mei Vita Cahya Ningsih. Pengertian

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

Angka kecelakaan kerja di Indonesia tahun 2010 hingga Juli mencapai kasus.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi

Keselamatan Kerja di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan motorik pada usia 1-5 tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur

Transkripsi:

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN FATWA IMELDA, S.Kep, Ns

PENGERTIAN Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya / kecelakaan. ( Tarwoto dan Wartonah, 2004 ) Kecelakaan merupakan kejadian tidak dapat diduga dan tidak diharapkan yang menimbulkan kerugian. ( Tarwoto dan Wartonah, 2004 ) Keamanan adalah keadaan aman dan tenteram. ( Tarwoto dan Wartonah, 2004 )

Keamanan Lingkungan Kebutuhan Dasar a. Oksigen Pembakaran yang tidak mempunyai pembuangan yang tepat akan menyebabkan penumpukan karbon monooksida di dalam ruangan b. Kelembaban Kelembaban relatif udara dalam lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien.

sambungan.. c. Nutrisi Pemenuhan kebutuhan nutrisi secara adekuat dan aman memerlukan kontrol lingkungan dan pengetahuan. d. Suhu atau Temperatur Suhu lingkungan yang nyaman bervariasi untuk setiap individu, tetapi suhu yang nyaman biasanya berada pada rentang antara 18,30 23,9 0C.

Pengurangan Bahaya Fisik a. Pencahayaan yang adekuat Pencahayaan yang adekuat akan mengurangi bahaya fisik dengan cara menerangi tempat klien bergerak dan bekerja. b. Mengurangi Penghalang Fisik Cedera yang terjadi seringkali disebabkan oleh berbagai benda, termasuk keset yang ada di tangga dan lantai, noda basah di lantai, kain yang kusut disamping meja.

Sambungan.. c. Mengontrol Bahaya yang ada di kamar mandi, kecelakaan, seperti jatuh, kebakaran, dan keracunan, seringkali terjadi di dalam kamar mandi. d. Mengamankan Rumah Klien perlu melakukan tindakan pencegahan untuk mengamankan rumahnya dari penyelundup seperti mengavaluasi keberadaan dan kualitas kunci pintu dan jendela.

Pengurangan Transmisi Patogen Patogen adalah setiap mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit. Beberapa cara untuk membatasi penyebaran patogen : Mencuci tangan dengan teknik aseptik Pemberian imunisasi Menggunakan suntikan / jarum tidak secara bersama-sama Pembuangan kotoran manusia ke dalam tempat yang tepat Perbaikan pembuangan air dan drainase Pengontrolan terhadap serangga

Pengontrolan Polusi Polusi udara Kontaminasi terhadap atmosfir Polusi Tanah Dapat disebabkan oleh pembuangan radioaktif dan sampah bioaktif yang tidak tepat. Polusi air Kontaminasi terhadap danau,sungai dan aliran air yang biasanya disebabkan polutan yang dihasilkan oleh industry Polusi suara Terjadi bila tingkat bunyi pada lingkungan menyebabkan ketidak nyamanan bagi penghuni dilingkungan tersebut

Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan keselamatan dan kemanan : Usia Tingkat kesadaran Emosi Status mobilisasi Gangguan persepsi sensori Informasi / komunikasi Pengguanan antibiotik yang tidak rasional Keadaan immunitas Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi sel darah putih Status nutrisi Tingkat pengetahuan

Asuhan Keperawatan / Proses keperawatan Pengkajian Berdasarkan pada tahap perkembangan a. Bayi, Todler, Prasekolah Bahaya keracunan karena meningkatnya aktivitas oral dan kemampuan mengeksplorasi lingkungan. Resiko Jatuh b. Anak Usia sekolah Lebih beresiko cedera disebabkan oleh orang karena anak usia sekolah lebih berpartisipasi dalam berbagai aktivitas di luar rumah dan lingkungan sekitar rumahnya dalam berbagai aktivitas di luar rumah dan lingkungan sekitar rumahnya.

c. Remaja Penggunaan obat obatan Kecelakaan kendaraan bermotor Mengkonsumsi alkohol yang bisa menjadi penyebab remaja melakukan pembunuhan dan bunuh diri. d. Orang dewasa Berhubungan dengan gaya hidup, misalnya penggunaan alkohol yang menyebabkan kecelakaan Perokok jangka panjang dapat menyebabkan penyakit sakit kepala, infeksi, gangguan saluran cerna. e. Lansia Resiko jatuh dapat disebabkan karena tersandung, terpeleset, pindah dari tempat tidur. Kecelakaan, misalnya luka bakar dan kecelakaan mobil

d. Orang dewasa Berhubungan dengan gaya hidup, misalnya penggunaan alkohol yang menyebabkan kecelakaan Perokok jangka panjang dapat menyebabkan penyakit sakit kepala, infeksi, gangguan saluran cerna. e. Lansia Resiko jatuh dapat disebabkan karena tersandung, terpeleset, pindah dari tempat tidur. Kecelakaan, misalnya luka bakar dan kecelakaan mobil

Pengkajian fisik pada lansia yang meningkatkan resiko kecelakaan Perubahan Muskuloskletal Kekuatan dan fungsi otot menurun, sendi sukar digerakkan, rentang gerak terbatas, kitosis. Perubahan sistem saraf Seluruh refleks volunter atau otomarik menjadi lebih lambat, penurunan kemampuan berespun terhadap stimulasi dalam jumlah yang banyak, indara kinestik menjadi kurang efesien. Perubahan sensorik Penglihatan penter dan akomodasi lensa menurun, lensa menjadi opasistas ambang stimulus terhadap cahaya dan neyeri meningkat, gangguan pendengaran Genitonrinaria Peningkatan noktunaria, peningkatan terjadinya inkontensia.

Berdasarkan resiko terhadap keamanan klien di lembaga pelayanan kesehatan. a. Jatuh Jatuh merupakan 90 % jenis kecelakaan yang dilaporkan dari seluruh kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami oleh klien lansia. b. Kecelakaan yang disebabkan klien kecelakaan yang disebabkan klien dalam kecelakaan selain terjatuh dimana klien menjadi faktur penyebab yang utama. c. Kecelakaan yang disebabkan prosedur kecelakaan yang disebabkan prosedur terjadi selama terapi. Hal ini meliputi kesalahan pemberian medikasi dan cairan, penggunaan peralatan eksternal yang tidak tepat, dan kecelakaan karena cara melaksanakan prosedur yang tidak tepat, seperti saat mengganti balutan. d. Kecelakaan yang disebabkan peralatan Kecelakaan yang disebabkan peralatan terjadi karena alat yang digunakan tidak berfungsi, rusak, atau selalu digunakan, atau disebabkan karena bahaya akibat

Diagnosa keperawatan Ketika mengembangkan suatu pernyataan diagnosa keperawatan, perawat harus memastikan bahwa batasan karakteristik tertentu yang tepat dalam data dasar pengkajian. Contoh diagnosa keperawatan NANDA untuk resiko keamanan : Resiko cedera yang berhubungan dengan ; Perubahan Mobilisasi Penataan lingkungan fisik di rumah Resiko keracunan yang berhubungan dengan Kontaminasi zat kimia pada makanan atau air Penyimpanan obat obatan yang mudah di jangkau olah anak anak

Perencanaan Perawat merencanakan intervensi teraupetik untuk klien dengan resiko tinggi atau aktual mengalami gangguan keamanan tujuan keseluruhan untuk klien yang mengalami ancaman kemanan adalah klien terbebas udara

Implementasi a. Bayi, Todler, anak usia prasekolah Perawat kesehatan komunitas melakukan pengkajian rumah dan menunjukkan kepada orangtua cara meningkatkan kemanan di rumah Perawat yang bekerja di klinik prenatal dapat memberikan informasi tentang intervensi kemanan ke dalam rencana perawatan keluarga menunggun kelahiran bayi

b. Anak Usia Sekolah Anak usia sekolah sedang mengalami peningkatan dalam mengeksplorasi lingkungan mereka memiliki teman di luar lingkungan rumah, dan menjadi lebih aktif dalam kegiatan sekolah,keagamaan, dan masyarakat anak usia sekolah memerlukan pengajaran yang spesifik tentang keamanan di sekolah dan tempat bermain.

c. Remaja Perawat dapat mengerjakan berbagai tindakan pencegahan kecelakaan dan cedera kepada remaja sehingga dapat meminimalkan resiko terhadap kemanan mereka d. Dewasa Karena kehidupan masa dewasa disebabkan faktor gaya hidup maka perlu memodifikasi kebiasaan gaya hidup, misal merokok, kurang oleh raga, makan berlebih, dan alkoholisme e. Lansia Perawat dapat meminimalkan resiko akibat perubahan penglihatan dan pendengaran untuk mengurangi resiko jatuh

Evaluasi Rencana perawatan, yang dirancang untuk mengurangi resiko udara pada klien, dievaluasi dengan cara membandingkan kriteria hasil dengan tujuan yang ditetapkan selama tahap perencanaan. Jika tujuan telah tercapai, maka intervensi keperawatan dianggap efektif dan tepat jika tidak tercapai, maka, perawat harus menentukan apakah ada resiko baru yang berkembang pada klien atau apakah resiko sebelumnya tetap ada

Contoh evaluasi untuk resiko cedera Tujuan Tindakan evaluatif Hasil yang di harapkan Klien akan mempunyai lingkungan yang aman dalam 6 bulan Minta klien untuk menentukan bahaya yang mungkin terjadi Periksa kemanan penggunaan alat alat kesehatan yang di gunakan klien pada akhir sesi pengajaran yang ketiga, klien akan membuat daftar bahaya yang ada dalam rumah setelah 3 bulan, klien akan memodifikasi bahaya yang ada setelah 6 bulan, bahaya di rumah yang dapat di modifikasi berkurang sampai 100%