REZIM ANTI PENCUCIAN UANG DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
1.4. Modul Mengenai Pengaturan Pemberantasan Pencucian Uang Di Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

2 dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang Pengenaan Sa

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PIHAK PELAPOR DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PIHAK PELAPOR DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Pasal 1 Dalam P

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2003

Perpustakaan LAFAI

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG ANDRI HELMI M, SE., MM HUKUM BISNIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG [LN 2010/122, TLN 5164]

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Penjelasanan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 642)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (Undang Undang RI Nomor 15 Tahun 2002 tanggal 17 April ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG [LN 2002/30, TLN 4191]

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) Jawablah pertanyaan dibawah ini!

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENGENALI PROSES PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) DARI HASIL TINDAK PIDANA. Oleh: Muhammad Fuat Widyaiswara Utama pada Pusat

RANCANGAN PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 25 TAHUN 2003 (25/2003) TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

B u l l e t i n S t a t i s t i k

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN PEMBUKTIAN TERBALIK

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN PEMBUKTIAN TERBALIK Disusun Oleh Riono Budisantoso (PPATK) dan Yunus Husein (Mantan Ka PPATK)

B u l e t i n S t a t i s t i k

2013, No.50 2 Mengingat c. bahwa Indonesia yang telah meratifikasi International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism, 1999 (K

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI PENGGUNAAN UANG KARTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Modul E-Learning 1. Modul bagian pertama yaitu Pengenalan Pencucian Uang bertujuan untuk menjelaskan:

I. UMUM. Perubahan dalam Undang-Undang ini antara lain meliputi:

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (Money Laundering)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan. Pertukaran. Informasi.

V PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)

2013, No.50 2 Mengingat c. bahwa Indonesia yang telah meratifikasi International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism, 1999 (K

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BULLETIN JULI ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-03/1.02.1/PPATK/03/12 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME

BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA. Bagian Kedua, Pengenalan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesepuluh, Penelusuran Aset Penelusuran Aset. Modul E-Learning 3

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME

PUSDIKLAT KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA (MONEY LAUNDERING)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pemberian Data dan Informasi Bank Indonesia ke PPATK. Disampaikan oleh: Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010

No pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia, terutama hak untuk hidup. Rangkaian tindak pidana terorisme yang terjadi di wilayah Negara Ke

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peranan Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK) Dalam Pemberantasan Money Laundry. Amir Ilyas

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

KEWENANGAN PPATK DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Khairul Mahmul Siregar Marlina ABSTRAK

PENANGANAN KEJAHATAN ALIRAN DANA PERBANKAN, KORUPSI DAN PENCUCIAN UANG. Oleh : Yenti Garnasih

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

STRATEGI ASSET TRACING

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr.Wb.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DALAM MENCEGAH DAN MEMBERANTAS TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG SULAIMAN BAKRI / D ABSTRAK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI UANG KARTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.258, 2014 PPATK. Sistem Informasi. Jasa Terpadu. Pengguna.

2017, No lain ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; c. bahwa sesuai dengan Undang-Un

BAB I PENDAHULUAN. perorangan saja, akan tetapi juga bisa terdapat pada instansi-instansi swasta dan

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUAN6AN

PENGENALAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang selanjut

BAB II TINDAK PIDANA DI BIDANG PERBANKAN DALAM BERBAGAI PERATURAN. A. Pengaturan dan Jenis-jenis Tindak Pidana Di Bidang Perbankan

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana pencucian uang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang. Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak

KEPUTUSAN TENTANG PEDOMAN IDENTIFIKASI PRODUK, NASABAH, USAHA DAN NEGARA YANG BERISIKO TINGGI BAGI PENYEDIA JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,

SELUK BELUK PENGATURAN RAHASIA BANK SYARIAH. Rusdan Fakultas Ekonomi Islam IAI Nurul Hakim Kediri Lombok Barat

Transkripsi:

REZIM ANTI PENCUCIAN UANG DI INDONESIA

PENCUCIAN UANG?

PENCUCIAN UANG Upaya untuk menyembunyikan/menyamarkan harta kekayaan dari hasil tindak pidana sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah Placing, Receiving or Controlling Dirty Money is Money Laundering

DEFINISI PENCUCIAN UANG MENURUT UU NO.8/2010 Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsurunsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Ps.1.1)

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, Menghibahkan, menitipkan, membawa ke Luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga, Atau perbuatan lain atas harta kekayaan (Pasal 3 UU TPPU) Setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkan Asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, Atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan (Pasal 4) Pasal 3, UU No. 8 Tahun 2010 PELAKU AKTIF: pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Pasal 4, UU No. 8 Tahun 2010 pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Setiap orang yang menerima, atau menguasai Penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, Sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta kekayaan (Pasal 5) Pasal 5, UU No. 8 Tahun 2010: PELAKU PASIF: dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

TINDAK PIDANA ASAL (PASAL 2 UU PPTPPU) a. Korupsi b. penyuapan c. narkotika d. psikotropika e. penyelundupan tenaga kerja f. penyelundupan imigran g. di bidang perbankan h. di bidang pasar modal i. di bidang perasuransian j. kepabeanan k. cukai l. perdagangan orang m. perdagangan senjata gelap n. terorisme o. penculikan p. pencurian q. penggelapan r. penipuan s. pemalsuan uang t. perjudian u. prostitusi v. di bidang perpajakan w. di bidang kehutanan x. di bidang lingkungan hidup y. di bidang kelautan dan perikanan atau z. tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih

DAMPAK PENCUCIAN UANG Ekonomis o Instabilitas sistem keuangan o Distorsi terhadap sistem persaingan bebas o Mempersulit pengendalian moneter o Meningkatnya country risk Hukum dan Sosial o Meningkatnya kejahatan baik jenis maupun kualitasnya o Meningkatnya kerawanan sosial

POLA PENCUCIAN UANG Placement Penempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan Layering Memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana Integration Mengembalikan dana yang telah tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman

KEUNGGULAN PENDEKATAN ANTI MONEY LAUNDERING

PARADIGMA BARU : Follow the Money Hasilkejahatanas BloodoftheCrime Harta kekayaan adalah titik terlemah dari rantai kejahatan Efektivitas penegakan hukum/pencegahan tindak pidana(menambah sanksi/penghukuman). Kesulitan membuktikan perbuatan pidana dan pertanggungjawaban aktor intelektual kejahatan diatasi dengan menelusuri harta kekayaan hasil kejahatan( follow the money ). Menghilangkan motivasi pelaku kejahatan Lebih adil dan lebih jauh jangkauannya.

FOLLOW-THE-MONEY Memahamifollowthemoney dan menggunakannyaagar : Harta Kekayaan hasil TP dapat diketahui melalui PENELUSURAN, selanjutnya DIRAMPAS untuk negara,atau DIKEMBALIKAN kepada yang berhak

A B C D E Sumber Penggunaan Penelusuran

FOLLOW THE MONEY APPROACH Pelaku AML Hasil Hasil Kejahatan Hasil Kejahatan Kejahatan AML Kejahatan Kejahatan Kejahatan

TUJUAN AKHIR Law Enforcement Approach Kriminalitas Menurun Anti Money Laundering Approach Intergritas & Stabilitas Sistem Keuangan meningkat

PPATK?

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN Lembaga independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang

SKEMA REZIM ANTI PENCUCIAN UANG DI INDONESIA PRESIDEN DPR MASYARAKAT KOMITE KOORDINASI NASIONAL KEJAHATAN ASAL HASIL KEJAHATAN PPATK Kerjasama internasional Kerjasama Dalam Negeri PIHAK PELAPOR Penyedia Jasa Keuangan Bank & Non Bank Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain LBG PENGAWAS & PENGATUR PROSES HUKUM PENYIDIK PENUNTUT HAKIM LEMBAGA PENEGAKAN HUKUM & PERADILAN BEA CUKAI AML APPROACH LAW ENFORCEMENT APPROACH 18

TUGAS DAN FUNGSI TUGAS (Pasal 39) Mencegah dan memberantas tindak pidana Pencucian Uang a. Pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang; b. Pengelolaan data dan informasi; c. Pengawasan kepatuhan Pihak Pelapor d. Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi Transaksi Keuangan yang berindikasi TPPU dan TP lain. FUNGSI (Pasal 40)

FUNGSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN Dalam Fungsi Pencegahan dan Pemberantasan TPPU (Pasal 41) a. meminta dan mendapatkan data dan informasi dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta; b. menetapkan pedoman identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan; c. mengoordinasikan upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang dengan instansi terkait; d. memberikan rekomendasi kepada pemerintah; e. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi dan forum internasional; f. menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan antipencucian uang; dan g. menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

WEWENANG PPATK FUNGSI PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI Dalam Fungsi Pengelolaan Data dan Informasi (Pasal 42) a. membangun, mengembangkan, dan memelihara sistem aplikasi; b. membangun, mengembangkan, dan memelihara infrastruktur jaringan komputer dan basis data; c. mengumpulkan, mengevaluasi data dan informasi yang diterima oleh PPATK secara manual dan elektronik; d. menyimpan, memelihara data dan informasi ke dalam basis data; e. menyajikan informasi untuk kebutuhan analisis; f. memfasilitasi pertukaran informasi dengan intansi terkait baik dalam negeri maupun luar negeri; g. melakukan sosialisasi penggunaan sistem aplikasi kepada Pihak Pelapor.

FUNGSI PENGAWASAN KEPATUHAN Dalam Fungsi Pengawasan Kepatuhan (Pasal 43) a. menetapkan ketentuan dan pedoman tata cara pelaporan; b. menetapkan kategori Pengguna Jasa yang berpotensi melakukan TPPU; c. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus; d. menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor; e. memberikan peringatan kepada Pihak Pelapor yang melanggar kewajiban pelaporan; f. merekomendasikan kepada lembaga yang berwenang mencabut izin usaha Pihak Pelapor; dan g. menetapkan ketentuan pelaksanaan prinsip mengenali Pengguna Jasa bagi Pihak Pelapor yang tidak memiliki Lembaga Pengawas dan Pengatur.

FUNGSI PENGAWASAN KEPATUHAN Audit Khusus dapat dilakukan terhadap: 1.PJK yang pengawasan kepatuhan atas kewajiban pelaporan bagi PJK tersebut dilakukan oleh Lembaga Pengawas dan Pengatur dan/atau PPATK; 2.PJK berdasarkan permintaan lembaga atau intansi yang berwenang meminta informasi kepada PPATK sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

FUNGSI ANALISIS DAN PEMERIKSAAN Dalam Fungsi Analisis dan/atau Pemeriksaan (Pasal 44) a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis ; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan TPPU; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan TPPU;

FUNGSI ANALISIS DAN PEMERIKSAAN Dalam Fungsi Analisis dan/atau Pemeriksaan (Pasal 44) (lanjutan ) h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan TPPU; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.

WEWENANG Pasal 46 Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan kewenangan PPATK diatur dengan Peraturan Presiden

PJK LTKM & LTKT, Transfer Dana LTKM & LTKT, Transfer Dana Sumber informasi : Database, Domestic Agencies, FIU LPUTLBP BEA & CUKAI Inquiry PJK Penyedia Barang & Jasa Laporan Transaksi Analisis Penyelidikan/ Penyidikan Penyidik Hasil Analisis

PIHAK PELAPOR (Pasal 17 UU TPPU) Penyedia Jasa Keuangan 1. bank; 2. perusahaan pembiayaan; 3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek; 6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat; 9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing; 11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu; 12. penyelenggara e-money dan/atau e-wallet; 13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam; 14. pegadaian; 15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau 16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang. Penyedia Barang & Jasa 1. perusahaan properti/agen properti; 2. dealer mobil; 3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia; 4. pedagang barang seni dan antik; atau 5. balai lelang

KEWAJIBAN PELAPORAN PJK wajib menyampaikan laporan kepada PPATK, meliputi: 1. Transaksi Keuangan Mencurigakan; 2. Transaksi Tunai Rp 500jt atau mata uang asing yg setara; 3. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan keluar negeri Pelaksanaan Kewajiban Pelaporan Pasal 28 Pelaksanaan kewajiban pelaporan dikecualikan dari ketentuan kerahasian Pasal 29 Kecuali terdapat penyalahgunaan wewenang, Pihak Pelapor, pejabat, dan pegawainya tidak dapat dituntut secara perdata maupun pidana atas pelaksanaan kewajiban pelaporan menurut UU ini

SANKSI ADMINISTRATIF BILA TIDAK MELAKUKAN PELAPORAN Sesuai Pasal 30 ayat (3) UU PP TPPU Sanksi Administratif Dapat Berupa : Peringatan Teguran tertulis Pengumuman kepada publik mengenai tindakan atau sanksi; dan/atau Denda administratif

ANTI TIPPING-OFF (Pasal 12 UU PP TPPU) Direksi, komisaris, pengurus atau pegawai Pihak Pelapor dilarang memberitahukan kepada Pengguna Jasa atau pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan cara apa pun mengenai laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang sedang disusun atau telah disampaikan kepada PPATK. Ketentuan mengenai larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk pemberian informasi kepada Lembaga Pengawas dan Pengatur. Pejabat atau pegawai PPATK atau Lembaga Pengawas dan Pengatur dilarang memberitahukan laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang akan atau telah dilaporkan kepada PPATK secara langsung atau tidak langsung dengan cara apa pun kepada Pengguna Jasa atau pihak lain. Ketentuan mengenai larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak berlaku dalam rangka pemenuhan kewajiban menurut Undang- Undang ini. Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00(satu miliar rupiah).

PERLINDUNGAN PELAPOR DAN SAKSI PASAL 83 S.D PASAL 87 Pejabat dan pegawai PPATK, penyidik, penuntut umum, atau hakim wajib merahasiakan Pihak Pelapor dan pelapor (Pasal 83 ayat (1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan hak kepada pelapor atau ahli warisnya untuk menuntut ganti kerugian melalui pengadilan (Pasal 83 ayat (2) Setiap orang yang melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang wajib diberi pelindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya, termasuk keluarganya (Pasal 84) Di sidang pengadilan, saksi, penuntut umum, hakim, dan orang lain yang terkait dengan tindak pidana pencucian uang yang sedang dalam pemeriksaan dilarang menyebutkan nama atau alamat pelapor atau hal lain yang memungkinkan dapat terungkapnya identitas pelapor (Pasal 85) Setiap orang yang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan tindak pidana pencucian uang wajib diberi pelindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya, termasuk keluarganya (Pasal 86) Pelapor dan/atau saksi tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana, atas laporan dan/atau kesaksian yang diberikan oleh yang bersangkutan (Pasal 87)

SUMBER INFORMASI PPATK STR, CTR, CBCC, transfer dana luar negeri, hasil audit kepatuhan/pemeriksaan, informasi dari PJK, penegak hukum, Pengawas PJK, pemeriksa keuangan negara, informasi publik, orang perorangan, instansi pemerintah, asosiasi profesi, FIU negara lain PJK FIU CBCC Asosi asi Audit/ Riksa Peme rintah PPATK Gakum Pribadi Was PJK Publik BPK/ BPKP

A B C D E Analis PPATK berusaha menemukan indikasi pencucian uang atau dugaan keterkaitan tindak pidana pada transaksi, dengan cara: 1. menelusuri aliran dana; 2. mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat transaksi dan hubungan yg melatarbelakanginya; 3. mencari dan menemukan kaitan antara transaksi yang satu dengan transaksi lainnya; dan 4. mencari dan menemukan network di antara sejumlah pihak 34

Kerjasama Pertukaran Informasi 35

KERJASAMA INTERNASIONAL Anggota Egmont Group 120 negara. PPATK menjadi anggota the Egmont Group pada Juni 2004. Sekretariat di Kanada. Anggota APG 40 Negara. Sekretariat di Sydney Australia. Indonesia menjadi anggota Asia Pacific Group on ML pada tahun 2000 Indonesia Menjadi Co-Chair APG 2006-2008 36

PERTUKARAN INFORMASI 1. Pemberian Informasi: Atas dasar permintaan pihak lain Atas dasar inisiatif PPATK 2. Penerimaan Informasi: Atas dasar permintaan PPATK Atas dasar inisiatif pihak lain 37

PERTUKARAN INFORMASI DENGAN PIHAK LUAR NEGERI Dilakukan dengan FIU negara lain (atas dasar MoU atau resiprositas); Berdasarkan norma yang diatur oleh the Egmont Group atau sesuai dengan ketentuan dalam MoU (bersifat rahasia, tidak diperbolehkan untuk diteruskan ke pihak lain, tidak dapat dijadikan barang bukti di pengadilan, dll); Permintaan atau pemberian informasi dapat dalam bentuk tertulis atau elektronis; Dalam hal permintaan informasi dilakukan oleh selain FIU, PPATK memberitahukan agar permintaan informasi dilakukan melalui FIU negara ybs atau melalui mitra kerjanya di Indonesia. 38

JUMLAH MOU PPATK MOU Dengan Instansi Domestik : 53 MOU MOU Dengan FIU Luar Negeri : 42 MOU

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN T E R I M A K A S I H E-Learning KYC/AML: http://elearning.ppatk.go.id Website: http://www.ppatk.go.id E-mail: contact-us@ppatk.go.id or helpline@ppatk.go.id Phone: +62-21-3853922; 3850455 Fax: +62-21-3856809 Jl. Ir. H. Juanda35, Jakarta Pusat10120