MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DI II SDN TANJUNG SARI

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI BANDAR KLIPPA

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

EVA BETTY SIMANJUNTAK DAN JUNIKO ESRA TARIGAN Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI PROGRAM MICROSOFT OFFICE POWER POINT DI KELAS IV SD NEGERI DELI TUA

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS 1 PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 15 SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA SDN MEDAN DENAI

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI CINTA RAKYAT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEBING TINGGI

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

Universitas Kanjuruhan Malang 1) 2) 3) Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

1. Fitriah Khoirunnisa 2. Maasje C.W 3. Nurlaili

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Universitas Bung Hatta Abstract

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

DITA PUTRI MAHARANI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang siswa terdiri dari 12 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan menghargai keputusan bersama. Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketuntasan belajar siswa pada tes awal nilai rata-rata 47,24 dengan ketuntasan 20,68% atau 6 orang siswa, pada saat post tes I nilai rata-rata siswa 64,48% dengan ketuntasan 55,17% kemudian post tes II nilai rata-rata siswa 80,34 dengan ketuntasan belajar 93,10%. Berarti hasil yang diperoleh siswa pada post tes II sudah mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal. Ternyata dengan menggunakan metode diskusi siswa di Kelas V SDN No. 067252 Medan Deli dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Hasil Belajar, Diskusi, Pkn PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas untuk menyiapkan anak didik menjadi anggota atau warga masyarakat yang sesuai dengan cita-cita, harapan dan nilainilai yang dianut serta dijunjung tinggi oleh masyarakat. Perkembangan dan kemajuan di suatu daerah sangat bergantung pada kualitas setiap individu yang tinggal di daerah tersebut. Semakin bagus kualitas setiap individu maka semakin bagus pula perkembangan dan kemajuan yang terjadi di daerah tersebut. Oleh karena itu, pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap individu baik anak-anak, dewasa, maupun orang tua memerlukan pendidikan karena pendidikan adalah suatu aktivitas yang dibangun untuk membentuk kualitas individu melaluai proses belajar. Sejak dini anak-anak membutuhkan pendidikan agar kelak dewasa menjadi anak yang berguna baik bagi bangsa, agama, maupun masyarakat. Di rumah anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya, sedangkan di sekolah anak-anak menerima pendidikan dari gurunya. Di sekolah begitu banyak mata pelajaran yang diajarkan, salah satu diantara mata pelajaran tersebut adalah pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa tentang moral, saling tolong menolong, bekerja sama, toleransi, menghargai keputusan bersama dan masih 12

banyak lagi yang dapat diperoleh siswa dalam belajar pendidikan kewarganegaraan. Asep Hernawan (2007:825) Mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan Negara, serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara. Oleh karena itu, guru harus dapat mengajarkan pelajaran pendidikan kewarganegaraan kepada siswa dengan baik dan dapat menyesuaikan materi pelajaran dengan metode yang digunakan agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru sering menggunakan metode ceramah saja dimana guru yang selalu aktif dalam menyampaikan informasi bagi siswa, sehingga masih banyak siswa yang belum dapat memahami materi pelajaran dengan benar. Dalam pengamatan yang telah saya lakukan yaitu jumlah siswa 29 orang, terdiri dari laki-laki 12 orang dan perempuan 17 orang terdapat 20 orang siswa yang masih belum memahami materi dengan baik dalam pembelajaran PKn dan siswa akhirnya menjadi pasif karena hanya menerima informasi saja. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor tersebut adalah guru. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar tujuan pengajaran yang diinginkan dapat tercapai dan siswa dapat lebih aktif serta terlibat pada saat proses belajar mengajar berlangsung, karena kesalahan dalam memilih metode pembelajaran maka akan mengakibatkan siswa kurang aktif dalam belajar. Pokok bahasan keputusan bersama dalam pelajaran pendidikan kewarganegaraan sagat cocok menggunakan metode diskusi, karena dapat melatih siswa berbicara, berani bertanya, berani mengeluarkan pendapat dan mengambil keputusan serta menghagai keputusan yang diberikan oleh temannya. Selain faktor guru, faktor yang lain yang menentukan hasil belajar siswa adalah motivasi siswa itu sendiri untuk berprestasi. Sering dijumpai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi hasil belajar yang dicapainya rendah, ini disebabkan karena kurangnya motivasi dalam diri siswa itu sendiri untuk berprestasi. Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa, bila memiliki motivasi belajar yang besar. Pada pengamatan yang dilakukan di SDN No. 067252 Medan Deli khususnya kelas V motivasi belajar setiap siswa tergolong rendah, hal ini dapat terlihat dari keinginan setiap siswa mengikuti pembelajaran tidak serius, siswa merasa jenuh dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa tidak memperhatikan guru pada saat menyampaikan informasi. 13

Apabila secara terus menerus guru selalu menggunakan metode ceramah, tanya jawab, ataupun penugasan tanpa menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan maka siswa akan merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu, kemungkinan banyak siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan banyak siswa yang tidak berani dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Beranjak dari masalahmasalah yang telah diungkapkan di atas, maka perlu dipikirkan cara dan strategi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Penggunaan metode yang sesuai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu dalam menyajikan materi yang berjudul keputusan bersama pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan peneliti menggunakan metode diskusi. Tujuannya adalah agar melatih siswa dalam berbicara seperti memberikan ataupun mengajukan pendapat pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu melatih siswa agar dapat menghargai pendapat yang telah diberikan oleh temannya walaupun belum tentu pendapat yang diberikan tersebut benar. J. Hasibuan, (1993:20) menyatakan bahwa Metode Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Metode pengajaran pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang digunakan guru belum sesuai dengan materi pelajaran. 3. Siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Mengingat keterbatasan waktu, dana dan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian maka peneliti merasa perlu membatasi masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah Meningkatkan hasil belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran PKn Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama di Kelas V SDN No. 067252 Medan Deli. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah Apakah dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn pokok bahasan menghargai keputusan bersama di Kelas V SDN No. 067252 Medan Deli? 14

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran PKn melalui penggunaan metode diskusi bagi siswa kelas V SDN No. 067252 Medan Deli. 2. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran PKn khususnya pada materi pelajaran Menghargai keputusan Bersama. 3. Untuk meningkatkan keaktifan siswa selama pembelajaran PKn. Manfaat dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar, dan pemahaman siswa tentang pokok bahasan keputusan bersama dalam mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan. 2. Bagi guru, sebagai pedoman bagi guru dalam penggunaan metode diskusi yang mampu meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 3. Bagi kepala sekolah, sebagai masukan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan guru dalam memilih metode pelajaran yang tepat. 4. Sebagai masukan bagi lembaga PGSD dan sebagai pertimbangan dalam penggunaan metode diskusi pada proses pembelajaran yang akan diterapkan oleh mahasiswa calon guru melalui program praktek lapangan (PPL) dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 5. Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi peneliti lain yang ingin mendalami lebih lanjut. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan nama lain Classroom Action Research yaitu suatu model penelitian yang dikembangkan di kelas sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang terjadi di dalam kelas tersebut. Sesuai dengan jenis penelitian ini, maka penelitian ini memiliki tahap-tahap penelitian berupa siklus. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 067252 Medan Deli Tahun Ajaran 2010/2011 dan direncanakan waktu penelitian pada semester II. Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan April, Mei, dan Juni. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 067252 Medan Deli. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri No. 067252 Medan Deli. TA 2010/2011 yang berjumlah 29 orang 15

terdiri dari 17 orang Perempuanan 12 orang laki-laki. Teknik Pengumpulan Data Tekhnik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, dan observasi. a. Tes Tes dibuat untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran selesai dilakukan, yaitu pada akhir pengajaran yang bertujuan untuk mengetahui sampai dimana siswa memahami bahan pelajaran setelah mengalami suatu kegiatan belajar. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan berganda sebanyak 10 soal, masing-masing soal memiliki skor 10 jadi skor tertinggi adalah 100. b. Observasi Yaitu mengamati keadaan yang ada di lapangan. Observasi dalam hal ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun yang dilakukan adalah mengamati aktifitas pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah disiapkan dan untuk mengetahui sejauhmana tindakan yang dilakukan dapat menghasilkan perubahan pada diri siswa, sedangkan bagi guru untuk mengetahui apakah guru mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di Kelas V SD khususnya materi menghargai keputusan bersama. Desain dan Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi seperti yang telah digambarkan oleh Arikunto dkk (2008:16) Teknik Analisis Data Analisis data dalam rangka refleksi setelah implementasi suatu tindakan perbaikan, mencakup prosesdan dampak seperangkat tindakan perbaikan dalam suatu siklus PTK keseluruhan. Hasil observasi akan dianalisis oleh peneliti secara deskriptif. Untuk mengetahui hasil belajar siswa secara individu yang diperoleh dari hasil tes belajar dengan menggunakan rumus: B PPH x100 N (Suharsimi Arikunto, 2009:236) Dimana, PPH = Persentase penilaian hasil B = Skor yang diperoleh siswa N = Skor Total Target tuntas siswa secara individu apabila skor yang diperoleh siswa 65. Untuk menentukan persentase hasil belajar siswa secara klasikal dengan rumus : f P x100% n (Rosmala Dewi, 2009:240) 16

Dimana, P = Jumlah persentase siswa yang mengalami perubahan f = Jumlah siswa yang tuntas n = Jumlah siswa keseluruhan suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila P>80% Untuk penilaian observasi dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut : f P i x100% n (Nana Sudjana, 2009:133) P i = Persentase hasil pengamatan f = Jumlah aspek yang diamati n = Jumlah keseluruhan aspek yang diamati secara individu dikatakan berhasil belajar jika PPH 65, suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila P >80%, dan untuk observasi P i 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dari hasil tes awal yang telah dilakukan, diperoleh nilai siswa sebagai berikut : Tabel Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal No Responden Skor Nilai Ket Ket 1 01 7 70 2 02 5 50 3 03 6 60 4 04 4 40 5 05 5 50 6 06 2 20 7 07 7 70 8 08 5 50 9 09 7 70 10 10 5 50 11 11 5 50 12 12 4 40 13 13 3 30 14 14 3 30 15 15 2 20 16 16 4 40 17 17 7 70 18 18 6 60 19 19 2 20 20 20 6 60 21 21 2 20 22 22 5 50 23 23 3 30 24 24 6 60 25 25 7 70 26 26 4 40 27 27 3 30 28 28 7 70 29 29 5 50 Jumlah Nilai 137 1370 Rata-Rata Nilai 4,7 2 47,24 Tingkat Ketuntasan 20,68 % tuntas 79,31% Lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai tes awal, pada gambar diagram batang di bawah ini : 17

25 20 15 10 5 0 6 tuntas 23 tidak tuntas Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal 16 16 7 70 17 17 8 80 18 18 9 90 19 19 3 30 20 20 8 80 21 21 4 40 22 22 7 70 23 23 6 60 24 24 8 80 Dari hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I di atas terhadap tindakan yang dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung, yaitu siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan tes yang dilakukan, hasil belajar siswa belum memuaskan, karena tes dianggap berhasil apabila siswa mendapat nilai 65. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I No Responden Skor Nilai Ket Ket 1 01 9 90 2 02 8 80 3 03 7 70 4 04 5 50 5 05 8 80 6 06 6 60 7 07 7 70 8 08 8 80 9 09 10 100 10 10 5 50 11 11 6 60 12 12 5 50 13 13 5 50 14 14 4 40 15 15 3 30 25 25 7 70 26 26 4 40 27 27 4 40 28 28 9 90 29 29 7 70 Jumlah Nilai 187 1870 Rata-Rata Nilai 6,44 64,48 55,17% 44,82% Tingkat Ketuntasan Dari tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa siswa pada siklus I dari 29 siswa, sebanyak 13 siswa (13/29x100%) 44,82% belum mencapai tingkat ketuntasan belajar ( 65). Sedangkan 16 siswa (16/29x100%) 55,17% yang mencapai tingkat ketuntasan. Nilai terendah 30, nilai tertinggi 100 dengan rata-rata nilai 64,48. Tingkat ketuntasan klasikal 16/29x100% = 55,17%. Hal ini menunjukkan nilai siklus I siswa SDN 067252 Medan Deli belum tuntas mempelajari materi pelajaran menghargai keputusan bersama pada mata pelajaran PKn. Lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai tes siklus I, pada gambar diagram batang di bawah ini : 18

20 15 10 5 0 16 tuntas 13 tidak tuntas Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari lembar observasi kegiatan siswa pada siklus II masih melibatkan sebanyak 29 siswa yang terlihat secara umum sudah mulai serius dalam mengikuti proses belajar mengajar, aktif bertanya, dan sudah berani untuk mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain. Dari hasil observasi aktivitas siswa dalam siklus II dapat kita lihat kemajuan siswa sudah baik, semua siswa sudah ikut berperan aktif, berani untuk mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain, mampu untuk menanggapi pendapat dari teman yang lain, dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti, siswa sudah lebih baik, cepat dalam menyelesaikannya, dan hasilnyapun sudah lebih meningkat dari pembelajaran siklus I. Dari hasil tindakan yang dilakukan dan hasil tes dari siklus II diperoleh nilai hasil belajar siswa sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar yang dapat kita lihat pada tabel di bawah ini : Tabel Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II No Responden Skor Nilai Ket Ket 1 01 10 100 2 02 9 90 3 03 9 90 4 04 8 80 5 05 8 80 6 06 7 70 7 07 9 90 8 08 8 80 9 09 10 100 10 10 8 80 11 11 7 70 12 12 8 80 13 13 7 70 14 14 7 70 15 15 6 60 16 16 8 80 17 17 9 90 18 18 9 90 19 19 5 50 20 20 8 80 21 21 7 70 22 22 8 80 23 23 8 80 24 24 9 90 25 25 9 90 26 26 8 80 27 27 7 70 28 28 9 90 29 29 8 80 Jumlah Nilai 233 2330 Rata-Rata Nilai 8,03 80,34 93,10% 6,89% Tingkat Ketuntasan tuntas Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai tingkat keberhasilan yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar secara individu yaitu, nilai 65 sebanyak 27 siswa (27/29x100%) 93,10% dari 29 siswa seluruh kelas V, dengan rata-rata nilai keseluruhan yang diperoleh adalah sebesar 80,34. Dan dari tingkat ketuntasan belajar secara klasikal hasil belajar siswa 19

juga telah tercapai, dengan ketetapan sebesar 80%, siswa kelas V memperoleh ketuntasan belajar 93,10%, maka upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi telah berhasil. Lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai tes siklus II, pada gambar diagram batang di bawah ini : 30 25 20 15 10 5 0 27 tuntas 2 tidak tuntas Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Memasuki siklus II terjadi perubahan segala aktifitas belajar siswa. Siswa sudah berani bertanya dan mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain apabila pendapatnya berbeda dengan yang lain, selain itu siswa juga sudah dapat bekerjasama dengan baik dalam menyelesaikan masalah yang telah diberikan oleh peneliti secara berdiskusi dengan teman kelompok. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa, maka terbukti bahwa metode diskusi yang diterapkan pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar dari 29 siswa, terdapat 27 siswa (27/29x100%) 93,10% yang masuk dalam kategori tuntas, dan sebanyak 2 siswa (2/29x100%) 6,89% yang tidak termasuk dalam kategori tuntas. Dengan tercapainya tingkat ketuntasan pada siklus II, maka proses belajar mengajar tidak lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada tes awal, maka dapat diketahui bahwa dari 29 siswa sebelum dilakukan pembelajaran pada mata pelajaran PKn materi pokok menghargai keputusan bersama, diperoleh sebanyak 23 siswa (79,31%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar (nilai 65), dan sebanyak 6 siswa (20,68%) sudah mencapai tingkat ketuntasan, dengan nilai tertinggi 70, terendah 20, dan rata-rata nilai 47,24. Hal ini menunjukkan hasil tes awal siswa tergolong kategori rendah karena siswa kelas V SDN 067252 Medan Deli belum tuntas mempelajari pelajaran PKn khususnya materi pokok menghargai keputusan bersama. Dari hasil penelitian siklus I, maka dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa dari 29 siswa, diperoleh sebanyak 13 siswa (44,82%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar (nilai 65), dan sebanyak 16 siswa (55,17%) sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai tertinggi 100, terendah 30, dan rata-rata nilai 64,48. Hal ini menunjukkan nilai siklus I siswa sudah mengalami peningkatan tetapi masih tergolong kategori rendah, dengan demikian dapat dikatakan 20

bahwa kelas V SDN 067252 Medan Deli belum tuntas mempelajari materi pelajaran menghargai keputusan bersama pada mata pelajaran PKn. Dari hasil penelitian siklus II, maka dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa dari 29 siswa setelah dilakukan pembelajaran pada mata pelajaran PKn sebanyak 2 siswa (6,89%) yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar (nilai 65), dan sebanyak 27 siswa (93,10%) sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai tertinggi 100, terendah 50, dan rata-rata nilai 80,34. Hal ini menunjukkan nilai siklus II siswa sudah mengalami peningkatan dan tergolong tinggi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN 067252 Medan Deli sudah mengalami ketuntasan dalam mempelajari materi pelajaran menghargai keputusan bersama pada mata pelajaran PKn. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Nilai rata-rata siswa pada saat tes awal sebelum diberikan tindakan sebesar 47,24 dengan tingkat ketuntasan 20,68% dan dinyatakan masih belum tuntas daalam belajar. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat 64,48 dengan tingkat ketuntasan belajar 55,17%, kemudian pada siklus II nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 80,34, dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 93,10%. 2. Hasil observasi kegiatan guru sikus I dengan jumlah skor adalah 54, dan rata-rata sebesar 3,00, dan pada hasil observasi kegiatan guru siklus II diperoleh skor 67, dan jika dirata-ratakan sebesar 3,72. Dari data yang telah disajikan terdapat peningkatan antara kegiatan guru siklus I dengan kegiatan guru siklus II terdapat peningkatan. 3. Hasil observasi kegiatan siswa siklus I diperoleh skor 26, dan rata-rata sebesar 1,44. Dan pada hasil observasi kegiatan siswa siklus II diperoleh skor 63, dan jika dirata-ratakan sebesar 3,50. Dari data yang telah disajikan terdapat peningkatan antara kegiatan siswa siklus I dengan kegiatan siklus II tardapat peningkatan. Beberapa saran yang perlu disampaikan sebagai berikut : 1. Bagi guru PKn kelasv diharapkan untuk dapat menggunakan metode diskusi pada pokok bahasan menghargai keputusan bersama sehingga siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. 2. Bagi siswa diharapkan agar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan penggunaan metode diskusi pada pokok bahasan menghargai keputusan bersama dalam pelajaran PKn. 21

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Dewi, Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: CV. Dharma. Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembalajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hasibuan, J. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hernawan, Asep. 2007. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Sagala, Saiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta: Kencana. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Sujanto, Agus. 1996. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Thayeb, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga. 22